Jumat, 16 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Yesus Kristus selalu merupakan titik acuan yang pertama dan terakhir
dari katekese. Ia adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6).
Kalau kita memandang kepada Kristus dengan penuh iman, kita dapat
mengharapkan bahwa Ia akan memenuhi janji-janji-Nya dalam diri kita. Dan
kalau kita mengasihi Dia, seperti Dia telah mengasihi kita, kita akan
bertingkah laku sesuai dengan martabat kita. -- Katekismus Gereja
Katolik, 1698
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku,
bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan
imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang
tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan
perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan.
Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah
ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang
termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar
keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan
pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman
mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan
setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang
dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta
kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi
segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari
kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia
menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke
Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa
janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah
kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang
ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau
telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku,
"Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan
meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti
tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah
pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan
takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami
tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak
seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada
hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi
hakimnya pada akhir zaman. --- Yoh 12:48
Renungan
Hidup adalah pilihan, dan biasanya ada banyak pilihan dihadapkan atau
disediakan bagi kita. Kita bisa menjadi apa saja, tergantung pilihan
kita. Demikian juga dalam kehidupan iman, ada begitu banyak agama, ada
begitu banyak jalan untuk sampai kepada Tuhan. Ada begitu banyak ajaran,
aliran, dan nabi yang semuanya menuntun manusia kepada Tuhan.
Sebagai orang yang memilih Katolik sebagai agama kita, berarti kita
memilih Kristus sebagai jalan, kebenaran dan kehidupan kita untuk sampai
kepada Allah Bapa. Yesus sendiri telah bersabda ”Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
Kita memilih Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup kita. Ia akan
menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa, dalam kerajaan Surga. Kita
tidak perlu takut dan gelisah karena Kristus sendiri telah memberikan
jaminannya bahwa di rumah Bapa ada begitu banyak tempat untuk kita. Yang
diminta dari kita para pengikut Kristus adalah supaya kita tetap
beribadah kepada-Nya dengan takwa, bertindak bijaksana, dan selalu
mendengarkan ajaran-Nya, maka kehidupan kekal akan dianugerahkan kepada
kita.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran dan kehidupan bagiku.
Aku ingin selalu setia kepada-Mu, supaya kehidupan kekal senantiasa
Kauanugerahkan kepadaku. Amin.
Menjadi hak sekalian umat beriman bahwa liturgi,
khususnya perayaan Misa Kudus, dilangsungkan sungguh sesuai dengan
hasrat Gereja, sesuai dengan penetapan-penetapannya seperti di gariskan
dalam buku-buku liturgi dan dalam hukum-hukum dan peraturan lainnya,
demikian pula, umat katolik berhak untuk sebuah kurban Misa Kudus yang
dirayakan bagi mereka secara utuh, sesuai dengan Ajaran Gereja, dan
akhirnya, adalah hak komunitas katolik bahwa Ekaristi yang Maha Kudus
itu dilaksanakan baginya sedemikian rupa sehingga sungguh mencolok
sebagai sakramen kesatuan, seraya menjauhkan segala cela dan ulah yang
dapat menimbulkan perpecahan dalam Gereja. (Redemptionis Sacramentum,
Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari
berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 12)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian