| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 13 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 13 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI
   
Inilah panggilan kita, untuk berdiri di hadapan wajah Allah -- Sta. Teresia Benedikta dari Salib
  
Antifon Pembuka (Mzm 82:3-4)

Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilan kepada orang hina dan papa. Lupakanlah orang lemah dan miskin, luputkanlah mereka dari tangan orang berdosa.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, pada awal hari ini kami bersyukur atas kehidupan baru dan terutama karena Engkau memberi talenta kepada kami. Semoga kami mampu mengolah dan melaksanakannya sesuai dengan kehendak-Mu dan demi kemurahan-Mu serta keselamatan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
 
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
   
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
  
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
  
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Penyakit kusta pada zaman itu dipandang sebagai penyakit yang paling mengerikan. Ketika seseorang mengalami sakit kusta, ia dianggap sebagai pendosa berat sehingga Tuhan menghukum dirinya dengan kulit yang sedemikian buruk dan memalukan. Maka, secara sosial, orang kusta pun seperti mendapatkan sangsi sosial sehingga tidak diperkenankan hidup bersama manusia normal lainnya. Mereka terasing dari Tuhan dan sesamanya.

Maka, betapa bergembiranya kesepuluh orang kusta dalam perikop hari ini, ketika mereka disembuhkan oleh Yesus secara ajaib. Normalnya, mereka pasti datang dan berterima kasih kepada Yesus yang telah membebaskan mereka dari penderitaan tersebut. Persoalannya, dari kesepuluh orang kusta tersebut hanya satu orang yang tahu terima kasih. Kesembilan lainnya pergi entah ke mana dan tidak berterima kasih kepada Yesus.

Ada banyak sikap kita, kadangkala menyerupai kesembilan orang yang tidak tahu terima kasih itu. Saat kita sakit dan menderita, kita memelas sedemikian rupa di hadapan Tuhan mohon pembebasan, namun ketika semuanya bisa dilalui dan hidup terasa baik, kita seakan lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan. Hendaklah kita tidak pernah lupa bahwa segala hal baik telah Tuhan karuniakan dalam hidup kita. Tugas kita adalah bersyukur kepada-Nya.

Tuhan, ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas karunia hidup yang telah aku terima. Buatlah aku sadar bahwa setiap saat Engkau selalu menjaga dan melindungi aku. Amin.

Ziarah Batin 2013 Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy