| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 04 Maret 2009

Rabu, 04 Maret 2009
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu --- Rm 10:8

Doa Renungan

Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau mengutus Putera-Mu ke dunia agar kami percaya dan memperoleh keselamatan supaya tidak binasa..Kami mohon ampun sebab kami sering kurang percaya dan menuntut suatu tanda, menuntut bukti dari-Mu. Ajarlah kami Bapa seperti orang-orang Niniwe yang mau percaya dan bertobat kepada-Mu. Semoga di masa prapaskah ini kami semakin tekun mendekatkan diri kepada-Mu dan tambahkanlah iman kami ya Bapa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)

"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Ayat.
(Mzm 51:3-4.12-13.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)


"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Penjahat pada umum peka terhadap lingkungan hidup dimana ia hendak berbuat jahat, namun kiranya mereka buta terhadap aneka macam sentuhan, bisikan atau sapaan untuk berbuat baik atau hal-hal yang bersifat spiritual atau berbudi pekerti luhur. “Orang-orang Ninive bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih besar dari pada Yunus”, demikian sabda Yesus.

Dalam tatanan atau aturan moral ada tiga tingkatan: sopan santun -> hukum -> moral , sedangkan dalam psiko-religius juga ada tiga tingkatan atau taraf: psiko-phisik -> psiko-sosial -> psiko spiritual rational.

Orientasi hidup dan cara bertindak kebanyakan orang kiranya berada dalam tatanan hukum dan taraf psiko-sosial; dalam tingkat atau taraf hidup ini orang dapat berkembang naik ke tingkat atau taraf moral atau psiko-spiritual rational , tetapi juga dapat turun ke tingkat atau taraf sopan santun atau psiko-phisik Sebagai orang beriman kita diharapkan tumbuh berkembang dalam hal hidup dan bertindak ke taraf moral atau psiko-spiritual rational, peka terhadap kehendak Tuhan atau bisikan Roh Kudus yang antara lain menggejala dalam mereka yang berkehendak baik serta berbudi pekerti luhur, antara lain dalam bentuk keutamaan-keutamaan seperti “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23) .Maka marilah kita membuka hati, jiwa, akal budi dan tubuh kita terhadap aneka penghayatan keutamaan dalam diri saudara-saudari kita, dan kemudian meneladan atau mengikutinya agar kita tidak menjadi ‘angkatan yang jahat’. Hemat saya keutmaan-keutamaan tersebut dihayati oleh saudara-saudari kita semua, tanpa pandang bulu atau SARA, usia, jabatan atau kedudukan.

- “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.” (Yun 3:10). Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi bagi siapapun yang masih berbuat jahat dalam bentuk apapun. Aneka malapetaka atau bencana seperti banjir, tanah longsor dst..yang sering terjadi pada masa kini kiranya antara lain disebabkan oleh cara hidup atau cara bertindak para penjahat atau orang-orang serakah yang cara hidup dan cara bertindaknya berorientasi pada hal-hal phisik atau harta benda atau uang alias materialistis. Para pengusaha dengan mengandalkan dana atau uang serta backing dari pejabat tertentu melakukan pembabatan hutan, pengeringan lahan sawah menjadi perumbahan, situs-situs penampungan air menjadi gedung berbeton, pengambilan air tanah tanpa aturan atau tanpa batas dst..hemat saya merupakan bentuk kejahatan structural. Kolusi pada para pejabat di badan publik dengan para pengusuha atau bisnis juga merupakan bentuk kejahatan structural. Kejahatan struktural rasanya lebih sulit untuk didobrak atau ditobatkan daripada kejahatan pribadi Mereka yang sering dseibut penjahat seperti pencopet, pendong, pencuri dst.. hemat saya bertindak demikian karena kejahatan struktural yang terjadi; mereka pada dasarnya adalah orang-orang baik dan harus berbuat jahat karena terpaksa harus mempertahankan hidup yang dianugerahkan oleh Tuhan dan tiada yang memberi kesempatan dan kemungkinan untuk bekerja sebagaimana mestinya. Mereka adalah korban-korban keserakahan sementara orang. Sekali lagi kami berharap semoga para penjahat bertobat dan rasanya harus disponsori dan dimulai oleh para penjahat struktural serta menghindarkan atau memberantas aneka macam bentuk keserakahan atau mencari keuntungan diri sendiri maupun kelompok atau golongannya.


[Ignatius Sumarya, SJ]

Ya Tuhan, dampingi dan bantulah aku agar tutur kata dan cara bertindakku senantiasa mengutamakan keutamaan-keutamaan hidup yang menyelamatkan jiwaku. Amin.




Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy