| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 31 Januari 2014 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Jumat, 31 Januari 2014
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
   
Jemaat hari Minggu merupakan tempat kesatuan yang teristimewa, yaitu: perayaan "sacramentum unitatis" (sakramen kesatuan), yang menandai secara mendalam Gereja yang dihimpun oleh dan dalam kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mengingat makna hari Minggu yang begitu luhur dalam hidup Gereja yang satu, maka TIDAK DIANJURKAN mengadakan misa untuk kelompok-kelompok kecil pada hari Minggu, agar hidup dan kesatuan jemaat Gereja dijamin dan dimajukan sepenuhnya. --- Dies Domini, 36
   

Antifon Pembuka (Mat 5:19)
  
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.
  
Pengantar


Bila Gereja menyatakan dirinya Katolik, yaitu universal, itu berarti bahwa melalui Gereja, Kristus menyelamatkan semua orang dan siapa pun. Sebagaimana benih di ladang demikian pula Injil memiliki daya tumbuh yang tak dapat dirintangi, tetapi perlulah matang dahulu dan hancur sebentar untuk dapat menghasilkan buah pada waktunya. Umat beriman memang harus tumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkaulah kekuatan bagi semua orang yang berharap kepada-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, karena tanpa Engkau, kami yang lemah ini tak sanggup melakukan apa pun. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dalam menjalankan perintah-perintah-Mu, kami menyukakan hati-Mu dalam niat yang baik dan dalam tindakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
 
  
 "Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya."
   
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.” Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keesokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya, bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.” Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-7.10-11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
  
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menaburkan benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
    
Pada suatu ketika Yesus berkata, “Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Sebagai orang tua tidak boleh ada letusan-letusan marah dan pandangan menghina, kata-kata yang menekan anak-anak. (St. Yohanes Bosko)

Renungan

Sekarang kita hidup dalam zaman yang serba instan. Budaya instan hampir merasuki semua lini kehidupan manusia. Disadari atau tidak, budaya itu kerap membuat manusia menjadi pribadi yang tidak sabar, berorientasi hasil, pilih jalan pintas, tidak mau ikut proses, tidak tahan menderita, tidak setia, dan tidak tekun.

Injil berbicara tentang Kerajaan Allah yang digambarkan dengan perumpamaan tentang penabur dan biji sesawi. Biji sesawi dan segala jenis biji tumbuhan baru tumbuh, menjadi pohon dan menghasilkan banyak buah jika ditabur, dimasukkan ke dalam tanah. Biji itu mati tapi kemudian menghasilkan kehidupan yang baru. Biji sesawi yang kecil menjadi pohon yang besar dan memberikan perlindungan bagi burung-burung. Proses pertumbuhannya tidak disadari oleh si penabur. Benih dan pertumbuhan Kerajaan Allah itu berasal dari Allah. Manusia diminta kerja samanya agar benih itu berkembang baik. Untuk itu, diperlukan keterbukaan hati, kesabaran, ketekunan, pengurbanan dan kesetiaan.Kita semua dipanggil untuk berperan serta menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Bersediakah kita? Apa yang bisa saya lakukan?

Ya Tuhan, bantulah aku agar senantiasa membuka hati kepada-Mu dan bertekun dalam mengamalkan kasih, memperjuangkan keadilan dan mengupayakan damai sejahtera. Amin.

SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2565
  
 Hari Tuhan (Minggu) sebagai pesta utama harus dijaga dengan amat saksama, dan diamankan. Maka, perayaan-perayaan lain, kecuali kalau sangat penting, tidak boleh menggeser perayaan hari Minggu.[*154] Demikian pula, hendaknya dijaga agar tahun liturgi yang dipugar lewat dekrit-dekrit Konsili Vatikan II tidak dikaburkan oleh unsur-unsur sekunder. (Pedoman Umum Misale Romawi, No. 394 *[154] Konstitusi tentang Liturgi Suci, Sacrosanctum Concilium, no. 106.) 
             
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy