| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 20 Maret 2022 Hari Minggu Prapaskah III

Minggu, 20 Maret 2022
Hari Minggu Prapaskah III 
  
Allah sangat menghargai pertobatan sehingga sekecil apa pun pertobatan di dunia, asalkan itu murni, menyebabkan Dia melupakan segala jenis dosa. (St. Fransiskus de Sales)

    
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)
 
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.
 
Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.   

 
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau tahu apa yang ada dalam hati manusia. Engkau menyelami hati kami sedalam-dalamnya. Engkau tahu usaha-usaha dan kegagalan-kegagalan kami. Maka Engkaulah Allah yang benar-benar sabar. Kami mohon, buatlah kami percaya bahwa Engkau kuasa menghapus dosa-dosa kami dan curahkanlah kiranya Roh Kudus kepada kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-8a.13-15)
 
  
"Allah telah mengutus aku kepadamu."
  
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yakni Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah: Semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan yang hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya Allah!” Lalu Allah berfirman, “Janganlah mendekat! Tanggalkanlah kasut dari kakimu, sebab tempat dimana engkau berdiri itu adalah tanah kudus.” Allah berfirman lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan berfirman, “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka. Ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir.” Ketika Allah mengutus Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa berkata kepada Allah, “Tetapi apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’, dan mereka bertanya kepadaku, ‘Siapakah nama-Nya’, apakah yang harus kukatakan kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa, “Aku adalah ‘Sang Aku’.” Lalu Allah melanjutkan, “Katakanlah kepada orang Israel itu, ‘Sang Aku’ telah mengutus aku kepadamu.” Firman Allah pula kepada Musa, “Katakanlah ini kepada orang Israel, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu’. Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya, dan itulah sebutan-Ku turun temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814
Ref. Tuhan adalah pengasih dan penyayang.
Atau Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 103:1-4.6-7.8.11)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
4. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (10:1-6.10-12)
 
"Kehidupan bangsa Israel di padang gurun telah dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita."
  
Saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Jadi untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama, dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi, sungguh pun demikian, Allah tidak berkenan kepada sebagian terbesar dari mereka. Maka mereka ditewaskan di padang gurun. Semua itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita; maksudnya untuk memperingatkan kita, supaya kita jangan menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat. Demikian pula, janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semua itu telah menimpa mereka sebagai contoh bagi kita; semua itu dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada zaman akhir yang kini telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah supaya jangan jatuh!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Bertobatlah, sabda Tuhan, karena Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:1-9)
 
"Jikalau kamu semua tidak bertobat, kamu pun akan binasa dengan cara demikian."
  
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus dan darahnya dicampurkan dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Sangkamu orang-orang Galilea itu lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib demikian? Tidak, kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak, kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.” Kemudian Yesus mengatakan perumpamaan ini, “Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, ‘Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini! Untuk apa pohon ini hidup di tanah ini dengan percuma!’ Pengurus kebun itu menjawab, ‘Tuan, biarkanlah dia tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!’”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
Renungan


Salah satu alasan untuk menerima dan memeluk suatu agama adalah kebutuhan kuno akan perlindungan dan keamanan di dunia di mana kekerasan dan permusuhan tampak begitu umum.

Dan kekerasan dan permusuhan sering mengakibatkan pertumpahan darah orang yang tidak bersalah. Jadi kekerasan dan permusuhan diarahkan pada orang-orang yang tidak bersalah dan tidak berdaya yang tidak memiliki sarana untuk mencegah atau menghentikannya.

Hal itu membuat orang menyadari bahwa mereka membutuhkan Tuhan untuk menjaga mereka (terlepas dari tindakan keamanan manusia apa pun yang mungkin ada) dan perlindungan dari bahaya dan jerat yang tidak terduga.

Namun belakangan ini, tempat sembahyang dan peribadatan pun sepertinya sudah tidak aman lagi. Gereja-gereja telah dibom dan diserang dan para jemaat dibunuh, rumah sakit diserang.
  
Secara gamblang kejahatan telah menyerang Rumah Tuhan dan menumpahkan darah di tanah suci, serta menyerang rumah sakit. Yang dulunya tidak terpikirkan, sekarang menjadi kenyataan dan menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta goyahnya iman. 
  
Jadi kita bisa merasa aman lagi saat kita datang ke gereja untuk berdoa dan beribadah. Akankah Tuhan melindungi kita dari kejahatan permusuhan, kekerasan dan terorisme? Apakah Tuhan tahu? Dan jika Dia tahu, mengapa Dia tidak melakukan apapun untuk menghentikan kejahatan ini dan mereka yang melakukannya?

Dalam Injil, kita mendengar sesuatu yang sangat mengganggu dan menjijikkan. Beberapa orang memberi tahu Yesus tentang orang Galilea yang dibunuh Pilatus, yang darahnya dicampur dengan darah korban mereka.

Tidak banyak detail tentang itu tetapi dapat dipastikan bahwa itu adalah ritual okultisme.

Tetapi Yesus tampaknya tidak membahas aspek kejahatan ini. Sebaliknya, Dia membahas aspek dosa. Dia berkata bahwa orang-orang Galilea yang terbunuh itu tidak lebih berdosa daripada orang-orang Galilea lainnya, begitu pula 18 orang yang terbunuh ketika menara Siloam runtuh menimpa mereka.  

Dan kemudian Yesus sampai pada intinya ketika Dia berkata: Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.

Dan kita harus bingung. Jadi di sini kita memberi tahu Yesus tentang kejahatan permusuhan, kekerasan, dan terorisme yang merajalela ini, dan Dia memberi tahu kita bahwa kita harus bertobat.

Tentu ada dari kita akan protes. Yesus harus membuat orang-orang jahat itu bertobat, dan mungkin menyuruh kita untuk mengampuni mereka. Tetapi mengapa Dia menyuruh kita untuk bertobat?

Dan di sinilah kita harus kembali ke bacaan 1 dan 2 untuk memahami mengapa Yesus menyuruh kita untuk bertobat.

Bacaan pertama memberi tahu kita bahwa Tuhan melihat keadaan umat-Nya yang menyedihkan di Mesir. Dia menyadari penderitaan mereka dan Dia bermaksud melakukan sesuatu.

Jadi Dia memanggil Musa dan memberinya misi untuk membebaskan umat-Nya dari tangan orang Mesir dan membawa mereka ke Tanah Perjanjian.

Jadi Tuhan melihat, Tuhan mendengar, Tuhan tahu dan Tuhan akan bertindak. Dan Dia memberi tahu Musa bahwa orang-orang hanya perlu menyebut nama Tuhan Allah dan Dia akan datang membantu mereka dan membebaskan mereka dan menjadi Pelindung mereka.

Jadi semuanya baik-baik saja sampai bacaan kedua memberitahu kita bahwa meskipun Tuhan memimpin umat-Nya melalui padang pasir dan menyediakan makanan dan minuman bagi mereka saat mereka pergi, kebanyakan dari mereka gagal untuk menyenangkan Tuhan dan mayat mereka berserakan di padang pasir.

Bacaan ke-2 berlanjut: Hal-hal ini semua terjadi sebagai peringatan bagi kita, untuk tidak memiliki nafsu jahat untuk hal-hal terlarang yang mereka miliki.

Ini diakhiri dengan memberi kita peringatan ini: Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah supaya jangan jatuh! 
  
Jadi apa yang Tuhan inginkan dari kita adalah ketaatan dan kesetiaan kita. Tetapi ketika kita berdosa, kita menciptakan celah bagi kejahatan untuk masuk ke dalam hidup kita dan dengan berbuat demikian, kita menjadi seperti orang-orang yang mengeluh dan kemudian binasa di padang gurun.
  
Dosa-dosa kita juga akan melemahkan iman Gereja dan ancaman kejahatan permusuhan, kekerasan dan terorisme menjadi lebih besar. Dapat diamati bahwa ketika iman Gereja semakin lemah, ancaman kejahatan terorisme menjadi lebih kuat.

Keselamatan kita tidak hanya dalam tindakan pengamanan yang ketat atau memiliki personel keamanan bersenjata lengkap. Keselamatan dan keamanan kita terletak pada ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan yang merupakan Pelindung dan Juru Selamat kita.

Dikatakan bahwa kejahatan hanya dapat berkembang ketika kebaikan tidak melakukan apa-apa. Dan kejahatan akan berkembang selama iman Gereja lemah.

Jadi marilah kita mengindahkan panggilan Yesus untuk bertobat. Marilah kita meninggalkan dosa-dosa kita, pergi untuk Pengakuan dosa, setia dan taat dan memanggil nama Tuhan untuk melindungi kita dan Tuhan akan melindungi kita dan menyelamatkan kita.   (RENUNGAN PAGI)
 
Renungan panjang dapat dibaca di lumenchristi.id klik tautan ini
 

Antifon Komuni (Bdk. Mzm 84:4-5)

Burung pipit telah mendapat rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya: pada mezbah-mezbah itu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, untuk selama-lamanya mereka akan memuji Dikau.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus, et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in saeculum saeculi laudabent te.

Sabtu, 19 Maret 2022 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Sabtu, 19 Maret 2022
Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
 
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
 
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)

Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.

Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household

atau (Mzm 92(91):13.14)

Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri.
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣. Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma florébit …

Pengantar

Pada tanggl 8 Desember 2020 (bertepatan dengan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda), Paus Fransiskus mengeluarkan Surat Apostolik berjudul Patris Corde (Dengan Hati Seorang Bapa). Surat Apostolik ini sekaligus menandai mulainya Tahun Santo Yusuf yang berlangsung sampai 8 Desember 2021.Penetapan tersebut menandai ulang tahun ke-150 penetapan Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal oleh Beato Pius IX pada 8 Desember 1870. Figur Sentral Patris Corde ialah Santo Yusuf, suami Bunda Maria, ayah Yesus. Paus Pius XII telah menggelari St Yusuf sebagai pelindung para pekerja, dan Paus Yohanes Paulus II menghormatinya sebagai Penjaga Sang Penebus. Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya. Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam mengasuh Yesus Putra-nya.
  
Pada Misa ini ada Gloria dan Credo
   
Doa Pagi
   
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
     
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
  
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)
   
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
  
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Inilah Injil Suci menurut Matius (1:16.18-21.24a)
  
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
  
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


atau

Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:41-51a)
  
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
  
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan
    
  Ada banyak gelar termasyhur dan mulia untuk St. Yusuf

Dia adalah Pelindung Gereja Universal, Pelindung anak yang belum lahir, Santo Pelindung para ayah, Santo Pelindung para pekerja dan tukang kayu, Santo Pelindung para pengembara, Santo Pelindung para migran dan Santo Pelindung kematian yang bahagia.

Semua gelar di atas memiliki dasar alkitabiah untuk mereka dan gelar-gelar ini mengatakan banyak tentang siapa St. Yusuf dan karakternya serta kebajikannya.

Pesta hari ini merayakan gelar St. Yusuf yang paling terkemuka dan itu tercermin dalam statusnya sebagai Hari Raya.

Gelar St. Yusuf, Mempelai Perawan Maria yang Terberkati, benar-benar mencerminkan perannya dalam rencana keselamatan Allah.

Selain menjadi pria terhormat dan ingin menghindarkan Maria dari publisitas yang merugikan dan bahkan bahaya, dia telah memutuskan untuk menceraikannya secara tidak resmi.

Dia telah memutuskan untuk melakukan itu, tetapi malaikat Tuhan mengatakan kepadanya dalam mimpi tentang rencana Tuhan dan mengatakan kepadanya untuk tidak takut.

St Yusuf benar-benar rendah hati dan patuh, dan dengan membawa Maria ke rumahnya, rencana keselamatan Allah mulai terwujud.

Maria diberi rumah dan perlindungan, dan Yesus memiliki status yang terhormat dalam hidup ketika rencana Allah disingkapkan.

Dapat dikatakan secara sederhana bahwa St. Yusuf hanya melakukan apa yang diperintahkan, tetapi itu membutuhkan banyak iman dan keberanian, serta melepaskan rencana pribadinya dan menerima kehendak Tuhan.

Semoga St. Yusuf mendoakan kita agar kita juga melepaskan diri kita sendiri dan membiarkan kehendak Tuhan terjadi dalam hidup kita.

Mari kita ingat, seperti bagaimana St Yusuf, rencana Tuhan tidak akan membawa kita ke tempat dimana kasih karunia-Nya tidak akan menemani kita..   [RENUNGAN PAGI]
 
Baca renungan lainnya untuk Hari Raya St. Yusuf di lumenchristi.id klik tautan ini. 

Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:21)

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Well done, good and faithful servant. Come, share your master’s joy.

atau (Mat 1:20)

Joseph, fili David, noli timére accípere Maríam cónjugem tuam: quod enim in ea natum est, de Spíritu Sancto est.

Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Jumat, 18 Maret 2022 Hari Biasa Pekan II Prapaskah --- Hari Pantang

Jumat, 18 Maret 2022
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang)

“Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
  
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
     
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Ul: 5a)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Matius (21:33-43.45-46)
  
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."
   
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
    Setiap hari kita mengalami spektrum emosi yang campur aduk.

Umumnya ada emosi positif dan negatif, dan apakah emosi itu diungkapkan atau tidak.

Ketika emosi diungkapkan dalam kata-kata dan tindakan, maka dapat dikatakan bahwa emosi positif memunculkan reaksi positif, sedangkan emosi negatif memunculkan reaksi negatif.

Pada bacaan pertama, emosi saudara-saudara Yusuf terlihat jelas. Mereka cemburu karena ayah mereka mencintai Yusuf lebih dari saudara-saudaranya yang lain.

Mereka sangat membencinya sehingga mereka tidak bisa mengatakan sepatah kata pun kepadanya.

Kebencian itu berubah menjadi niat untuk membunuh Yusuf tetapi Ruben berhasil menyelamatkan Yusuf dari pembunuhan.

Tetapi tidak demikian dalam perumpamaan Injil di mana putra pemilik tanah dibunuh oleh para penggarap.

Kedua bacaan tersebut memberitahu kita untuk selalu waspada terhadap emosi kita dan pikiran serta tindakan apa yang mengarahkan emosi kita.

Marilah kita menaruh emosi kita ke dalam Hati Kudus Yesus dan memohon kepada-Nya untuk menjadikan hati kita seperti hati-Nya. Kemudian kita akan berpikir dan bertindak seperti yang Dia inginkan..
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik disini untuk membaca renungannya


Antifon Komuni (1Yoh 4:10)

Allah mengasihi kita, dan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

God loved us, and sent his Son as expiation for our sins.

Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, jaminan keselamatan abadi telah kami terima. Semoga keselamatan itu kami kejar dengan segala upaya hingga akhirnya kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

 

Credit: kvkirillov/istock.com

Kamis, 17 Maret 2022 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 


Kamis, 17 Maret 2022
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Tuhan kita yang baru lahir mengubah kegelapanku menjadi terang berlimpah-limpah. Dia yang lahir untuk mengambil bagian dalam kelemahan kemanusiaanku, membawakanku kekuatan dan keberanian yang aku perlukan. Ia mempersenjataiku sedemikian baiknya pada malam kudus itu, sehingga aku tak pernah berpaling ke belakang. Kasih telah menemukan jalan masuk ke dalam hatiku, memanggilku untuk melupakan diriku sendiri dan melakukan apa saja yang dikehendaki dariku, dan sejak saat itu aku merasa bahagia.” — St. Theresia Lisieux

  
Antifon Pembuka (Mzm 139 (138):23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.
  
Test me, O God, and know my thoughts. See that my path is not wicked,and lead me in the way everlasting.
   

Doa Pagi


Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan giat dalam karya. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
                
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
   
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau  Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.   
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
    
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’ Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Apa yang Yesus ceritakan dalam Injil adalah perumpamaan tentang orang kaya dan orang miskin.

Meski hanya perumpamaan, juga tidak sulit membayangkan seperti apa si kaya dan seperti apa Lazarus yang malang.

Itu karena kita sendiri telah melihat disparitas yang besar antara si kaya dan si miskin.

Kita telah mendengar cerita tentang orang kaya yang "kotor" dan kita mungkin telah melihatnya sendiri.

Namun, pada saat yang sama, kita menemukan orang miskin yang hidup dalam kondisi yang kumuh dan bahkan kotor.

Namun, perumpamaan Injil tidak bermaksud membahas lebih jauh perbedaan antara si kaya dan si miskin.

Sebaliknya, perumpamaan Injil bermaksud untuk menunjukkan kepada kita rasa sakit yang Tuhan rasakan ketika Dia melihat anak-anak-Nya direduksi menjadi pengemis dan kerinduan yang sia-sia akan sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya.

Tetapi untuk semua ketidakadilan yang diderita orang miskin, mereka akan dibenarkan dengan dibawa ke pangkuan Abraham - mereka akan dihibur (di akhirat ...)

Namun bagi kita yang agak nyaman dan cukup mudah, janganlah kita seperti orang yang digambarkan dalam bacaan pertama yang mengandalkan hal-hal daging dan hatinya berpaling dari Tuhan, dan jika kebaikan datang dia tidak memiliki mata untuk itu.

Mari kita ingat bahwa orang miskin juga saudara kita. Adalah tugas kita untuk membantu mereka dengan cara apa pun yang kita bisa.

Dan Tuhan yang mengetahui isi hati kita akan memberikan kepada kita masing-masing apa yang pantas untuk perilaku dan tindakan kita.
 
Baca juga renungan lainnya di lumenchristi.id klik tautan ini   
   
Antifon Komuni (Mzm 119 (118):1) 
 
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
     
Blessed are those whose way is blameless, who walk in the law of the Lord.

 
 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 16 Maret 2022 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 


Rabu, 16 Maret 2022
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm 5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy 853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
 

Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
 
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     
Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
   
 
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
    
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Suci menurut Matius (20:17-28)
   
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."
      
Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan 
   
     Di negara kita banyak hal telah berubah begitu banyak dan begitu cepat sehingga kita bahkan bisa bernostalgia dengan hal-hal seperti penggunaan kompor minyak tanah dan kompor arang.

Kita tentu ingat menunggu ketel air mendidih di atas kompor arang atau kompor minyak tanah, dan bagaimana kita bisa berjongkok di sana atau melakukan hal lain sambil menunggu.

Tetapi dengan segala sesuatu yang berubah begitu cepat dan begitu banyak, tampaknya hidup harus lebih nyaman dan kita harus memiliki lebih banyak waktu.

Namun, ironisnya, dengan hidup yang semakin nyaman, kita juga mulai menghindari ketidaknyamanan dan kita tidak melihat makna apa pun di dalamnya.

Pada tingkat yang lebih dalam, kita juga ingin menghindari penderitaan karena penderitaan itu negatif dan tidak berarti.

Bahkan dalam bacaan pertama, nabi Yeremia meminta Tuhan untuk membebaskannya dari musuh dan penderitaannya.

Dalam Injil, Yakobus dan Yohanes juga menginginkan kemuliaan, tetapi Yesus bertanya kepada mereka apakah mereka dapat menanggung penderitaan juga. Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada kita.

Sama seperti air yang harus direbus sebelum layak untuk diminum, kita juga harus melalui api penderitaan yang menajam sebelum kita dapat menemukan maknanya.

Ada makna dalam penderitaan. Itu disebut penderitaan penebusan. Ini adalah jenis penderitaan yang Yesus tunjukkan kepada kita ketika Dia dipakukan di kayu salib.

Semoga kita juga mempersembahkan penderitaan kita dalam kasih seperti yang Yesus lakukan, untuk penebusan kita serta penebusan dunia... (RENUNGAN PAGI)

Tersedia renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini   

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan bapak/ibu/saudara/i baik melalui doa maupun donasi untuk renunganpagi.id .

Antifon Komuni (Mat 20:28)

Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.

Selasa, 15 Maret 2022 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 

Selasa, 15 Maret 2022
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri.” (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 13 (12):4-5)

Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!
  
Give light to my eyes lest I fall asleep in death, lest my enemy say: I have overcome him.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahamulia, kami mohon lindungilah Gereja-Mu senantiasa. Tanpa Engkau segala usaha manusia akan gagal. Luputkanlah kami dari segala yang jahat dan bantulah kami mencapai kebahagiaan abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
          
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
  
 
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
  
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuanganlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah kita berperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu, atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itulah yang engkau lakukan, apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin beperkara denganmu.
4. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah.
 
           
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripadamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.  
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:1-12)
   
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
    
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah suka disebut rabi; karena hanya satulah Rabimu, dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satulah Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapapun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
   
Kita mungkin berpikir bahwa lebih mudah memberi perintah daripada melaksanakan perintah.

Menjalankan perintah atasan kita tentu tidak semudah itu apalagi jika itu tidak sesuai dengan keinginan kita atau ketika kita menganggapnya tidak menguntungkan kita.

Meskipun demikian, tugas kita hanyalah menjalankan perintah tersebut sesuai dengan instruksi yang diberikan dan kita tidak akan bertanggung jawab atas hasilnya.

Sebaliknya, ketika kita harus memberi perintah dan instruksi, kita akan dimintai pertanggungjawaban dan konsekuensinya.

Tetapi ketika Tuhanlah yang memberi perintah dan instruksi, kita dapat yakin bahwa Dia tahu apa yang Dia lakukan.

Selanjutnya, ketika Tuhan memberikan perintah dan mengharapkan kita untuk mengikutinya, itu bukan untuk keuntungan-Nya tetapi untuk kebaikan kita.

Tuhan mengatakan ini dalam bacaan pertama:
"Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” 
  
Marilah kita taat pada perintah Tuhan, bukan hanya karena itu untuk kebaikan kita, tetapi lebih karena kita percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dan hanya menginginkan yang terbaik untuk kita.

Dan marilah kita bersedia untuk taat, bukan karena kita takut akan hukuman, tetapi karena kita ingin mengasihi Tuhan.
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Credit:ThamKC/istock.com

Antifon Komuni (Mzm 9:2-3)

Aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,

I will recount all your wonders. I will rejoice in you and be glad, and sing psalms to your name, O Most High.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap segala yang tertulis tentang Dikau. Berilah kami semangat, bukan untuk mendengarkan saja, melainkan untuk benar-benar menghayati Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy