Minggu, 01 Desember 2024
Hari Minggu Adven I
Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua Bdk. Why 22:17.. Dengan merayakan kelahiran dan mati syahid sang perintis, Gereja menyatukan diri dengan kerinduannya: "Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil" (Yoh 3:30). (Katekismus Gereja Katolik, 524)
Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua Bdk. Why 22:17.. Dengan merayakan kelahiran dan mati syahid sang perintis, Gereja menyatukan diri dengan kerinduannya: "Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil" (Yoh 3:30). (Katekismus Gereja Katolik, 524)
Tahun Liturgi C/I
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.
Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.
Mzm. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Tuhan kami Yesus Kristus, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud."
Beginilah firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “Tuhan keadilan-Kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan kuangkat jiwaku.
Atau Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 3:12-4:2)
"Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita."
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasihati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:25-28.34-36)
"Penyelamatanmu sudah dekat."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari, pada bulan dan bintang-bintang, dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu di mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat. Oleh karena itu, jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjagalah-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Jika ada satu kata untuk menggambarkan bulan Desember, kata itu adalah – hari libur.
Meskipun hanya ada satu hari libur nasional dan satu hari cuti bersama di bulan Desember, sejumlah keluarga pergi atau telah pergi berlibur, terutama karena liburan sekolah.
Bahkan gereja pun tampaknya dihias untuk suasana liburan yang meriah. Kita seharusnya memperhatikan hal itu di dalam gereja maupun di luar gereja.
Oh ya, kita melihat hiasan-hiasan ini dari tahun ke tahun, dan kita berharap hiasan-hiasan itu ada di sana. Sama seperti Lapangan Santo Petrus di Vatikan yang telah dihias dengan pohon Natal pada akhir November 2024, demikian pula hiasan-hiasan Natal dapat dijumpai pada pusat perbelanjaan.
Namun, hiasan-hiasan gereja lebih dari sekadar bagus dan cantik. Hiasan gereja adalah tanda dan simbol yang menunjuk pada realitas spiritual.
Realitas spiritual itu adalah perayaan kelahiran Juruselamat kita, serta penantian penuh harapan akan kedatangan Yesus yang kedua.
Jadi, setiap hiasan di gereja adalah tanda atau simbol yang menunjuk pada realitas, realitas spiritual, realitas yang dapat kita pahami, realitas yang menjadi bagian dari diri kita.
Dalam Injil hari ini, ketika Yesus berbicara tentang tanda-tanda, dapat dipahami bahwa kita tidak melihat apa pun lagi dalam tanda-tanda itu selain tanda-tanda kesusahan dan kekacauan, tanda-tanda akhir zaman.
Penafsiran lain apa yang dapat kita berikan tentang kata-kata yang Yesus gunakan: penderitaan, kegaduhan, kematian karena ketakutan?
Tentu saja, tanda-tanda semacam itu jauh dari menyenangkan dan kita berharap tidak akan pernah melihat tanda-tanda itu. Dan kita bertanya-tanya mengapa bagian seperti itu dipilih untuk Minggu Adven yang pertama.
Namun, ketika kita melihat dunia kita saat ini, dan di setiap zaman dan waktu, kita melihat tanda-tanda kesusahan dan kekacauan – ancaman perang nuklir, bahaya ekologi, wabah penyakit, kelaparan, bencana alam.
Ini adalah tanda-tanda yang membuat kita takut akan apa yang akan terjadi dan pikiran tentang nubuat akhir zaman terlintas di benak kita.
Namun, sebagaimana dekorasi Natal dapat dikategorikan sebagai dekorasi komersial dan dekorasi spiritual, demikian pula tanda-tandanya.
Dunia mungkin melihat tanda-tanda tersebut sebagai tanda-tanda kesusahan dan kekacauan yang mengganggu, tanda-tanda penderitaan dan ketakutan akan masa depan, tanda-tanda akhir dunia.
Namun, kita tidak dapat melihat sebagaimana dunia melihat, kita tidak dapat berpikir sebagaimana dunia berpikir. Karena iman kita mengingatkan kita bahwa apa yang orang lain lihat sebagai akhir, kita lihat sebagai awal. Kita melihat kesengsaraan berganti menjadi perayaan, kita melihat kesusahan berganti menjadi kesuksesan, kita melihat kesulitan sebagai kesempatan dan kita melihat kegelapan berganti menjadi terang.
Dan itulah yang seharusnya menjadi tujuan dekorasi Natal kita. Dekorasi Natal kita tidak hanya harus terlihat indah atau mengesankan. Mereka harus menunjuk pada dua hal – 1. Perayaan kelahiran Juruselamat kita. 2. Persiapan kedatangan kedua seperti yang dijanjikan-Nya.
Jadi, misalnya, lilin-lilin Adven dan karangan bunga Adven. Itu mengingatkan kita bahwa empat minggu persiapan adalah untuk membiarkan terang Kristus bersinar perlahan ke dalam hati kita dan menghilangkan kegelapan apa pun yang menghalangi hati kita untuk menerima Yesus.
Karangan bunga Adven berbentuk bulat dan hijau abadi dan melambangkan kasih Allah yang kekal dan abadi bagi kita, kasih yang diungkapkan dalam kelahiran Yesus.
Pohon Natal melambangkan apa yang kita dengar dalam bacaan pertama, ketika Tuhan berkata ini: “Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda."
Karena dari tunggul Isai (pohon Natal juga dikenal sebagai Pohon Isai), tunas akan tumbuh dan menjadi pohon yang besar dan kuat, sekali lagi menunjuk kepada Yesus.
Dan tentu saja adegan Kelahiran Yesus dengan bintang besar di Betlehem, untuk menunjukkan kepada kita alasan masa ini, dan apakah dalam rangka merayakan kelahiran Yesus atau dalam persiapan kedatangan-Nya yang kedua, kita melakukannya dengan harapan penuh sukacita akan terpenuhinya janji dan janji yang akan terpenuhi.
Jadi, saat kita memulai masa Adven ini, marilah kita menjauh dari hiruk pikuk, marilah kita mendekat kepada Yang Ilahi, marilah kita mendekat untuk berdoa bersama terang, terang yang menunjuk kepada Yesus Sang Terang sejati.
Ya, datanglah dan berdoalah, ajaklah seorang teman, atau bahkan seorang teman non-Katolik. Siapa yang tidak suka mengagumi dekorasi Natal di tempat yang tenang, dan kita memiliki tempat yang tenang itu di gereja ini!
Ya, datanglah dan berdoalah dan semoga kita merasakan bagaimana Tuhan telah memenuhi janji-janji-Nya dalam hidup kita saat kita menunggu dengan harapan penuh sukacita akan datangnya berkat-berkat-Nya yang berlimpah. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mzm 85:13)
Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.
Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.
Antifon Komuni (Mzm 85:13)
Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.
Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.
"Masa Adven, masa liturgi yang penuh kuasa yang sedang kita mulai, mengundang kita untuk berhenti sejenak dalam keheningan guna memahami kehadiran-Nya. Masa ini merupakan undangan untuk memahami bahwa setiap peristiwa pada hari itu merupakan isyarat yang diberikan Tuhan kepada kita, tanda-tanda perhatian-Nya bagi kita masing-masing. Seberapa sering Tuhan memberi kita sekilas kasih-Nya! Membuat "jurnal batin" tentang kasih ini akan menjadi tugas yang indah dan bermanfaat bagi hidup kita! Masa Adven mengundang dan mendorong kita untuk merenungkan kehadiran Tuhan. Bukankah kepastian kehadiran-Nya seharusnya membantu kita melihat dunia dengan mata yang berbeda? Bukankah seharusnya kehadiran-Nya membantu kita untuk mempertimbangkan seluruh hidup kita sebagai sebuah "kunjungan", sebagai cara di mana Ia dapat datang kepada kita dan menjadi dekat dengan kita dalam setiap situasi?" - Paus Benediktus XVI, Homili pada Vesper Pertama Masa Adven, 28 November 2009.