Syalom aleikhem. Kadang ada orang berat sebelah memahami Mazmur Tanggapan. O ya, Mazmur Tanggapan dinyanyikan (atau dibacakan) setelah Bacaan Pertama dalam Misa. Berat sebelah bagaimana? Karena disebut Mazmur Tanggapan, sering kali bagian ini dianggap “apa yang berasal dari kita manusia”, dinilai itu ucapan manusia belaka menanggapi Sabda Tuhan yang baru saja diwartakan melalui Bacaan Pertama.
Mesti diingat baik-baik, Mazmur Tanggapan adalah bagian dari Sabda Tuhan itu sendiri. Ayat-ayat (dan refren) Mazmur Tanggapan dicuplik dari Kitab Mazmur atau sekurang-kurangnya dari kitab lain yang memuat madah atau nyanyian alkitabiah. Kitab Mazmur itu bagian dari apa? Bagian dari Alkitab. Berarti Mazmur Tanggapan pun Sabda Tuhan – dalam hal ini secara khusus kita gunakan untuk menanggapi Bacaan Pertama yang adalah Sabda Tuhan juga.
Meski Mazmur Tanggapan adalah “ucapan manusia”, haruslah tetap diingat bahwa itu pun bagian dari “ucapan Allah” (karena teksnya diambil dari Alkitab). Maka, tak berlebihan kalau dikatakan bahwa pada bagian ini pun Allah bersabda; kita “meminjam” Sabda-Nya untuk menanggapi Sabda-Nya sendiri.
Konsekuensinya, Mazmur Tanggapan tak boleh dipotong semena-mena. Belakangan ini di beberapa tempat ada kecenderungan Mazmur Tanggapan dikorting; ayatnya hanya dinyanyikan satu atau dua saja, padahal selengkapnya ada tiga atau empat. Ingatlah, dalam Mazmur Tanggapan, Tuhan juga bersabda. Janganlah perkataan Tuhan dipangkas seenaknya. Bisa durhaka kita.
Minggu, 23 Desember 2018
Hari Minggu Adven IV - Novena Natal Hari Kedelapan
Perawan Maria menghayati ketaatan iman yang paling sempurna. Oleh karena
ia percaya bahwa bagi Allah "tidak ada yang mustahil" (Luk 1:37) Bdk.
Kej 18:14., maka ia menerima pemberitahuan dan janji yang disampaikan
oleh malaikat dengan penuh iman dan memberikan persetujuannya:
"Lihatlah, aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu" (Luk
1:38). Elisabeth memberi salam kepadanya: "Berbahagialah ia yang telah
percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana"
(Luk 1:45). Demi iman ini segala bangsa akan menyatakannya bahagia Bdk.
Luk 1:48. (Katekismus Gereja Katolik, 148)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka
oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan
Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan
Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa
Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu
mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat
dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan
Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah,
bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (bdk. Yes 45:8)
Hai langit, turunkan embun, hai awan, curahkan yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.
Drop down dew from above, you heavens, and let the clouds rain down the
Just One; let the earth be opened and bring forth a Savior.
Rorate caeli desuper, et nubes pluant iustum: aperiatur terra, et germinet Salvatorem
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahapengasih, kedatangan Putra-Mu sudah semakin
mendekat. Bukalah hati kami untuk menyambut-Nya dengan penuh kegembiraan
dan rasa syukur atas hidup baru yang akan dianugerahkan-Nya kepada
kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem.
Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang
agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung,
Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia,
dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya,
maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel
dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah
dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu.
Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena
sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan
terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan
menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat,
Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan
memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin
Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia.
Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Jalan yang berliku-liku akan diluruskan dan yang lekak-lekuk akan diratakan. Datanglah, ya Tuhan, dan jangan berlambat.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi.
Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan.
Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.
Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.
Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia.
Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali.
Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat.
Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Jalan yang berliku-liku akan diluruskan dan yang lekak-lekuk akan diratakan. Datanglah, ya Tuhan, dan jangan berlambat. Kidung:
Antifon: Kerajaan-Nya akan meluas, dan damai-Nya tak akan terbatas.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.
Antifon: Kerajaan-Nya akan meluas, dan damai-Nya tak akan terbatas.
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak
bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan
Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan
berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 51:1-11)
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)
"Dari Bethlehem akan tampil seorang penguasa Israel."
Beginilah Firman Tuhan Allah, ”Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai
engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan
bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya
sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan
membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah
melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada
orang Israel. Maka, ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka
dalam kekuatan Tuhan, yaitu dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka
akan tinggal tetap sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS No. 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm: 80: 2ac,3b,15-16,18-19; Ul: lh.6)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang
menggiring Yusuf sebagai kawanan! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan
datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan
lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam
oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak
manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari
pada-Mu; biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (10:5-10)
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk
ke dunia, Ia berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki!
Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban
bakaran dan kurban penghapus dosa, Engkau juga tidak berkenan. Maka, Aku
berkata: Lihatlah, Aku datang melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku,
sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.” Jadi, mula-mula
Yesus berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki, kepada
kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan”
-meskipun dipersembahkan menurut Hukum Taurat- dan kemudian Ia berkata,
”Lihat, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu”. Jadi, yang pertama Ia
hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah,
kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan
Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke
pegunungan, menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, ”Diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi
aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang
di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah ia yang
telah percaya sebab Firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan
terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku."
Bunda Maria mengungkapkan, melepaskan, meluapkan kegembiraannya. Betapa
tidak. Ia sebetulnya hanya seorang wanita sederhana, seorang hamba
dina, namun Allah telah bekerja secara istimewa, ajaib, penuh misteri di
dalam dirinya. Allah telah memperhatikan, memilih dia di antara semua
wanita dan menjadikan dia sebagai bunda Tuhan. Allah berkarya lewat Roh
Kudus dalam dirinya sehingga ia akan mengandung, melahirkan seorang
anak; anak ini disebut kudus, Anak Allah. Anak ini akan menjadi berkat
bagi Maria, bagi segala keturunan, bagi segenap umat manusia. Begitu,
Maria meluapkan sukacitanya: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku."
Maria bersukacita karena melihat
perbuatan, karya Allah dalam dirinya. Dirinya orang sederhana, dan ini
mengagumkan Maria. Allah bekerja juga dalam diri orang sederhana seperti
dirinya, memilih juga mereka, memberdayakan mereka, menjadikan orang
sederhana juga menjadi penyalur berkat bagi semua orang. Ini menjadi
kabar gembira bagi kita, Anda dan saya, siapa pun kita ini. Bisa
dipilih, diberdayakan, dijadikan alat kasih Allah.[WD/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018]
Kidung Maria
Antifon: O Imanuel, Raja dan Pengundang kami. Engkaulah pengharapan
dan penebus para bangsa: Datanglah menebus kami, ya Tuhan, Allah kami.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Antifon: O Imanuel, Raja dan Pengundang kami. Engkaulah
pengharapan dan penebus para bangsa: Datanglah menebus kami, ya Tuhan,
Allah kami.
Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, marilah kita mohon kepada Tuhan, Bapa langit dan
bumi, agar memperluas kerajaan terang dan rahmat-Nya ke seluruh dunia.
1. Semoga seluruh umat manusia semakin diterangi Sabda kebenaran dan kehidupan Injili. Marilah kita mohon:
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
2. Semoga orang-orang Krisen selalu mengarahkan hidupnya pada Allah, sumber terang dan kebahagiaan. Marilah kita mohon:
3. Semoga orang-orang yang telah menjadi lemah imannya dibangkitkan
kembali hati nuraninya untuk mencari Allah, sumber terang dan kehidupan
sejati. Marilah kita mohon:
4. Semoga terang yang memancar dari kelahiran Yesus, Sang Penebus,
disambut dengan penuh sukacita dan harapan akan situasi dunia yang lebih
adil, damai dan berbelaskasih. Marilah kita mohon:
P. Bapa Surgawi, Engkau telah menerangi dunia dengan kelahiran Putra-Mu.
Dengarkanlah semua permohonan kami yang masih terbelenggu dalam
kegelapan dosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin. Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Komuni (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Behold, I stand at the door and knock: if anyone hears my voice and
opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he
with me.
Antifon Persiapan Persembahan (Luk 1:28)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb.
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventri tui.
Antifon Komuni (Yes 7:14)
Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan diberi nama Immanuel.
Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel.
Ecce virgo concipiet, et pariet filium: et vocabitur nomen eius Emmanuel.
Pada syahadat para rasul bagian “yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria” atau pada syahadat nikea bagian “Ia
dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi
manusia” kita membungkuk dan pada Hari Raya Kabar Sukacita dan Hari Raya
Natal berlutut. Sikap membungkuk adalah untuk memberikan penghormatan
kepada 'penjelmaan Putra yang dikandung dari Roh Kudus - melalui (oleh)
perawan Maria'. Maka sikap hormat dan terimakasih atas karya agung Allah
itu, pada Hari Raya Natal dan Hari Raya Kabar Sukacita diungkapkan
bukan hanya dengan membungkuk tetapi dengan berlutut. Dengan sikap
berlutut jelas sekali bahwa maksud tindakan hormat bukan pertama-tama
kepada Maria, tetapi kepada Allah sendiri yang melakukan Karya Agung
dalam diri Bunda Maria. Mau perbandingan praktis, bisa kita lihat dalam
praktik berlutut ke arah tabernakel, bukan untuk menghormati tabernakel
sebagai tabernakel, tetapi hormat kepada Dia yang berdiam di dalam
tabernakel itu. Nah, (rahim) Maria adalah "tabernakel" pertama bagi
Putra di dunia ini. Kalimat “yang dikandung dari Roh Kudus…” dipandang
sebagai awal dari puncak karya agung Allah dalam diri Yesus Kristus,
yaitu peristiwa inkarnasi (penjelmaan Tuhan menjadi manusia dalam diri
Yesus Kristus). Dalam peristiwa inkarnasi itu, Allah yang agung dan
perkasa sungguh-sungguh merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia lemah
untuk menguatkan dan menyelamatkan kita. Maka sepantasnya kita
menyatakan hormat yang mendalam dan dengan rendah hati tunduk menyembah
Dia yang begitu rela menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita.
Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm.
Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale,
Badia di Cava, Italia, 1984. Renungan: RUAH
Sabtu, 22 Desember 2018
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketujuh
“Hanya jiwa yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia sepantasnya.” (St. Beda Venerabilis)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka
sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian
Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke
Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat
memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan
Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang
bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti
oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan
Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon
Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (Mzm 24:7)
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.
O gates, lift high your heads; grow higher, ancient doors. Let him enter, the king of glory!
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau menaruh perhatian kepada nasib kami,
manusia yang terjerumus dalam perangkap maut. Engkau mengutus Putra-Mu
menebus kami. Semoga kami mengimani penjelmaan-Nya dengan tulus ikhlas,
dan dipersatukan dengan Dia Penebus kami, yaitu Yesus Kristus, yang
hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem.
Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang
agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung,
Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia,
dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya,
maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel
dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah
dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu.
Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena
sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan
terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan
menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat,
Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan
memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin
Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia.
Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341) Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Hai langit, turunkan embunmu, hai awan, hujankanlah raja adil. Hai bumi, bukakanlah dirimu dan tumbuhkanlah Penyelamat.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Hai langit, turunkan embunmu, hai awan, hujankanlah raja adil. Hai bumi, bukakanlah dirimu dan tumbuhkanlah Penyelamat.
Kidung:
Antifon: Hai Israel, siaplah menyongsong Tuhan, sebab ia datang.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.
Antifon: Hai Israel, siaplah menyongsong Tuhan, sebab ia datang.
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak
bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan
Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan
berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
(dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:12-21, 49:9b-13)
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)
"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."
Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar
ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan
yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu
Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar
kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara,
Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di
sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah
aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari
pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya
terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah
Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku.
Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah
dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari
nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul
melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke
dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat
kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin
dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan
memberi dia kursi kehormatan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria
memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku
bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan
kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan
perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus.
Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia
memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan
orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang
yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong
Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal
bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Amat lumrah dan biasa di antara kita apabila orang bersyukur dan bergembira karena memiliki prestasi yang dapat dibanggakan. Orangtua mana yang tidak bangga kalau anaknya rangking satu di sekolahnya dan bahkan ditawari beasiswa untuk studi di luar negeri. Pasti orangtua itu akan bercerita ke mana-mana. Atau orangtua mana tidak bangga kalau anaknya juara Olimpiade di bidang tertentu tingkat dunia. Orangtua atau institusinya tentu amat bangga dan bergembira, serta akan menceritakan hal itu ke mana-mana. Ini amat manusiawi dan biasa di tengah masyarakat kita.
Pada Injil hari ini pun kita mendengarkan dan merenungkan kidung pujian Maria atau Magnificat yang warnanya adalah sukacita dalam memuliakan Allah justru karena karya agung-Nya. Karya agung Allah yang dipuji bukan berkaitan dengan anugerah prestasi gemilang yang dialami anak-anak kita yang sukses, atau prestasi teman atau saudara kita yang naik pangkat atau naik jabatan puncak dan seterusnya. Karya agung Allah yang dipuji oleh Maria justru menyangkut karya Allah yang memutarbalikkan pandangan manusia pada umumnya: Allah menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan justru meninggikan hamba-Nya yang rendah. Allah melimpahkan yang baik pada yang lapar dan justru mengusir orang kaya pergi dengan tangan kosong. Rumus pembalikan ini sejajar sekali dengan sabda Yesus di banyak tempat: siapa yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan siapa yang merendahkan dirinya akan ditinggikan. Rumus pembalikan ini sebenarnya memuat inti misteri inkarnasi dan misteri Paskah Tuhan Yesus Kristus: yang walaupun Allah mau menjadi manusia, dan bahkan sebagai manusia Dia menjadi hamba dan mati di salib, namun Allah meninggikan Dia menjadi Tuhan dan Penyelamat kita.
Demikianlah bacaan-bacaan hari ini semakin mempersiapkan kita pada Hari Raya Natal yang sudah mendekat. Sukacita Natal yang kita songsong bukan sukacita karena prestasi dan kebanggaan pribadi seperti pada contoh-contoh di atas, melainkan karena Tuhan telah masuk ke sejarah hidup kita dan karya-Nya membebaskan kita semua yang merasa rendah, tidak punya apa-apa serta tak layak ini. Sikap syukur dan sukacita itu paling bagus tampak pada diri Hana pada bacaan pertama, yang setelah diberi anak meskipun mandul, rela menyerahkan anaknya itu, Samuel kepada Tuhan untuk seumur hidup. Apa yang Tuhan berikan, langsung dikembalikan kepada-Nya. (EM/INSPIRASI BATIN 2018)
Kidung Maria
Antifon: O Raja, yang didamba para bangsa. Engkaulah batu sudut yang
menjadi titik pertemuan. Datanglah dan tebuslah manusia yang Kauciptakan
dari abu tanah.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Antifon: O Raja, yang didamba para bangsa. Engkaulah batu sudut
yang menjadi titik pertemuan. Datanglah dan tebuslah manusia yang
Kauciptakan dari abu tanah.
Doa Permohonan
P. Cinta kasih Allah demikian besarnya, sehingga Putra-Nya diutus
menjadi manusia. Maka marilah kita berdoa dengan mantap kepada Allah
Bapa maha penyayang:
1. Bagi Gereja Allah yang kudus: Semoga Allah Bapa memperbarui dan
memperteguh Gereja-Nya berkat perayaan penjelmaan Putra-Nya. Marilah
kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Bagi masyarakat kita: Semoga Allah Bapa memancarkan cahaya-Nya agar
masyarakat kita mengakui misteri cinta kasih kebapaan-Nya. Marilah kita
mohon:
3. Bagi kaum muda: Semoga Allah Bapa memperkenankan kaum muda masa kini
menyelami arti kedatangan Putra-nya di tengah umat manusia dan membangun
hidup di atas-Nya. Marilah kita mohon:
4. Bagi kita semua disini: Semoga Bapa memberkati kita agar kegembiraan
Natal kali ini dapat kita sebarluaskan sehingga tidak terbatas pada kita
ataupun keluarga kita saja yang menikmati, tetapi juga mereka yang
terpencil. Marilah kita mohon:
P. Allah Bapa kami yang Mahapengasih, kami bersyukur atas cinta kasih-Mu
yang tampak dalam diri Yesus Kristus. Perkenankanlah perayaan Natal
yang akan datang ini memperbarui dan mengobarkan cinta kasih kami,
hingga kami semakin mirip dengan Yesus, Putra-Mu dan Tuhan kami.
U. Amin. Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Komuni (Luk 1:46,49)
Jiwaku memuliakan Tuhan, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
My soul proclaims the greatness of the Lord, for the Almighty has done great things for me.
Dalam Injil hari ini Maria menyampaikan Kidung Pujian (Magnificat)
kepada Tuhan. Ia mengajar kita bagaimana memuji Tuhan atas setiap
karya-Nya. "Hanya jiwa, yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari
Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia apa sepantasnya; hanya jiwa
(seperti) itu dapat mengajak mereka yang mempunyai kerinduan dan tujuan
yang sama, "Muliakanlah Tuhan bersamaku. Marilah bersama memuji Dia,"
kata St. Beda Venerabilis dalam ulasannya tentang Kidung Pujian Maria.
"Maka aku mengangkat semua kekuatan jiwaku menjadi ucapan syukur dan
pujian," lanjutnya. (Sumber: Bacaan Ofisi Masa Adven, 22 Desember:
Yogyakarta, 1982, halaman 177)
Sumber:
Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da
Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di
Cava, Italia, 1984.
Jumat, 21 Desember 2018
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Keenam
“Hendaklah jiwa Maria hadir pada setiap orang untuk bersukaria dalam Tuhan” (St. Ambrosius)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka
sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian
Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke
Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat
memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan
Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang
bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti
oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan
Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon
Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya. Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)
Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Imanuel: Allah-Beserta-Kita.
The Lord and Ruler will be coming soon, and his name will be called Emmanuel, because he will be God-with-us.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maha Penyayang, dengarkanlah dengan rela doa umat-Mu. Kami
bergembira karena kedatangan Putra-Mu sebagai manusia lemah. Semoga kami
umat-Mu kelak memperoleh hidup abadi karena kedatangan-Nya sebagai
penguasa mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem.
Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang
agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung,
Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia,
dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya,
maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel
dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah
dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu.
Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena
sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan
terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan
menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat,
Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan
memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin
Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia.
Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.
Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.
Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai. Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.
Kidung:
Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad. Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak
bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan
Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan
berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:12-21, 49:9b-13)
Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)
Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di
atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana
kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita,
sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari
kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah,
manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan
telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga,
tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya.
Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu,
dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu,
perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian
parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Atau
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel!
Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah
menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di
tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada
hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion!
Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di
tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria
karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak
gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan
gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah
kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih
Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita.
Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus
kita percaya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke
pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu bersru dengan suara nyaring, “Diberkatilah
engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah
aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya,
ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku
melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hari ini tanggal 21 Desember, tinggal 3 hari lagi Masa Adven berakhir,
dan kita akan menyambut kelahiran Yesus. Sudahkah kita mempersiapkan
hati kita untuk menyambut kedatangan Sang Imanuel? Kutipan Antifon
Pembuka dalam Misa hari ini: "Tak lama lagi Tuhan, Penguasa, akan
datang. Nama-Nya akan disebut Imanuel, yakni Allah-Menyertai-Kita."
(bdk. Yes 7:14; 8:10).
Bacaan Injil menceritakan dialog
Maria dengan Elisabet, ketika Maria mengunjungi rumah Zakharia dan
Elisabet. Ketika Maria masuk ke rumah dan memberi salam kepada Elisabet,
maka anak yang sedang dikandungnya melonjak kegirangan dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus. "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang
mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan....
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya
dari Tuhan, akan terlaksana.", kata Elisabet.
Kunjungan dan sapaan yang membawa
sukacita selalu membahagiakan Sudahkah kita merencanakan untuk
mengadakan kunjungan dan berbagi kebahagiaan, baik bagi keluarga, teman
dan tetangga pada hari ini dan pada hari Natal nanti? (MP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN)
Kidung Maria
Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.
Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, sebagai anak-anak Allah beranilah kita memanjatkan
doa-doa permohonan kepada Bapa, supaya umat manusia semakin menyatu
dalam nama-Nya.
1. Bagi perdamaian dunia yang merupakan anugerah Allah. Semoga orang
Kristiani aktif melibatkan diri demi mewujudkan nilai itu dalam kerja
sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Marilah kita mohon:
U. Berilah dunia ini damai-Mu, ya Tuhan.
2. Bagi keluarga-keluarga Kristiani, agar tidak kekurangan
keberanian dan keteguhan hati untuk menolak segala bentuk kekeraan yang
menghancurkan kebahagiaan hidup. Marilah kita mohon:
3. Bagi keluarga kita masing-masing, semoga Tuhan tidak berhenti
memberikan kedamaian dan kegembiraan; kekuatan dalam pencobaan serta
keterbukaan hati untuk menerima sesama. Marilah kita mohon:
4. Agar warta damai Betlehem didengar dan dicintai semua orang. Marilah kita mohon:
P. Semoga doa-doa permohonan ini berkenan pada-Mu ya Tuhan, sumber kedamaian kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.
Bapa Kami(kalau tanpa Misa)
***
Antifon Komuni (Luk 1:45)
Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.
Blessed are you who have believed, that what was spoken to you by the Lord would be fulfilled.
Sumber:
Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da
Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di
Cava, Italia, 1984.
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kelima
Perawan mulia, bukalah hatimu untuk percaya, bibirmu untuk berkata,
rahimmu untuk Pencipta. Lihatlah, yang didambakan segala bangsa dari
luar pintu. Ah, seandainya engkau berlambat, ia akan lewat, engkau
sekali lagi akan mulai bersedih hati mencari Dia yang dikasihi jiwamu!
Bangkitlah, melangkah dan bukalah. Bangkitlah dengan iman, melangkah
serba berbakti, bukalah dengan berbicara, 'Lihat, aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataan-Mu." (St. Bernardus, Abas)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka
oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan
Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan
Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa
Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu
mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat
dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan
Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah,
bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (Yes 11:1; 40:5; Luk 3:6)
Suatu tunas akan terbit dari akar Isai, kemuliaan Tuhan memnuhi seluruh
bumi, dan semua orang melihat penyelamatan oleh Allah kita.
A branch shall sprout from the root of Jesse, and the glory of the
Lord will fill the whole earth, and all flesh will see the salvation of
God.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahaluhur, Santa Perawan Maria telah menerima kabar malaikat
dan mengandung Putra-Mu berkat kuasa Roh Kudus. Semoga kami mengikuti
teladan Santa Perawan Maria dan menaati kehendak-Mu dengan rendah hati.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem.
Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang
agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung,
Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia,
dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya,
maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel
dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah
dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu.
Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena
sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan
terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan
menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat,
Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan
memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin
Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia.
Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Antifon: Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan. Datanglah dan lepaskanlah aku, kepada-Mu aku berlindung.
Kidung:
Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu.
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad. Antifon: Berbaliklah sejurus, ya Tuhan, janganlah berlambat mendatangi hamba-hamba-Mu. Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak
bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan
Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan
berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:1-11)
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan,
Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah,
entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab,
“Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah
Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu
melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu,
Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di
dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan
menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri
di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni
hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah,
penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang
mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota
di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu
Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut
mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam
itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan melahirkan seorang Anak laki-laki, dan hendaklah engkau
menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud,
bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria
kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun
atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu
anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan
sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia
yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang
mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan
Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Maria menerima kabar malaikat itu
dalam kebebasan dan iman. Allah tidak memaksa Maria untuk menerima
Sabda Allah dalam rahimnya. Allah meminta kesediaan Maria untuk
menerima Sang Sabda itu dalam rahimnya dan melahirkannya. Maria sadar
bahwa kesediaannya menerima Sang Sabda mengandung resiko. Awalnya ia
merasa ragu-ragu dan berkata kepada malaikat Tuhan itu: “Bagaimana hal
itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Namun saat ia merasa
yakin dan siap menganggung resiko dari kesediaannya, Maria menyatakan
imannya: “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu.”
Maria percaya Allah Yang Mahatahu telah memilih dia karena Allah
menganggap Maria layak untuk menerima kabar gembira itu.
Manusia boleh meminta kepada Tuhan Allah segala sesuatu sesuai dengan kebutuhannya. Namun permintaan yang benar hendaknya sesuai dengan kehendak Tuhan. Malalui nabi Yesaya, Allah yang Mahatinggi memberikan tanda keselamatan-Nya. Kesediaan seorang perempuan muda untuk mengandung dari Roh Kudus menjadi tanda awal terwujudnya Kerajaan Allah. Allah
menganugerahi kita kebebasan. Kebebasan itu adalah salah satu wujud
keserupaan manusia dengan Allah. Dengan kebebasan itu kita dapat
memilih melakukan kebenaran ataukah kejahatan. Allah tak pernah memaksa
kita. Ia sangat menghargai kebebasan kita untuk menentukan pilihan
hidup. Selama ini, Bagaimanakah aku menggunakan kebebasanku? Apakah
kebebasan itu aku pergunakan untuk mengembangkan hidupku, ataukah
sebaliknya menghancurkan hidupku?
Kidung Maria
Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat
ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan
bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan
bayangan maut.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: O Kunci Daud dan Tongkat rumah Israel. Kaubuka dan tak dapat
ditutup. Kaututup dan tak seorang kuasa membuka. Marilah dan
bebaskanlah orang yang terbelenggu, yang hidup dalam kegelapan dan
bayangan maut.
Doa Permohonan
P. Allah itu setia. Meskipun manusia tidak tahu bersyukur. Ia tetap
mengutus Putra-Nya. Supaya kita berkenan pada-Nya. Marilah mempersiapkan
diri dengan pantas melalui ungkapan doa-doa permohonan kepada-Nya.
1. Bagi seluruh umat manusia. Agar mereka percaya kepada Kristus
sebagai bukti cinta Allah yang utuh sempurna bagi dunia. Marilah kita
mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Semoga kesadaran akan kefanaan dan kesementaraan dunia ini
menggugah manusia untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Allah.
Marilah kita mohon:
3. Agar seluruh umat kristiani tekun mengamalkan pertobatan serta
menimba kekuatannya dari sakramen rekonsiliasi. Dengan demikian mereka
diperdamaikan dengan Allah dan dengan sesama. Marilah kita mohon:
4. Semoga kita sepenuhnya menaruh minat pada keselamatan yang
diwartakan Kristus, yang datang pada hari raya Natal, dan tidak
membiarkan diri dipengaruhi oleh godaan setan. Marilah kita mohon:
P. Ya Allah Bapa, semoga Kerajaan-Mu berkembang luas di seluruh muka
bumi. Oleh karena itu, semoga Engkau mengabulkan segala permohonan kami,
dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin. Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Persiapan Persembahan (Luk 1:28)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb.
Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventri tui.
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Malaikat berkata kepada Maria: Sesungguhnya engkau akan mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus.
The Angel said to Mary: Behold, you will conceive and bear a son, and you shall name him Jesus.
Doa Malam
Ya Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu. Kami menggantungkan seluruh
harapan dan menanamkan seluruh kepercayaan kami pada Sang Juru Selamat
yang datang di tengah kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.