Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Halaman Depan | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
Minggu, 02 Januari 2011 Hari Raya Penampakan Tuhan
Hari Raya Penampakan Tuhan
Doa Renungan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13; R: lih.11)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang kemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 2:2, 2/4)
Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Pesta Penampakkan Tuhan (= Epifani) menjadi bagian Pesta Natal kita: Untuk itu ke-tiga patung orang-orang majus atau tiga raja atau tiga sarjana yang berasal dari Eropa, Asia dan Afrika, yakni Baltasar, Melkior dan Kaspar (demikianlah biasanya tradisi Eropa menyebutnya), perlu dipasang di gua natal kita. Mereka masing-masing mempersembahkan emas, mur, dan kemenyan. Nah, marilah kita renungkan maknanya.
Usaha mencari makna akan “tanda” dan kemudian melalui “bertanya-tanya” adalah berasal dari dorongan mendasar manusia. Orang Jawa bilang, “Wong iku kudu tanggap ing sasmita” (= Orang itu harus tanggap terhadap tanda), yang pada umumnya disampaikan dengan bahasa “non-verbal” atau “tanpa kata-kata”. Bahasa komunikasi melalui pemaknaan “tanda” dengan sendirinya memperkaya dan sekaligus merangsang kepribadian kita untuk bertumbuh secafra holisltik. Sebab kita tidak hanya berhenti dengan mempergunakan bahasa verbal, yang sarat dengan kata-kata, tetapi juga dengan bahasa non-verbal yang mengundang kita untuk merasa-rasakan, merefleksi apa sih maknanya, memikirkan ulang, .....dengan kata lain kita hendak melewati lebih jauh dibalik “tanda” yang kita temukan.
Apa sih artinya kehadiran sebuah “bintang” bagi orang biasa? Tetapi bagi tukang nujum, orang majus, sarjana.....tanda bintang mestilah dimengerti lebih jauh dari sekedar fenomen alam saja. Singkat kata, ke-3 orang majus/sarjana/raja telah mewakili kemanusiaan kita yang mampu terpana akan “tanda” dan sekaligus berusaha mencari maknanya. Bagi orang beriman yang masih mau tetap berproses berarti: mengikuti dorongan “fides quaerens intellectum” (= iman mendorong kita untuk mencari penalarannya). Kita ada dalam kegelisahan yang tidak kunjung berhenti sebelum sampai kepada
pengenalan akan Allah. Kita berada di hadapan “kabut ketidak-tahunan” (= the cloud of unknowing) yang adalah misteri Allah sendiri. Dalam beriman sering kita terjebak, yakni mau mencari mudahnya: mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang oleh Allah? Lalu kita menjadi kerdil dan tidak berkembang, ketika kita hanya sampai pada tingkat legalisme moral.
Dalam proses pewahyuan Diri Allah, Dia sendiri mau menyatakan DiriNya, pertama melalui para nabi, dan yang kemudian melalui PutraNya, Yesus Kristus, “Allah yang menjadi manusia seperti kita”. Nah, pada Diri Yesus “tanda” dari Allah itu dapat berbicara dengan bahasa verbal dan juga tetap non-verbal. Dan kita manusia di hadapan Dia yang adalah “tanda dari Sorga” tetaplah ada pada posisi “jelas” dan “belum jelas” atau bahkan “tidak jelas”, karena Yesus dari Nasaret adalah sekaligus Allah-Manusia. Mau menyederhanakan Dia sebagai nabi saja, sebagai manusia biasa saja? Seorang Nikodemus, salah satu pemimpin agama Yahudi, tetap terpana dengan mengatakan, "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya" (Yoh 3: 2). Ketika kita tidak berani dan mampu bermain dengan “tanda dari Sorga” ini, kita menjadi keras hati...karena tidak berani dan mampu bermain denan “Dia yang Misterium” (= penuh dengan misteri).
Ketika kita menerima Dia sebagai “tanda dari Sorga” kita pun menjadi “tanda dari Sorga” untuk semua umat manusia yang belum pernah akan tenang-damai sebelum beristirahat dalam Dia. Dari satu sisi, kita turut menyinarkan “bintang” --- yang dicari maknanya oleh para sarjana --- dan dari lain sisi, kita juga masih terus menerus mencari makna “tanda” yang telah kita terima dalam hidup kita. Dalam tingkat ini, sebagai orang kristen, baik sebagai individu maupun komunitas, akan menjadi sasaran bertanya yang menarik atau akan ditolak karena merepotkan, mengusik ketenangan semu yang didasarkan pada formalisme hukum saja.
Saudara-saudari sepeziarahan dalam Yesus Kristus,
Marilah kita membiarkan diri menjadi “bintang” yang adalah “tanda kehadiran Yesus Kristus” di tengah-tengah dunia ini. Baik dengan kata-kata verbal maupun perbuatan nyata atau bahasa non-verbal, kita biarkan diri kita “dipertanyakan”, dimaknai oleh orang-orang di sekitar kita. Bila sebagai manusia kita ini tetap jujur, polos, mengakui diri.....belum berasa damai bila belum berjumpa dengan Allah...atau masih merasa-cemas gelisah, sebelum lahir baru dalam Dia, sebelum hidup dalam kepenuhan Cinta KasihNya...maka kita masih ada pada “track” atau langkah peziarahan kita.
Untuk semuanya hati kita akan tetap “membara” (= ardent) dipenuhi oleh “Roh Allah” yang membawa kepada kebenaran.
Shalom,
Pastor H. Wardjito SCJ.
Sabtu, 01 Januari 2011 Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah Hari Perdamaian Sedunia
Ujud Misi: Semoga Kaum Kristiani mencapai kesatuan yang utuh sehingga menjadi saksi bagi semua orang mengenai ke-Bapa-an Allah.
Ujud Gereja Indonesia: Semoga Gereja berperan aktif dalam memajukan budaya dialog sebagai sarana kesatuan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Sabtu, 01 Januari 2011
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah
Hari Perdamaian Sedunia
"Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: 'ya Abba, ya Bapa!" <--> Galatia 4:6
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, Engkau telah menganugerahi keselamatan kepada kami, melalui Santa Perawan Maria, Bunda kami dalam menanggapi panggilan-Mu. Semoga kami Kauperkenankan menikmati perlindungan dan doa keibuannya, sebab ia telah melahirkan Putra-Mu, Sang pemberi hidup dan jalan keselamatan, yakni Yesus, Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Bilangan (6:22-27)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2 PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; 2/4)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:4-7)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putera-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:16-21)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Doa Renungan
Allah, Bapa kami, karena kebaikan hati-Mu Engkau telah memberi Maria kepada kami sebagai teladan kesetiaan kepada kehendak-Mu. Semoga kami selalu terbuka dengan kasih dan taat terhadap isyarat-isyarat kehendak-Mu. Sebab dengan demikian, kami mengikuti jejak Maria, Ibu kami, serta berkenan dalam pandangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Renungan
"SELAMAT PAGI" sapa Bu Marina ramah. "Ibu ada kabar gembira. Lusa, Pak Yakobus wali kelas kesayangan kalian sudah bisa masuk kembali dan mengajar seperti biasa." Wah, ini benar-benar kejutan. Pak Yob, demikian biasa kami memanggilnya, sudah dua bulan tidak mengajar karena sakit ginjal. Bahkan, menurut gosip versi terpercaya, Pak Yob tidak mungkin bisa mengajar lagi.
Esok harinya, kami semua dengan penuh semangat menyulap ruang kelas dalam rangka menyambut Pak Yob. Ada yang membersihkan kelas, mendekorasi ruangan, dan sebagainya. Tiba-tiba temanku mendekati dan berbisik, "Kau tahu tidak, mengapa Pak Yob bisa mengajar besok?" "Mengapa memangnya?" "Bu Marina itu kan sepupunya Pak Yob", jawabnya. "Itu aku tahu," jawabku jengkel, "lalu apa hubungannya?" "Sabar dulu teman," sahutnya, "Bu Marina telah mengorbankan ginjalnya untuk Pak Yob sehingga Pak Yob bisa sehat kembali." "Apa? Jadi Bu Marina sekarang ginjalnya cuma satu?" "Ya," temanku mengangguk.
Kita sering kali sibuk mempersiapkan banyak hal ketika hendak menyambut tamu istimewa. Jika ada pembesar mau datang berkunjung, ramai-ramai masyarakat bekerja bakti. Namun, pernahkah kita sibuk mempersiapkan diri yang hendak datang itu Tuhan? Padahal Tuhan itu jauh lebih besar daripada Bupati, Gubernur, dan Presiden sekalipun. Hebatnya, Tuhan yang mahahebat itu, mau datang kepada kita dengan sangat dekat, sehingga dengan pertolongan Roh Kudus-Nya, kita dapat memanggil Allah sebagai "Bapa". Dan jangan lupa, ini semua terjadi karena Bunda Maria yang merelakan dirinya untuk menjadi Bunda Allah.
Tuhan datang setiap saat kepada kita, karena itu kita pun selayaknya mempersiapkan kedatangan-Nya setiap waktu. Artinya, kita berusaha keras untuk hidup baik, rajin berdoa, rajin belajar, rajin menolong sesama, itulah kerja bakti kita dalam menyambut Tuhan setiap saat. Memang tidak mudah, tetapi dengan pertolongan doa-doa Bunda Maria, Tuhan pasti memberikan rahmat untuk memampukan kita.
Bunda Maria, doakanlah kami agar dapat mengikuti teladan sucimu, yang dengan segenap hati selalu memberikan hidupmu bagi Yesus. Amin.
Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian
Jumat, 31 Desember 2010 Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
Tuhan akan menyelesaikannya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu! Mzm 138:8
Doa Pagi
Tuhan Mahapengasih, sinar-Mu bagaikan matahari yang menyinari hati umat kesayangan-Mu. Kehangatan cinta-Mu senantiasa ada dalam diri kami semua. Janganlah kami Kaubiarkan jauh dari-Mu sehingga kami jatuh binasa karena tanpa Engkau kami tak dapat berbuat apa-apa. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.
Orang beriman bersyukur telah mengenal Yesus Kristus. Namun kadang pengenalan ini tidak mendalam. Orang masih sering tidak setia dan mengkhianati imannya. Mereka ini menjadi penghalang bagi sesamanya untuk berkembang dalam iman. Yohanes menasihati agar orang beriman harus waspada, terus berjaga dalam doa dan meningkatkan kualitas hidup rohaninya.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)
"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2. 11-12. 13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.
Allah Bapa telah melaksanakan janji-janji keselamatan-Nya. Firman Allah yang menjadikan langit dan bumi, kini telah menjadi manusia dan diam di antara umat-Nya. Ia adalah terang hidup. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan. Ia menerangi dan memanggil kembali umat yang masih hidup di dalam kegelapan dosa. Keselamatan diperuntukkan bagi semua orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya dengan bersabda. Sabda-Nya penuh kuasa, semua makhluk taat kepada-Nya. Sabda Allah itu telah menjelma menjadi manusia, Yesus Kristus. Dialah Anak Tunggal Allah yang menghapus dosa-dosa dunia. Dia datang menerangi kegelapan dunia karena dosa. Kita telah diangkat menjadi anak-anak terang.
Doa Malam
Tuhan yang Maharahim, hari ini telah kulalui bersama-Mu. Semoga kesaksian hidupku menjadi tanda bagi sesama bahwa Engkau adalah Sang Terang yang abadi. Ampunilah aku bila kesaksianku menyimpang dari kehendak-Mu. Semoga esok hari bersama rahmat-Mu aku dapat megusahakan yang lebih baik bagi-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.
RUAH
Kamis 30 Desember 2010 Hari Keenam dalam Oktaf Natal
Hari Keenam dalam Oktaf Natal
"Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa." 1Yoh 2:23
Doa Renungan
Allah sumber segala rahmat, kami bersyukur atas segala limpahan kebaikan-Mu yang telah kami terima sepanjang hidup kami terlebih selama satu tahun yang akan kami akhiri. Kami mohon pada-Mu semoga kami dapat melihat segala kebaikan-Mu selama ini dan tak lupa mengucap syukur atas segalanya. Ampunilah segala kelemahan kami agar bersama Hana yang setia menanti dan mempersiapkan dirinya untuk menyambut-Mu dalam hidupnya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Ketaatan pada hukum Tuhan sungguh efektif membebaskan orang-orang Kristiani dari pengaruh dunia. Yohanes berdoa bagi para pendengarnya untuk menjadi orang-orang bebas, bebas dari kuasa kejahatan dan bebas untuk mengabdi Tuhan.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.
Saat Kanak-Kanak Yesus dipersembahkan di kenisah, Hana, seorang saleh dan rajin beribadah dalam puasa dan doa juga tampil berbicara. Dalam diri Yesus, terletaklah harapan pembebasan dan kelepasan bagi umat manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Dia menerima berbagai ritus yang berlaku untuk anak-anak Yahudi. Yusuf dan Maria tidak membiarkan peristiwa yang mengesankan itu berlalu, melainkan memaknainya. Dalam kebersamaan dengan kedua orangtua-Nya Yesus bertumbuh: ”Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya” (Luk 2:40).
Kita orang Kristiani sudah dikuduskan melalui pembaptisan. Raga kita bertumbuh dan menjadi kokoh dan kuat bersamaan dengan berjalannya waktu. Namun, bagaimana dengan rohani kita? Apakah hikmat kita bertambah?
Kasih karunia Allah menjamin kita agar bertambah dalam hikmat. Kalau hikmat kita tetap kecil-kerdil, berarti ada yang salah dalam diri kita. Hikmat kita tidak bertambah karena kita menutup mata hati kita akan sentuhan kasih karunia Allah. Kita terlalu sibuk dengan berbagai hal yang fana dan sekunder sehingga melalaikan yang utama. Waktu berlalu, kasih karunia Tuhan menjadi sia-sia dan kita pun tetap hidup dalam kepapaan rohani.
Ya Tuhan, janganlah Engkau lelah untuk mencurahkan kasih karunia-Mu kepadaku agar aku senantiasa bertumbuh dalam hikmat-Mu. Amin.
Rabu, 29 Desember 2010 Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Mzm 143:8
Doa Pagi
Allah yang baik, hari baru telah Kauserahkan kepadaku dan rahmat-Mu cukup bagiku sebagai bekal karyaku hari ini. Perintah-Mu agar cinta kasih senantiasa kubawa dan kulaksanakan menjadi peganganku baik di kala sehat atau sakit atau pun bila nanti aku menghadapi sesuatu di luar dugaanku. Tuhan, Engkaulah peganganku. Amin.
Orang akan mampu mengasihi seseorang dengan tulus ikhlas bila ia cukup mengenal orang yang dikasihinya. Orang beriman akan mampu mengasihi Allah bila ia telah mengenal-Nya dengan benar. Pengenalan ini memungkinkan manusia menuruti segala perintah-Nya dengan mudah. Ia sudah hidup di dalam terang Allah. Ia mudah mengasihi dan mengampuni sesamanya.
Pembacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
Maria dan Yusuf adalah orang-orang saleh yang taat kepada kehendak Tuhan. Mereka pun sadar bahwa Yesus anaknya adalah Anak Allah yang Mahatinggi. Mereka mempersembahkan Yesus kepada Allah Bapa-Nya, sesuai hukum Taurat. Simeon menerima-Nya dan bersyukur telah melihat terang keselamatan Allah. Ia mengalami kelegaan dan siap untuk menghadap Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orangtua bertanggungjawab terhadap perkembangan hidup dan iman anak-anaknya. Mandat yang besar ini berasal dari Tuhan sendiri. Tiap orangtua perlu mengingat kembali janji-janji perkawinannya. Seorang anak dibiasakan dan dikenalkan pada hidup rohani sejak dini. Maria dan Yusuf memberikan teladan dengan mempersembahkan Yesus di Bait Allah.
Selasa, 28 Desember 2010 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
"Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu." (Mat 2:16)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, hari ini kami memperingati pengorbanan para martir-Mu yang kecil dan suci. Bayi-bayi yang tak bersalah meluhurkan kelahiran baru bagi umat manusia tidak saja dengan madah pujian namun memuji-Mu dengan darah mereka. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami, kami wujud nyatakan dalam hidup kami, sehingga hidup kami menjadi pujian bagi-Mu untuk selamanya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Yohanes mengungkapkan bahwa Allah adalah terang, dan di dalam Dia tidak ada kegelapan. Itulah sebabnya, segala dosa harus diakui dalam kesadaran bahwa Allah mengetahui segalanya .
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
Raja Herodes mencoba untuk membunuh Kanak-Kanak Yesus. Hal itu terjadi karena dia gagal untuk melihat bahwa di dalam diri Anak itu terletaklah harapan keselamatan umat manusia. Yesus, Maria dan Yusuf harus mengungsi ke Mesir, dan kemudian akan kembali dan menetap di Nazaret.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
Perjalanan sejarah bangsa manusia pada setiap zaman diwarnai dengan korban dari pihak orang kecil dan tak berdaya, bahkan orang tak berdosa juga, seperti kanak-kanak suci itu. Kita bisa saja mengklaim diri bahwa kita lebih baik dari Herodes yang bejat itu. Benarkah demikian? Kalau kita selalu memprioritaskan diri kita sambil mengorbankan sesama di sekitar kita, apakah kita lebih baik daripada Herodes? Kalau kita selalu mencari kambing hitam dalam kehidupan, menimpakan kesalahan kepada anggota keluarga atau kerabat kita yang lemah dan tak berdaya, apakah kita masih lebih baik daripada Herodes? Kalau kita menelantarkan orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita, apakah kita belum pantas untuk menyejajarkan diri kita dengan Herodes?
Ya Tuhan, kekanglah sikapku yang serakah dan arogan ini, agar aku dapat memperlakukan sesamaku dengan sepantasnya. Amin.
Senin, 27 Desember 2010 Pesta St Yohanes, Rasul Penginjil
Pesta St Yohanes, Rasul Penginjil
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar <-->Mat 13:16
Doa Renungan
Allah Bapa penggerak dunia, Engkau mengutus Roh Kudus untuk menjadi semangat para murid Putra-Mu. Berilah juga kepadaku Roh-Mu agar aku pun beroleh semangat dan ketekunan dalam tugas dan pelayanan kami hari ini, dari permulaan hingga akhirnya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Merasa dikasihi merupakan suatu pengalaman yang penting dan mendasar dalam kehidupan seseorang. Rasa itu bisa memacu seseorang untuk melakukan yang terbaik bagi orang yang mencintainya. Yohanes—Rasul dan Penginjil—mengalami dirinya dikasihi oleh Tuhan Yesus. Karena itu, apa pun yang berkaitan dengan Yesus pasti dilakukannya. Dia tidak gentar akan bahaya yang mungkin saja menimpa dirinya, asalkan dia bisa menjadi saksi mata dari setiap peristiwa penting yang dialami oleh Yesus. Bahkan, kesaksian-kesaksian akan hidup Yesus dikumpulkannya sehingga menjadi Injil suci yang memberi inspirasi bagi semua orang yang mencari Allah dalam nama Yesus dan percaya kepada-Nya.
Kita pun mempunyai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Kalau kita mengalami bahwa Tuhan selalu mengasihi kita, maka kita pasti rela melakukan apa pun untuk Tuhan. Kiranya kita belum menyadari secara sungguh-sungguh bahwa kita dicintai oleh Tuhan dengan kasih yang kekal, maka kita bisa mudah menyerah apabila menghadapi pilihan hidup yang berisiko bagi kita. Kalau kita kurang mengalami kasih Tuhan, maka tidaklah mudah bagi kita untuk mengasihi sesama kita.
Yohanes telah mengalami kasih Tuhan dan membagikan kasih itu kepada sesama. Marilah kita mencontoh hidupnya yang dikasihi Tuhan dengan kasih yang kekal dan mengasihi sesama dengan kasih yang total.
Ya Tuhan, kasihilah aku dengan kasih-Mu yang sempurna. Bantulah aku untuk mengasihi Engkau dan mengasihi sesamaku dengan kasih-Mu sendiri. Amin.
Renungan Seputar Natal 2010
Rabu, 22 Desember 2010 Hari Biasa Khusus Adven
Kamis, 23 Desember 2010 Hari Biasa Khusus Adven
Jumat, 24 Desember 2010 Hari Biasa Khusus Adven
Jumat, 24 Desember 2010 Sore Menjelang Hari Natal (Vespertina Natal)
Jumat, 24 Desember 2010 Hari Raya Natal (Malam Natal)
Sabtu, 25 Desember 2010 Hari Raya Natal (Pagi/Fajar)
Sabtu, 25 Desember 2010 Hari Raya Natal (Siang)
Minggu, 26 Desember 2010 Pesta Keluarga Kudus & Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
untuk renungan hari sebelumnya silahkan cari di arsip atau search engine di sebelah kanan atas
Renungan lainnya:
RENUNGAN NATAL: Bela Rasa, Jati Diri Manusia Sejati (Mgr I Suharyo)
"Aku siap, karena aku orang yang terpilih -yang dirahmati dan disertai Allah"
Yesus Sang Terang Keluarga
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS/GOPAY/OVO/LINKAJA/SHOPEEPAY/DANA/BCA MOBILE/OCTOMOBILE/SAKUKU,dll klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati