| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 23 November 2016 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 23 November 2016
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
Dengan mengembara di antara penganiayaan dunia dan hiburan yang diterimanya dari Allah, Gereja maju. --- St. Agustinus
 

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.
 
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
      
 
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
    
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
      
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

 
  Konteks perkataan Yesus dalam bacaan Injil di atas adalah peringatan bagi para murid-murid-Nya, bagaimana mereka akan mengalami kesulitan dalam tugas pewartaan Injil pada masa-masa Gereja Perdana. Derita penganiayaan tidak boleh menjadi rintangan. Sebaliknya, saat-saat itu akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk bersaksi. Karena itu, Yesus ingin meneguhkan para murid-Nya supaya tidak gentar menghadapi orang-orang yang membenci mereka karena iman dan pewartaan akan Yesus, Sang Juruselamat. Yesus sendiri akan membuat mereka mampu mewartakan Injil, sekaligus menjadikan pewartaan itu sebagai pembelaan bahwa apa yang mereka imani sungguh benar adanya. Para rasul telah menunjukkan teladan kesetiaan mereka sampai mati. Para rasul - dan para martir dalam Gereja Katolik sampai saat ini  merelakan diri sampai mati, karena apa yang mereka imani - dan juga kita imani - adalah kebenaran mutlak, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita. Seandainya apa yang kita imani bukan kebenaran, tidak ada satu orang pun yang rela kehilangan nyawanya. Justru demi menutupi kebohongan dan kejahatan, orang tega menganiaya dan menghilangkan nyawa orang. 
 
 Bagi Gereja universal saat ini, penganiayaan karena iman masih terjadi di negara-negara di mana umat Kristiani menjadi minoritas. Sekiranya tidak ada orang-orang Kristiani di sana, tentu tidak akan ada penganiayaan. Penganiayaan itu masih terjadi, justru karena mereka terus bersaksi akan iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Di negara kita pun masih ada penganiayaan terhadap umat Kristiani, misalnya dengan mempersulit pembangunan gereja, pembubaran paksa atau provokasi ketika ada pertemuan doa, atau mungkin kita sendiri juga mengalami penghinaan atau cemoohan hanya karena kita pengikut Kristus. 
 
 Bagaimanapun, derita karena mengimani Kristus, entah berapa pun kadarnya, tetap merupakan konsekuensi dari iman kita. Yesus sendiri mengalami siksaan sampai wafat di kayu salib demi kita. Kita hanya diminta untuk tetap setia sampai akhir hayat. Segala pembelaan dan kekuatan untuk menghadapi penganiayaan itu, Tuhan sendiri yang menyediakan. Hanya kesetiaan. Kesetiaan kita jalankan dengan tetap memancarkan kasih, bahkan terhadap orang-orang yang memusuhi kita. Dengan kesetiaan Kristus itu, kita turut mengalahkan kejahatan di dunia. Kesetiaan itu juga yang akan membawa kita menerima mahkota kehidupan kekal. Dan kelak kita pun boleh turut bersama para malaikat di surga, menyerukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba, nyanyian pujian syukur atas kebesaran karya-karya Tuhan. 
 
Antifon Komuni (Why 2:10c)
 
Hendaklah kalian setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniai kalian mahkota kehidupan. 

  
KAN/Inspirasi Batin 2016

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy