| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 09 - 15 Januari 2012 (Tahun B/II)

Bacaan Harian 09 - 15 Januari 2012 (Tahun B/II)

Senin, 9 Januari 2012: Pesta Pembaptisan Tuhan (P)
Yes 55:1-11, MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Kis 10:34-38; Mrk 1:7-11

Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Roh Kudus turun atas-Nya. Sebagai murid-murid Yesus yang telah dibaptis, Roh Kudus itu juga sudah dicurahkan kepada kita. Kalau kita hidup dalam tuntunan Roh itu, sudah pasti janji-janji Yesus bagi hidup kita akan sungguh terwujud. Persoalannya: tanpa menyediakan waktu dan membiasakan diri untuk bergaul dengan Roh Kudus, kita pasti sulit mendengarkan bisikan-Nya.

Selasa, 10 Januari 2012: Hari Biasa Pekan I (H)
1Sam 1: 19-20; MT 1Sam 2:1.4-8abcd; Mrk 1: 21b-28

Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Bahkan sabda-Nya mampu mengusir kekuatan jahat. Percayakah kita akan kuasa Sabda-Nya? Kalau sungguh percaya, apakah kita juga mengandalkan Sabda itu? Sejauh mana hidup kita bersandar pada Sabda dan ajaran-Nya?

Rabu, 11 Januari 2012: Hari Biasa Pekan I (H)
1Sam 3: 1-10, 19-20; Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Mrk 1: 29-39

Yesus melakukan mukjizat-mukjizat: menyembuhkan orang dari penyakit dan membebaskan orang dari kuasa jahat. Namun bukan mukjizat itu yang utama; itu semua adalah TANDA datangnya Kerajaan Allah. Banyak dari antara kita begitu mencari dan menantikan mukjizat, tapi lupa untuk menyambut dan hidup dalam Kerajaan Allah.

Kamis, 12 Januari 2012: Hari Biasa Pekan I (H)
1Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11.14-15.24-25; Mrk 1: 40-45

Apabila orang yang dalam kesusahan dan kesepian datang kepada-Nya dengan kepercayaan penuh bahwa Ia dapat menolong dan juga dengan penyerahan penuh kepada Kehendak-Nya, seperti yang dilakukan oleh orang kusta itu, belas kasih-Nya akan dicurahkan dan orang itu akan ditolong.

Jumat, 13 Januari 2012: Hari Biasa Pekan I (H)
1Sam 8: 4-7, 10-22a; Mzm 89:16-19; Mrk 2: 1-12

Empat orang menggotong orang lumpuh untuk membawa ke hadapan Yesus dengan cara membuka atap rumah dan kemudian menurunkannya tepat di hadapan Yesus. Melihat iman orang-orang itu, Yesus mengampuni dosa orang lumpuh itu dan menyembuhkannya. Maka, dalam iman yang penuh, berupayalah dengan tak henti untuk ’kesembuhan’ dan ’pemulihan’ anggota keluarga, sahabat, atau siapa pun yang memerlukan bantuan kita. Tak akan sia-sia!

Sabtu, 14 Januari 2012: Hari Biasa Pekan I (H)
1Sam 9: 1-4, 17-19, 10: 1a; Mzm 21:2-7; Mrk 2: 13-17

Kadang kita takut untuk dekat dan bergaul dengan orang yang dipandang berdosa atau yang disisihkan masyarakat. Padahal, justru merekalah domba-domba hilang yang perlu disapa, seperti yang dialami oleh Lewi yang justru dipanggil Yesus untuk menjadi murid-Nya.

Minggu, 15 Januari 2012: Hari Minggu Biasa II/B (H)
1Sam 3: 3b-10, 19; Mzm 40:2.4ab.7-8a.8b-10; 1Kor 6: 13c-15a, 17-20; Yoh 1: 35-42

Pertanyaan Yesus ’Apa yang kamu cari?’ adalah pertanyaan yang juga ditujukan kepada kita. Kalau kita sungguh-sungguh mau tahu ’tempat tinggal’ Yesus , tak ada jalan lain selain dari menjalani kehidupan di dalam Dia. Dengan cara begitulah kita dapat mengalami di mana Yesus tinggal, yaitu di dalam kebersamaan dengan Bapa.

Minggu, 08 Januari 2012 Hari Raya Penampakan Tuhan

Minggu, 08 Januari 2012
Hari Raya Penampakan Tuhan -- Hari Anak Misioner Sedunia

“Hendaklah Allah dikenal, tidak hanya di Yudea, tetapi juga di seluruh bumi" -- St Leo Agung

Antifon Pembuka (Mal 3:1/1Taw 19:12)

Lihatlah, Tuhan para pangeran datang, membawa serta kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, Engkau hari ini menampakkan Putra-Mu yang tunggal kepada para bangsa dengan menggunakan bintang. Berkat iman kami telah mengenal Engkau. Kini kami mohon, bimbinglah kiranya kami supaya dapat memandang Engkau dalam kemuliaan-Mu yang sepenuh-penuhnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Yesaya (60:1-6)

"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."

Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu.Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13; R: lih.11)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang kemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:2-3a.5-6)
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 2:2, 2/4)
Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:1-12)

"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."

Pada zaman pemerintahan Raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, "Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur, dan kami datang untuk menyembah Dia." Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, "Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yudea, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu tampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, "Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

PERSEMBAHAN BAGI YESUS

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Dalam perayaan ini biasanya Gereja memperingati tiga raja (orang majus) dari Timur yang datang menyembah Yesus seraya mempersembahkan persembahan mereka buat Yesus. Peristiwa ini hanya dicatat di Injil Matius.

Dalam tradisi Eropa, mereka sering disebut para "Tiga Raja", yang bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar. Mereka digambarkan sebagai orang Asia, Afrika dan Eropa. Origenes, seorang bapak Gereja yang meninggal pada sekitar tahun 254 M adalah orang pertama yang menggunakan nama-nama ini. Pada abad ke-6 kisah tentang tiga orang Majus ini muncul sebagai cerita yang populer. Cerita lain menuturkan bahwa Melkior adalah seorang yang sudah lanjut usianya, berambut putih, berjenggot panjang dan dialah yang mempersembahkan emas. Kaspar adalah orang yang masih muda, tanpa jenggot dan memiliki wajah yang menarik dan dialah yang memberikan persembahan kemenyan. Sedangkan Baltasar adalah seorang yang berkulit hitam, janggutnya baru tumbuh dan dialah yang mempersembahkan mur. Menarik untuk kita cermati bahwa persembahan yang dibawa oleh ketiga Majus itu. Mereka membawa emas, kemenyan dan mur. Tradisi Gereja awal mengartikan ketiga persembahan itu sebagai berikut:

Emas adalah pemberian untuk seorang raja


Seneka menceritakan bahwa di Persia ada kebiasaan di mana tidak seorang pun dapat mendekati raja tanpa membawa persembahan. Emas sebagai raja segala logam adalah persembahan yang cocok untuk seorang raja manusia. Yesus adalah manusia yang lahir untuk menjadi raja. Tetapi, Ia memerintah tidak dengan kekuatan senjata, melainkan dengan kekuatan kasih. Dan Ia akan memerintah manusia bukan dari atas tahta tetapi dari atas kayu salib.

Bagi kita, cukup kalau kita mengingat bahwa Yesus Kristus adalah Raja. Kita hanya dapat datang dan bertemu dengan Yesus, kalau kita bersedia merendahkan diri di hadapan-Nya. Perendahan diri di hadapan Kristus itu merupakan tindakan pertama yang harus kita lakukan. Yesus adalah Raja. Sebelum kita bergaul akrab dengan Yesus, kita harus terlebih dahulu merendahkan diri di hadapan-Nya. Di hadapan Raja Semesta Alam.

Kemenyan adalah pemberian kepada Yesus sebagai seorang Imam Agung

Kata latin untuk Imam adalah Pontifek yang berarti pembangun jembatan. Imam adalah orang yang membangun sebuah jembatan yang menghubungkan manusia dengan Allah. Itulah juga yang dilakukan oleh Yesus. Yesus membuka jalan kepada Allah. Dialah pengantara antara Allah dan manusia. Yesuslah yang memungkinkan manusia untuk masuk ke hadirat Allah. Dialah yang membangun jembatan dan Dia sendirilah yang menjadi jembatan itu.


Mur adalah pemberian bagi Yesus sebagai manusia yanga kan mengalami kematian seperti kita.

Ada sebuah lukisan yang terkenal tentang Yesus. Lukisan itu menunjukkan bahwa Yesus sedang berdiri di depan tempat bekerja seorang tukang kayu di Kota Nazaret. Di situ digambarkan Yesus sebagai seorang anak laki-laki, yang berdiri di depan pintu untuk melemaskan kembali tubuh-Nya yang kaku karena terlalu lama duduk di sebuah bangku. Ia berdiri di sana dengan kedua tangan-Nya terentang. Di belakangnya ada sebuah tembok di mana bayang-bayang tubuh-Nya terpantul. Bayang-bayang tersebut ternyata menggambarkan sebuah salib. Jauh di belakang-Nya berdirilah Maria. Dan ketika melihat bayang-bayang salib di belakang tubuh Yesus, Maria sangat ketakutan dan wajahnya membayangkan tragedi yang akan menimpa Yesus.

Yesus datang ke dunia secara total untuk keselamatan manusia. Dan itu nyata pada kematian Yesus di salib. Mur biasa dipakai untuk meminyaki tubuh seseorang yang sudah meninggal. Dengan persembahan mur mengingatkan akan kematian Yesus. Semua yang dipersembahkan para majus meramalkan apa yang akan dialami oleh Yesus sebagai Raja yang sejati, Imam Agung yang sempurna dan Juruselamat manusia. Pemberian-pemberian tersebut menggambarkan perjalanan hidup yang akan dilalui oleh Yesus, bayi yang baru lahir, sampai dengan kematian-Nya kelak.

Kalau para Majus jauh-jauh datang menyembah Yesus, Sang Juruselamat dan membawa persembahan yang indah bagi-Nya, pertanyaan refleksi untuk kita, "Kita yang mengaku dekat dengan Yesus, apakah masih memiliki kerendahan hati untuk datang menyembah Yesus, Sang Juruselamat? Persembahan apakah yang terindah dari kita masing-masing yang layak kita persembahkan bagi Yesus? Niat apakah yang perlu kita bangun pada Hari Raya Penampakan Tuhan ini?" Mari kita renungkan.

SELAMAT HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN



Sixtus Leonard Beth Barry, O.Carm - RUAH

Sharing Pelayanan: 08 Januari 2012

Sharing Pelayanan
Pastor Felix Supranto, SSCC


Malam Natal yang berbeda. Aku bersama dengan Frater Rafael, Frater Rusdy, dan empat kawanku dengan antusias melangkah menuju sebuah tempat yang sederhana. Perjalanan dua jam tidak terasa melelahkan karena sejarah iman akan terukir di sana. Malam Natal pertama kalinya dirayakan di sana. Perayaan Natal dilaksanakan di bawah tenda yang di pasang di sebuah jalan yang tak rata. Kelahiran Yesus di kandang bukan sekedar kenangan, tetapi sungguh terwujud dalam kesederhanaan. Kesederhaan membuat pembaharuan kaulku dan Frater Rusdy, yaitu kaul kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan di malam
Natal menjadi lebih bermakna.

Ketiga kaul itu ternyata terwujud dalam kehidupan seorang ibu yang membawa anaknya yang menderita down syndrome (kekurangan mental) ikut Misa malam. Ibu itu hidup dalam kemurnian hati, kemiskinan, dan ketaatan kepada Tuhan sehingga mengandalkan Dia dalam segala hal. Ibu itu memeluk anaknya yang berumur dua puluh tujuh tahun, tanpa malu sedikitpun. Anaknya itu merupakan hasil permohonannya kepada Tuhan selama lima tahun. Ia sempat tersentak dengan kelahiran anak satu-satunya yang menderita kekurangan mental. Anaknya yang kekurangan mental itu tentu memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan anak-anak yang normal. Suaminya hanyalah seorang buruh pabrik dan ia sendiri bekerja sebagai tukang cuci pakaian para pekerja yang kost di sekitar rumahnya. Menurut ukuran manusia, ia tidak mungkin menghidupi anaknya itu. Ia tiba-tiba merasakan ada sebuah tangan yang membimbingnya untuk berdoa: “Tuhan, Engkau menitipkan anak-Mu ini kepadaku. Engkau pasti memenuhi kebutuhannya dengan cara-Mu sendiri. Aku taat kepada perintah-Mu”. Sejak kelahiran anaknya yang cacat itu, gaji suaminya naik seratus persen dan hasil dari cucian mencapai tiga kali lipat. Ia pun memasukkan anaknya ke asrama di sekolah luar biasa agar ia mampu mandiri dalam mengurus dirinya sendiri.

Satu bulan sebelum Natal, ia mengambil anaknya itu dari asrama karena ia akan mengurusnya sendiri. Setelah satu minggu anaknya hadir di dalam keluarganya, suaminya mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena perusahaan tempatnya bekerja baru saja bangkrut. Ia tidak menganggapnya sebagai sebuah kutukan, tetapi Tuhan menghendaki suaminya saat ini mempunyai waktu untuk anaknya yang memerlukan perhatian khusus. Tak terduga anaknya yang cacat itu memberikan kejutan yang tak pernah akan terlupakan pada pagi hari menjelang malam Natal. Ia memberikan kepadanya sebuah tas kecil yang dibuatnya sendiri dari kardus bekas tempat nasi bungkus sebagai hadiah Natal dengan tulisan cakar ayam: “Bu, aku cinta padamu”. Hatinya begitu trenyuh sehingga ia tak mampu membendung deraian air matanya: “Tuhan, terimakasih karena Engkau telah memberikan kepadaku seorang anak yang sangat mencintai aku. Engkau lahir sebagai bayi yang diletakkan dalam sebuah palungan yang merupakan lambang dari kekurangan. Engkaupun datang ke dunia dan tinggal dalam diri anakku yang cacat ini. Di dalam kekurangannya, anakku mampu menjadi terang dengan mengasihi secara sempurna”.

Ibu tersebut telah menemukan Tuhan Yesus dalam diri anaknya yang kekurangan dalam mental dan menyembah-Nya dengan mengasihinya sebagai persembahan bagi-Nya seperti tiga orang majus yang membawa emas, dupa, dan mur. Emas melambangkan Yesus sebagai Raja, dupa menunjuk pada matabat ilahi-Nya, dan mur menghubungkan pada wafat-Nya nanti. Tuhan Yesus senantisasa menampakkan diri, tetapi banyak anak Tuhan tidak mampu melihat bintang/bimbingan Tuhan karena disilaukan dengan berbagai kesenangan daging sehingga tidak ada ruangan bagi Mesias. Pembenaran diri bisa menjadi balok yang menutup hati terhadap kehadiran Sang Ilahi. Karena alasan ekonomi, maka kerja tanpa mengenal waktu sehingga lupa anak dan istri. Katanya lelah melayani sana-sini sehingga memancing berhari-hari sebagai sarana untuk mengurangi beban hati, padahal banyak orang mati tanpa minyak suci. Lapangkan hati sehingga bimbingan Tuhan untuk menemukan Sang Mesias semakin terang. Ketika tanda kehadiran Tuhan mulai tampak, jangan banyak berdiskusi atau mengkritik, tetapi bergegaslah berlari menuju gua yang sunyi sebagai lambang orang yang membutuhkan kasih. Mari, membuka kado natal, yaitu Yesus sendiri yang hadir dalam orang-orang yang memerlukan kasih. Yesus datang tidak untuk dikasihani, tetapi ingin memberkati. “Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu. Jejakmu mengeluarkan lemak” (Mazmur 65:12). Tuhan memberkati.


Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

LAMPIRAN
Bagi yang merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan pada hari Jumat, 06 Januari 2012. Bagi yang merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan (contoh: di Indonesia dan Amerika Serikat) pada hari Minggu, 08 Januari 2012 gunakan bacaan Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal. Renungan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Pesta Pembaptisan Tuhan telah tersedia di http://forumm.wgaul.com/showthread.p...post1037763882


Sabtu, 07 Januari 2012
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1Yoh 4:4)


Antifon Pembuka

Hari mulia menyinari kita. Marilah menyembah Tuhan, hai segala bangsa. Hari ini cahaya cemerlang turun ke bumi.

Doa Renungan


Allah yang mahamurah, Engkau memenuhi segala kebutuhan kami, bila kami berbuat sesuai dengan perintah-Mu. Bantulah kami untuk semakin peka dalam membedakan Roh yang ada di sekitar kami, agar iman kami semakin berakar pada Putra-Mu, Yesus Kristus. Amin.

Sebuah persekutuan hidup dalam kasih mempersatukan kita dengan Bapa dan sesama. Hal ini bisa terjadi karena karya Roh Kudus, yang menyanggupkan kita untuk mendengar, mengakui dan menerima perintah Yesus. Hal itulah membuat kita tetap tinggal dalam Allah.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)

"Ujilah roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku terkasih, janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Beginilah kita mengenal Roh Allah: Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, tetapi setiap roh yang tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh ini adalah roh antikristus, dan tentang dia telah kamu dengar bahwa ia akan datang, bahkan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia. Mereka itu berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia mendengarkan mereka. Kamu berasal dari Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan kami. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan


Yesus kembali ke Galilea, ke wilayah asal-Nya dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kabar baik yang disampaikan-Nya adalah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Umat diminta untuk bertobat. Perwataan-Nya disertai dengan peristiwa penyembuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)

"Kerajaan Surga sudah dekat"

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria, dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Oleh orang-orang Yahudi dari Yudea, orang-orang Galilea hanya dipandang sebelah mata saja karena mereka dianggap bukan ”Yahudi murni”. Namun, justru ke situlah Yesus berkhotbah. Ia mengajak orang-orang untuk bertobat. Sebab, pertobatanlah yang membawa keselamatan. Yesus mewartakan Kabar Gembira yang intinya ialah bahwa Kerajaan Allah telah datang. Kasih Allah menjadi nyata—lewat pewartaan dan perbuatan Yesus— bagi kita sekarang, lewat seluruh pribadi Yesus sendiri. Apa yang diwartakan dan diperbuat-Nya menyatakan kasih dan kepedulian Allah terhadap umat manusia.

”Demikian besarnya kasih Allah, sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal”. (bdk. 1Yoh 5:13). Iman akan Yesus akan mengubah hidup seseorang secara radikal. Beriman akan Yesus berarti menjadikan Dia titik pusat hidupnya, menerima Dia sebagai Tuhan, berarti memasuki suatu hubungan pribadi dengan Dia, bukan hanya sekadar percaya akan kebenaran-kebenaran saja. Karena itu, orang yang sungguh percaya kepada Yesus seperti itu, sudah menemukan hidup kekal sejak di dunia ini.

Yesus juga menyertai pewartaan-Nya dengan penyembuhan-penyembuhan dan pengusiran setan—sebagai ungkapan kasih dan kepedulian Allah terhadap manusia. Sebelum naik ke surga, karya-karya itu dipercayakan-Nya kepada Gereja-Nya (lih. Mrk 16:17–18; Yoh 14:12).


Ya Yesus, berikanlah iman yang kokoh kepadaku supaya aku mampu melanjutkan karya-Mu di dunia ini. Amin.

RUAH 2011 dan Ziarah Batin 2010

Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Sabtu, 07 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Manusia berdosa dan ia bersalah. Maka, lahirlah Manusia Allah agar yang salah dibebaskan (St. Agustinus).

Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Doa Renungan

Tuhan Yesus, perjuangan Bunda Maria tidak sia-sia dalam membantu tuan rumah yang kehabisan anggur yang akan disajikan dengan para tamu dalam perjamuan nikah di Kana. Terima kasih, Engkau mendengarkan jeritan orang kecil, juga Engkau mengetahui keadaanku saat ini. Buatlah aku berani bertindak dan percaya akan kuasa-Mu. Amin.

Doa orang benar besar kuasanya. Doa yang benar pertama-tama adalah ungkapan syukur kepada Tuhan. Gereja memuliakan nama Tuhan seraya memohon datangnya Kerajaan Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Allah yang setia pasti mengabulkan permohonan Gereja ini. Semua dimohonkan dengan pengantaraan Yesus Kristus. Dialah Anak Allah yang telah mengalahkan maut.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)

"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1-6.9b)

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya.

Allah memakai hal-hal yang kecil dan sederhana untuk menyatakan karya keselamatan-Nya. Bahkan para pelayan menjadi orang pertama yang mampu menangkap dan mengalami karya Allah ini. Mereka belajar percaya dan taat dari teladan Bunda Maria. Ia telah menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah. Akhirnya, Yesus berkenan membuat mukjizat-Nya yang pertama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-12)

Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur!" Kata Yesus kepadanya, "Mau apa engkau dari pada-Ku, Ibu?" Saat-Ku belum tiba!" Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, "Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!" Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, "Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!" Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu --- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, --- ia memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya, "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesuah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum bersama dengan ibu, dan saudara-saudara dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ beberapa hari saja.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Injil hari ini membuka selubung misteri Ilahi yang luar biasa: Saat yang belum tiba, ditarik maju menjadi 'saat yang telah tiba', karena jasa Maria. Sebagai seorang ibu, Maria terlibat dalam karya Putranya. Maria bisa! Lewat Maria, Yesus menjadikan mungkin, apa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Maka, kita tak perlu rau-ragu berdoa dengan perantara Maria, bunda umat beriman.

MARIA PEDULI

Sejatinya, setiap orang punya kepekaan akan penderitaan sesama. Misalnya, kita sering tersentuh bila melihat orang menderita. Tapi, karena kita sudah terbiasa untuk acuh tak acuh, maka tidak perlu melatih diri. Memang ada orang yang punya anugerah sangat tanggap dan peduli, akan tetapi lebih banyak orang yang hatinya membeku. Untuk itu, kita perlu membangun rasa peduli terhadap sesama. Latihan kecil akan membuat kita peka seperti Maria yang peduli pada masalah orang lain, yang dia tunjukkan dalam perkawinan di Kana.

RUAH




Jumat, 06 Januari 2012 Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal

Jumat, 06 Januari 2012
Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal

“Jadilah kekuatan pemberi hidup kepada semua orang lain” (St.Gregorius dari Nazianze)

Antifon Pembuka

Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Pagi

Bapa, di zaman modern ini orang semakin tidak percaya akan Sang Penciptanya. Bantulah aku agar tetap berpegang teguh dan percaya bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu yang Engkau kasihi, yang kepada-Nya Engkau berkenan. Amin.

Pakaian menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Bila mengenakan pakaian yang pantas, ia pasti merasa nyaman, bebas dari rasa malu dan layak hidup bersama orang lain. Lebih dari itu, orang beriman yang mengenakan Allah akan selalu hidup dalam kebenaran. Ia mendapat jaminan kehidupan yang baru dan kekal di dalam kasih Yesus Kristus, sang Kebenaran sejati.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)

"Kesaksian tentang Anak Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu didalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-15.19-20)

1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

Kebenaran itu berasal dari Allah, karena Allah adalah benar. Sedangkan segala yang jahat berasal dari si setan (kekuatan kegelapan). Namun, kegelapan apapun pasti mampu dikalahkan sang terang. Yesus datang untuk menerangi segala kegelapan dunia. Allah Bapa telah berkenan kepada Yesus, sang Putera. Sabda ini menjadi pengesahan karya keselamatan Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)

“Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari ini Bapa meminta kita untuk mendengarkan Yesus, Anak-Nya yang terkasih. Pendengaran dapat mengantar seseorang kepada keselamatan, jika dimaksimalkan untuk mendengarkan sabda Tuhan. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Maria, yang duduk di dekat kaki Tuhan Yesus, dan terus mendengarkan sabda-Nya. Sabda Tuhan itu teguh menyegarkan jiwa, membuat seseorang hidup arif dan bersahaja.

Doa Malam

Tuhan Yesus, kesaksian Yohanes tentang keagungan-Mu menyadarkan aku akan kasih Bapa kepada umat manusia sampai rela menyerahkan Engkau untuk menebus dosa manusia. Bantulah aku ya Yesus, agar aku selalu bersyukur dan rela berkurban bagi sesama. Amin.


RUAH

Kamis, 05 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Kamis, 05 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Berapa pun diambil, kekayaan-Nya tak pernah berkurang -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menyinari mereka yang tinggal di daerah naungan maut.

Doa Renungan

Tuhan, Engkau menghendaki agar aku melaksanakan kasih secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jauhkanlah diriku dari rasa iri dan dengki akan keberhasilah yang diperoleh sesama. Dampingilah aku agar berani dan penuh iman menghadapi situasi zaman ini. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)

Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51)

Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Sikap skeptis berupa rasa curiga, tidak mudah percaya dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman-Nya, Yesus juga menghadapi sikap skeptis dari Natanael, yang bahkan memberi komentar sinis: ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Tampaknya Natanael tidak menyukai Nazaret, tidak mau tahu tentang apa yang terjadi di sana dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang di sana. Baginya tidak mungkin seorang Mesias datang dari kota kecil yang tidak terkenal.

Kita juga bisa tergoda mengikuti sikap Natanael, yakni menolak orang-orang lain atau mengambil jarak dari mereka, karena mereka berasal dari kalangan, suku, daerah atau posisi yang kita tidak sukai. Kadangkala menolak, meragukan atau tidak percaya akan kelebihan dan kemampuan orang lain. Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari si A atau si B, atau dari daerah atau suku C atau D?

Rekannya Filipus mengambil strategi yang lebih bijaksana, yakni mengundang Natanael untuk ”mari dan lihatlah!” (Yoh. 1:47), yakni untuk mengalami secara pribadi siapakah Yesus itu. Ketika berjumpa dengan Yesus secara langsung, Natanael menemukan dalam diri-Nya hal-hal yang melampaui harapan dan impiannya. Yesus mengetahui pemikiran dan kedalaman hatinya dan mewahyukan kepadanya keinginannya yang terdalam, yakni mengenal Dia secara pribadi. Yesus menghantar Natanael pada iman yang baru. Yesus juga menyukai sifat dan sikapnya yang penuh ketulusan dan tidak berpura-pura. ”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47).

Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku hati yang murni dan tulus, untuk semakin mengenal Engkau; jauhkanlah aku dari sikap berpura-pura dan munafik. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 04 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Rabu, 04 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

“Setialah kepada Injil dan setialah kepada Gereja” (Our Lady, 4 Januari 1975)

Antifon Pembuka

Sejak awal mula sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Pagi


Tuhan, dalam diriku ada kebaikan dan kejahatan; maka bantulah aku untuk mengalahkan kejahatan dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian aku layak disebut anak-anak Allah yang Mahabaik. Amin.

Yesus Kristus adalah perwujudan kebenaran janji keselamatan Allah. Allah itu setia dan segala tindakan-Nya adalah benar. Karena itu, semua pengikut Kristus dipanggil kepada kebenaran. Sebaliknya, orang berdosa selalu dipenuhi pikiran dan tindakan tidak benar. Hidupnya dikungkung oleh kuasa-kuasa kegelapan yang menjauhkannya dari kuasa Kristus.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)

"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.


Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Yohanes merelakan muridnya mengikuti dan tinggal bersama dengan Yesus. Ia berhasil menyiapkan orang untuk menjadi murid Yesus. Sang Anak domba Allah telah menarik murid Yohanes dan banyak orang untuk mengikuti-Nya. Memang, menjadi murid Yesus itu memerlukan proses: melihat, mengikuti, datang dan tinggal bersama. Itulah suasana bahagia orang beriman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."

Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya,”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pertanyaan Yesus kepada kedua murid Yohanes Pembaptis dapat menjadi pertanyaan sepanjang masa untuk kita, “Apakah yang kamu cari?” Setelah sekian lama mengikuti Yesus, kita juga bisa bertanya kepada diri kita masing-masing, “Apakah yang aku cari?” Setelah melakukan kegiatan apa pun, pertanyaan ‘apakah yang aku cari ‘ merupakan suatu bentuk pendalaman yang sangat berguna bagi kehidupan kita.

Doa Malam


Tuhan Yesus, Engkaulah Sang Anak domba Allah seperti diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis. Aku percaya kepada-Mu, ya Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ampunilah juga segala dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat sepanjang hari ini. Penuhilah hatiku dengan damai-Mu sehingga malam ini aku dapat beristirahat dengan nyenyak. Amin.


RUAH

Surat Keluarga bulan Januari 2012

BUNYIKAN TEROMPET KASIH

Terompet yang satu berbunyi anggun dan mantap

Yang lain terasa enggan dan lemah

Yang lain lagi penuh ambisi yang mengganggu kedamaian

Dan sebagian lagi tidak tahu apa yang harus dibunyikan..

Setiap keluarga mempunyai terompetnya

Menyuarakan bunyi istimewa dari pengalaman sucinya

Pengalaman akan Allah yang sedang membuat lagu-lagu cinta

Atau pengalaman sendiri yang bersuara parau dan sepi

Buatlah terompetmu bersama-sama

Entah parau, entah merdu, ciptakanlah bersama

Karena berdua selalu lebih baik daripada sendirian

Supaya suaranya saling melengkapi

Tak ada yang tidak beruntung tahun ini

Sebab kesedihan tak pernah dirancangkan

Yang ada hanyalah kebodohan yang direncanakan

Dengan mengabaikan Pencipta yang setiap hari bersama kita

Masih dengan suara terompet kasih-Nya..

Keluarga keluarga terkasih,

Perkenankanlah saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2012 untuk Anda semua di seluruh KAJ. Tahun 2011 sudah berganti, saatnya kita menciptakan pengalaman baru di tahun baru 2012 bersama seluruh keluarga kita. Tahun baru yang menjelang semoga membawa pengalaman-pengalaman yang semakin berarti dan baik bagi seluruh keluarga kita dengan harapan-harapan yang terus menerus diwujudkan dalam cinta kasih dan kebersamaan yang membawa kegembiraan bersama.

Kebiasaan banyak orang untuk menghabiskan waktu menjelang tahun baru dalam pesta dan perayaan memang membawa perasaan gembira tersendiri. Kita ingin momen detik-detik awal di tahun baru memberi kita start atau awal yang baru yang menyemangati. Kita ingin awal tahun diwarnai sukacita, dengan harapan sepanjang tahun membawa warna yang sama. Akan tetapi, di setiap akhir tahun, kabar yang kita dengar banyak kali justru kebalikannya. Begitu banyak keprihatinan yang muncul. Kita masih mengakhiri tahun-tahun dengan beberapa keluhan dan bahkan berita penderitaan saudara-saudara kita yang miskin dan terpinggirkan. Berita-berita perceraian, perselingkuhan, dan kegagalan rumah tangga juga tak sedikit kita ketahui.

Belum lagi di dalam keluarga-keluarga kita sendiri. Keprihatinan sepanjang tahun tentu menjadi refleksi/permenungan kita. Barangkali, masih tersisa beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan; luka-luka dari relasi dan kerjasama yang gagal; masalah keuangan yang sempat membawa keruwetan; atau rencana-rencana yang belum terealisasi dan membuat “hutang pekerjaan” tentu juga membawa beban tersendiri. Akan tetapi, semua itu mau atau tidak harus ditinggalkan dan kita harus menjalani tahun baru dengan cerita yang baru juga.

Awal tahun menjadi semangat yang akan mewarnai sepanjang tahun yang baru ini. Awal tahun akan lebih baik jika diisi dengan optimisme yang realistis sekaligus resolutif bagi hidup kita. Kalau tahun-tahun yang lalu kita rasakan kurang membahagiakan, bukan berarti Tuhan tidak berpihak, melainkan barangkali kita yang perlu mengusahakannya dengan lebih disiplin. Bersama seluruh keluarga, dan tentu saja bersama iman kita kepada Yesus Kristus, semua usaha pembaruan kita akan lebih berarti. Memikirkan hal-hal yang berharapan baik tentu merupakan perwujudan iman juga, bukan?

Seorang Bapak mengatakan di tahun baru akan mulai membuat papan tulis yang akan diisi informasi ke mana ia, isteri, dan anak-anak pergi dan kapan akan pulang lengkap dengan jam dan tanggalnya. Semula saya tersenyum, mengingat kebiasaan menulis kepergian yang biasa dilakukan di semua seminari dan biara kami. Sekarang, ada seorang kepala keluarga awam mau menerapkan kebiasaan itu, saya menjadi kagum. Ternyata ada juga keluarga-keluarga yang mau menertibkan hidup keluarganya dengan hal-hal yang “baru”. Bapak itu mengatakan, usaha ini sekedar mengurangi pertengkaran yang disebabkan kecurigaan dan ketidaktahuan di dalam keluarga karena kurangnya informasi. Suatu usaha yang menarik..!

Keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, kita tentu tidak boleh melupakan tahun ini sebagai tahun kita memperdalam pengetahuan dan menjalankan hidup yang Ekaristis. Persatukanlah setiap perjuangan hidup keluarga kita bersama perayaan-perayaan Ekaristi bersama. Dengan perayaan bersama, Allah akan semakin dilibatkan dan dibiarkan ikut campur tangan mengelola keluarga-keluarga kita. Dengan kekuatan dari roti dan anggur Tuhan Kita, semoga kita semakin berani memulai tahun ini dengan sesuatu yang baru yang membawa kita pada pengalaman yang lebih baik. Akhirnya, kita berharap, akhir tahun nanti, kita dapat mendengar kabar-kabar baik dan keberhasilan yang lebih membawa rasa syukur akan penyertaan Tuhan.

Salam dan doa saya dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Alexander Erwin Santoso MSF

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy