| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 04 September 2016 Hari Minggu Biasa XXIII

Minggu, 04 September 2016
Hari Minggu Biasa XXIII
   
Tiap warga negara dan tiap pejabat berkewajiban mengusahakan secara aktif mencegah perang. "Selama akan ada bahaya perang, dan tidak ada kewibawaan internasional yang berwenang dan dilengkapi upaya-upaya yang memadai, selama itu - bila semua upaya perundingan damai sudah digunakan - pemerintah-pemerintah tidak dapat diingkari haknya atas pembelaan negara mereka yang sah" (GS 79,4). --- Katekismus Gereja Katolik, 2308

 
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)

Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.

Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (9:13-18)
 
"Siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?"
  
Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani oleh badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir. Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu; maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul:1)

1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (9b-10.12-17)
  
"Terimalah dia, bukan sebagai hamba, melainkan sebagai saudara terkasih."

Saudaraku yang terkasih, aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dia, buah hatiku ini, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil. Tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135), 2/4
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
  
"Barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
  
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, “Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau membangun sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, ‘Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan’! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Para bijak bestari mengajari kita demikian, "Keheningan membuahkan kebijaksanaan, kegaduhan membuahkan kebodohan." Dari ungkapan ini kita belajar bahwa keheningan hanya mungkin dicapai oleh mereka yang mau duduk diam, merenung dan juga berdoa. Tidak pernah kebijaksanaan muncul dari sebuah kegaduhan. Kita mungkin dapat belajar dari kegaduhan, namun pembelajaran itu pun harus tetap dilakukan dalam permenungan dan hal itu hanya mungkin dapat kita lakukan di dalam keheningan. Demikianlah kita belajar bahwa keheningan membuahkan sebuah kebijaksanaan.

Hari ini, Kitab Kebijaksanaan mengajari kita bagaimana harus bersikap di hadapan Tuhan. Dia adalah sumber kebijaksanaan. Di hadapan-Nya kita hanya bisa hening, diam, mendengarkan serta sesekali berbicara di hadapan-Nya. Diam di hadapan Tuhan membuahkan pengetahuan, terutama tentang makna hidup kita. Terkadang pula dalam hidup sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai macam persoalan yang tak dapat kita duga serta kita mengerti. Persis seperti apa yang dikatakan penulis Kitab Kebijaksanaan, "Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?" Kita hanya mungkin bisa mengenal kehendak Tuhan jika diri kita dikuasai oleh Roh Kudus. Selanjutnya kita bisa mengenal dorongan Roh Kudus jika kita mau diam, hening di hadapan Tuhan. Tidaklah mudah duduk hening di hadapan Tuhan. Ada sekian banyak godaan dan gangguan yang harus kita hadapi untuk mencoba hening di hadapan Tuhan.

Jiwa kita akan sungguh-sungguh hening manakala kita mau sedikit meluangkan waktu memeluk salib kita masing-masing. Penerimaan diri dan pasrah adalah jalan utama bagi kita untuk mampu memanggul salib kita. Masing-masing dari kita tentu memiliki sejarah hidup, tentu pula memiliki banyak pengalaman. Tidak semua pengalaman kita adalah baik dan menyenangkan. Banyak pula yang menyakitkan serta membuat marah. Terkadang kita harus menanggung sebuah beban yang berasal dari perbuatan orang lain. Seringkali keadaan ini menghilangkan sukacita kita serta menimbulkan sebuah kecemasan. Sungguh sebuah keadaan yang tidak enak sama sekali. Dalam keadaan seperti ini hiburan-hiburan pun terasa hambar. Hanya Tuhan sang sumber kebijaksanaan yang dapat kita andalkan. Hanya bersama Tuhan kita mampu untuk berproses dalam hidup kita.

Salib, sebuah kata yang sangat ngeri untuk dibayangkan. Namun di lain pihak salib memiliki sebuah kekuatan yang membangkitkan harapan kita. Tuhan mengajari kita bahwa salib adalah sarana keselamatan. Demikian pula saat kita berani menerima dan memeluk salib kita masing-masing, maka kita pun akan sampai pada keselamatan. Tidak ada keselamatan tanpa salib, tidak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan.

Lewat pemberitaan Injil dan wejangan penulis Kitab Kebijaksanaan pada hari ini, kita diingatkan Tuhan bahwa apapun rencana Tuhan atas hidup kita, itu bukanlah urusan kita. Itu menjadi rahasia Tuhan. Tugas kita bukanlah menerka ataupun mengatur Tuhan. Apa yang menjadi kewajiban kita hanyalah menjalaninya serta mencari makna di balik setiap peristiwa hidup kita. Kita akan mampu menerima kebijaksanaan Tuhan jika mau duduk hening serta mencoba meneukan ajaran Tuhan di balik setiap peristiwa hidup kita.

Semoga dengan mau duduk hening serta mendengarkan Tuhan, Tuhan membantu kita untuk mampu memikul salib kita masing-masing. Salib itulah yang akan menyelamatkan hidup kita. Salib itulah yang akan membahagiakan kita. Tuhan memberkati.
 
"Hidup kita adalah sebuah perjalanan. Ketika perjalanan kita tanpa disertai salib... dan ketika kita mengaku sebagai murid Kristus namun menghindari salib, kita bukanlah murid-murid Kristus, Tuhan" --- Paus Fransiskus

Rm. FX. Sulistya Heru Prabowo, O.Carm/RUAH

Sabtu, 03 September 2016 Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Sabtu, 03 September 2016
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
 
   
"Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia." — St. Gregorius Agung
 
Antifon Pembuka (Mzm 145:21)
 
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.     
  
Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
           
Rasul Paulus mau merendahkan diri. Tujuannya, agar umatnya menyadari bahwa mereka menyombongkan diri. Ia mau menjadi bodoh, lemah dan hina dalam dan bersama Kristus.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
     
"Kami ini lapar, haus, dan telanjang."
               
Saudara-saudara, dari aku dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan “jangan melampaui yang ada tertulis.” Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain. Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Adakah di antara milikmu yang bukan pemberian? Dan jika itu memang pemberian, mengapa engkau memegahkan diri, seolah-olah itu bukan pemberian? Kalian telah kenyang, kalian telah kaya, dan tanpa kami kalian telah memerintah; alangkah baiknya kalau benar demikian, yakni kalau kalian menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kalian. Menurut pendapatku, Allah memberi kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami ini bodoh oleh karena Kristus, tetapi kalian arif dalam Kristus. Kami ini lemah, tetapi kalian kuat. Kalian mulia, tetapi kami hina. Sampai saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukuli dan hidup mengembara. Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki-maki, kami memberkati; kalau kami dianiaya kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi seperti sampah dunia, seperti kotoran dari segala sesuatu, sampai saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk membuat kalian malu, melainkan untuk menegur kalian sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kalian mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kalian tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang telah menjadi bapamu dalam Kristus Yesus, oleh Injil yang kuwartakan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
1. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, Ia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.  (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
          
Hukum Tuhan seperti Sabat itu dibuat untuk manusia. Adapun tujuannya adalah mengangkat manusia menjadi menjadi lebih ilahi. Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
 
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
 
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  
Apa yang penting dalam hidup kita? Yesus mengajarkan bahwa hidup dan keselamatan manusia lebih penting daripada aturan-aturan. Yesus mengajarkan bahwa aturan hidup beragama dibuat untuk membantu manusia melaksanakan kehendak Tuhan. Namun kehendak Tuhan harus lebih utama daripada aturan-aturan. Yesus, Sang Anak Manusia, adalah Tuhan atas aturan-aturan agama. Relasi dengan Pribadi-Nya lebih penting daripada hanya menjalankan aturan-aturan keagamaan.
 
Antifon Komuni (Yoh 10:11)
 
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya. 
 
Doa Malam  

Allah Bapa Maharahim, kami telah diajar oleh Sabda Kristus, Guru kami, dan disegarkan oleh kurban Kristus, santapan kami. Semoga dengan bantuan Santo Gregorius, sabda-Mu kami wartakan dan karunia cinta kasih-Mu kami sebar luaskan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RUAH

Jumat, 02 September 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Jumat, 02 September 2016
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Tetapi iman Kristen bukanlah satu “agama buku”. Agama Kristen adalah agama “Sabda” Allah, “bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup” (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan penerangan Roh Kudus, “untuk mengerti maksud Alkitab” (Luk 24:45), supaya ia tidak tinggal huruf mati. (Katekismus Gereja Katolik, 108)
    
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)
 
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.

Doa Pagi
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, manusia Kauberi tugas menjaga misteri-misteri-Mu. Semoga kami selalu menghormati sabda-Mu dan ajarilah kami memahami nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Manusia dipanggil untuk menjadi hamba Kristus. Selain itu, ia juga dipanggil untuk menjadi pengurus rahasia Allah. Terhadap panggilan itu, ia harus menunjukkan keterbukaan hati, ketaatan, dan kesediaan untuk diutus.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
     
"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."
    
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 8:12) 
Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.

Anggur baru harus disimpan dalam kantong kulit yang baru. Ajaran baru disajikan dalam bentuk baru. Bentuk baru itu diharapkan membawa gairah baru untuk mengikuti Yesus.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
  
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
    
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  
Hidup kita di dunia adalah kesempatan bagi kita untuk memperkembangkan hidup rohani. Hidup rohani adalah hidup yang dilandasi oleh relasi kita dengan Tuhan. Tuhan telah menganugerahkan hidup ilahi-Nya kepada kita. Sebagai murid-murid Kristus dan pengurus harta rohani, kita harus bisa menjadi orang yang dapat dipercaya dengan mengembangkan hidup rohani. Belum saatnya kita menghakimi diri sendiri dan apalagi orang lain. Nanti pada waktunya Tuhan sendiri akan menghakimi kita sejauh mana kita telah berusaha memperkembangkan hidup ilahi-Nya. (RUAH)


 
Antifon Komuni (Luk 5:38)

Anggur baru harus disimpan dalam kantong baru. 
   
Doa Malam

Yesus, pokok anggur yang sejati, jadikanlah kami ranting-ranting-Mu yang berguna, tidak menuntut sesama sesuai keinginan hati kami serta bersikap terbuka dan memahami orang lain dengan penuh kasih. Dengan demikian, kehadiran kami mampu membawa kegembiraan bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kamis, 01 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Kamis, 01 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXII

“Tuhan tidak puas dengan hanya penyembuhan lahir. Ia juga ingin mengobati jiwa!” (St. Leo Agung)
  
Antifon Pembuka (1Kor 3:23)
   
Segala-galanya itu milikmu. Tetapi kalian sendiri milik Kristus dan Kristus milik Allah.
      
Doa Pagi
 
Allah Bapa sumber kebersamaan dan kerukunan, Engkau memanggil orang untuk menyuarakan sabda-Mu dan memasyhurkan nama-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami membangun kerukunan dan kedamaian dalam nama-Mu berkat Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Hidup kita sepenuhnya bergantung pada Allah. Kita harus hidup berdasarkan hikmat Allah, bukan hikmat dunia. Tanpa Tuhan, segalanya adalah sia-sia.
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-13)
  
"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."
     
Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.Jika di antara kalian ada yang menyangka dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk menjadi berhikmat. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.” Dan di tempat lain “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh, semuanya sia-sia belaka!” Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus milik Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
  
Menghadapi mukjizat yang terjadi, Simon Petrus sadar akan kehinaannya. Tetapi justru dengan itulah Yesus mempercayakan kepadanya tugas untuk menjadi penjala manusia. Petrus pun melakukan tugas itu dengan setia.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
 
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
     
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
    
Renungan
 
     Apa pun yang kita lakukan dengan iman akan menghasilkan buah berlimpah. Sering kita mengandalkan kemampuan diri kita sendiri dan sering kita gagal. Kita menjadi pesimis. Namun iman dapat membuat kita selalu memiliki pengharapan karena bukan kita yang menghasilkan tetapi Tuhan yang turut bekerja menghasilkan buah. Karena itu kita tidak boleh memegahkan diri atas kemampuan kita sendiri. Hanya Tuhan yang mampu menghasilkan buah. Kita harus melakukan segalanya dengan dan dalam iman kepercayaan akan kuasa sabda-Nya.
   
Doa Malam
         
Tuhan yang Mahapengasih, tanpa menyadari kehadiran-Mu, semua terasa hampa. Ampunilah dosaku dan terimalah segala usahaku. Berilah istirahat yang tenang sepanjang malam ini agar besok dapat memuji-Mu dengan semangat baru dan hati gembira. Amin.
   
      
RUAH

Rabu, 31 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 31 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXII
         
  “Kita harus percaya bahwa sebelum Pengadilan [Terakhir] masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu, karena kebenaran abadi mengatakan bahwa, kalau seorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, ‘di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak (Mat 12:32). Dari ungkapan ini nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, [sedangkan dosa] yang lain di dunia lain.” (St. Gregorius Agung, seperti dikutip KGK, 1031)
     

Antifon Pembuka (Mzm 33:20-21)
  
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Karena Dia, hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya.
        
Doa Pagi
     
Allah Bapa yang Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan mengakui nama-Mu yang kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.
       
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9) 
 
"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."
 
Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MT 401)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
 
 "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."
  
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Dalam sebuah pertemuan seorang ibu yang terkenal aktif dalam kegiatan gereja memberikan sebuah kesaksian. Ia bercerita bahwa dahulu ia bukanlah yang aktif mengikuti kegiatan dalam gereja. Baginya saat itu, ke gereja seminggu sekali sudah cukup. Setelah mengikuti perayaan Ekaristi dan mendapat berkat dari imam, ia langsung keluar ke gereja dan pulang tanpa pernah berkontak dengan umat yang lain.
 
 Tiba-tiba sebuah kejadian pilu menghampirinya. Anaknya harus masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak transfusi darah. Ia kebingungan. Di tengah kebingungan itu, ia bertemu dengan pastor parokinya dan sang pastor meminta bantuan beberapa umat untuk mendonorkan darahnya. Pengalaman bahwa ia telah ditolong dan mengalami kebaikan orang lain itu, membuatnya berubah dan menjadi seorang yang aktif dalam kegitan gereja. 
 
Dalam Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus datang ke rumah ibu mertua Simon yang sedang sakit keras. Di sana Ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang terbaring karena sakit itu dan lihatlah reaksinya yang diperlihatkannya. Dikatakan bahwa ia segera bangkit dan melayani Yesus beserta rombongan yang menyertai-Nya. Sebuah tindakan dari seorang yang tahu berterima kasih dan tahu membalas kebaikan orang lain. 
 
Saudara terkasih, harus kita akui bahwa banyak berkat dan rahmat yang sudah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kita bangun tidur di pagi hari dan kembali tidur pada malam hari, ada begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Tuhan. Kebaikan itu hadir, entah melalui sesama yang kita jumpai maupun pengalaman yang kita alami. Persoalan yang kerapkali muncul adalah kita tidak sadar bahwa segala yang kita alami, berkat dan rahmat yang kita terima; semuanya merupakan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita.

 Ketidaksadaran bahwa apa yang kita alami dan terima berasal dari kemurahan Tuhan dan kebaikan Tuhan, inilah yang menyebabkan kita menjadi orang-orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua tentang rasa syukur dan terima kasih karena kebaikan Tuhan yang kita terima setiap hari. Kita pun dididik untuk menjadi orang-orang yang tahu membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita
. (Rm. Ignatius Nugroho Anggoro Susetyo, O.Carm/Cafe Rohani) 
 
PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK ORANG SAKIT
 
Dalam situasi-situasi ini, iman kepada Allah pada satu sisi diuji, namun pada waktu yang sama dapat menyatakan semua sumber daya positifnya. Bukan karena iman menyebabkan penyakit, rasa sakit atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, menghilang, tetapi karena iman menawarkan kunci yang membantu kita dapat menemukan makna terdalam dari apa yang sedang kita alami; sebuah kunci yang membantu kita melihat bagaimana penyakit dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Yesus yang berjalan di sisi kita, yang dibebani oleh salib. Dan kunci ini diberikan kepada kita oleh Maria, Bunda kita, yang telah lebih dulu mengenal jalan ini. (Sumber: www.kkiindonesia.org/content/pesan_paus_HOSS_2016/index.kki)

Selasa, 30 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Selasa, 30 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXII

Perbuatan kita sebenarnya tidak ada yang baik, hanya jahat. Namun, Tuhan dalam belas kasihan-Nya tidak meninggalkan kita. (St. Agustinus)

      
Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)
   
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
   

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Manusia rohani menilai segala sesuatu menurut Roh yang berasal dari Tuhan. Penilaian tersebut berlaku mutlak. Penilaian dunia itu terbatas dan mudah keliru.
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)
  
"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."
    
Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
    
Kuasa setan sungguh merajalela di mana Tuhan tidak ada. Jiwa raga manusia pun bisa dikuasai oleh setan. Yesus mampu mengusirnya, kuasa Allah sungguh nyata.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
  
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
        
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
     
Renungan
     

Yesus mengusir roh jahat dengan kata-kata yang penuh kuasa. Roh Kudus yang telah memberi kuasa kepada Yesus untuk mengalahkan roh jahat juga telah dianugerahkan kepada kita. Dengan Roh ini, kita dijadikan manusia rohani dan diharapkan kita mengenakan pikiran dan hidup Kristus. Dengan penuh kuasa, kita pun harus menyingkirkan kuasa jahat dalam diri kita, atau minimal tidak menjadi manusia duniawi yang selalu terikat dengan hal-hal duniawi, penuh iri hati dan kedengkian. Manusia rohani harus menghidupi hidup Kristus yang penuh kemurahan dan belas kasih.
  
Doa Malam
 
Tuhan Yesus yang berkuasa atas segalanya di bumi ini, setan pun takluk kepada-Mu. Semoga kenyataan ini semakin mendekatkanku kepada-Mu melalui kesaksianku dengan iman, harapan dan kasihku kepada-Mu dalam keseharianku. Berkatilah istirahatku sepanjang malam ini ya Tuhan. Amin.
 
 
RUAH

Senin, 29 Agustus 2016 Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Senin, 29 Agustus 2016
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

“Yohanes Pembaptis, yang diberi karunia istimewa membaptis Penebus dunia, dibaptis dengan darahnya sendiri” (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Mzm 118:46-47)

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pagi

Allah Bapa, kekuatan para kudus, Santo Yohanes Pembaptis telah Kaujadikan perintis jalan bagi kelahiran dan kematian Putra-Mu terkasih. Ia gugur sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Semoga kami pun gigih berjuang untuk memberi kesaksian tentang ajaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
       
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)
    
"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."
        
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)
    
"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"
     
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
 
Renungan
    

Injil adalah kabar baik atau kabar sukacita. Dikatakan kabar baik karena Allah datang menjumpai dan menyelamatkan manusia. Namun kedatangan Allah ditanggapi dengan cara yang berbeda. Bagi mereka yang membuka hati dan bertobat, akan mengalami sukacita dan damai. Sebab Allah bukan pemarah, pendendam atau pembalas dosa dan kejahatan. Tetapi Allah adalah Bapa yang maha baik dan penuh kasih. Sebaliknya bagi manusia yang menutup pintu hatinya dan tidak mau bertobat, injil dapat dilihat sebagai sesuatu yang buruk karena membuka aib atau keburukan seseorang. Dan memang harus kita akui bahwa injil itu juga harus diwartakan kepada orang yang berbuat dosa. Artinya, jika seseorang berbuat suatu kejahatan atau kesalahan, maka orang itu patut diperingatkan dan disadarkan agar kembali ke jalan yang benar. Sebab injil adalah kebenaran yang berasal dari Allah. Kebenaran ini dipakai untuk menyatakan atau mengoreksi apa yang salah.

Saudara-saudari terkasih,

Injil sebagai kebenaran dari Allah, tidak bisa berdiam diri saat melihat suatu kejahatan. Artinya pada saat seseorang melakukan suatu kejahatan, maka pada saat itulah injil seharusnya diwartakan. Memang hal ini tidak mudah. Sebab pada umumnya manusia tidak suka atau mudah tersinggung jika aib atau kejahatannya dibuka dan diungkapkan. Hal inilah yang terjadi dengan Herodes. Herodes yang saat itu menjadi raja di wilayah Galilea, marah dengan sikap Yohanes Pembaptis yang menegur Herodes karena kawin dengan isteri dari saudaranya sendiri. Artinya Herodes telah merampok isteri dari saudaranya sendiri. Dan pada saat Yohanes Pembaptis menegur Herodes, isterinya Herodias yang merupakan isteri hasil merampok itu menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis. Herodias pun diam-diam mencari cara membunuh Yohanes Pembaptis. Herodias tidak hanya mau membunuh Yohanes, tetapi juga membunuh kebenaran yang disampaikan oleh Yohanes.

Saudara-saudari terkasih,

Yohanes Pembaptis merupakan contoh pewarta atau misionaris sejati yang berani menghadapi segala resiko. Yohanes Pembaptis sendiri tidak lagi peduli dengan diri dan  keselamatannya. Yang dipikirkan oleh Yohanes Pembaptis ialah bagaimana injil dapat diwartakan. Yohanes Pembaptis bisa meninggal, tetapi injil sebagai kebenaran tidak akan bisa mati. Sebab kebenaran itu secara perlahan-lahan akan terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang jujur dan siapa yang berbohong, siapa yag bersih tingkah lakunya dan siapa yang kotor tingkah lakunya. Selain itu, Yohanes Pembaptis menggugah kesadaran kita umat Katolik dan Kristen untuk senantiasa menyuarakan kebenaran. Kita bisa melihat kenyataan-kenyataan yang ada di sekeliling kita. Bagaimana kita berani menyuarakan kebenaran saat ada orang atau sekelompok orang yang merusak hutan, sehingga menyebabkan munculnya banjir dan tanah longsor. Selain itu, bagaimana kita menyuarakan kebenaran saat ada anggota keluarga yang berbuat jahat.

Saudara-saudari terkasih,

Pada hari ini Gereja memperingati wafatnya santo Yohanes Pembaptis. Peringatan wafatnya Yohanes Pembaptis termasuk sebuah perayaan yang wajib dilaksanakan. Sebab Yohanes Pembaptis dapat kita jadikan sebagai pedoman atau teladan dalam mewartakan injil. Sebab saat ini kita semua, baik sebagai umat maupun Gereja, terkadang tutup mata dengan kejahatan yang ada. Suara kenabian untuk mengatakan apa yang salah adalah salah, dan mengatakan apa yang benar adalah benar sudah mulai hilang. Maka dari peringatan wajib wafatnya Yohanes Pembaptis, menyadarkan kita untuk terus-menerus memerangi kejahatan. Sebab suka atau tidak suka, kejahatan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat tidak terlepas dari kelalaian kita umat Kristiani. Misalnya bagaimana perjudian dan minuman keras tumbuh subur di daerah yang mayoritas masyarakatnya umat Kristiani. Memang hal ini mudah. Sebab kita bukan orang benar seperti Yohanes Pembaptis. Namun kita yakin bahwa kebenaran itu tidak pernah mati.
    
Doa Malam
  
Tuhan Yesus Kristus, berkat kekuatan Allah, Yohanes Pembaptis telah menunjukkan keberaniannya untuk menyuarakan kebenaran. Kami mohon, berilah keberanian kepada kami dan Gereja-Mu supaya kami tidak takut dalam mewartakan apa yang baik sekaligus menyatakan apa yang salah. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
  

RENUNGAN LUMEN 2000

Gambar Minggu Ini: Hari Minggu Biasa XXII C


Minggu, 28 Agustus 2016 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 28 Agustus 2016
Hari Minggu Biasa XXII 
   
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Emeritus Benediktus XVI)
     
  
Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.

Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahamurah, Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami untuk rendah hati di hadapan-Mu sehingga kami mau menyadari kelemahan kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)
 
"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."
 
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)

1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)
 
"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."
 
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)
 
"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
 
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 
Beberapa waktu yang lalu diberitakan ada seorang mantan aktor film Korea melakukan bunuh diri akibat depresi. Dari pesan di atas secarik kertas yang ditemukan di dekat jenazahnya, orang dapat mengetahui apa yang telah membuat mantan aktor tersebut mengalami depresi. Ternyata, akar dari depresinya adalah ketidakmampuannya untuk menerima kenyataan bahwa setelah tidak laku lagi di dunia perfilman tidak ada lagi orang yang mengidolakan dirinya. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa sekarang ia bukanlah "siapa-siapa" lagi di mata masyarakat. Ia bukan lagi orang yang terpandang dan dihormati banyak orang.

Berbicara tentang kehormatan, Yesus berkata, "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan..." (Luk 14:8). Tempat kehormatan adalah tempat yang dikhususkan untuk pribadi-pribadi yang dianggap terhormat dalam masyarakat. Tempat kehormatan kehormatan adalah tempat yang dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki pangkat, jabatan, pekerjaan dan status sosial ekonomi yang tinggi di dalam masyarakat. Banyak orang bermimpi untuk selalu bisa duduk di tempat kehormatan. Dengan duduk di tempat kehormatan, orang bisa menunjukkan status sosial atau "siapa" dia di hadapan masyarakat. Padahal, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau kaum keluargamu atau saudara-saudaramu atau tetangga-tetanggamu yang kaya..."
(Luk 14:12). Menurut  anggapan banyak orang, kemampuan untuk mengundang orang-orang kaya juga merupakan salah satu sarana ampuh untuk menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Maka tidaklah heran apabila banyak orang berusaha mati-matian untuk bisa menjalin relasi dengan orang-orang kaya dan terkenal agar bisa menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Padal, sekali lagi, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

Melalui Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk membebaskan diri dari belenggu nafsu mencari kehormatan diri. Kita seringkali berpikir bahwa harga diri kita tergantung dari "siapa" kita. Padahal Allah mencintai kita tanpa peduli dengan "siapa" kita. Allah hanya melihat "ada" kita semata. Kita sendiri saja yang repot dengan "siapa" kita, bahkan sampai-sampai ada yang bunuh diri gara-gara "siapa"-nya.

Dengan semangat kerendahan hati, kita perlu membebaskan diri kita dari belenggu nafsu yang merepotkan untuk menunjukkan "siapa" kita di hadapan masyarakat. Mari kita nikmati sukacita yang sejati dalam hidup ini karena Allah mencintai kita bukan karena "siapa" kita melainkan karena "ada" kita semata. Nikmatilah "ada" kita bersama Allah!
   
Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita Bdk. Rm 15:5; Flp 2:5.: Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani Bdk. Yoh 13:15., oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa Bdk. Luk 11:1., oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati Bdk. Mat 5:11-12. ---- Katekismus Gereja Katolik, 520
      
(Rm. Erik Wahyu Tjahjana, O.Carm / RUAH)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy