Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

    
Hos. 11:1,3-4,8c-9; MT Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
    

Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus, sebuah perayaan yang kita khususnya untuk menghormati Hati Yesus yang Mahakudus. Penghormatan ini berawal dari penampakan Yesus kepada Sr. Margaretha Maria Alacoque pada tahun 1675, di mana Yesus menunjukkan Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu berdarah. Yesus mengatakan betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia dan ingin agar Sr. Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus. Maka, ia kemudian menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Pada saat Jam Suci tersebut, ia melakukan prostatio, yaitu berdoa dengan meniarap dengan mukanya mencium tanah untuk mengungkapkan kerendahan diri dan kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan hati secara paling intensif). Suatu saat, Yesus meminta agar hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dijadikan sebagai Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Sr. Margareta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Marilah, dengan teladan dan doa dari St. Margaretha Maria Alacoque, kita juga semakin membaktikan diri pada Hati Yesus yang Mahakudus, tidak hanya dengan semakin tekun berdevosi dan melakukan adorasi, tetapi dengan semakin menjadikan hati kita serupa dengan Hati-Nya, yakni hati yang penuh kasih, pengampunan dan pengorbanan. -agawpr-
 
Doa kepada Hati Yesus yang Mahakudus:
Hati Yesus Yang Mahakudus, aku mengarahkan diriku pada Hati-Mu Yang Mahakudus. Kuasailah seluruh kepribadianku; ubahlah aku menjadi seperti Engkau. Jadikan tanganku tangan-Mu, kakiku kaki-Mu, hatiku hati-Mu. Ijinkanlah aku melihat dengan mata-Mu, mendengar dengan telinga-Mu, berkata-kata dengan bibir-Mu, mengasihi dengan hati-Mu, memahami dengan pikiran-Mu, melayani dengan kehendak-Mu dan mengabdikan seluruh kepribadianku. Jadikan aku serupa dengan Engkau. Hati Yesus Yang Mahakudus, utuslah Roh Kudus-Mu untuk mengajar aku agar mengasihi-Mu dan hidup melalui Engkau, dalam Engkau dan untuk Engkau. Datanglah Roh Kudus, jadikan tubuhku bait-Mu. Datanglah, dan tinggallah dalam aku selamanya. Beri aku kasih terdalam kepada Hati Yesus Yang Mahakudus untuk dapat melayani Dia dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatanku. Kuasai seluruh kemampuan, tubuh dan jiwaku. Aturlah seluruh hasratku: perasaan dan emosi. Kuasai kepandaian, pengertian dan kehendakku; ingatan dan khayalku. O Roh Kasih Yang Kudus, beri aku rahmat-Mu yang ampuh itu dengan berlimpah. Berilah aku seluruh kebajikan; perkaya imanku, kuatkan harapanku, tingkatkan keyakinanku, dan kobarkan kasihku. Berilah aku ketujuh karunia, buah dan kebahagiaanMu sepenuhnya. Trinitas Yang Mahakudus, jadikanlah jiwaku bait-Mu yang kudus. Amin.

Paus Fransiskus: Jangan Melemahkan atau Meremehkan Identitas Kristen

 
Menjadi saksi kebenaran akan identitas Kristen kita, tanpa merendahkan atau kehilangan rasa nya: Itulah tema yang menjadi fokus perkataan Paus Fransiskus 'selama misa di Casa Santa Marta, Selasa pagi.

Apa sebenarnya identitas Kristen kita? Paus Fransiskus bertanya pada awal kotbahnya, mengundang pendengarnya untuk memahami itu, sebagai "perjalanan panjang" dari ambiguitas/­ketidakjelasan pada iman yang kuat bahwa kita bisa menjadi saksi yang tahan/tangguh (AG: membanggakan) dalam kehidupan kita sehari-hari.

Memang benar bahwa kita adalah orang berdosa, katanya, dan bahwa kita jatuh dalam dosa, tetapi dengan kekuatan Allah kita bisa bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan kita. "Dosa adalah bagian dari identitas kita", tegasnya, tapi kita adalah orang berdosa dengan iman kepada Allah "yang telah mengurapi kita, dan meletakkan meteraiNya atas kita" dan memberi kita Roh Kudus sebagai janji dalam hati kita masing-masing.
  
Paus mengatakan, orang-orang Kristen, bukanlah orang-orang yang mengikuti filosofi tertentu, melainkan orang-orang yang tetap setia kepada identitas yang diberikan Tuhan ini sebagai orang yang diurapi yang membiarkan Roh Kudus masuk dalam hati mereka
  
Keindahan dari identitas ini, dia mengatakan, dapat dilihat melalui cara kita bersaksi dengan bangga kepada dunia. Tapi dia memperingatkan beberapa cara di mana saksi ini dapat dilemahkan atau diremehkan: Pertama, oleh pergerakan dari wujud iman kita dalam Kristus seperti semacam agama yang tidak bermutu/hambar, hanya berupa doa-doa dan ide-ide, sepanjang sejarah penganut Gnostik (iman tentang pengetahuan sebagai jalan keselamatan) di dunia masa lalu. Ini adalah "Gnostik modern ", Paus Fransiskus mengatakan, tergoda untuk menghindari hal yang memalukan dari Salib dan dibuat untuk mencari Tuhan melalui "kebenaran/kesukaan pada hal yang berkaitan dengan spiritualitas Kristen" mereka.

Kedua, Paus melanjutkan, ada orang-orang yang melupakan mereka telah diurapi dan diberi jaminan Roh Kudus, sehingga mereka selalu mencari beberapa "hal yang baru" dalam identitas Kristen mereka. Mereka mengatakan "Di mana ada orang yang mendapat penglihatan yang dapat memberitahu kita dengan pasti mengenai pesan Bunda Maria yang akan dikirim pada jam 4 sore ini?", Candanya.

Akhirnya, Paus memperingatkan, ada orang-orang yang identitasnya dilemahkan oleh moral dan manusia "keduniawian" dan keinginan untuk memperluas batas-batas dari nurani Kristen mereka. Mereka seperti garam yang tawar, katanya, sebelum sepanjang sejarah Keselamatan, Allah telah dengan sabar membawa kita dari ambiguitas/­ketidakjelasan menuju kepastian yang konkret dari Inkarnasi dan Penebusan kita melalui kematian Anak-Nya. "Ini adalah identitas kita", ujar Bapa Paus, dan kita harus meminta kepada Tuhan untuk memperoleh anugerah rahmat menjadi saksi yang bangga akan kebenaran ini.

Diterjemahkan oleh : AG

Jumat, 12 Juni 2015 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Jumat, 12 Juni 2015
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
   
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)


Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
   
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
      
Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
    
 
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
    
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
    
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
         
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)
    
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
    
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Seorang anak memberi hadiah kepada ibunya yang sedang berulang tahun. Sang ibu membuka kotak yang diberikan oleh anaknya dan perlahan-lahan tampak bahwa hadiah tersebut adalah sebuah lukisan berbingkai. Tetapi, sang ibu merasa bingung. Ia bertanya kepada anaknya, “Ini lukisan apa, Nak? Kok semuanya berwarna merah, hanya warna merah?” Jawabnnya, “Itu gambar hati!” Tetapi sang ibu masih tetap merasa bingung, “Tapi apa artinya, sayang?” Anak itu pun tersenyum dan dengan bangga berkata, “Itu gambar hati, ibu, ... ya ... gambar hati ibuku, hati yang selalu mencintai dan berkorban untuk saya, tapi saya tidak menemukan kertas yang cukup besar untuk dapat melukiskan hati ibu yang begitu besar..., besar sekali.... kertas itu terlalu kecil untuk menggambarkan hati ibu....”

 Hati adalah inti terdalam dari manusia dan mengungkapkan siapakah manusia itu. Hari ini kita mau belajar dari Hati Yesus yang Mahakudus. Dalam Injil hari ini dikatakan dengan sangat indah, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam” (Yoh 19:37). Ayat ini mengundang kita untuk mengundang Yesus yang mengorbankan hidup-Nya di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Cinta Yesus sungguh total. Kita sulit menggambarkan Hati Yesus: begitu suci dan selalu mencintai kita meskipun kita penuh dengan dosa. Hati Yesus begitu luas dan dalam seperti samudera sehingga tidak ada seorang pun yang sanggup mengerti dan memahaminya.

 Margareta Maria Alacoque (1647-1690) menerima tugas Kristus yang menampakkan diri-Nya beberapa kali, untuk menyebarluaskan kebaktian kepada Hati-Nya yang Mahakudus. Kepada siapa saja yang menghormati Hati Kudus Yesus secara istimewa, Dia menjanjikan rahmat-rahmat-Nya. Salah satunya ialah para pendosa akan menemukan dalam hati-Nya sumber dan samudera belas kasihan yang tak terbatas.

 Sebagai orang beriman Kristiani kita dipanggil untuk menjadi pewarta Hati Yesus yang Mahakudus. Caranya, pertama, dengan mengakui bahwa kita adalah orang-orang berdosa namun sadar bahwa Hati Tuhan selalu terbuka bagi kita, kapan pun dan dalam situasi apa pun. Kedua, dengan membawa Hati Yesus yang penuh cinta itu kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, khususnya mereka yang kurang mengalami cinta. (Joni/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul


Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13.

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
  
 Hari ini kita memperingati St. Barnabas. Kisahnya dapat kita baca dalam Kisah para Rasul (bab 4, 9, 11, 13 dan 15). Nama aslinya adalah Yosef, namun kemudian mendapat julukan Barnabas, yang artinya Anak Penghiburan (Kis 4,36). Dialah orang yang pertama kali mau menerima Paulus segera setelah pertobatannya, ketika para murid yang lain cenderung menolaknya karena takut (Kis 9,26-28). Sebaliknya, Barnabas amat yakin kalau Paulus sudah menjadi manusia baru karena Tuhan sendiri telah mengubahnya (Kis 9,1-25).

  Ketika ia diutus ke Antiokhia, ia pun mengajak Paulus dengan menjemputnya di Tarsus, karena sebelumnya Paulus memang dipulangkan ke kampung halamannya karena kehadirannya menimbulkan persoalan di Gereja Yerusalem (Kis 11,22-30). Dalam perjalanan waktu, keduanya - Barnabas dan Paulus - menjadi partner yang luar biasa dalam mewartakan Injil dan Roh Kudus pun meminta : “Khususkanlah Barnabas dan Paulus baki-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka!” (Kis 13,2). Suatu saat memang terjadi perselisihan di antara Barnabas dan Paulus, yaitu ketika mereka hendak mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka bangun (Kis 15,36). Barnabas ingin mengajak Markus namun Paulus menolaknya karena sebelumnya Markus pernah bersama-sama mereka tetapi berhenti di tengah jalan dan meninggalkan mereka di Pamfilia (Kis 15,37-39). Barnabas, yang hatinya selalu terbuka pada orang lain dan ingin melibatkan orang lain dalam karya misinya - sebagaimana sebelumnya telah ia lakukan juga pada Paulus ketika para rasul menolaknya - memilih untuk tetap bersama Markus. Barnabas membawa Markus berlayar ke Siprus untuk mewartakan Injil di sana. Kelak, antara Markus dan Paulus terjadi rekonsiliasi, kemungkinan setelah Barnabas wafat sebagai martir dengan cara dirajam oleh orang-orang Yahudi di Salamis (2Tim 4,11). Dia juga yang kemudian menulis pengalaman imannya akan Yesus Kristus dalam Injilnya. Inilah Barnabas, Anak Penghiburan yang kehadirannya selalu mendatangkan sukacita bagi orang lain karena ia mampu menjadi sabahat yang baik bagi siapapun, bahkan bagi mereka yang mengalami penolakan. Secara khusus, berkat Barnabaslah Paulus dapat menjadi pewarta Injil yang besar dan Markus menjadi penulis Injil yang singkat, padat dan jelas. Dengan cara itulah, Barnabas melaksanakan perintah Kristus: "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat."

Doa: Tuhan, semoga dengan teladan dan doa St. Barnabas, kami mampu menjadi sahabat yang baik bagi siapa pun. Amin. -agawpr-

Kamis, 11 Juni 2015 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Kamis, 11 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

“Kita harus selalu berjalan dalam terang, karena Tuhan itu terang, sebagai putra-putri terang” (St. Kromasius)
   
Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Blessed is this holy man, who was worthy to be numbered among the Apostles, for he was a good man, filled with the Holy Spirit and with faith
 

Doa Pagi


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Perkembangan umat beriman di Antiokhia membawa sukacita dan kesaksian baru akan karya Allah di sana. Di antara mereka terdapat beberapa tokoh umat yang menjadi nabi dan pengajar. Ini menunjukkan bahwa komunitas ini tidak hanya berkembang dalam jumlah, tetapi juga bertumbuh dalam kualitas.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)   
    
"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"
           
Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
 
Menjadi pewarta dan pelayan memiliki konsekuensi untuk tidak terikat pada hal-hal yang bisa menghalangi kepasrahan kepada Tuhan. Mereka juga memiliki tugas pelayanan tanpa memungut biaya. Tetapi mereka bisa menumpang di tempat orang-orang yang dianggap layak serta membawa warta keselamatan dan salam bagi setiap orang yang dijumpai.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)
    
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Tidak perlu membawa apa-apa di dalam pemberitaan Kerajaan Allah. Tugas kita hanya satu, membawa Yesus di dalam diri kita, seperti dialami oleh Rasul Barnabas. Itulah satu-satunya bekal. Jangan heran bila dalam nama Yesus setan-setan akan lari terbirit-birit, orang sakit akan sembuh, orang mati akan bangkit. Itulah tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah.
 
Antifon Komuni (Yoh 15:15)
    
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

I no longer call you slaves, because a slave does not know what his master is doing. But I have called you friends, because I have told you everything I have heard from my Father
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
 
Renungan: RUAH
 

Paus: Pernikahan Antara Pria Dan Wanita, Tidak Ada Ideologi Gender

 (Radio Vatikan) Tantangan yang dihadapi Gereja di Puerto Rico berada di bawah sorotan, di Vatikan pada hari Senin Paus Fransiskus bertemu dengan Uskup dari kepulauan Karibia.

Diantara kesulitan yang dihadapi orang di sana, Paus menyebutkan situasi ekonomi yang serius yang menyebabkan migrasi menyebar luas, pengangguran, korupsi, perdagangan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga.

Penekanan kebutuhan untuk fokus pada reksa pastoral keluarga Paus Fransiskus juga berbicara tentang tantangan ideologi gender dalam sambutan yang telah disiapkannnya yang dipegang untuk para Uskup selama audiensi.

Dalam ceramahnya, Paus kembali mengundang Gereja untuk menjauhkan diri dari ideologi dan trend politik dan meminta para pemimpin Gereja untuk menjaga ikatan bersama-sama dalam mengatasi masalah yang dihadapi negara Karibia dan wilayah AS.

Sakramen pernikahan adalah salah satu harta rakyat Amerika Latin yang paling penting, Paus mengatakan, dan itu harus dipertahankan. Dia mendesak mereka untuk menekankan pelayanan pastoral keluarga untuk melawan "masalah-masalah sosial yang serius" seperti "situasi ekonomi yang sulit, migrasi, kekerasan dalam rumah tangga" dan "pengangguran, perdagangan narkoba dan korupsi."

Tidak untuk ideologi gender, melindungi saling melengkapi antara pria dan wanita

Saling melengkapi antara seorang pria dan wanita sedang dipertanyakan oleh apa yang disebut ideologi gender dalam nama kebebasan dan masyarakat yang lebih adil, Paus mengamati. Bahkan, ia memperingatkan, perbedaan antara pria dan wanita yang bukan suatu pertanyaan "oposisi atau subordinasi melainkan persekutuan dan generasi ... selalu dalam gambar dan rupa Allah."
  
Tanpa saling memberi- ia menambahkan : “Tidak dapat memiliki pemahaman yang dalam dari yang lain -.

Para Uskup disatukan untuk menghadapi masalah negara

Paus mengajak para pemimpin Gereja tidak hanya berdoa tetapi juga untuk menjangkau dalam persahabatan dan "bantuan persaudaraan" untuk mengatasi banyak masalah serius yang dihadapi Puerto Rico. Dan, ia memperingatkan mereka "membuang-buang energi dalam banyak divisi dan bentrokan." "Semakin intens dalam kesatuan ... semakin menikmati misi, "katanya.

Paus Fransiskus mendorong para uskup untuk menjauhkan diri dari setiap ideologi atau trend politik yang dapat "membuang-buang waktu mereka dan Kecintaan nyata bagi Kerajaan Allah." Karena itu misinya, ia menunjukkan, Gereja tidak terikat pada sistem politik agar bisa selalu menjaga transendensi dari pribadi manusia.

Jadilah para Imam yang penyayang, peduli untuk panggilan

Paus menegaskan bahwa Uskup "adalah model bagi para imam dan memotivasi mereka untuk selalu mencari pembaruan spiritual dan menemukan kembali kegembiraan terlebih umatnya dalam keluarga besar Gereja." Mengingat perayaan tahun pengampunan yang akan datang, Paus karenanya meminta para uskup dan para imam untuk menjadi "pelayan dari pengampunan Allah, khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi. Untuk memiliki gembala yang baik, ia mencatat, pertama harus mulai dengan para seminari sehingga mereka dapat menghasilkan jumlah panggilan yang memadai. Dan, beliau mendesak umat beriman dari Puerto Rico, dalam asosiasi tertentu dan beberapa gerakan, untuk bekerja sama dengan murah hati dalam mewartakan Injil di setiap lingkungan termasuk yang berseteru dan terasing dari Gereja.

(Dari Radio Vatikan)
Diterjemahkan oleh : AG

Link : http://www.news.va/­en/news/­pope-marriage-between­-man-and-woman-no-to­-gender-i

Rabu, 10 Juni 2015 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 10 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X    

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Yesus seringkali dituduh sebagai orang yang anti terhadap hukum Taurat karena sering melanggar aturan-aturan yang ada di dalamnya, seperti misalnya aturan Sabat. Secara gegabah, apa yang dilakukan Yesus tersebut kemudian dijadikan sebagai pembenaran bagi sedikit orang yang tidak mau taat pada aturan Gereja, seperti misalnya aturan liturgi yang dibuat oleh Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen. Bahkan, ada di antara mereka yang menilai bahwa pembuat aturan liturgi dan mereka yang melaksakannya serta yang ingin mengoreksi praktik-praktik yang tidak sesuai aturan, sebagai orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat yang dikritik oleh Yesus. Di balik itu, secara implisit, mereka menganggap diri sebagai pengikut Yesus yang sebenarnya karena berani melawan arus dan tidak taat pada aturan yang ada. Namun, sekali lagi, apalah memang Yesus seperti itu? Tentu tidak.

 Apa yang dilakukan Yesus, yang kadang tampak sebagai pelanggaran hukum, itu sebenarnya bukan pelanggaran. Ia sendiri menegaskan bahwa semua yang Dia lakukan justru untuk menggenapi hukum taurat. Kata "menggenapi" ini dalam bahasa Yunani adalah πληρωσαι (plêrôsai), dari kata πληροω (pleroô) yang bermakna "memenuhi" (melakukan dengan penuh). Ia memang mengkritik sikap legalis dan munafik dari orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, tetapi ia tidak mengkritik ketaatan pada hukum. Yang Ia kritik hanyalah praktik hukum yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan, misalnya menyembuhkan orang pada hari Sabat. Sebagai orang Yahudi, Yesus sendiri sangat taat pada hukum dan adat-istiadat Yahudi. Bahkan, Ia melakukan dengan sepenuh-penuhnya hukum Taurat, tidak hanya secara lahiriah dan legalis. Menurut-Nya, orang baru bisa melakukan hukum dengan sepenuhnya hanya kalau didasari oleh kasih. Oleh karena itu, harus kita mengerti bahwa segala tindakan Yesus yang tampaknya melanggar hukum Taurat, itu dibuat-Nya karena hukum itu telah diselengkan sehingga bertentangan dengan kasih dan Yesus ingin mengembalikan pada hakikat yang sesungguhnya.

 Marilah kita juga belajar dari Yesus: menjadikan kasih sebagai dasar dalam melaksanakan segala macam aturan yang ada agar kita dibebaskan baik dari sikap legalis maupun dari sikap semaunya sendiri. Kita taat pada aturan yang dibuat oleh Gereja, juga karena kita cinta pada Gereja dan kepada umat. Kita tahu, bahwa cinta itu mempersatukan. Maka, kalau kita tidak taat dan sampai ada perpecahan di antara umat, itu bukti nyata bahwa kita belum mencintai Gereja. "Ama et fac quod vis" (Cintailah dan lakukanlah apa yang kamu inginkan), kata St. Agustinus.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu manjadikan kasih sebagai dasar dari ketaatan kami terhadap aturan-aturan hidup yang ada. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

PEMBERITAHUAN

Mohon dengan sangat, kepada siapa pun yang copy paste blog ini, terutama bagian renungan, bagian sumber renungan jangan dihapus!

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Selasa, 09 Juni 2015
Hari Biasa Pekan X
 


2Kor. 1:18-22; Mzm. 119:129-133,135; Mat. 5:13-16.

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Cukup sering saya ditanya oleh teman-teman dari negara lain, baik dari Asia, Afrika, Amerika maupun Eropa tentang jumlah umat katolik di Indonesia. Ketika saya mengatakan bahwa kami tidak sampai 3%, mereka heran dan berkomentar "kok sedikit sekali". Kalau yang bertanya itu teman dari Eropa, saya sering menambahkan, "Yah, meski sedikit, tapi gereja selalu penuh. Misa harian saja lebih dari 100 orang. Lha di sini, Misa Mingguan sampai 50 orang saja sudah banyak". Memang, untuk menjadi garam dan terang, tidak perlu jumlah yang banyak, yang penting kualitas yang baik. Masakan, kalau kebanyakan garam, juga malah tidak enak. Ruangan, kalau kebanyakan lampu juga boros dan malah menyilaukan. Maka, meski kita tetap harus mewartakan Injil dan agar semakin banyak orang mengimani Kristus, namun yang jauh lebih penting adalah kita sendiri yang sudah menjadi pengikut-Nya ini, meskipun sedikit, tetap dan semakin berkualitas. Kualitas itu tampak tidak hanya melalui kegiatan dan ritual keagamaan yang sifatnya internal tetapi juga melalui perbuatan-perbuatan baik di masyarakat, di tempat kerja dan di mana pun kita berada. Melalui perbuatan-perbuatan baik itu, kita tidak mencari pujian, penghormatan dan penghargaan tetapi melulu agar Tuhan semakin dimuliakan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi pengikut-Mu yang berkualitas sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy