Sabtu/Minggu, 15/16 Agustus 2015
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
(Khusus di Indonesia hari raya ini
dipindahkan pada hari Minggu, 16 Agustus 2015 -termasuk didalamnya Misa
Sabtu sore, bila ada: Misa Vigili pada Sabtu sore, untuk negara-negara
lain di mana hari raya ini tidak dipindahkan Misa Vigili dimulai pada
Jumat sore)
“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan
Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami
mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang
diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang
tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia,
diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.”
(Munificentissimus Deus 44)
Antifon Pembuka (Why 12:1)
Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang
pada kepalanya.
A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the
moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.
Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.
atau
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta
untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para
Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.
Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor
of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ
Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda,
Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan
jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati
kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam
kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah
tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda
besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan
di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di
langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan
bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya
menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu
direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu
perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan
suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di
surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah
kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para
pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan
Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,
Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi
bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah
kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah
Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai
Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir,
yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke
pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah
engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah
aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya,
ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku
melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata
Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas
orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan
tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia
menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan
orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang
yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia
menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal
bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Seorang anak berusaha jujur dalam ulangan, sementara yang lain bingung
mencari contekan. Sepulang kerja seorang suami selalu merawat isterinya
yang sakit stroke sejak tahun kedua pernikahan mereka. Seorang oma sakit
belasan tahun dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, tetapi
senantiasa tersenyum bahkan mendoakan setiap orang yang mengunjunginya.
Kenyataan-kenyataan tersebut jarang ditemui dewasa ini. Hal itu bisa
menjadi suatu mukjizat di zaman modern ini. Manusia ternyata mungkin
bertindak melampaui keterbatasan manusiawinya.
Hari ini kita merayakan hari raya Maria Diangkat ke Surga. Kitab Suci
mengerti dunia atas, tengah, dan bawah. Dunia atas, surga adalah
kediaman Tuhan. Dunia tengah ialah dunia manusia yang sedang berjuang di
bumi. Dunia bawah adalah dunia mereka yang berdosa dan menolak Tuhan.
Pengangkatan Maria berarti Maria yang manusia biasa itu diizinkan untuk
masuk dan hidup bersama dengan Allah. Allah memenuhi hidup Maria.
Zaman sekarang Tuhan tidak tinggal di kediaman-Nya di atas dan manusia
di bawah. Dia tinggal di tengah-tengah manusia. Surga ada di tengah
perjuangan dunia kita ini. Allah tinggal bersama kita manusia biasa di
dunia ini. Karenanya, jika manusia biasa membuka diri terhadap kehadiran
Tuhan, dia akan bisa mengatasi keterbatasan manusiawinya. Manusia
menjadi mungkin melakukan sesuatu yang melampaui yang biasa terjadi di
antara manusia. Anak yang jujur, suami yang merawat isterinya, dan oma
yang sakit tadi bukti atas kemungkinan itu.
Seorang ayah di tengah kesibukannya masih mempunyai waktu untuk
mendengarkan cerita anaknya yang paling kecil, seorang isteri yang
berusaha menerima kembali suaminya yang telah meninggalkan dia belasan
tahun, seorang bos yang masih menyempatkan diri hadir dalam doa
lingkungan, adalah contoh-contoh di mana melalui hidup seorang manusia
biasa, Tuhan itu bisa dirasakan dan dialami. Tuhan nyata dan bisa
dibagikan dalam hidup yang biasa dan sederhana.
Melalui kelemahan dan keterbatasan hidup kita, ternyata Tuhan bisa
dialami oleh orang lain yang ada di sekitar hidup kita. Apakah kita
mengizinkan Tuhan bekerja dalam hidup kita, jika demikian? Beranikah
kita menjadi contoh lain Allah yang nyata itu? Apa yang bisa “aku” buat
hari ini? [RUAH/Y.A. Haryanto]