| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 1:1

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 1:1

Syalom aleikhem.
Mrk. 1:1
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Kata “Injil” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dan berakar pada bahasa Yunani. Bunyi Yunaninya euangelion; artinya ‘kabar baik’. Dalam Perjanjian Baru, Injil berarti ‘kabar baik mengenai Yesus Kristus’.

Dalam seluruh Injil Markus, tak ada keterangan mengenai siapa penulis Injil Markus. Bahkan, judul kitab pun tak ada. Tak ada dalam Injil Markus tertulis demikian, contoh, “inilah Injil menurut Markus”. Tapi, kenapa kita yakin mengenai Injil Markus dan Markus, sang penulis? Kita tahu itu semua dari Tradisi Suci.

Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”) memiliki dua sumber iman: (1) Tradisi Suci, (2) Alkitab Suci. Dua-duanya diterima dengan sikap hormat yang sama karena keduanya merupakan Firman Allah. Alkitab itu Firman Allah yang tertulis, Tradisi itu Firman Allah yang diwariskan secara lisan.

Nama “Yesus” merupakan transliterasi (penerjemahan) nama dari bahasa Yunani yang bunyinya “Iesous”; Latinnya berbunyi “Iesus”. Kita menyerap Latinnya. Latin dan Yunani menyerap bahasa Ibrani dan Aram. Nama Yesus, kalau diucapkan dalam bahasa Ibrani, berbunyi “Yoshua”; Aramnya “Yeshua”. Yoshua atau Yeshua artinya ‘Tuhanlah keselamatan’. Secara harafiah nama Yesus berarti ‘Tuhanlah keselamatan’.

Dalam Injil Markus, nama-Nya ditulis lengkap: “Yesus Kristus”. Kristus sebenarnya bukan nama, tapi gelar atau sebutan. Itu terjemahan dari bahasa Ibrani “Massiakh”; Yunaninya “Khristos”. Bahasa Indonesia menyerap Yunaninya melalui Latin. Mesias artinya ‘yang diurapi’. Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, kalau orang dilantik menjadi imam atau nabi atau raja, orang itu diurapi dengan minyak. Diurapi artinya kepalanya dituangi dengan minyak. Maknanya, Allah memberikan Roh dan kuasa-Nya kepada orang yang dituangi minyak itu. Dalam Perjanjian Baru, kata mesias itu sebutan untuk raja penyelamat yang dijanjikan oleh Allah.

Orang Yahudi pada zaman Yesus dan sebelum Yesus memahami kata mesias dalam arti politik dan militer. Maksudnya, mesias diharapkan memulihkan kerajaan seperti dulu ketika Raja Daud menjadi pemimpin atas bangsa Israel. Mesias dihubungkan dengan kekuatan, kekuasaan, pemerintahan secara politik. Namun, kata mesias dalam diri Yesus tak mengacu pada hal itu. Dialah Raja Penyelamat yang dijanjikan untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.

Dalam Injil lain, jarang nama Yesus disebut lengkap: Yesus Kristus. Dalam surat Paulus, memang banyak sebutan lengkap Yesus Kristus, atau dibalik: Kristus Yesus. Dalam Mrk. 1:1, nama-Nya ditulis lengkap. Namanya Yesus, gelar-Nya Kristus yang artinya Mesias. Yesus Kristus berarti Yesus Sang Mesias, Yesus yang diurapi.

“Anak Allah” menunjukkan hubungan Yesus Kristus yang begitu khas dengan Allah. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Karena Allah adalah Bapa-Nya, hubungannya begitu khas. Maka, Yesus Kristus disebut Anak Allah. Jangan salah mengerti, anak di sini bukan dalam pengertian biologis bahwa Allah bisa beranak. Bukan demikian. Sekali lagi, itu menunjukkan hubungan yang sangat erat dan istimewa antara Allah Sang Bapa dan Yesus Kristus.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

NOTA: Share gratis, silakan...

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy