| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 18 Februari 2014 Hari Biasa Pekan VI

Selasa, 18 Februari 2014
Hari Biasa Pekan VI
  
“Sang Kebijaksanaan mengalami kematian di salib, agar selanjutnya semua orang yang percaya dapat diselamatkan karena percaya akan Dia” (St. Atanasius)

  
Antifon Pembuka (Mzm 96:3)
  
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.
  
Doa Pagi


Ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu, atas firman-Mu hari ini. Memang keinginan manusiawi kamilah yang membutakan hati dan cenderung untuk berbuat dosa. Semoga firman-Mu menerangi setiap langkah perjalanan kami sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pencobaan datang dari keinginan kita sendiri. Keinginan memikat dan menyeret seseorang kepada pencobaan. Jika seseorang berada di dalam pencobaan, tetapi tetap mampu bertahan pada iman akan Allah, artinya mengalahkan keinginannya sendiri, dia akan menerima mahkota kehidupan.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:12-18)
 
  
"Allah tidak mencobai siapa pun."
 
Saudara-saudara terkasih, berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada setiap orang yang mengasihi Dia. Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata, “Pencobaan ini datang dari Allah.” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang terkasih, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh sabda kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang Kauajar, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 94:12-13a.14-15.18-19)
1. Berbahagialah orang yang Kauajar, ya Tuhan, yang Kaudidik dalam taurat-Mu hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
2. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
3. Ketika aku berpikir, “Kakiku goyah! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku. Apabila keprihatinanku makin bertambah, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Yesus menegur para murid, karena kedegilan hati mereka untuk melihat dan memahami realitas karya Allah yang telah mengadakan dua kali mukjizat penggandaan roti. Kualitas hati yang seperti itu tak akan mampu menerima ajaran bijak apa pun. Maka peringatan untuk “waspada dan berjaga-jaga” terasa sia-sia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:14-21)

"Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

  
Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah roti saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, “Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata, “Mengapa kalian memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Dua belas bakul.” “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Tujuh bakul.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Masihkah kalian belum mengerti?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Para murid lupa untuk menyediakan makanan (roti) untuk kebutuhan mereka sendiri. Lalu para murid diingatkan oleh Yesus untuk berhati-hati terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Itulah ragi kemunafikan. Yesus juga kecewa dengan para murid-Nya karena tidak percaya akan penyelenggaraan Ilahi dan kuasa-Nya. Bukankah Yesus mampu menyediakan makanan bagi orang banyak? Kita juga diundang oleh Yesus untuk percaya akan kuat kuasa-Nya, penyelenggaraan Ilahi-Nya. Dia tidak pernah membiarkan kita kelaparan.

Doa Malam

Ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu, karena melalui firman Putra-Mu, Engkau meluruskan kami yang sering menuruti kedagingan kami. Semoga firman Putra-Mu itu menerangi setiap langkah hidup kami sehingga kami takkan tersandung dan jatuh ke dalam dosa kedagingan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy