| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 12 Februari 2018 Hari Biasa Pekan VI

Senin, 12 Februari 2018
Hari Biasa Pekan VI

Aku tak lagi memiliki apa pun. Allah yang baik dapat memanggilku kapan pun Ia kehendaki (St Yohanes Maria Vianney)


Antifon Pembuka (Mzm 119:76) 


Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.


Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga kami mengimani Engkau, agar dapat berdoa dan Kaudengarkan, baik pada saat suka maupun duka, senang maupun sedih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:1-11)
   
"Ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan, agar kamu menjadi sempurna dan utuh."

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
Ayat. (Mzm 119:67.68.71.72.75.76)

1. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
4. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
5. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
6. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)
   
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"

Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yakobus, dalam suratnya, memberi salam kepada 'kedua belas suku di perantauan' yang sedang mengalami pencobaan. Yang dimaksudkan adalah orang-orang kristen keturunan Yahudi yang tersebar di dunia Yunani-Romawi. Kepada mereka yang hidup di perantauan, Yakobus memberi nasihat agar pencobaan dihayati sebagai kesempatan untuk makin berakar pada Kristus. 
 
 Pencobaan menarik orang lebih dekat kepada Kristus. Dengan pencobaan, iman semakin dimatangkan. Hubungan pribadi dengan Kristus semakin dikuatkan. Kedekatan dengan Kristus membuat orang kristen mampu mewarisi sifa Kristus. Yakobus mengajak agar pencobaan dipandang sebagai kebahagiaan karena ujian terhadap iman itu menghasilkan ketekunan. Ketekunan menghasilkan hkimat yakni makin mempercayakan diri kepada Allah. Hidup berserah kepada Allah berarti tidak mudah diombang-ambingkan oleh gelombang kehidupan.
 
 Kita pun hidup dalam perantauan. Perkembangan dunia yang begitu cepat, membuat hati dan pikiran kita dapat terserap dan terserak ke berbagai bidang. Dunia makin sesak informasi dengan perkembangan teknologi informasi. Di satu sisi hampir semua informasi dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat. Hidup semakin dipermudah. Relasi antar manusia semakin tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Tembok-tembok biara pun dapat ditembus oleh segala informasi melalui jaringan dunia maya. Di sisi lain, kita bisa tersesat akibat informasi yang begitu melimpah. Tidak sedikit yang terjerumus ke dalam ideologi yang menghancurkan sendi-sendir kehidupan rohani maupun kehidupan bersama. Dengan banjir informasi, kedalaman iman berkurang. 
 
 Dalam situasi itu, kita membutuhkan tanda. Tanda yang kita butuhkan adalah tanda yang memperdalam kehidupan. Tanda itu juga semakin mengutuhkan hubungan antar manusia dan antara manusia dengan Allah. Bacaan Injil hari ini mengisahkan para Farisi yang meminta tanda kepada Yesus. Namun, Yesus tidak memberi tanda karena mereka meminta tanda bukan untuk memperdalam hubungan dengan Yesus melainkan untuk mencobai-Nya. Tanda kehidupan itu sudah diberikan oleh Yesus sendiri mulai dari baptisan sampai di puncak kayu salib.
 
 Dalam perantauan dunia ini, tanda Yesus itu harus menjelma dalam hubungan pribadi yang semakin mendalam dengan sesama dan Tuhan. Hubungan pribadi dengan sesama dan Tuhan semakin bermakna ketika memperdalam hidup rohani, mendukung persekutuan yang semakin terbuka dan mengasah kepekaan sosial. Semoga kita semakin menjadi teman seperantauan bagi sesama terlebih mereka yang berada dalam kesulitan hidup, sebab setiap pribadi jauh lebih berharga daripada seluruh dunia. Tuhan memberkati. 

Antifon Komuni (Mzm 119:76)

Kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburan-Ku. Sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

 


RP/INSPIRASI BATIN 2018

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy