Selasa, 04 November 2014
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka
telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat
penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu
ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah"
(ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat
berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang
dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para
kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan
lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus
Gereja Katolik, 1475)
Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)
Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala
sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menyediakan bagi segala bangsa suatu perjamuan di rumah-Mu untuk menghapus air mata dari wajah manusia. Semoga kami
Kauteguhkan dengan daya Roh-Mu, agar kami pun dapat berbagi apa yang
kami miliki untuk mengurangi kelaparan sesama dan menghapus air mata
dari wajah mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam membangun kualitas relasi sosial dalam hidup bersama dan sekaligus
hidup spiritual yang baik, sangat diperlukan sikap kerendahan hati.
Sikap ini bisa kita teladani dari Yesus sendiri, yang rela mengosongkan
diri, menjadi manusia, menderita dan wafat di salib.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:5-11)
“Yesus telah merendahkan diri, maka Ia diagungkan oleh Allah.”
Saudara-saudara, dalam hidup bersama hendaklah kalian bersikap seperti
Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia
telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi
sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu
salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus
bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di
bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa, semua lidah mengakui ‘Yesus
Kristus adalah Tuhan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin
akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji
Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan;
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Sebab Tuhanlah
yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ya,
kepada-Nya akan sujud menyembah: semua orang sombong di bumi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan
datang. Dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti.
Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Tidak semua orang
mau turut dalam perjamuan Kerajaan Allah. Mereka lebih senang berhenti
dalam kesibukan dan kenikmatan mereka sendiri. Nilai penting kebahagiaan
dalam kerajaan Allah, terhalangi oleh kesibukan terhadap diri sendiri
dan kenikmatan di dalamnya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara
perjamuan berlangsung, seorang tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah
orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata
kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak
orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan
kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.’ Tetapi
mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli
ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain
berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi
mencobanya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja
menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang.’ Maka kembalilah hamba
itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah
itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke jalan dan lorong
kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta
dan lumpuh.’ Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang tuan
perintahkan itu sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada
tempat.’ Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan
persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena
rumahku harus penuh.’ Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun
dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita diundang untuk membangun persaudaraan yang inklusif. Semua orang
adalah saudara dan saudari kita. Tuhan menjadi model bagi kita. Ia
menginginkan semua orang masuk dalam rumah-Nya. Rumah-Nya harus penuh.
Karena itu Ia mengundang dan menerima siapa saja yang datang kepada-Nya
untuk menikmati jamuan-Nya. St. Karolus Boromeus telah menikmati jamuan
itu di surga.
Doa Malam
Yesus, Engkau telah mengundang kami dalam perjamuan Ekaristi namun kami
sering membuat suatu rasionalisasi. Kami mengamini segala kesibukan dan
mengalahkan perayaan Ekaristi. Tetapkanlah hati kami agar semakin
mencintai undangan perjamuan Ekaristi, sumber hidup umat beriman. Dengan
demikian kami pun kelak boleh menikmati perjamuan abadi di surga. Amin.
RUAH