Selasa, 18 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Jika seseorang diubah dari hidup jahat berpindah kepada hidup yang
baik, maka ia berpindah dari keadaan rendah dan hina kepada kemuliaan”
(St. Fulgensius dari Ruspe)
Antifon Pembuka (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemuinya dan
makan bersama-sama dengan dia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penuh kasih sayang Engkau
memerintah segala sesuatu yang hidup dan tiada satu pun yang Kaubenci.
Meski kami bukan apa-apa, namun Kaupanggil kepada-Mu. Tegakkanlah kami,
bila kami bungkuk karena beban dosa, dan papahlah kami bila mau jatuh.
Berilah kami kesempatan untuk memulihkan segala sesuatu yang menyebabkan
orang lain rugi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Kesungguhan membangun relasi dengan Allah memunculkan semangat dan
sukacita. Allah memberikan teguran terhadap mereka yang imannya
suam-suam, supaya mampu mengambil sikap dan kembali bersemangat
meningkatkan kualitas relasi tersebut.
Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh
Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau
dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang
masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari
pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu
ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah
itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan
datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku
tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang
tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam
pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia
akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya
dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan
di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin,
yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu
segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam
kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya
diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu,
bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku
menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih,
supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang
memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat
melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu
relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu
dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan
pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan
ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama
dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar
fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela
kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi
menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap
melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan
goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Allah tidak menutup diri-Nya terhadap orang yang mau mendekatkan diri
kepada-Nya. Bahkan orang yang oleh orang lain dianggap berdosa dan tidak
layak mendapatkan keselamatan, ternyata juga dihampiri oleh Yesus dan
dirangkul untuk menikmati Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada
seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia
berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena
orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang
banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di
situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata,
“Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu.
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua
orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di
rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan,
“Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan
empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah
keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak
Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Misi Yesus adalah mencari dan menyelamatkan yang hilang. Para pendosa
menjadi sasaran cinta Yesus. Hal ini secara khusus dialami oleh Zakheus,
kepala pemungut cukai. Karena sentuhan kasih Yesus, ia bertobat. Dengan
demikian pertobatan Zakheus adalah sebuah pengalaman akan kasih Allah
yang menyelamatkan dia. Kita juga adalah pendosa. Kita diundang untuk
bertobat seperti Zakheus. Maukah kita mengalami kasih Allah yang
menyelamatkan kita?
Doa Malam
Tuhan Yesus, terima kasih atas pelajaran cinta kasih dalam sikap
menghargai sesama manusia juga siapapun tanpa memandang muka. Ampunilah
kesalahanku dan berilah rahmat untuk membuat introspeksi diri dan
belajar dari pada-Mu dalam bersikap terhadap sesama. Terpujilah Engkau,
kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH