Senin, 28 September 2015
Hari Biasa Pekan XXVI
Di tengah gelombang dahsyat samudera kehidupan yang mengamuk, di kiri
dan kanan diterjang ombak... hanya satu yang kusayangi, hanya satu
hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang
dari Tritunggal Mahakudus. – St. Gregorius dari Nazianze
Antifon Pembuka (Za 8:8)
Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahabijaksana, Sabda yang mewartakan Dikau penuh kesanggupan,
semoga berkembang subur di tengah-tengah kami dan semoga mempersatukan
kami menjadi umat-Mu, yang melaksanakan Sabda-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)
"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan
semesta alam, “Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan
kehangatan amarah yang besar.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku
akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem.
Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan
disebut Gunung Kudus.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Akan ada
lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem,
masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan
kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang
bermain-main di situ.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Kalau pada
waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan
menganggapnya ajaib?” demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah
sabda Tuhan semesta alam, “Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku
dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya
mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi
umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi
menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan
menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa
orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa
yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang
dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk
mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang
ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka
akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan
Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama
dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui
pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka,
“Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan
barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang
terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain
Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi
nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.”
Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak
melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mari kita menyoroti spiritualitas anak-anak. Apa kelebihan dari
anak-anak yang bisa kita teladani. Yang pertama, anak-anak kecil ketika
bermain memang bisa bertengkar, namun mereka tak lama kemudian akan
bermain lagi, berlari bersama dan tertawa bersama. Anak-anak tidak
pernah membawa beban di dalam hidup mereka. Mereka akan dengan mudah
saling mengampuni. Berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa punya
kebiasaan kalau sudah disakiti maka akan terus disimpan bahkan dibawa
mati sulit untuk mengampuni. Semoga kita tidak demikian.
Kelebihan kedua anak-anak adalah karena anak-anak tidak punya prasangka
dalam hidup mereka. Mereka punya paham baik tentang teman-temannya yang
penting bisa bermain bersama. Bagaimana dengan orang dewasa?
Kecenderungan orang dewasa adalah dengan pikirannya yang complicated
kita suka berpikir terlalu rumit tentang orang lain dan gampang sekali
punya prasangka. Inilah penghambat kita dalam berelasi dengan sesama.
Bukan tanpa maksud bahwa hari ini Yesus mengambil contoh anak kecil
untuk ditunjukkan kepada kita agar kita belajar dari anak-anak.
Ya Bapa, ampunilah aku bila hidupku dipenuhi dengan prasangka dan sulit mengampuni sesama. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Bdk. Za 8:8)
Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.