| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pertemuan BKSN Minggu IV: "Perumpamaan Tentang Pengampunan" (Mat 18:21-35)

PERTEMUAN KEEMPAT

"Perumpamaan Tentang Pengampunan" (Mat 18:21-35)

Lagu Pembuka

Puji Syukur No. 600 - O RAHMAT YANG MENGAGUMKAN
1. O Rahmat yang mengagumkan, penolong hidupku: 'Ku t'lah sesat, didapatkan, 'ku buta pun sembuh.
2. Rahmat membuatku takwa, membuatku lega. Besar nian rahmat Tuhan di awal imanku.
3. Lembah kelam penuh jerat membelenggu jiwa. Karunia-Mu membebaskan, mengantarku pulang.
4. Kudapat janji yang teguh, kuharap sabda-Nya. Dan Tuhanlah perisaiku tetap selamanya.


Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U : Sekarang dan selama-Iamanya.

Pengantar

MENGAMPUNI, adalah suatu kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan. Pada pertemuan sub tema keempat ini kita semua diajak oleh Yesus mengenai hal pengampunan yang sesungguhnya dan bagaimana serta berapa kali mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Para rabi Yahudi pada waktu itu mengajarkan batas wajib mengampuni adalah tiga kali dan Petrus di dalam Injil melebihkan jumlah tersebut menjadi sampai tujuh kali. Namun, Yesus menanggapinya dengan perintah yang mengejutkan : "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Mat.18:22). Artinya, pengampunan yang kita berikan kepada sesama tidak ada batasnya, karena Allah adalah Maha Pengampun, Dia selalu mengampuni orang yang berdosa dan bersalah kepadaNya meskipun" dosa dan kesalahan manusia tersebut sebesar apapun dan berulang-ulang kali.

Pernyataan Tobat

P : Marilah kita mohon ampun agar mempunyai kerendahan hati untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita sehingga kita layak mengikuti peristiwa penyelamatan ini.

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau selalu bersedia mengampuni, betapa berat pun dosa kami, asal kami mau bertobat. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau tidak menghendaki hukum balas dendam, melainkan agar kami saling mengampuni tujuh puluh kali tujuh. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberi teladan pengampunan ketika di salib. Tuhan kasihanilah kami.

U : Tuhan Kasihanilah kami.

Doa Pembuka

Allah yang Maharahim dan Maha pengampun, kami dating dengan keinginan diampuni atas kesalahan dan dosa kami kepadaMu, namun seringkali kami masih tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Oleh karena itu pada pertemuan ini kami mau belajar dari Yesus, Putra-Mu tentang mengampuni, maka kami mohon kekuatan dan kerahiman-Mu agar kami mampu mengampuni kesalahan orang lain yang bersalah kepada kami dan tidak mengingatnya lagi, sehingga kami layak dan pantas disebut sebagai murid Putra-Mu dan dapat bertumbuh didalam-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Puji Syukur No 366 - FIRMAN ALLAH YANG TERSURAT

1. Firman Allah yang tersurat, dalam Kitab mulia disampaikan pada umat agar hidup imannya. Pujian bagi-Mu, Tuhan atas firman-Mu. Pujian bagi-Mu, Tuhan, atas firman-Mu.
2. Firman-Mu tertabur luas, dikenal manusia, namun acap tak berbuah, tak terawat dan lenyap. Sirami, ya Allah, hati kami, umat-Mu. Sirami, ya Allah, hati kami umat-Mu.
3. Firman Allah, kebenaran, menyinari yang gelap, bila tidak diamalkan, sia-sia jadinya. Bantulah umat-Mu, menghayati firman-Mu. Bantulah umat-Mu, menghayati firman-Mu.

Membaca Sabda Tuhan : Matius 18: 21 - 35

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)

"Ampunilah saudaramu, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah Dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain, yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Percikan Permenungan

* Dalam era modern sekarang ini, dimana teknologi dan arus informasi sangat mudah didapat orang sangat mudah merasa dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Hal ini salah satu alasan yang terbesar mengapa orang cenderung untuk tidak mau mengampuni kesalahan orang lain.
* Inti dari perumpamaan ini adalah para murid diminta untuk mengampuni karena Bapa telah lebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita dengan pengampunan yang tiada batasnya.
* Adalah Petrus yang mempertanyakan kepada Yesus tentang berapa kali seorang harus mengampuni sesame yang bersalah padanya (Ay.21) dan jawaban Yesus pada ayat 22 sungguh mengejutkan, karena pengampunan harus diberikan tujuh puluh kali tujuh kali, yang artinya tidak terbatas, sarna seperti pengampunan Allah Bapa kepada kita, apapun kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan.
* Pengampunan harus dimulai dari ketulusan hati yang didasari oleh pengampunan dari Bapa yang telah kita terima lebih dahulu.

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci

1. Apa maksud Yesus dengan mengampuni sampai "Tujuh puluh kali tujuh kali" ?
2. Apa kesulitan terbesar untuk tindakan mengampuni ?

Doa Umat

P : Saudara-saudari-ku terkasih, marilah kita menyatukan hati dan memanjatkan permohonanpermohonan kepada Allah, Bapa yang Maha Pengampun:

P : Ya Bapa, Putra-Mu, Yesus Kristus telah mengajarkan tentang pengampunan kepada kami, namun seringkali kami keras hati untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kami, mampukanlah kami untuk berusaha dengan kekuatan Roh Kudus untuk berjuang mengampuni dengan tulus hati. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa, kami seringkali bertindak seperti hamba yang tidak tahu berterima kasih tersebut, mampukanlah kami untuk terus memahami dan belajar dari PuteraMu untuk megampuni tanpa batas dan pamrih. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa,kami seringkali tidak tahu berterima kasih dengan segala pengampunan dan kerahimanMu, berilah kami kekuatan agar kami mampu wewujudkan semangat pengampunan dalam relasi antar anggota keluarga, masyarakat dan gereja. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa Pengasih, berilah kami semangat mengampuni seperti yang diajarkan Putera-Mu, Yesus Kristus sehingga kami layak disebut sebagai murid-Nya, dan sebagai bekal kami menjalankan kehidupan di dunia ini. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Doa Spontan

(Bagi umat yang ingin berdoa spontan, dipersilahkan .... )

P : Ya Bapa, Engkaulah Sumber Pengampunan, oleh karena itu kami satukan doa-doa kami dengan doa yang diajarkan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus :

Bapa kami ........... . (dapat dinyanyikan atau didoakan)

Membangun Niat dan Tindakan Nyata

* Maukah aku mengampuni pasangan hidupku ? Orangtuaku? Anak-anakku?
* Beranikah aku meminta maaf lebih dahulu?

Doa Penutup

Allah Bapa yang maha kuasa, semoga dengan pertemuan ini kami bisa semakin memahami tentang semangat pengampunan yang datang dariMu, sehingga dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan gereja, kami dapat mewartakan Engkau sebagai Sumber Pengampunan, karena Engkau telah lebih dahulu mengampuni kami orang yang berdosa ini karena Putera-Mu Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

Berkat dan Pengutusan

P : Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

P : Semoga kita sekalian, keluarga dan orang-orang yang kita cintai, mampu mengampuni dengan berkat Allah yang Mahakuasa, Dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Ibadat pertemuan ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita pergi untuk diutus mengampuni tanpa batas.

U : Amin.

Lagu Penutup
Puji Syukur No 697 BIMBINGLAH AKU TUHANKU
Ulangan: Bimbinglah aku, Tuhanku, dalam langkah hidupku. Jadikanlah aku utusan-Mu dan pewarta sabda-Mu.
Ayat.
1. Pimpinlah selalu langkah hidupku agar 'ku setia menjadi murid-Mu.
2. Arahkan segala karsa, karyaku untuk mewujudkan dunia baru-Mu.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy