| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Aku Pembawa Damai (Luk 2:16-21)

Rm. Stefanus Tommy Octora Pr


Hari pertama di tahun 2012. Suara terompet sesekali masih sayup terdengar dan semarak sukacita pergantian tahun serasa belum mau pergi. Namun, matahari yang kembali terbit mengingatkan bahwa hidup tetap harus berjalan. Ada hal-hal yang dengan rela harus ditinggalkan di belakang dan mau tak mau ada banyak hal yang harus dihadapi di depan.

Sebagaimana ibu melahirkan kehidupan baru, hari pertama ini juga bertepatan dengan perayaan Maria Bunda Allah dan Hari Perdamaian Sedunia. Di kalangan umat abad-abad awal, Maria mulai digelari sebagai sang "Theotokos", artinya "yang membuat keilahian lahir". Penghargaan terhadap Maria sebagai yang membuat keilahian lahir dan menjadi nyata kemudian resmi diterima dalam Konsili Ekumenis di Efesus th. 431. Dengan demikian resmi diakui Gereja bahwa Maria memungkinkan umat manusia mengalami keilahian sebagai berkat. Inilah sumber kekuatan bagi usaha orang-orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan kedamaian.

Dia yang lahir dan baru saja kita rayakan disebut sang Imanuel, "Tuhan beserta kita". Yang Ilahi tidak membiarkan umat manusia sendirian. Dan Maria sang Theotokos "yang membuat keilahian lahir" itu menjadi saksi bahwa memang benar demikian. Kepada seorang perempuan muda di Nazaret dulu disampaikan ajakan untuk ikut serta membuat kebesaran ilahi jadi nyata. Namun ajakan yang sama kini masih ditawarkan bagi semua orang yang berkemauan baik.

Rahmat apa yang aku mohon untuk perjalanan hidup ke depan? Mungkin kedamaian bisa menjadi salah satu permohonan kita. Damai untuk diri sendiri, keluarga, bangsa Indonesia dan damai untuk dunia kita. Damai yang bukan sekadar slogan, namun damai yang membebaskan dan menghidupkan. Dan sebagaimana para gembala mencari sang sumber damai, masing-masing dari kita juga dipanggil untuk terlibat dalam mengusahakan perdamaian ini.

Para saudaraku, mari sekali lagi kita bersyukur atas tahun 2011 yang sudah lewat dan mari kita songsong tahun 2012 ini dengan iman yang semakin berakar, persaudaraan yang semakin bertumbuh dan pelayanan yang semakin berbuah. Selamat Tahun Baru. Tuhan memberkati.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy