| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 03 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 03 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Gereja itu disebut Katolik, karena memang itu nama yang tepat bagi Gereja Kudus, ibu kita semua.” – St. Sirilus dari Yerusalem
 

Antifon Pembuka (Kel 40:37)

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci, dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

Doa Pembuka

Allah Bapa tujuan hidup kami, Engkau selalu mendampingi perjalanan para leluhur dengan memberikan awan pada siang hari dan tugu api pada malam hari. Kami mohon, jangan sampai kami ditinggalkan penyelenggaraan-Mu yang penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Di Rumah Tuhan itu Dia hadir secara istimewa. Musa mendirikan kemah Allah dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik karena dia tahu bahwa kemah itu untuk Tuhan.
 

Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
    
    
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
   
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
 
Ketekunan dalam hal kebaikan yang sesuai perintah Tuhan itu perlu bahkan penting. Sebab, ketekunan itu akan mendatangkan berkat dari Kerajaan Surga.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
  
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
      
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Injil hari ini menantang kita untuk berharap bahwa keadilan segera terwujud. Akan tetapi, keadilan menurut pemikiran Allah, tidaklah selalu persis seperti keadilan yang kita harapkan. Injil mengajak kita untuk tetap berharap dalam iman bahwa kebenaran, keadilan dan Kerajaan Allah akan terwujud seturut rencana dan misteri Allah sendiri. Hal yang paling penting adalah bahwa kita selalu berjuang untuk hidup baik di hadapan Allah dan sesama. Dalam realitas sehari-hari, harapan ini tidaklah selalu mudah diwujudkan. Perlu iman dan kesabaran untuk menanti terwujudnya Sabda Tuhan ini.

Antifon Komuni (Mzm 84:11)

Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas kurnia-Mu yang mengagumkan hari ini. Sadarkanlah kami selalu untuk bersyukur atas belas kasihan-Mu yang tak berkesudahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 
Apa yang dilakukan para malaikat pada akhir zaman?
 
Dari perumpamaan Injil hari ini (Mat 13:47-53), Yesus menjelaskan bahwa pada akhir zaman para malaikat punya pekerjaan besar. "Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi." (ay. 49b-50). 
 
 Berarti, pada akhir zaman akan ada pemisahan kelompok manusia, seperti halnya kelompok ikan yang baru ditangkap, "Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang" (ay. 48). 
 
 Jadi, penghakiman terakhir sesungguhnya hanya tindakan pemisahan saja antara manusia yang baik (benar) dan yang tidak baik. Tindakan itu akan dilakukan para malaikat, tentunya atas perintah Anak Manusia yaitu Yesus. (Sumber: Stefan Leks. Yesus Kristus menurut Keempat Injil, Jilid 4. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm. 185)


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy