| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 17 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 17 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XV

“Orang harus memandang kepada Kristus yang tersalib, harus memandang dengan iman, harapan, kasih, kagum, gembira, pengharapan, pujian dan sorak-sorai” (St. Bonaventura)


Antifon Pembuka (Mzm 48:2-3a)


Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.


Doa Pagi


Allah yang Mahabaik, sabda-Mu hari ini mengajak kami untuk tetap teguh dan percaya akan penyertaan-Mu dalam situasi apa pun. Buatlah kami menjadi saksi-saksi-Mu yang hidup di mana pun kami berada. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Raja Ahas bergetar ketakutan, karena tidak percaya akan kekuatan Tuhan yang dahsyat. Kekuatan itu bisa dengan mudah mengalahkan Rezin, raja Aram; dan Remalya, raja kerajaan Utara. Yesaya membawa sabda Tuhan yang meneguhkan dan membuatnya tenang. Iman pada sabda Allah itu membuahkan keteguhan dan ketenangan. Namun, saat keteguhan iman membutuhkan tantangan, peganglah janji Tuhan ini, “Janganlah takut!”


Bacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9)

"Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya."


Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya. Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya. Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibukota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibukota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya’.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Yesus mengecam kota-kota Israel, yaitu Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Sekaligus, memuji pertobatan kota-kota yang dicap kafir, seperti Sidon, Tirus dan Sodom. Sabda Allah memang tajam, seperti pedang bermata dua. Yesus tidak melihat asal atau tempat, tetapi kualitas pribadi orangnya. Kualitas pribadi seseorang diukur dari keterbukaannya untuk bertobat, menyucikan diri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)


"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jka di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Yesus mengecam kota-kota di mana Ia melakukan banyak mukjizat. Hal itu terjadi karena mereka tidak terbuka akan kehadiran dan karya Yesus. Kecaman Yesus ini merupakan sebuah tantangan bagi kita. Kita diminta untuk terbuka akan kehadiran Yesus yang menyelamatkan. Keterbukaan itu kita nyatakan dalam perubahan hidup dan pertobatan kita.


Doa Malam


Allah yang Mahakuasa, setiap hari Engkau menghendaki agar aku berani bertobat dan berbalik kepada-Mu. Semoga pertobatan yang aku lakukan menjadikan aku manusia baru dan dapat membuahkan kebaikan dalam hidup bersama. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy