| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 30 Desember 2008

Selasa, 30 Desember 2008
Hari Keenam dalam Oktaf Natal


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 2:12-17

"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."

12 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya. 13 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. 14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. 15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
Ay
at. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)

"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."

36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus.

Renungan

Maria dan Yosef menyadari bahwa memang Yesus adalah Mesias bagi umat manusia di dunia ini. Meskipun demikian, mereka tetap mempunyai tanggung jawab untuk pendidikan Yesus. Maka, Maria dan Yosef membawa Yesus kembali ke Nazaret untuk hidup dan berjuang bagi masa depan-Nya, dan tinggal di tengah-tengah keluarga-Nya.

Kembali ke tempat asal atau ke tempat hidup biasa bukan merupakan hal yang gampang bagi kita kalau sudah lama merasakan keenakan dan kebahagiaan di tempat lain. Namun, tidaklah demikian bagi Yosef dan Maria. Mereka mau agar Yesus dapat bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat asal-Nya. Maka, Yesus pun dibawa kembali ke Nazaret.

Orangtua mempunyai tanggung jawab atas pendidikan iman dan pengetahuan anak-anaknya. Kalau hal itu diserahkan begitu saja kepada orang lain, pembantu misalnya, pasti akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita diajak untuk meneladani Bunda Maria dan Santo Yosef sebagai orangtua yang bertanggung jawab dalam mendidik dan membesarkan anak.

Bunda Maria dan Santo Yosef, doakanlah aku agar mampu menjadi orang yang meniru dan meneladani hidupmu: penuh tanggung jawab, cinta, dan perhatian bagi anak-anakku. Amin.

Renungan: Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian





Photobucket

Senin, 29 Desember 2008

Senin, 29 Desember 2008
Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)



"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."

3 Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. 4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. 6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 7 Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. 8 Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. 9 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. 10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. 11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai!
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa, Dialah kemuliaan bagi umat Allah

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)


"Kristus cahaya para bangsa."

22 Ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan



Yesus yang menjadi anak dalam keluarga Maria dan Yosef ternyata mengubah suasana di Bait Allah saat itu. Simeon dan Hana merasa amat bahagia dapat berjumpa dengan Yesus yang mereka nanti-nantikan selama bertahun-tahun. Akhirnya, mereka pun dapat berjumpa dengan Sang Penebus itu.


Disadari atau tidak, dalam pencarian dan perjuangan kita sebagai manusia, tentu kita akan menemukan yang kita cari kalau memang kita sungguh berjuang bersama-sama dengan Allah. Simeon dan Hana yang sudah berusia lanjut itu merasa lega dan puas karena dapat menemukan yang mereka cari selama ini.

Yesus, Penebus dan Pembebasku, tolonglah aku untuk menjadi seperti Simeon dan Hana yang selalu berusaha mencari-Mu. Semoga aku semakin setia kepada-Mu dan tetap selalu mencari-Mu dalam hidup ini. Amin.


Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan KS: Ekaristi.Org


Photobucket

Minggu, 28 Desember 2008

Minggu, 28 Desember 2008
Pesta Keluarga Kudus



“Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya"


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (15:1-6; 21:1-3)


"Anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu."


1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." 2 Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." 3 Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." 4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." 5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. 2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. 3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berkenan pada perjanjian-Nya.
Ayat.

1.Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah selalu wajah-Nya!
3. Ingatlah perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
4. Selama-lamanya ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Orang Ibrani (11:8.11-12.17-19)


"Iman Abraham, Sara, dan Ishak."

8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. 11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. 12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. 17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, 18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." 19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 962
Ref. Alleluya
Ayat.Semoga damai Kristus melimpahi hatimu. Semoga damai Kristus berakar dalam dirimu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22.39-40)


"Anak itu bertambah besar dan penuh hikmat."


22 Ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
I. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U.Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yosef, Maria, dan Yesus merupakan tiga serangkai yang saling mendukung dan menunjang, bahkan saling mendoakan dalam kehidupannya. Akibatnya, di mana pun mereka berada, mereka selalu memperlihatkan bahwa memang Tuhan hidup dalam diri mereka.

Kenyataan bahwa mereka menyingkir ke Mesir dan kemudian kembali lagi dari Mesir memperlihatkan bahwa mereka memang kompak dalam kehidupan dan rukun dalam bertindak. Dalam hal ini kekuatan doa memang luar biasa. Mereka tetap menjaga kesatuan dan relasi dengan Allah yang merupakan kekuatan bagi mereka dalam kehidupan ini.

Itulah sebabnya mereka sungguh-sungguh saling menghargai dan saling menghormati terhadap satu sama lain. Yosef amat bertanggung jawab atas hidup Maria dan Yesus, dan Maria sangat memperhatikan Yesus, dan di kemudian hari Yesus juga sangat mengasihi ibu-Nya itu. Tidaklah mustahil di kemudian hari keluarga ini disebut sebagai Keluarga Kudus. Mereka terus-menerus menyisihkan dan menyerahkan hidupnya bagi Tuhan dan demi kemuliaan Tuhan.

Hendaklah dalam kehidupan keluarga kita saling menghargai, saling memahami sehingga hidup kita sungguh-sungguh membawa kebahagiaan sejati bagi diri kita sendiri dan bagi sesama.

Tuhan, jadikanlah keluargaku kudus seperti keluarga Nazaret yang selalu ingat dan mempersembahkan diri kepada-Mu. Amin.

(Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian)

Bacaan KS: Ekaristi.Org



Photobucket

Sabtu, 27 Desember 2008

Sabtu, 27 Desember 2008
Pesta St Yohanes, Rasul Penginjil


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)

"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."


Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.
Ay
at. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)

"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.



Renungan



St. Yohanes adalah seorang nelayan di Galilea. Ia, bersama dengan St. Yakobus saudaranya, dipanggil untuk menjadi rasul Kristus. Yesus memberi julukan “anak-anak guruh” kepada kedua putera Zebedeus ini. St. Yohanes adalah rasul yang termuda. Ia amat dikasihi oleh Yesus. Pada perjamuan malam terakhir, Yohanes diperbolehkan menyandarkan kepalanya didada Yesus. Yohanes juga satu-satunya rasul yang berdiri di kaki salib. Yesus yang sedang menghadapi ajal menyerahkan pemeliharaan Bunda-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya ini. Sambil memandang Bunda Maria, Ia berkata, “Inilah ibumu.” Jadi, hingga akhir hidupnya di dunia, Bunda Maria tinggal bersama St. Yohanes. Hanya Yohanes seorang yang memperoleh hak istimewa untuk menghormati serta melayani Bunda Allah yang tanpa noda.

Pada hari Paskah, pagi-pagi sekali, Maria Magdalena dan beberapa wanita membawa rempah-rempah menuju ke makam Yesus untuk meminyaki Tubuh-Nya. Mereka kembali dengan berlari-lari kepada para rasul untuk menyampaikan suatu berita yang mengejutkan. Tubuh Yesus telah hilang dari makam. Petrus dan Yohanes pergi untuk menyelidiki hal itu. Yohanes tiba terlebih dahulu, tetapi ia menunggu Petrus untuk masuk ke dalam makam terlebih dahulu. Baru sesudahnya, ia masuk dan melihat kain kapan yang telah tergulung rapi. Kemudian, pada minggu itu juga, para murid sedang memancing di Danau Tiberias tanpa hasil. Seseorang yang berdiri di pantai mengatakan kepada mereka untuk menebarkan jala mereka ke sisi lain perahu. Ketika mereka menarik jala mereka kembali, jala itu penuh dengan ikan besar. Yohanes, yang mengenali siapa orang itu, segera berseru kepada Petrus, “Itu Tuhan!”

Dengan turunnya Roh Kudus, para rasul penuh dengan keberanian baru. Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh dalam Nama Yesus.

Yohanes hidup hampir seabad lamanya. Ia sendiri tidak wafat dimartir, tetapi sungguh ia menempuh hidup yang penuh penderitaan. Ia mewartakan Injil dan menjadi Uskup Efesus. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, ketika ia tidak lagi dapat berkhotbah, para muridnya akan membawanya kepada jemaat Kristiani. Pesannya yang sederhana adalah, “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain.” St. Yohanes wafat di Efesus sekitar tahun 100.



“Para rasul melihat Yesus secara jasmani, dari muka ke muka; mereka mendengarkan perkataan yang Ia ucapkan, dan setelah tiba saatnya mereka mewartakaan sabda-Nya itu kepada kita. Jadi, kita juga telah mendengarkan, meskipun kita tidak melihat; kita bersekutu dengan mereka, karena kita dan mereka memiliki iman yang sama.” St. Agustinus.






Sumber Bacaan Kitab Suci: Ruah
Sumber Renungan: Yesaya (www.indocell.net/yesaya)



Photobucket

Jumat, 26 Desember 2008

Jumat, 26 Desember 2008
Pesta St. Stefanus,
Martir Pertama


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kisah Para Rasul (6:8-10;7:54-59)

"Aku melihat langit terbuka."

Sekali peristiwa, Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut orang Libertini. - Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. - Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Alleluya.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)

"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."

Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, "Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semua itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan



Stefanus adalah seorang beriman yang amat hebat. Ia menjalankan dan melakasanakan kehendak Allah secara luar biasa sampai kematiannya. Meskipun dalam situasi penganiayaan yang luar biasa, ia tetap yakin dan percaya bahwa Allah ada di dalam hati dan dirinya. Keyakinan itu tidak mengubah dirinya meskipun banyak orang menawarkan banyak hal kepadanya supaya ia meninggalkan imannya akan Yesus. Karena keteguhan dan kekuatan imannya itulah ia kemudian dirajam sampai mati oleh orang-orang Yahudi yang disaksikan oleh Saulus.

Kepercayaan yang begitu mendalam terhadap Yesus sudah mendarah daging dalam diri Stefanus. Hal itu memang sudah seperti yang dikatakan oleh Yesus sendiri dalam Injil hari ini. Siapa pun yang mengandalkan Allah, ia tidak akan takut menghadapi apa pun, sekalipun ia harus mati.

Daya dan kekuatan serta kepercayaan Stefanus itu dapat menjadi daya pendorong dan peneguh bagi kita dalam kehidupan di dunia ini. Mau tidak mau, arah dan tujuan hidup kita sudah jelas, yaitu hanya Allah dan kepada Allah saja kita persembahkan diri kita ini sebagai manusia. Maka, meneladani Stefanus sebagai martir pertama berarti kita menjadi orang yang semakin mau dekat dan lekat pada Yesus sendiri, apa pun risiko yang harus kita hadapi.


Yesus, jadikanlah aku kuat seperti Santo Stefanus dalam kepercayaan ini sehingga di mana pun aku berada, aku akan tetap setia kepada-Mu. Amin.

Bacaan KS: Inspirasi Batin

Renungan: Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian



Photobucket

Malam Natal dan Hari Raya Natal

MALAM NATAL dan HARI RAYA NATAL
Rabu-Kamis, 24-25 Desember 2008

SELAMAT NATAL!
Rekan-rekan yang budiman!

Dalam tradisi Gereja Katolik ritus Latin, hari Natal dirayakan dengan tiga Misa Kudus yakni Misa Malam Natal 24 Desember, kemudian Misa Fajar 25 Desember pagi , dan akhirnya Misa Siang. Ketiga perayaan itu melambangkan tiga sisi kenyataan lahirnya Sang Penyelamat Dunia.

Pertama, kelahirannya sudah terjadi sejak awal, yakni dalam kehendak Bapa di surga untuk mengangkat martabat kemanusiaan ke dekatnya.

Kenyataan kedua terjadi ketika Yesus lahir dari kandungan Maria.

Dan kenyataan ketiga, kelahiran Kristus secara rohani di dalam kehidupan orang beriman.

Bacaan Injil dalam ketiga Misa Natal tersebut sejajar dengan tiga kenyataan tadi. Dalam Misa malam hari dibacakan Luk 2:1-14 yang menceritakan Maria melahirkan di Betlehem, kemudian dalam Misa fajar diperdengarkan Luk 2:15-20 yang mengabarkan lahirnya Kristus di dalam kehidupan orang beriman yang pertama, yakni para gembala. Akhirnya, dalam Injil Misa siang hari, Yoh 1:1-18, ditegaskan bahwa sang Sabda ini sudah ada sejak semula. Pembicaraan kali ini akan menggarisbawahi ketiga kenyataan peristiwa kelahiran Kristus itu.

INJIL MISA MALAM HARI: Luk 2:1-14

Seperti dikisahkan dalam ay. 1-3, Yusuf dan Maria mematuhi maklumat umum Kaisar Augustus yang mewajibkan orang mencatatkan diri di kampung halaman leluhur. Sekalipun tidak ada arsip sejarah yang membuktikan bahwa maklumat seperti itu pernah dikeluarkan Kaisar Augustus, dapat dikatakan bahwa hal seperti itu bukannya tidak pernah terjadi samasekali. Di sini Lukas mempergunakannya sebagai konteks kisah kedatangan Yusuf dan Maria ke Betlehem. Ini juga cara Lukas mengatakan bahwa Tuhan bahkan memakai pihak bukan-Yahudi untuk menjelaskan bagaimana Yesus tetap lahir di Yudea, tempat asal kaum Daud, dan bukan di Nazaret. Kelembagaan Yahudi sendiri kiranya tidak cukup. Bahkan lembaga itu sudah tak banyak artinya lagi. Seperti banyak orang asli Yudea lain, Yusuf dan Maria termasuk kaum yang "terpencar-pencar" hidup dalam diaspora di daerah bukan asal. Ironisnya, yang betul-betul masih bisa memberi identitas "orang Yudea" kini bukan lagi ibadat tahunan di Yerusalem, melainkan cacah jiwa yang digariskan penguasa Romawi.

Dalam ay. 4-5 disebutkan bahwa Yusuf pergi dari Nazaret ke Yudea "agar didaftar bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung". Dengan cara ini mereka nanti akan resmi tercatat sebagai suami-istri di Yudea. Oleh karena itu, Yesus juga secara resmi bakal tercatat sebagai keturunan Daud, baik bagi orang Yahudi maupun bagi administrasi Romawi. Dengan demikian, Lukas sedikit menyingkap apa yang nanti akan diutarakannya dengan jelas dalam Kisah Para Rasul, yakni kedatangan Juru Selamat bukanlah melulu bagi orang Yahudi, melainkan bagi semua orang di kekaisaran Romawi, bahkan bagi semua orang di jagat ini. Malahan bisa dikatakan bahwa justru kehadiran orang bukan-Yahudi membuatnya betul-betul datang ke dunia ini! Kita-kita ini, sekarang ini juga, masih ikut membawanya datang ke dunia.

Menurut ay. 7, Maria melahirkan anak lelaki, anaknya yang sulung. Penyebutan "anak sulung" ini terutama dimaksud untuk menggarisbawahi makna yuridis, bukan biologis. Anak sulung memiliki hak yang khas yang tak ada pada saudara-saudaranya. Dalam hal ini hak sebagai keturunan Daud dengan semua keleluasaannya. Oleh karena itu, ia juga nanti dapat mengikutsertakan siapa saja untuk masuk dalam keluarga besarnya. Anak bukan sulung tidak memiliki hak seperti ini.

Bayi yang baru lahir itu kemudian dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan. Ditambahkan pada akhir ay. 7 "karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan". Bukan maksud Lukas mengatakan bahwa mereka tidak dimaui di mana-mana. Tempat-tempat yang biasa sudah penuh para pengunjung yang mau mendaftarkan diri menurut maklumat Kaisar Augustus. Mereka akhirnya menemukan tempat umum yang biasa dipakai tempat istirahat rombongan karavan bersama hewan angkutan mereka. Semacam stasiun zaman dulu. Tempat-tempat seperti ini memiliki beberapa kelengkapan dasar, misalnya palungan tempat menaruh makanan bagi kuda atau hewan tunggangan. Sekali lagi ini cara Lukas mengatakan kelahiran Yesus ini terjadi di tempat yang bisa terjangkau umum. Tempat seperti itulah tempat bertemu banyak orang. Maka dari itu, nanti para gembala dapat dengan cepat mendapatinya.

Kelahiran Yesus yang diceritakan sebagai kejadian sederhana seperti di atas itu nanti dalam Luk 2:8-14 diungkapkan para malaikat kepada para gembala. Mereka amat beruntung bisa menyaksikan perkara ilahi dan perkara duniawi dalam wujud yang sama. Orang diajak melihat bahwa yang terjadi sebagai kejadian lumrah belaka itu ternyata memiliki wajah ilahi. Bala tentara surga, para malaikat menyuarakan pujian kepada Allah. Dia yang Maha Tinggi kini menyatakan diri dalam wujud yang paling biasa bagi semua orang. Apa maksudnya? Kiranya Lukas mau mengatakan bahwa orang-orang yang paling sederhana pun dapat merasakan kehadiran Yang Ilahi dalam peristiwa yang biasa tadi. Dan bahkan mereka bergegas mencari dan menemukan kenyataan duniawi dari kenyataan ilahi yang mereka alami tadi.

Pengalaman rohani yang paling dalam juga dapat dialami orang sederhana. Oleh karena itu, orang dapat melihat kehadiran Tuhan dalam peristiwa biasa. Sebuah catatan. Arah yang terjadi ialah dari atas, dari dunia ilahi ke dunia manusia, bukan sebaliknya. Kita tidak diajak mencari-cari dimensi ilahi dalam tiap perkara duniawi. Ini bisa mengakibatkan macam-macam masalah dan keanehan. Yang benar ialah mengenali perkara duniawi yang memang memiliki dimensi ilahi. Ada banyak perkara duniawi yang tidak memilikinya. Dalam arti itulah warta para malaikat kepada para gembala dapat membantu kita menyikapi dunia ini. Misteri inkarnasi ialah kenyataan yang membuat orang makin peka akan kenyataan duniawi yang betul-betul menghadirkan Yang Ilahi, bukan tiap kenyataan duniawi.

INJIL MISA FAJAR: Luk 2:15-20

Yang diberitakan malaikat Tuhan kepada para gembala (ay. 10-12) kini mereka teruskan kepada orang-orang yang ada di sekitar palungan (ay. 17). Boleh kita bayangkan, di tempat umum di sekitar palungan itu ada banyak orang lain yang juga menginap di situ. Mereka sedang menolong keluarga baru ini. Mendengar kata-kata para gembala mengenai warta malaikat tadi, semua orang ini menjadi terheran-heran (ay. 18). Bagi mereka bayi yang dilahirkan ibu muda ini biasa saja. Tapi apa para gembala ini menjelaskan hal yang luar biasa yang sedang terjadi kini! Para gembala itulah orang-orang yang pertama-tama memberi arti rohani bagi peristiwa kelahiran tadi. Mereka itu juga pewarta kedatangan Penyelamat yang bukan orang-orang yang secara khusus berhubungan dengan Allah seperti halnya Maria atau Yohanes Pembaptis ketika masih ada dalam kandungan. (Katakan saja, para gembala itulah para teolog, para ahli kristologi generasi awal, yang mampu memukau perhatian orang. Guru Besar mereka ialah para malaikat dan semua bala tentara surgawi.)

Satu catatan. Disebutkan dalam ay. 15 "... gembala-gembala itu berkata satu kepada yang lain, 'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat ....'" Kepada siapa kata-kata itu ditujukan? Dalam bacaan teks yang biasa, jelas ajakan itu ditujukan kepada satu sama lain. Namun demikian, bacaan teks ini juga tertuju kepada pembaca. Teks ini membuat siapa saja yang membaca atau mendengarkannya merasa diajak gembala-gembala tadi bersama pergi dengan mereka ke Betlehem menyaksikan kebesaran ilahi dalam wujud yang membuat orang mulai bersimpati kepada Tuhan. Lukas kerap memakai teknik berbicara seperti ini. Dengan memakai bentuk percakapan - bukan hanya dengan cerita - Lukas membuat pembaca merasa seolah-olah ikut hadir di situ. Dan pada saat tertentu ajakan akan terasa ditujukan bagi pembaca juga.

Yang hadir dalam pembacaan Injil Misa fajar bisa pula merasakannya. Dan bila itu terjadi, warta petikan Injil Misa Fajar akan menjadi makin hidup.Orang diajak para gembala yang telah menyaksikan kebesaran Tuhan untuk ikut pergi mencarinya "di Betlehem", di tempat yang kita semua tahu, yang dapat dicapai, bukan di negeri antah-berantah. Warta Natal Lukas tak lain tak bukan ialah pergi mendapati dia yang lahir di tempat yang bisa dijangkau siapa saja - di "Betlehem" - boleh jadi dalam diri orang yang kita cintai, boleh jadi dalam kehidupan orang-orang yang kita layani, dalam diri orang-orang yang membutuhkan kedamaian, atau juga dalam diri kita sendiri yang diajak ikut menghadirkannya. Ini bisa memberi arah baru dalam kehidupan. Betlehem bisa bermacam-macam wujud dan macamnya, namun satu hal sama. Di situlah Tuhan diam menantikan orang datang menyatakan simpati kepada-Nya. Adakah perkara lain yang lebih menyentuh?

INJIL MISA SIANG: Yoh 1:1-18

Pembukaan Injil Yohanes ini sarat dengan makna. Dikatakan dalam kedua ayat pertama "Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah. Dan Firman itu adalah Allah. Ia pada awal mulanya ada bersama dengan Allah" (Yoh 1:1-2). Guna memahaminya, orang perlu mengingat Kisah Penciptaan menurut tradisi dalam Kej 1:1-2:4a. Di situ dikisahkan bahwa pada awalnya Tuhan menjadikan terang dengan memfirmankannya. Firman-Nya (yakni "jadilah terang!") menjadi kenyataan, yakni terang. Dan begitu selanjutnya hingga ciptaan yang paling akhir, yakni umat manusia (dengan memakai gaya bahasa merismus "laki-laki dan perempuan") yang diberkati dan diberi wewenang mengatur jagat ini sebagai wakil Tuhan Pencipta sendiri.

Terjemahan ay. 1 "Dan Firman itu Allah" ialah terjemahan harfiah kalimat Yohanes "kai theos een ho logos". Kalimat Yunani seperti itu sebetulnya bukan hendak menyamakan Firman dengan Tuhan. Alih bahasa yang lebih dekat dengan maksud Yohanes boleh jadi demikian: "keilahian itu adalah Firman". Kata "theos" dipakai tanpa artikel atau kata sandang di sini tampil dalam arti keilahian. Pemakaian seperti ini maksudnya untuk menekankan bahwa yang sedang dibicarakan, yakni Firman itu memiliki bagian dalam keilahian. Dengan demikian juga hendak dikatakan bahwa keilahian yang kerap terasa jauh dan menggentarkan belaka itu kini mulai dekat dan dapat didengarkan, membiarkan diri dimengerti, dikaji, dipikir-pikirkan, dan dengan demikian ikut di dalam kehidupan manusia. Itulah maksud Yohanes. Oleh karena itu, juga tidak mengherankan bila dalam Yoh 1:3 ditegaskan tak ada yang ada di jagat ini yang dijadikan tanpa Firman. Tak ada yang tak berhubungan denganNya. Hubungan ini tetap ada sekalipun dianggap sepi, disangkal, tidak diperhatikan. Selanjutnya, dalam ay. 4 ditegaskan bahwa ia itu kehidupan dan kehidupan itu adalah terang bagi manusia. Dalam Kisah Kejadian tadi, terang menjadi ciptaan pertama yang mendasari semua yang ada.

Bagi Yohanes, kata "dunia" (ay. 9, 10) mengacu pada tempat beradanya kekuatan-kekuatan gelap yang melawan kehadiran ilahi (lihat ay. 5). Ke tempat seperti inilah terang ilahi tadi bersinar dan terangnya tak dikalahkan oleh kekuatan-kekuatan gelap. Yohanes menghubungkan peristiwa kelahiran Yesus sebagai kedatangan terang ilahi ke dunia ini. Dengan latar Kisah Penciptaan maka jelas kelahiran Yesus itu ditampilkan Yohanes sebagai tindakan yang pertama dalam karya penciptaan Tuhan. Namun demikian, arah tujuan pembicaraan Yohanes bukan sekadar menyebut itu. Penciptaan ini dimaksud untuk menghadirkan Tuhan Pen­cipta. Bukan sebagai Tuhan yang kehadiran-Nya harus diterjemahkan terutama dalam wujud hukum-hukum agama, seperti hukum Taurat, melainkan sebagai Bapa yang mengasalkan kehidupan manusia, yang menyapa manusia dengan Firman yang membawakan kehidupan.

Akan besar maknanya bagi zaman ini bila ditegaskan bahwa iman akan kelahiran Kristus di dunia ini ialah mempercayai Allah yang masih meneruskan penciptaan jagat beserta isinya. Firman-Nya kuat. Terangnya tak terkalahkan meskipun banyak yang menghalangi. Artinya, yang menganggap ciptaan ini buruk dan gelap belaka dan memperlakukannya dengan buruk boleh jadi sudah mulai memisahkan diri dari Dia, sumber terang itu sendiri, dan akan tersingkir sendiri. Tetapi mereka yang percaya bahwa jagat ini dapat menjadi baik dan ikut mengusahakannya sebetulnya memilih ada bersama Dia.

DARI BACAAN-BACAAN KEDUA

Bagi Misa Malam dibacakan surat kepada Titus 2:11-14. Di sini ditegaskan bahwa rahmat keselamatan telah nyata-nyata hadir bagi semua orang. Kehadiran rahmat ini tak bisa lagi disepelekan. Kepada Titus bukan disampaikan sekadar khotbah atau ajakan saleh melainkan penegasan bahwa kini umat manusia sudah hidup dalam zaman keselamatan. Yang penting ialah menerima, menyadarinya, dan menghidupinya dengan pelbagai cara yang bisa ditemukan, diwujudkan serta dikembangkan pula. Dengan demikian orang akan betul-betul ikut menjadi bagian dari rahmat tadi dan inilah kenyataan keselamatan. Dengan demikian juga kecenderungan manusia menjauh dari Yang Ilahi akan berganti dengan daya ilahi yang membawa kemanusiaan ke dekatNya.

Dalam surat kepada Titus 3:4-7 yang dibacakan pada Misa fajar ditandaskan kembali betapa besarnya anugerah rahmat keselamatan. Bukan karena jasa manusialah keselamatan diberikan, seakan-akan kehidupan kekal itu terbeli dengan tindakan-tindakan baik, melainkan kasih ilahi sendirilah yang membawa manusia kepadaNya. Inilah kehidupan yang sejati. Karena itu juga anugerah ini semakin berarti bila semakin dihidupi. Semua ini diutarakan kepada Titus agar ia sebagai pemimpin setempat dapat membimbing umat ke pengertian yang benar itu. Pesan ini kiranya juga masih bisa berbicara kepada para pemimpin umat di mana saja, juga di negeri kita.

Pembukaan surat kepada orang Ibrani 1:1-6 yang dibacakan pada Misa siang hari menunjuk pada siapa dia yang kini hadir sebagai penyelamat di tengah-tengah kemanusiaan. Dia itu ialah yang terdekat dengan Yang Ilahi sendiri. Inilah arti "anak" dan "ahli waris" yang dipakai sebagai kiasan dalam ay. 2 dan 5-6. Dia juga menjadi "sapaan" ilahi kepada umat manusia.

Sapaan ini membawakan hidup kepada alam semesta dan menerangi semua yang ada. Kedudukannya jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat sekalipun. Kini umat manusia bisa menyadari betapa yang sedemikian besar itu berani dan dapat merendah menyapa orang, juga pada zaman ini, juga di sini. Tinggal diterima dan dibiarkan leluasa menghadirkan kekuatannya.


Salam hangat,
A. Gianto

www.mirifica.net






Photobucket

Rabu, 24 Desember 2008 Misa Vespertina Natal (Sore menjelang Misa Malam Natal)

Rabu, 24 Desember 2008
Misa Vespertina Natal
(sore menjelang Misa Malam Natal)


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nabi Yesaya (62:1-5)



"Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan sorban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "Yang-Ditinggalkan-Suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "Yang-Sunyi"

Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan sorban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "Yang-Ditinggalkan-Suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "Yang-Sunyi". Tetapi engkau akan dinamai "Yang-Berkenan-Kepada-Tuhan", dan negerimu akan disebut "Yang-Bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu. Dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya.
Ayat.
(Mzm 89:4-5.16-17.27.29)
1.Engkau berkata, ya Tuhan, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
2. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kitab Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)

"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."


Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Besok kejahatan dunia akan dilebur; dan Penyelamat dunia akan merajai kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)

"Silsilah Yesus, anak Daud."

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
I. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U.Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

ASAL USUL YESUS SANG IMANUEL
Rekan-rekan yang baik!

Berikut ini sebuah ulasan ringkas mengenai Mat 1:1-25 yang dibacakan dalam Misa Vespertina tanggal 24 Desember (sore menjelang Misa Malam Natal). Petikan ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama memuat silsilah Yesus (ay. 1-17) dan yang kedua mengisahkan peristiwa kelahirannya (ay. 18-25). Di beberapa tempat boleh jadi hanya bagian kedua saja yang dibacakan. Namun demikian, baiklah kita catat beberapa gagasan mengenai silsilah yang termaktub pada bagian pertama karena dapat memberi pengantar memasuki bagian yang kedua.

SILSILAH


Pertama-tama, dengan silsilah itu hendak ditunjukkan bahwa Yesus adalah tokoh yang sejak awal mula dijanjikan Tuhan kepada Abraham, bapak segala orang beriman dan yang selanjutnya diteguhkan dengan kebesaran Raja Daud. Kemudian keturunan Daud berlangsung hingga pembuangan yang betul-betul mengubah jati diri orang Israel, dari yang membanggakan diri sebagai bangsa pilihan menjadi bangsa tawanan yang perlu menyadari dan menyesali ke­dosaannya. Akan tetapi justru dalam keadaan itu tumbuhlah harapan akan kedatangan seorang Mesias yang akan memulihkan kebesaran mereka. Mesias, harfiahnya Yang Terurapi, ialah orang mendapat tugas resmi dari Tuhan untuk memimpin umatNya. Memang lazimnya orang Yahudi pada zaman Yesus memahami masa lampau mereka dalam ukuran-ukuran ketiga masa tadi: dari Abraham hingga Daud, dari Daud hingga Pembuangan, dan dari Pembuangan hingga kedatangan Mesias yang dinubuatkan Nabi Yesaya 7:14 yang nanti akan dikutip dalam Mat 1:23 dan diterapkan kepada kelahiran Yesus oleh Maria. Tiap masa memiliki makna yang khas. Secara tak langsung, Matius mengikutsertakan Yesus dalam kedua masa yang pertama (keturunan Daud, yang juga keturunan Abraham) dan menerapkan masa ketiga pada Yesus dengan jelas (masa penantian datangnya Mesias, yaitu Yesus).

Orang yang mengenal riwayat tokoh-tokoh yang dise­butkan dalam silsilah itu tentu akan menikmati bacaan ini. Namun demikian, tak banyak yang dapat mengenali satu persatu para leluhur Yesus itu. Orang Yahudi yang biasa pada zaman dulu pun tidak tahu riwayat masing-masing tokoh itu. Dan Matius pun sadar akan hal ini. Oleh karena itu, pada akhir silsilah ini, yakni pada ay. 17, diberikannya sebuah rangkuman. Ada 14 keturunan dalam masing-masing dari ketiga masa dalam kehidupan bangsa Israel tadi. Apa makna angka 14 ini? Angka 14 ialah hasil dari 2 kali 7, yakni angka yang melambangkan keutuhan yang keramat sifatnya. Dua kali angka 7 berarti sungguh keramat. Yang amat keramat ini terulang tiga kali. Pengulangan tiga kali ini juga khas. Bila dua kali berarti menggarisbawahi pentingnya, tiga kali menunjukkan suasana khidmat (Ingat seruan para serafim dalam Yes 6:3 "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan ...!" yang juga dipakai dalam liturgi ekaristi). Oleh karena itu, jelas bahwa tiga kali penyebutan 2 kali 7 keturunan dalam silsilah Yesus itu dimaksud untuk mengajak orang agar bersikap khidmat menghadapi kenyataan yang teramat keramat, yakni peristiwa kelahiran Yesus yang diceritakan dalam ay. 18-25.

PANDAI MENDENGARKAN

Mendekati kisah kelahiran Yesus dengan suasana khidmat serta menyadari sakralnya kisah itu akan memberi banyak kekuatan kepada orang sekarang. Banyak yang akan bertanya-tanya mengapa saya katakan "mendekati kisah" dan bukan "mendekati kelahiran sang Penyelamat"? Kita sebetulnya hanya bisa mendekat kepadaNya lewat kisah tentangNya. Seperti halnya Yusuf yang berhasil datang dekat dengan mendengarkan kisah malaikat dengan khidmat, begitulah jalan kita. Yusuf sadar akan apa yang sedang terjadi. Dan dengan segala ketulusannya ia menerima kehadiran yang keramat dalam kehidupannya. Ia menerima apa yang terjadi pada Maria. Boleh jadi ia tidak seluruhnya mengerti. Bahkan bisa dikatakan bahwa ia baru betul-betul mengerti dan dapat benar-benar menerima setelah ia mendengarkan kisah yang dibawakan malaikat kepadanya. Sikap hormat seperti ini membuatnya ikut serta dalam karya penyelamatan.

Malaikat bersabda kepada Yusuf dan menjelaskan bahwa yang terjadi pada Maria itu menurut apa yang telah dinubuatkan Nabi Yesaya (Yes 7:14), yakni anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan dia Imanuel, yang artinya Allah menyertai kita. Yusuf yang telah mendengarkan kisah malaikat dengan khidmat tadi akan menerapkannya kepada anak yang nanti dilahirkan Maria. Ia dinamainya Yesus, yang artinya Tuhan itu pemberi keselamatan, dalam arti ia menyertai kita - Imanuel. Tuhan tidak meninggalkan kita. Nama itu sendiri ialah ungkapan iman bahwa Yang Maha Besar tetap menyertai kita.

"Tuhan beserta kita" inilah yang bakal lahir di tengah-tengah kumpulan orang di mana saja dan kapan saja yang bersedia mendengarkan kisah kehadiran yang keramat di dunia ini. Warta Natal yang dibawakan petikan Injil Matius pada kesempatan ini besar kandungan rohaninya. Orang diajak mendengarkan kisah kehadiran Tuhan di dalam kehidupan ini. Menurut Matius, tidak sukar memenuhi ajakan itu. Yang dibutuhkan ialah sikap khidmat di hadapan Yang Ilahi yang tampil dalam kehidupan ini dalam macam-macam wujud. Kita ingat pada akhir Injil Matius, pembicaraan mengenai penghakiman terakhir dipusatkan pada apa orang berhasil atau tidak melihat kehadiran Tuhan dalam diri sesama. Begitulah, sejak awal Matius mengajak kita belajar makin peka akan isyarat-isyarat dari Tuhan sendiri. Dan Yusuf menjadi gambar orang yang sampai ke sana, dengan segala ketulusan yang membuatnya mampu mendengarkan khidmat kisah kehadiran Tuhan di dekatnya. Pada kesempatan ini juga kita mendapat ajakan seperti itu.

DARI BACAAN KEDUA (Kis 13:16-17.22-25)

Satu ketika dalam perjalanannya yang pertama Paulus dan rekan-rekannya singgah di Antiokhia yang di Pisidia - sekarang Turki tengah agak ke selatan. Di situ mereka ikut ibadat di rumah ibadat Yahudi pada hari Sabat. Memang zaman itu belumlah komunitas Kristiani terpisah dari kalangan Yahudi. Setelah pembacaan Taurat, pimpinan rumah ibadat menyilakan bila ada dari antara rombongan Paulus yang ingin mengutarakan pesan untuk menguatkan iman umat. Maka Paulus pun angkat bicara.

Bacaan kedua kali ini diangkat dari pembicaraan Paulus di rumah ibadat itu. Ringkasnya, Paulus mengutarakan kembali sejarah umat Perjanjian Lama sebagai kenyataan hadirnya Yang Mahakuasa dalam kehidupan manusia dalam kurun waktu tertentu dan tempat tertentu. Secara khusus ditegaskannya bahwa keselamatan datang dalam kehidupan lewat Raja Daud. Dan seorang keturunan Daud, yakni Yesus, telah datang menghadirkan Yang Ilahi. Tentang dia Yohanes Pembaptis telah memberikan kesaksian. Kebesaran tokoh yang disebutkan Paulus itu amat dikenal para pendengarnya. Karena itulah kesaksiannya juga amat kuat.

Pokok di atas menunjuk pada kekhususan iman kristiani, yakni kepercayaan yang berani mendasarkan diri pada kejadian-kejadian dalam sejarah umat manusia di zaman tertentu dan di tempat tertentu. Inilah kekuatan iman ini. Bisa menjadi bagian sejarah, bukan hanya gagasan-gagasan belaka. Berarti juga iman ini mengubah arah sejarah manusia. Dari perjalanan yang mengarah ke kehancuran umat manusia kini terarah kembali ke kehidupan. Inilah keselamatan dalam arti seluas-luasnya. Ini juga ajakan bagi siapa saja yang mempercayai kehadiran ilahi seperti ini untuk ikut mengarah ke perbaikan hidup, ke keadaan yang makin layak bagi siapa saja, ke kehidupan bersama yang saling memperkaya.



Salam hangat,
A. Gianto



www.mirifica.net




Photobucket

Rabu, 24 Desember 2008 Hari Biasa Khusus Adven

Rabu, 24 Desember 2008
Hari Biasa Khusus Adven


Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, hanya dalam penyertaan, berkat dan perlindungan Kristus Putra-Mu, keluarga-Mu ini mampu menjadi tempat persemian kasih sejati, dimana anak-anak belajar memberi dan menerima cinta dengan jujur dan tulus hati. Berkatilah segala usaha kami untuk bertumbuh dalam kasih, iman, dan pengharapan. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)


"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."

Pada masa itu Raja daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglag firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29)

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)



"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."


Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
I. Inilah Injil Tuhan kita!
U.Sabda-Mu sungguh mengagumkan


Renungan



Roh Allah memang bekerja pada diri setiap orang di dunia ini. Disadari atau tidak, hal itu tetap berlangsung dalam kehidupan manusia. Rupanya, kesadaran yang akhirnya muncul dalam diri Zakharia mendorong dia untuk memuji dan memuliakan Allah. Seperti Bunda Maria yang me­muji dan memuliakan Allah, Zakharia pun memuji dan memuliakan Allah.

Kesadaran Zakharia yang begitu mendalam membuatnya semakin percaya bahwa memang Allah mengerjakan karya-Nya dengan sungguh-sungguh. Allah memang mau membebaskan manusia dan mengangkat semua orang yang percaya kepada-Nya. Allah itu adalah yang setia dan tak pernah ingkar janji. Bahkan, Dia amat melindungi orang-orang yang percaya kepada-Nya dan mengampuni mereka yang dengan rendah hati memohon ampun dari-Nya.

Kalau sebagai orang Kristen kita percaya bahwa inilah saatnya kita semakin belajar menyerahkan diri kepada Allah dengan pertobatan yang mendalam, kita akan layak untuk menerima dan menyongsong Mesias yang akan datang dalam diri kita masing-masing.


Ya Tuhan, jadikanlah aku layak untuk mempersiapkan diriku di hadapan-Mu dalam menyongsong Putra-Mu, Yesus, yang akan hadir di dunia ini. Amin.

Bacaan Kitab Suci: RUAH
Renungan: Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian

Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy