| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

M i n g g u, 04 April 2010 P A S K A H Kebangkitan Tuhan

M i n g g u, 04 April 2010
P A S K A H
Kebangkitan Tuhan

"Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah karena besarlah ganjaranmu di surga" --- Mat 5:11-12

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, kabar dari para perempuan yang setia pada Yesus Putera-Mu telah menyadarkan Petrus yang kurang percaya. Pada hari ini kami merayakan kemenangan-Mu atas kematian. Secara nyata karya kemenangan-Mu kami terima dalam tanda yang sangat kudus, yaitu dalam Ekaristi Kudus. Semoga kami yang telah Engkau tebus semakin mencintai Sabda-Mu. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, yang dengan kebangkitan-Nya bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Petrus tampil di hadapan umum dan berkotbah mengenai hidup Yesus yang berpuncak pada penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya. Para rasul dipilih untuk menjadi saksi hidup dan kebangkitan-Nya di tengah dunia, lewat kata-kata dan hidup mereka. Barangsiapa menerima kesaksian mereka akan selamat dan mendapatkan pengampunan dosa.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)

"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; R:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Lewat pembaptisan, orang yang percaya itu mati terhadap dosa dan hidup secara baru dalam Allah. Orang-orang Kristiani memang hidup dalam iman. Maka hendaknya hidup mereka sepadan dengan panggilan mereka. Mereka dipanggil untuk mengarahkan perhatian kepada harta surgawi.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)

"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Solis: Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan. (1Kor 5:7b-8a)

Sekuensia Paskah PS 518
dinyanyikan sesudah Alleluya, Paskah Pagi
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit ari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

Kendati ragu dan bingung, iman para rasul atas kebangkitan Yesus bertumbuh. "Dia melihat dan percaya". Para rasul nampaknya lamban untuk mengakui kebangkitan Yesus karena Roh Kudus belum datang menerangi mereka. Roh Kudus sungguh dibutuhkan, supaya setiap murid Kristus memahami Kitab Suci yang memberi kesaksian bahwa Yesus harus bangkit dari alam maut.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)

"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.

Dua orang murid sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka di Emaus. Mereka kecewa karena kegagalan salib. Mereka tidak mengerti bahwa Mesias harus menanggung semuanya itu untuk masuk dalam kemuliaan-Nya. Yesus lalu membuat hati mereka berkobar-kobar ketika Ia berbicara tentang diri-Nya dalam Kitab Suci, dan membuat mata mereka terbuka ketika ia memecah-mecahkan roti. Yang disangka mati dan kalah, ternyata bangkit, hidup dan berada di tengah-tengah mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hati kedua murid berkobar-kobar saat Yesus menerangkan Kitab Suci kepada mereka. Apakah kita merasakan yang sama saat membaca Kitab Suci? Aku hari ini hendak ...

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau berbicara kepada kami dengan berbagai cara. Secara nyata Engkau telah bersabda kepada kami melalui Putra-Mu yang telah bangkit dari kematian. Kebangkitan-Nya telah dituliskan dalam Kitab Suci, namun kadang kami tidak percaya. Semoga karena cinta-Mu kami semakin mencintai Kitab Suci, sehingga kami semakin mengerti dan melihat kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Sebab Dialah yang pertama dan yang terakhir, Alpha dan Omega, Putra Allah yang hidup sekarang dan selama-lamanya. Amin.

R U A H

Renungan

Bagi banyak orang kuburan atau makam pada umumnya menakutkan, apalagi ketika baru saja orang mati yang dimakamkan atau dikubur. Rekan-rekan perempuan pada umumnya juga lebih takut daripada rekan-rekan laki-laki. Berjalan sendirian di malam hari menelusuri jalan di pinggir makam atau kuburan merasa takut sekali, itulah yang sering terjadi. Dalam Warta Gembira hari ini dikisahkan bahwa pagi-pagi benar beberapa perempuan mendatangi makam Yesus, tanpa takut dan gentar sedikitpun. Memang setelah Yesus wafat di kayu salib para murid dalam ketakutan, jangan-jangan mereka juga akan mati dengan cara disalibkan juga; dengan kata lain ketakutan menguasai para murid, lebih-lebih para murid laki-laki. Suasana sungguh genting dan menakutkan, tetapi para murid perempuan tanpa takut dan gentar mendatangi tempat Yesus dimakamkan. Yang pertama kali menanggapi secara positif kedatangan Penyelamat Dunia adalah seorang perempuan, Bunda Maria, demikian pula yang pertama kali menjadi saksi kebangkitan Penyelamat Dunia juga perempuan, yaitu “Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus.” . Ketika mereka sampai di makam dan batu penutup makam telah terbuka serta tidak melihat jenasah Yesus, maka mereka termangu-mangu dan bertanya-tanya dalam hatinya. Tiba-tiba datanglah malaikat yang berkata: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” (Luk 24:5-7). Marilah kita renungkan sapaan malaikat kepada para perempuan tersebut.

"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” (Luk 24:5-7)

Yesus, yang telah dibangkitkan dari mati, hidup dan berkarya tanpa kenal batas waktu dan tempat melalui Rohnya yang hidup dan berkarya dalam diri manusia yang percaya kepadaNya alias beriman. Mereka yang hidup dari dan oleh Roh antara lain menghasilkan buah-buah Roh seperti “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23). Maka marilah kita ‘mencari Dia yang hidup, telah dibangkitkan dari mati’ dalam diri saudara-saudari kita yang hidup dari dan oleh Roh, yang menghayati keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh tersebut diatas .

Malaikat, utusan Tuhan, mengingatkan para perempuan dan kita semua untuk “mengingat-ingat atau mengenangkan apa yang telah dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea’, yang bagi kita antara lain berarti mengenangkan berbagai nasihat, saran, ajaran, dst.. dari orangtua kita masing-masing ketika kita masih tinggal di dalam keluarga, lebih-lebih ketika masih kanak-kanak. Kami percaya para orangtua kita masing-masing pasti juga menasihati, mengajarkan kepada kita keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh tersebut di atas, maka baiklah sebagai orang yang beriman kepada Yesus kita menghayati keutamaan-keutamaan tersebut di dalam hidup kita sehari-hari, dimanapun dan kapanpun juga. Dari keutamaan-keutamaan tersebut di atas hemat saya yang utama dan pertama-tama harus kita hayati adalah kasih, sebagaimana juga diajarkan oleh Yesus.

Para perempuan yang di pagi-pagi buta mendatangi makam Yesus, hemat saya juga merasa telah menerima kasih Tuhan melimpah ruah. Hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih memang tiada ketakutan sedikitpun, maka kami secara khusus berharap kepada rekan-rekan perempuan untuk menjadi saksi dan teladan dalam hal kasih dan kerahiman, dimana anda yang telah menjadi ibu telah mengandung dan melahirkan serta membesarkan yang terkasih dengan penuh kasih dan kerahiman. Sapa dan dekati serta sikapi rekan-rekan laki-laki dalam dan dengan kasih, sebagaimana dilakukan oleh para perempuan, saksi kebangkitan yang pertama, kepada Petrus, sehingga “Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi” (Luk 24:12). Sentuhan dan sapaan kasih pasti membuat orang bertanya-tanya dalam hati, dan membuat orang semakin bergairah dan berani menghadapi aneka tantangan, hambatan maupun masalah.

“Kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Rm 6:10-11)

Paulus mengingatkan kita semua bahwa “kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus”, maka marilah peringatan ini kita perhatikan dan hayati. Sebelum Trihari Suci kiranya kita telah mengaku dosa serta menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan dan berkehendak untuk bertobat alias memperbaharui diri. Pada malam ini juga dalam Perayaan Ekaristi untuk mengenangkan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, kita juga memperbaharui janji baptis bersama-sama, antara lain berjanji untuk menolak semua godaan setan dan hanya mau mengabdi kepada Tuhan Allah saja. Rahmat Sakramen Baptis merupakan pintu masuk menjadi anggota Gereja, Umat Allah, dan menjadi dasar atau landasan iman kita, maka marilah kita perbaharui penghayatan janji baptis tersebut dalam hidup kita sehari-hari, sebagai penghayatan iman kita akan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Yang menjadi symbol atau lambang kebangkitan Tuhan adalah ‘Lilin Paskah’ dan kita yang berpartisipasi dalam Perayaan Paskah malam ini juga menyalakan lilin dengan mengambil api dari Lilin Paskah, sambil memegang lilin yang bernyala kita memperbaharui janji baptis. Kita semua berharap dapat menjadi ‘lilin yang bernyala’ alias menjadi ‘sinar terang’ dalam hidup kita bersama dimanapun dan kapanpun, itulah antara lain artinya ‘hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus’. Kehadiran dan sepak terjang kita dimanapun dan kapanpun diharapkan menjadi ‘sinar terang’, sehingga memperjelas aneka masalah, mempermudah orang melangkah, menggairahkan dan menggembirakan orang lain, dst.. Menjadi ‘sinar terang’ berarti juga menjadi petunjuk atau arah bagi orang lain menuju ke keselamatan atau kebahagiaan sejati dan banyak orang tertarik atau tergerak untuk mendekati kita.

Pada malam ini kita juga saling mengucapkan ‘Selamat Paskah’, saling membangkitkan dan menggairahkan satu sama lain. Warna pakaian liturgy mulai malam ini juga menjadi warna terang, dari warna gelap/ungu, yang juga melambangkan perubahan dari gelap ke terang. Di dalam gelap semuanya dapat nampak sama, entah baik semua atau jelek semua, sebalinya di dalam terang nampaklah aneka macam perbedaan yang ada, perbedaan yang semakin membuat suasana semakin semarak dan ceria, karena yang berbeda hanyalah bagian luar saja, yaitu pakaian, wajah, postur tubuh dst., sedangkan bagian dalam sama, yaitu hati yang telah diperbaharui, sebagaimana dikatakan oleh nabi Yeheskiel, maka marilah kita renungkan apa yang dikatakan oleh nabi Yeheskiel di bawah ini.

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu” (Yeh 36:26-28).

Hati yang baru, yang taat bukan yang keras, roh yang baru di dalam batin, dianugerahkan kepada kita semua, sehingga kita mampu ‘hidup menurut segala ketetapan Tuhan dan tetap berpedang pada peraturan-peraturan Tuhan dan melakukannya, kita menjadi umat Allah sejati’. Kami berharap kepada kita semua untuk tidak memiliki hati yang keras, beku dan membatu, melainkan hati yang terbuka, siap sedia untuk menerima sapaan dan sentuhan dari Tuhan maupun sesama manusia serta ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya di bumi ini. Kita diharapkan meneladan Hati Yesus, yang terluka karena ditusuk tombak, dan dari HatiNya mengalir darah atau air segar, lambang sakramen-sakramen Gereja, yang menghidupkan dan menyegarkan. Kita akan memiliki hati yang demikian itu jika kita setia dan taat melaksanakan aneka ketetapan dan peraturan dari Tuhan, yang antara lain diterjemahkan ke dalam aneka aturan dan tatanan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing.

Roh yang baru berarti bersemangat baru, maka dengan dianugerahi roh yang baru berarti kita diharapkan bersemangat baru dalam menghayati panggilan serta melaksanakan aneka tugas, kewajiban dan perintah. Dalam dan dengan semangat baru diharapkan kita dinamis, cekatan, gembira dan bergairah dalam menghayati panggilan serta melaksanakan tugas perutusan. Dalam dan dengan semangat baru kita tidak takut dan tidak gentar menjadi saksi-saksi iman dalam hidup sehari-hari: misalnya berlaku jujur, adil, disiplin, terbuka, dst.. serta berani memberantas aneka macam kejahatan, antara korupsi yang masih marak dan merajalela di sana-sini. Dalam dan dengan semangat baru pula marilah kita berantas aneka macam bentuk kemiskinan.

Kita adalah sama-sama umat Allah, sama-sama beriman, maka selama masih ada kemiskinan dalam kehidupan bersama kita berarti masih ada orang yang berhati keras dan memiliki roh yang lama alias berdosa. Maka baiklah sebagai penghayatan iman akan kebangkitan Tuhan, kami mengajak anda sekalian untuk mendatangi mereka yang berhati keras tersebut, sebagaimana para perempuan mendatangi para rasul. Sekeras-kerasnya hati orang kita dapat diperlembut dan dibuka, tentu saja hanya dapat didekati dan disikapi dengan hati yang taat, yang siap sedia terluka seperti Hati Yesus. Dengan dan sikap mereka yang berkeras hati dengan rendah hati, dan percayalah pada suatu saat dari hatinya pasti akan muncullah pertanyaan dan kehendak untuk mencari pencerahan atau pembaharuan.

“Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.”(Mzm 51:12-15)
“SELAMAT PASKAH , ALLELUYA”


Romo Ign Sumarya SJ


Bagikan

Sabtu, 03 April 2010 Sabtu Malam Paskah

Sabtu, 03 April 2010
Sabtu Malam Paskah


Pengantar

Melewati Sabtu Suci, kita mulai sore dan malam ini dengan perayaan Malam Paskah yang meriah. Liturgi Gereja membuat sedemikian rupa agar perayaan Malam Paskah ini berlangsung semeriah-meriahnya. Seluruh simbolisasi liturgi Malam Paskah ini sangat indah dan kaya. Inti suasana tampak dari permulaan tirakatan Malam Paskah ini yang diawali dengan upacara cahaya. Gedung gereja atau kapel gelap, lampu tidak dinyalakan. Imam mengawali perayaan dengan pemberkatan api dan kemudian penyalaan lilin Paskah. Api lilin Paskah melambangkan Kristus yang bangkit. Kebangkitan-Nya mengalahkan maut dan kematian.

Api lilin Paskah itu semula kecil saja. Namun setelah api lilin Paskah itu dibagikan ke lilin-lilin seluruh umat di gereja, lihatlah; betapa ruangan menjadi terang oleh api lilin-lilin itu. Terang dari api lilin-lilin tentu berbeda dari terang lampu listrik. Namun terang dari api lilin-lilin itu memberikan suasana khas dan khusus, indah, khidmat, syahdu, dan dalam bahasa cinta: lebih romantis.

Demikian pula kebangkitan Kristus diwartakan, sebagaimana api lilin Paskah yang disebarkan ke lilin-lilin seluruh umat. Pada Injil malam Paskah ini, warta kebangkitan Kristus mulai dari dua malaikat kepada para wanita. Para wanita memberitakan kepada para murid. Antara percaya dan tidak, para murid mulai mengalami warta kebangkitan Tuhan. Itu pula pengalaman kita. Kita memiliki iman akan kebangkitan Tuhan karena adanya pewartaan dari Gereja melalui orang tua, katekis, guru agama, pastor, dan sebagainya. Setiap orang kristiani, masing-masing dari kita, juga perlu menjadi lilin-lilin Paskah. Artinya, kita harus mewartakan kebangkitan Tuhan. Mungkin kecil-kecilan dan pada lingkup terbatas di sekitar kita, tetapi apabila ini menjadi gerakan seluruh umat beriman, maka cahaya Kristus yang bangkit akan menerangi seluruh masyarakat dan muka bumi. (EM IB 07)

Pada malam yang suci ini Tuhan kita Yesus Kristus beralih dari kematian memasuki kehidupan. Gereja mengundang putra-putrinya untuk berkumpul mengadakan tirakatan. Marilah pada malam ini kita ikuti tirakatan tersebut dengan datang ke Gereja pada malam ini untuk mengungkapkan iman kita akan Kristus yang bangkit dengan memberikan kegembiraan karena telah jaya atas maut. Malam ini kita akan memperbaharui janji baptis, memperbaharui iman kita akan Tuhan. Hidup-Nya membuka harapan baru, hidup bersatu dengan Tuhan. Warta Paska ini mengandung pula tugas baru kita, dan akan memahkotai dengan perayaan Ekaristi.

Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Pembacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-3)


"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”

1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.


5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.



6 Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8 Allah menamai cakrawala itu langit.

Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.

9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka 13 jadilah petang dan pagi, hari ketiga.

14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

19 Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.

20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." 21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

23 Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.

24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabijaksana, karya cipta dan cinta-Mu sungguh mengagumkan. Semoga kami yang sering melupakan-Mu, mulai hari ini menyadari dan bertobat kembali kepada jalan keselamatan yang Kau tunjukkan melalui Putra-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Renungan

Ada bagian dari hidup ini yang tetap menjadi milik Allah dan tetap harus menjadi misteri bagi kita.

Bacaan Pertama Misa Malam Paskah hari ini mengisahkan penciptaan manusia oleh Allah. Manusia dibentuk dari debu tanah. Allah menghembuskan napas hidup sehingga manusia hidup. Untuk hidupnya itu, manusia diberi segala hal yang perlu, seperti berbagai pohon yang memberikan buah yang enak dan segar untuk dimakan. Tetapi ada satu pohon, yakni pohon kehidupan yang tidak boleh dimakan. Kita ingat dengan kisah ini. Bahkan anak-anak sekolah Minggu pun telah diberi cerita ini. Namun apa artinya?

Pertama, manusia diciptakan oleh Allah sebagai karya seni yang indah. Allah membentuk manusia dari debu. Dari yang tidak berarti, yaitu debu, kita menjadi manusia yang berarti karena dibentuk dan dibuat oleh Allah. Maka perlulah kita selalu bersyukur, sebab hidup ini menjadi begitu berharga dan bernilai karena kita memang telah diangkat oleh Allah menjadi makhluk yang bermartabat dan berharga.

Kedua, manusia dilengkapi dengan segala sesuatu yang diperlukan supaya bisa hidup. Itulah makna dari segala pohon yang diberikan Tuhan untuk kita makan dan kita pergunakan untuk hidup. Alam yang diciptakan Allah ini sebenarnya luar biasa. Kita bisa makan dari apa yang dihasilkan pohon, mengambil air dari bumi, dan segala macam tambang juga. Kalau sakit, ada aneka tanaman obat yang luar biasa pula khasiatnya. Kalau sakit masuk angin, buat saja wedang jahe! Hangat deh! Itu berarti, sebenarnya alam ini sudah cukup dalam memberikan sarana untuk hidup. Yang penting: kita jangan serakah dan mengeksploitasi alam semena-mena.

Ketiga, adanya pohon kehidupan yang dilarang untuk dimakan mengungkapkan bahwa tetap ada kehidupan alam dan diri kita ini yang tetap hanya milik Allah. Ada bagian dari hidup ini yang tetap menjadi milik Allah dan tetap harus menjadi misteri bagi kita. Itulah kehidupan itu sendiri, yang mesti kita serahkan kepada Allah sendiri! (EM/IB/07-01.007.02)

Mazmur Tanggapan I. PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kitab Kejadian (22:1-8)

"Korban Abraham leluhur kita."

1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." 2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." 3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." 6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" 8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Renungan

Rahasia Paskah mempunyai dua sisi: Dengan kematian-Nya Kristus membebaskan kita dari dosa, dengan kebangkitan-Nya Ia membuka pintu masuk menuju kehidupan baru. Hidup baru ini pada tempat pertama adalah pembenaran, yang menempatkan kita kembali dalam rahmat Allah. supaya seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru (Rm. I. Sumarya)

Mazmur Tanggapan II. PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1) do= c 2/4
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan Ketiga
Pembacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)

“Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering”

15 Pada waktu itu Tuhan bersabda kepada Musa: " Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun keretanya dan orangnya yang berkuda." 19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka, dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. 21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka - segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda - sampai ke tengah-tengah laut. 24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. 25 la membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHAN lah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." 26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." 27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu, demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. 28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. 31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu. 1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.

Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.

3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.

4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.

5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.

8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.

atau

Mazmur Tanggapan III. PS 677
1. Nyanyikanlah nyanyian baru: Tuhan dimuliakanlah!
Damai sejaht'ra bagi kamu tlah datang dari tangan-Nya!
Dinyatakan-Nya keadilan di muka bangsa dunia,
mengingat kasih perjanjian terhadap kaum pilihan-Nya.

2. Bersorak-sorai bagi Dia, hai bumi bergembiralah!
Bermazmur bagi Yang Setia, hai segenap manusia!
Gambus, kecapi dan nafiri bunyikanlah dengan seru:
biar semua mengiringi pujian bagi Rajamu!

3. Biar samud'ra bergemuruh dan sungai-sungai bertepuk;
biar segala puncak gunung bersorak-sorai menderu.
Langit dan bumi, raamai-ramai sambutlah Raja mulia
yang datang menyampaikan damai selaku Hakim dunia!

Doa Renungan

Allah Bapa pembebas umat dari segala penderitaan, kami bersyukur kepada-Mu, karena dengan kuasa, Engkau telah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Kini pun Engkau telah melepaskan kami dari perbudakan dosa, melalui air pembaptisan yang kami terima. Semoga, iman kami semakin kuat berakar, sehingga kami tetap tegar dan setia pada-Mu, kendati menghadapi ancaman yang berat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Renungan

Paskah adalah berkat di tengah kehancuran dan kegelapan maut. Inilah pembebasan bagi kita!

Setiap orang pernah mengalami kehilangan. Tsunami, gempa bumi dahsyat, banjir, lumpur panas yang menelan rumah dan sawah yang membuat saudara kita kehilangan keluarga, harta, dan jaminan hidup. Tidak heran, begitu banyak orang berbeban karenanya. Putus asa dan kehilangan harapan dalam hidup ini menjadi semacam lembah gelap pekat yang menekan jiwa mansia, sampai-sampai orang meragukan Tuhan.

Kebangkitan Yesus adalah dasar iman orang Kristiani. Bagi yang merasa putus asa, yang dikuasai dosa, yang merasa kehilangan, dan yang menderita sakit, datanglah kepada Yesus yang bangkit. Justru untuk Anda sekalian Ia bangkit. Dengan iman itu, anda akan mendapatkan energi baru untuk menghayati nilai luhur di balik penderitaan, sakit, dan kematian. Ternyata derita, sakit, kematian bukanlah akhir hidup ini. Yesus telah menjawabnya melalui kebangkitan: sengsara, sakit, dan kematian sudah dikalahkan. (ASD/IB/08-01/23.03)

Bacaan Keempat
Pembacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)


"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."

5 Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. 7 Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. 8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. 9 Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. 10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. 11 Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. 12 Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. 13 Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; 14 engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Renungan

Sejauh mana kebangkitan Kristus mempengaruhi perilaku kita?

Paskah merupakan peristiwa kebangkitan Kristus yang bermakna bagi hidup para murid dan bagi kita. Kebangkitan mengalahkan kematian merupakan karya penebusan yang menghapus dosa dunia. Maka kebangkitan membawa sukacita dan kegembiraan. Kebangkitan adalah kebenaran yang tidak bisa disangkal atau dibuat bohong-bohongan.

Bagaimana kita menanggapi peristiwa kebangkitan itu?

Untuk mendapatkan keselamatan melalui kebangkitan Kristus, orang beriman harus dikuburkan dalam kematian dosa dan diikutsertakan dalam kehidupan kebangkitan-Nya. Semoga kebangkitan Kristus tidak hanya memperkuat iman kita, tetapi juga mempengaruhi perilaku kita untuk menyerupai Kristus. (IB/ALS 007-01-09.04)

Mazmur Tanggapan. IV PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Bacaan Kelima
Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)

"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

1 Beginilah firman Tuhan, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! 2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. 3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud. 4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; 5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. 6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! 7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. 8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. 10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, 11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Renungan

Mendengarkan dan memelihara firman Allah adalah sumber kebahagiaan sejati. Memang tidak mudah bagi kita untuk dapat mendengarkan firman Allah secara benar. Yang sering terjadi bahwa saya mendengar "firman" nafsuku sendiri. Untuk dapat mendengar firman Allah yang benar, kita dituntut untuk mau membaca, menimbang-nimbang, mencermati suara hati sendiri dan pendapat orang lain sehingga kita bisa sampai kepada suatu kemantapan pengertian, "Inilah kebenaran firman Allah". Memelihara firman Allah berarti menjadikan firman Allah itu nyata dalam hidup. Iman yang benar selalu menunjukkan keutamaan, baik pada permulaan, pertengahan maupun akhir. Allah selalu dimuliakan dan kita diselamatkan dalam kebahagiaan. (IB-JS)

Mazmur Tanggapan V. PS 864
Ref. Tuhan, Engkaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bacaan Keenam
Pembacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)

"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."

9 Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. 10 Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing 11 dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? 12 Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! 13 Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. 14 Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. 15 Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Renungan

Setiap orang kiranya pernah mengalami pengalaman ditolak, gagal, pengalaman yang tidak enak, menakutkan. Pengalaman seperti itu bisa membayangi setiap usaha kita apalagi kalau kegagalan yang kita alami berubi-tubi. Berjalan pun sepertinya kaki ini tidak menginjak tanah, melayang. Orang yang tidak kuat akan cepat putus asa, selalu curiga, dan tidak yakin untuk melangkah kembali.

Mengikuti Kristus dalam perjalanan hidup ini terkadang kita menemui tantangan hidup, kita diundang Yesus untuk datang kepada-Nya. Kita diajak belajar dari Yesus dalam membawa beban berat. Yesus sudah terlatih dalam ketekunan dan kesabarannya. Ia tetap berjalan sambil memikul salib-Nya menuju Golgota. Mereka yang setia membawa beban berat bersama Yesus berharap akan mendapatkan ketenangan dan kelegaan. Yang mengajak dan berjanji adalah yesus sendiri. Siapa yangsetia dalam jalan Tuhan akan mengalami hal yang sama, yaitu kebangkitan dan kemuliaan. Anda mau mengalami hal yang sama? Datanglah kepada Yesus sekarang juga! (IB-JK)

Mazmur Tanggapan VI. PS. 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat.
(Mzm 19:8.9.10.15, R:Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberi hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyuka-kan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

Bacaan Ketujuh
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)

"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."

16 Datanglah firman TUHAN kepadaku: 17a "Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka menajiskannya dengan tingkah laku mereka 18 Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka karena darah yang dicurahkan mereka di tanah itu, sedang tanah itu mereka najiskan dengan berhala-berhala mereka. 19 Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di semua negeri, Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. 20 Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi mereka harus keluar dari tanah-Nya. 21 Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. 22 Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. 23 Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. 24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. 25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. 26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. 28 Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan VII. PS. 603
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Yeh 36:25-27)
1. Engkau Kusucikan dan Kubersihkan dari cinta diri, engkau Kuhidupkan, dan Kukobarkan, cinta di hati.
2. Hatimu yang kaku, keras dan beku, Kuambil darimu, ambillah dari-Ku semangat baru dalam karyamu.

Bacaan Kedelapan:
Epistola
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa masing-masing kita turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Renungan


“Kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Rm 6:10-11)

Pembaruan janji baptis yang kita ikrarkan bersama-sama pada Malam Paskah ini merupakan ajakan atau panggilan untuk menghayati peringatan Paulus “bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus”. Ini dari janji baptis adalah “hanya mau mengabdi Tuhan Allah saja serta menolak semua godaan setan”. Mengabdi Tuhan Allah berarti kita senantiasa hidup dalam dan oleh “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlebutan, penguasaan diri”, sedangkan godaan setan antara lain berupa “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya” (lihat Gal 5:20-23). Maka baiklah kutipan surat Paulus kepada umat di Roma di atas kita renungkan atau refleksikan dengan bantuan kutipan surat Paulus kepada umat di Galatia di atas ini.

“Kamu telah mati bagi dosa”

Dosa-dosa seperti percabulan dst.. sebagaimana dikatakan Paulus di atas rasanya masih marak dilakukan orang pada masa kini. Sebagai contoh adalah marah, mengingat marah ini rasanya menjadi sumber dari dosa-dosa lainnya. Marah berarti melecehkan atau merendahkan yang lain, bahasa marah yang paling lembut adalah mengeluh/menggerutu, sedangkan paling kasar adalah membunuh. Yang menjadi dorongan atau alasan mengeluh adalah segala sesuatu yang tidak sesuai dengan selera pribadi, dengan kata lain orang hidup menurut selera pribadi atau berpedoman like and dislike, sehingga segala sesuatu yang tidak sesuai dengan selera pribadi adalah musuh.

Bukankah ketika orang tidak berani atau tidak mungkin mengungkapkan atau mewujudkan keluhan atau kemarahannya kepada yang menyebabkan ia marah atau mengeluh, kemudian mengarahkan keluhan dan kemarahannya dengan memuaskan diri sendiri, yang nikmat dan enak untuk sesaat, misalnya berbuat cabul atau mabuk-mabukan atau pesta pora? Maka matikanlah, hapuslah aneka macam bentuk keluhan atau kemarahan yang ada dalam diri anda!. Ketrampilan atau kebiasaan untuk tidak mengeluh atau marah ini hemat saya perlu diusahakan dan dihayati dalam kehidupan bersama yang mendasar, yaitu di dalam keluarga atau komunitas, dan kemudian di tempat kerja dengan rekan kerja. Marilah kita hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus, meneladan cara hidup dan cara bertindak atau menghayati sabda-sabda Yesus dalam hidup sehari-hari.

“Kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus”

Sabda Yesus yang terkait dengan marah adalah “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:43-44). Menghayati sabda Yesus ini hemat saya sama dengan melakukan apa yang dikatakan oleh Paulus kepada umat di Galatia, yaitu hidup dalam Roh sehingga cara hidup dan cara bertindak kita menghasilkan buah-buah Roh seperti: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal 5:22-23)

Dari buah-buah Roh di atas ini rasanya yang baik kita renungkan atau refleksikan adalah “penguasaan diri”. Diri kita masing-masing adalah ciptaan Allah yang diciptakan sesuai dengan gambar dan citraNya, maka ajakan untuk menguasai diri harus dihayati bersama Allah, sesuai dengan kehendak Allah. Kehendak Allah bagi kita semua adalah agar kita senantiasa hidup suci, baik, berbudi pekerti luhur, sehingga tumbuh berkembang semakin dikasihi oleh Allah maupun sesama manusia. Dengan kata lain orang yang mampu menguasai diri berarti semakin dikasihi oleh banyak orang, semakin memiliki banyak kenalan berarti semakin banyak sahabat.

Untuk membantu keterampilan penguasaan diri antara lain hendaknya senantiasa berpikir positif terhadap diri sendiri maupun orang lain, sebagai tanda bahwa kita hidup dari dan oleh Roh. Maka warta gembira malaikat kepada para perempuan di makam“ Pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu” dapat kita hayati dengan berkata-kata perihal apa yang baik dan benar dan kita senantiasa bersikap dan bertindak untuk melihat dan mengakui apa yang benar dan baik. Bukankah dengan melihat dan mengakui apa yang benar dan baik akan tumbuh berkembang “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlebutan, penguasaan diri” dalam diri kita?

Mengenangkan dan mengimani misteri Paskah, wafat dan kebangkitan Yesus, berarti kita dipanggil untuk bekerjasama atau bergotong royong dalam melakukan apa yang baik dan benar. Memang untuk melakukan apa yang baik dan benar pada masa kini tidak akan terlepas dari aneka macam tantangan dan hambatan Jangan takut dan gentar menghadapi aneka tantangan dan hambatan, dan marilah meneladan para perempuan yang “pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” tanpa takut dan gentar. Dari peristiwa kebangkitan Yesus dari mati ini kiranya kita dapat mawas diri bahwa kelemahan dapat menjadi kekuatan dan sebaliknya kekuatan dapat menjadi kelemahan. Dalam situasi genting pada umumnya yang berani tampil bebas merdeka adalah mereka yang dipandang atau dinilai lemah dalam situasi normal atau biasa, sedangkan yang dinilai kuat bersembunyi, tidak berani tampil. Bukankah untuk membersihkan apa yang kotor dan amburadul kita sering lebih minta bantuan dari mereka yang dinilai lemah seperti para pembantu atau pekerja kasar? Kuburan atau makam sering menjadi tempat yang menakutkan untuk sementara orang. Dalam arti tertentu juga ada orang yang menakutkan alias disikapi sebagai kuburan atau makam, maka marilah kita dekati dan sikapi orang-orang yang menakutkan dengan keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh, yaitu “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlebutan, penguasaan diri”! (Rm I. Sumarya, SJ)


Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a
(3x 1= F, G, A)
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:1-12)

"Mengapa kamu mencari yang hidup di antara orang mati?"

Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, wanta-wanita pergi ke makam dan membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari makam. Ketika masuk ke dalam makam, mereka tidak melihat jenazah Yesus. Mereka sangat bingung. Tiba-tiba berdirilah di hadapan mereka dua orang pemuda berpakaian putih berkilau-kilauan. Wanita-wanita itu amat terkejut dan menundukkan kepala, tetapi kedua pemuda itu berkata, "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Dia tidak ada di sini, Dia sudah bangkit. Ingatlah akan perkataan, yang telah disampaikan-Nya kepadamu, Putra Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan bangkit pada hari ketiga." Merekapun teringat kembali akan perkataan Yesus itu. Sekembali dari makam, mereka menceritakan semuanya ini kepada kesebelas murid-Nya dan semua orang lain. Wanita-wanita itu ialah Maria Magdalena, Yohana, dan Maria ibunda Yakobus serta wanita-wanita lain, yang selalu bersama murid-murid Yesus. Mereka memberitahukan hal-hal itu kepada para rasul. Tetapi para rasul tidak percaya, mereka menganggap cerita itu omong kosong. Namun Petrus berdiri dan berlari ke makam; ia menjenguk ke dalam makam, tetapi yang dilihat hanya kain kafan. Ia pun kembali keheran-heranan memikirkan apa yang terjadi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita kembali menyeberangi laut. Sayangnya, kita sering hanya mengharapkan sebuah penyeberangan yang dahsyat. Kita ingin agar pertobatan kita menjadi pertunjukan menarik bagi banyak orang. Penyebrangan ditawarkan kepada kita dalam hidup biasa setiap hari, tetapi kita tidak melihatnya karena kita terus menantikan sesuatu yang luar biasa. Tuhan tidak pernah ingin membawa kita pada pertobatan untuk menjadikan kita pusat perhatian. Ia ingin diakui sebagai aktor utama dalam pertunjukan tersebut.

Tidak ada lompatan dari salib langsung kubur kosong. Yesus perlu ditempatkan dahulu dalam kubur. Perlu waktu untuk membersihkan udara kematian dalam kubur itu. Ada saat sepi. Kita perlu menyentuh kembali kematian-kematian dalam ingatan, pikiran, dan kehendak kita saat ini, agar kita tahu pasti dari mana kita rindu dibangkitkan. Tanpa pengakuan akan adanya daya-daya kematian dalam diri kita sendii, kekuatan untuk menggulingkan batu penutup makam pun tidak akan kita alami.

Yesus, Engkau wafat dan bangkit bagiku. Masuklah ke dalam kubur gelap hidupku yang masih sering aku ingkari. Tariklah aku keluar dari kematianku. Amin.


"SELAMAT PASKAH,


MARILAH KITA BANGKIT DAN BERGAIRAH DALAM KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA

Kristus bangkit, Kristus mulia, mari kita wartakan."



Bagikan

Jumat, 02 April 2010 Jumat Agung - Wafat Yesus Kristus

Jumat, 02 April 2010
Jumat Agung
- Wafat Yesus Kristus


Ia ditikam karena kerduhakaan kita

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala ketidaktaaatan, segala dosa, dan pengingkaran terhadap nama-Mu, telah diambil alih menjadi beban tanggungan Putra-Mu, agar dapat membebaskan kami dari dosa Adam, serta menjadikan kami putera dan puteri-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu atas jasa-Nya dan kami mohon, ajarilah kami meluhurkan dan menghormati-Mu, dan mengimani Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.


Pembacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)

"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."

13 Allah bersabda, sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. 14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi-- 15 demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. 1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? 2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. 3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. 9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. 10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. 11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. 12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.

Pembacaan dari Surat kepada Umat Ibrani (4:14-16; 5:7-9)

"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."

14 Saudara-saudara, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. 7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat:
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya. (Flp 2:8-9)

KISAH SENGSARA
Y: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ;W: Suara Wanita ; H: Hamba


P A S S I O

Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)

N: Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka:

Y: "Siapakah yang kamu cari?"

N: Jawab mereka:

S: "Yesus dari Nazaret."

N: Kata Yesus kepada mereka:

Y: "Akulah Dia."

N: Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
Yoh 18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:

Y: "Siapakah yang kamu cari?"

N: Jawab mereka:

S: "Yesus dari Nazaret."

N: Jawab Yesus:

Y: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."

N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus:

Y: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"

Yesus dibawa dulu ke Istana Hanas

N: Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa." Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus:

W: "Bukankah engkau juga murid orang itu?"

N: Jawab Petrus:

Pe: "Bukan!"

N: Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:

Y: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."

N: Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:

H: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?"

N: Jawab Yesus kepadanya:

Y: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"


"Bukankah Engkau juga seorang murid Yesus?" -- "Bukan!"

N: Lalu Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung itu. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya:

S: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"

N: Petrus menyangkalnya, katanya:

Pe: "Bukan!"

N: Kata seorang hamba Imam Agung, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:

H: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"

N: Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

Nyanyian: MARI KITA MERENUNGKAN PS 480
1. Mari kita merenungkan penebusan umat Tuhan,
meresapkan dalam hati cinta kasih ilahi.
2. Yesus Kristus Raja sakti, Pengemban amanat suci,
penyembuh segala luka, penegak hukum cinta.
3. Petrus murid yang setia, namun ingkar
dan menyangkal pada Guru terkasih, kar'na malu dan ngeri.
4. Kita pun semacam Petrus yang sering menyangkal Yesus.
Ampunilah kami, Tuhan, dan teguhkanlah iman.

KERAJAANKU BUKAN DARI DUNIA INI!
N: Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata:

Pi: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"

N: Jawab mereka kepadanya:

S: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"

N: Kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu."

N: Kata orang-orang Yahudi itu:

S: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya:

Pi: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

N: Kata Pilatus:

Pi: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

N: Maka kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Jadi Engkau adalah raja?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

N: Kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Apakah kebenaran itu?"

N: Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:

Pi: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"

N: Mereka berteriak pula:

S: "Jangan Dia, melainkan Barabas!"

N: Barabas adalah seorang penyamun.

"Salam, ya Raja Bangsa Yahudi"


N: Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata:

N: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

N: Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka:

Pi: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N: Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Lihatlah manusia itu!"

Nyanyian: HAI UMAT, APA SALAHKU? PS 507

1. Hai umat, apa salah-Ku kepadamu?
Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu?
T'lah Kubebaskan dirimu, dan Kupatahkan belenggu.
Tetapi kini balasmu: Kau sudah menyerahkan-Ku.

2. Hai umat, apa salah-Ku kepadamu?
Jawablah, kapan Aku menyusahkanmu?
Telah ku bimbing langkahmu dengan tuntunan awan-Ku.
Tetapi kini balasmu: Kau antar 'Ku Pilatus.


N: Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka:

S: "Salibkan Dia, salibkan Dia!"

N: Kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N: Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:

S: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."

N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus:

Pi: "Dari manakah asal-Mu?"

N: Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"

N: Yesus menjawab:

Y: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."

"Enyahkanlah Dia! Enyahkanlah Dia! Salibkan Dia!"

N: Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:

S: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu:

Pi: "Inilah rajamu!"

N: Maka berteriaklah mereka:

S: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!"

N: Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?"

N: Jawab imam-imam kepala:

S: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"

N: Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.


"Yesus disalibkan bersama dua orang lain."

N: Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."

N: Jawab Pilatus:

Pi: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."


"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"

N: Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya."

N: Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

"ITULAH ANAKMU" -- "ITULAH IBUMU"


N: Didekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

Y: "Ibu, inilah, anakmu!"

N: dan kemudian kata-Nya kepada murid-murid itu:

Y: "Inilah ibumu!"

N: Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.


"Selesailah sudah"

N: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:

Y: "Aku haus!"

N: Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus:

Y: "Sudah selesai."

N: Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


--------------- ( Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan ) ---------------



"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"

N: Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."


"Jenazah Yesus dibungkus dengan kain kafan dan dibubuhi dengan wangi-wangian"

N: Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

     1     1                              1   1  1   1 2  1//
N. Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan ki - ta

1 1 1 1 7 1 7 6 5 6 7 6 //
U. Terpujilah Kris - tus.

SIAPAKAH YANG KAMU CARl?

“Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yoh 18:37)

Hari ini Gereja mengajak kita semua untuk mengenangkan wafat Tuhan Yesus Kristus. Bukan untuk diajak menangisi wafat Tuhan, karena dalam Injil Tuhan Yesus yang bersengsara berkata kepada orang di sekitarnya “... janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak— anakmu!” (Luk 23:28). Kita diajak untuk menangisi diri kita sendiri dan anak-anak dalam keluarga kita. Mengapa orang diajak untuk menangisi diri sendiri dan anak-anak keluarga kita? Barangkali ini

pertanyaan yang baik untuk direnungkan dalam keluarga kita. Apakah ada yang perlu ditangisi? Yesus datang untuk menyelamatkan kita dan anak-anak dalam keluarga kita, untuk membuat kita semua menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Allah, keluarga sejati kita yang saling mengasihi, entah tua entah muda, entah kaya entah miskin, entah utuh entah cacat. Apakah perilaku kita sudah mencerminkan apa yang dinasehatkan Yesus untuk mewujudkan keluarga sejati dengan saling mengasihi dalam keluarga? Orangtua apakah sungguh sudah mengasihi anak-anak sebagai titipan Allah karena mereka adalah anak-anak Allah dengan mendidik mereka untuk menjadi anak-anak Allah yang semakin setia?

Orangtua harus ingat bahwa anak-anak kedil sering dijadikan model orang yang akan masuk dalam Kerajaan Allah, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat, dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 18:3). Apakah anak-anak sudah berusaha mengikuti nasehat Yesus untuk menghormati orangtua seperti dikatakan dalam perintah ke-4 dalam 10 perintah Allah: hormatilah bapa ibumu? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat mencerminkan hidup jawaban kita atas pertanyaan: siapa yang kita can dalam hidup ini? Apakah kita mencari Yesus Kristus untuk kita ikuti

ajaran dan contoh hidup-Nya atau kita mencari diri sendiri?

Merawat dan mengasihi kerabat, orangtua dan anak, adalah perintah Tuhan yang harus kita jalani. Kalau itu tidak terjadi, mungkin memang kita harus menangisi diri sendiri dan anak-anak kita. Kita menangisi diri sendiri dan anak-anak karena seringkali kita tidak sadar bahwa yang kita cari dan ingin ikuti adalah seorang Raja yang memberikan kebenaran kepada kita, tetapi kita tidak setia mengikuti kebenaran itu. Termasuk dalam kebenaran itu adalah bahwa kita harus mengasihi orang miskin dan tindakan kita terhadap orang miskin menentukan kita masuk dalam Kerajaan Sorga atau tidak. Kita tidak hanya harus mengasihi kerabat, tetapi juga dan terutama orang cacat dan melarat yang tidak bisa membalas kebaikan kita.

PERTANYAAN REFLEKTF:

† Dalam hidup ini sesungguhnya siapa yang kita cari dan kita ikuti? Apa kebenaran Tuhan Yesus yang belum kita ikuti? Mengapa kita harus menangisi diri sendiri dan anak-anak dalam keluarga kita?

DOA:

Bapa surgawi, kami bersyukur atas kebenaran yang dibawa Tuhan Yesus. Semoga semakin hari kami semakin bisa mewujudkan keluarga sejati keluarga Kerajaan Allah, dengan mengasihi kerabat, orang cacat dan melarat yang kurang kami perhatikan, karena mereka adalah bagian keluarga Kerajaan Allah. Demi Kristus Tuhan dan Penyelamat kami. (EM)

Diambil dari buku renungan dan refleksi 47 hari, Rabu Abu - Minggu Paskah 2010



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy