| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 04 Juni 2021 Hari Biasa Pekan IX


Jumat, 04 Juni 2021
Hari Biasa Pekan IX

Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan kurban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita. (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Tob 11:14)


Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya. 


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, sehatkanlah kiranya perbuatan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Tobit (11:5-17)

  
"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia."
       
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (12:35-37)

    
"Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?"

Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, "Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.

Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan
 
Kita mungkin bertanya-tanya mengapa orang-orang senang dengan apa yang Yesus katakan dalam Injil.

Apa yang tampaknya menjadi kabar baik bagi mereka?

Topik pembahasannya adalah judul "Kristus" yang artinya Yang Diurapi.

Gelar itu terkait erat dengan gelar lain "Putra Daud".

Pada saat itu, otoritas agama menyatakan bahwa Kristus pastilah keturunan langsung Raja Daud.

Namun masalahnya adalah garis keturunan langsung Raja Daud sudah dihentikan ketika Persia menaklukkan Yehuda.

Jadi ada pertanyaan tentang Kristus sebagai anak Daud karena kemungkinan itu hampir tidak ada.

Jadi ketika Yesus mengutip mazmur dari Daud dan menjelaskannya, Dia menghilangkan kebingungan dan keraguan orang-orang dalam pikiran mereka.

Itulah sebabnya mereka senang, karena sekarang mereka bisa percaya lagi.

Kita juga memiliki pertanyaan tentang kehidupan, tentang keberadaan Tuhan, tentang penderitaan dan tentang kehidupan kekal.

Tetapi semoga Firman Tuhan memberi kita beberapa arahan untuk hidup kita sehingga meskipun kita mungkin tidak dapat memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan, kita masih akan berjalan ke arah yang menuntun kepada Tuhan.
 

Antifon Komuni (Mzm 146:2)
   
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Aku hendak memuliakan Tuhan seumur hidup, dan bermazmur memuji-Nya selama hayat di kandung badan. 


RENUNGAN PAGI

 

Kamis, 03 Juni 2021 Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir


Kamis, 03 Juni 2021

Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir

Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)
  
Antifon Pembuka (Keb 3:6-7, 9)

Emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan korban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami. Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.

As gold in the furnace, the Lord put his chosen to the test; as sacrificial offerings, he took them to himself; and in due time they will be honored, and grace and peace will be with the elect of God.

atau

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya.

Pengantar

Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda, Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni 1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964 Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.

Doa Pagi

Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Tobit (6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9)
   
"Semoga Tuhan menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua."
    
Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah sampai dekat kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia, “Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu, dan mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas, katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” Lalu mereka dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan memberkati Engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik! Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu kamu pada malam ini juga diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya. Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil Berkata, “Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua mau pergi tidur. Tobia diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau, ya Allah lelluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya telah Kaubuat Hawa istrinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang takwa kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:34)
Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
      
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:28b-34)
     
"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."
  
Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah: ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri’. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
 

Kisah cinta adalah kisah yang indah. Ini adalah kisah yang indah karena tentang cinta.

Pasangan yang sudah menikah juga punya kisah cinta. Ini adalah kisah tentang bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka jatuh cinta, bagaimana mereka berpacaran dan bagaimana mereka akhirnya menikah.

Namun ceritanya tidak berhenti setelah menikah. Kisah cinta mereka harus berlanjut saat mereka melakukan perjalanan bersama menuju usia lanjut.

Bacaan pertama bisa disebut kisah cinta antara Tobias dan Sarah. Itu adalah cerita tentang bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka menikah dan yang lebih menarik bagaimana mereka berdoa di malam pertama pernikahan mereka.

Mereka berdoa memohon rahmat dan perlindungan Tuhan, dan mereka berdoa agar Tuhan berbaik hati kepada mereka dan membawa mereka ke masa tua bersama.

Tapi itu juga kisah cinta Tuhan - bagaimana Dia mencintai mereka dan bagaimana Dia mempersatukan mereka dan bagaimana Dia memberkati dan melindungi mereka dalam pernikahan mereka.

Tuhan juga memiliki kisah cinta untuk kita masing-masing - tentang bagaimana Dia mencintai kita dan bagaimana Dia memberkati kita dan bagaimana Dia melakukan perjalanan bersama kita melalui hidup.

Kita juga harus memiliki kisah cinta untuk dibagikan - tentang bagaimana kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dengan segenap pikiran kita dan dengan segenap kekuatan kita. dan bagaimana kita mengasihii sesama seperti diri kita sendiri.

Saat kita memiliki kisah cinta untuk dibagikan, kita membuat dunia menjadi tempat yang indah. Karena cinta itu indah.
   
Antifon Komuni (Mrk 12:34)

Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.
  
Doa Malam

Allah Bapa kami sumber kedamaian, semoga kami memahami benar apa yang mendamaikan hati kami berkat Yesus, Adam baru, yang semata-mata cinta kasih adanya, agar dapat menghimpun kami bersujud di hadapan-Mu, Bapa kami dan Tuhan segenap umat manusia. Amin.

 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 02 Juni 2021 Hari Biasa Pekan IX


Rabu, 02 Juni 2021
Hari Biasa Pekan IX

Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)

  
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-2; PS 444)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku. Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku bersukaria atas aku.
     

Doa Pagi

Allah Bapa segala sesuatu yang hidup, kami mohon berkat iman Abraham, Ishak, dan Yakub, perkenankanlah kami menyembah Engkau, Allah kami Yang Maha Esa, yang selalu menepati janji-Mu dengan setia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
    
Bacaan dari Kitab Tobit (3:1-11a,16-17a)
  
"Permohonan Tobit dan Sara di hadapan kemuliaan Allah dikabulkan."
    
Pada waktu itu Tobit bersedih hati, mengeluh dan menangis. Dengan keluh kesah ia berdoa begini, "Engkau adil, ya Tuhan, dan adillah semua perbuatan-Mu. Segala tindakan-Mu penuh belas kasih dan kebenaran. Engkaulah hakim atas dunia semesta. Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah akan daku, pandanglah aku. Janganlah aku Kauhukum sekedar dosa dan kekhilafanku atau setimpal dengan dosa nenek moyangku! Aku telah berdosa di hadapan-Mu dan melanggar segala perintah-Mu. Maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, ditawan dan dibunuh. Kami Kaujadikan sindiran dan tertawaan, orang ternista di tengah sekalian bangsa di mana kami Kaucerai-beraikan. Memang tepatlah hukuman-Mu, jika kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak memenuhi perintah-perintah-Mu dan tidak hidup baik di hadapan-Mu. Kini berbuatlah kepadaku sekehendak-Mu, sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku daripada hidup. Karena aku harus mengalami nista dan fitnah, dan sangat sedih rasa hatiku. Ya Tuhan, biarlah aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi. Janganlah wajah-Mu Kaupalingkan daripada-Ku, ya Tuhan. Lebih bergunalah mati saja daripada melihat banyak susah dalam hidupku. Sebab kalau mati, tak dapat lagi aku mendengar nista." Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara, puteri Raguel, di kota Ekbatana di negeri Media mendengar dirinya dihina oleh seorang pelayan perempuan ayahnya. Adapun Sara itu sudah diperisterikan kepada tujuh pria. Tetapi mereka semua dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat, sebelum Sara bersatu dengan mereka sebagaimana layaknya seorang isteri. Kata pelayan itu kepada Sara, "Engkau sendirilah yang membunuh para suamimu! Engkau sudah diperisterikan kepada tujuh orang, tetapi tidak ada seorang pun yang kaunikmati! Masakan kami kaucambuki karena mereka mati! Baiklah engkau menyusul mereka saja, supaya kami tidak pernah melihat seorang putera atau puteri dari engkau!" Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih hati, lalu menangis tersedu-sedu. Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan ayahnya dengan maksud menggantung diri. Tetapi berpikirlah ia dalam hati, "Kiranya ayahku nanti dinistakan karena hal itu dan orang akan berkata kepadanya, 'Bapa hanya punya satu puteri kesayangan. Celakalah Bapa, ia telah menggantung diri." Niscaya karena sedihnya, ayahku yang lanjut umur itu akan mati. Lebih baik aku tidak menggantung diri, melainkan berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja sehingga tak usah mendengar lagi nista selama hidupku." Segera Sara menadahkan tangannya, lalu berdoa, katanya, "Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang! Aku mengarahkan mataku kepada-Mu. Semoga aku dilenyapkan saja dari muka bumi, sebab aku tidak mau lagi mendengar nista." Pada saat itu juga kedua orang tersebut, yakni Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah. Allah mengutus Rafael untuk menyembuhkan kedua-duanya, yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit, sehingga ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri, dan dengan memberikan Sara, puteri Raguel, kepada Tobia, putera Tobit, sebagai isteri, dan dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu. Memang Tobia lebih berhak memperoleh Sara daripada semua orang lain yang ingin memperisteri dia. Pada saat yang sama Tobit kembali dari pelataran masuk ke rumahnya, dan Sara, puteri Raguel, turun dari bilik atas itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kuarahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9)
1. Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas diriku.
2. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
3. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
4. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.

Inilah Injil Suci menurut Markus (12:18-27)
     
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
   
Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan

  Kapanpun kita melihat seseorang dalam kesengsaraan, itu akan membangkitkan simpati kita.

Menderita sendirian bisa menjadi salah satu penderitaan terbesar karena kesepian itu sendiri adalah kesengsaraan yang besar.

Pada bacaan pertama, kita mendengar doa ratapan Tobit. Kalimat doanya itu "
Engkau adil, ya Tuhan, dan adillah semua perbuatan-Mu. Segala tindakan-Mu penuh belas kasih dan kebenaran. Engkaulah hakim atas dunia semesta. Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah akan daku, pandanglah aku. Janganlah aku Kauhukum sekedar dosa dan kekhilafanku atau setimpal dengan dosa nenek moyangku!..." mengatakan itu semua, bahwa dia sendirian dalam penderitaannya.

Tetapi di bagian yang sama, tepat setelah doa ratapannya, kita juga mendengar bahwa "
Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara, puteri Raguel, di kota Ekbatana di negeri Media mendengar dirinya dihina oleh seorang pelayan perempuan ayahnya."
 
Di akhir bacaan pertama, kita juga mendengar bahwa doa masing-masing dari mereka mendapat berkat di hadapan Tuhan Allah dan Rafael diutus untuk membawa kesembuhan bagi mereka berdua.

Sungguh, Tuhan mendengar teriakan mereka yang kesepian dan terhilang, yang terkecil dan yang terakhir, karena mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki siapa pun untuk dituju dan mereka hanya memiliki Tuhan untuk membantu mereka.

Bagi mereka, Tuhan adalah satu-satunya harapan mereka dan ketika Tuhan menjawab tangisan mereka, mereka akan tahu siapa Tuhan itu.

Tuhan adalah Tuhan yang hidup dan Dia adalah Tuhan kehidupan dan cinta. Dia mengangkat mereka yang menderita dan Dia membangkitkan yang miskin sehingga mereka dapat mengalami kasih dan belas kasihan-Nya.

Semoga kita dalam kesengsaraan kita berbalik kepada Tuhan dan menerima belas kasihan-Nya. 
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mrk 12:27)
    
Allah itu bukanlah Allah orang-orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Selasa, 01 Juni 2021 Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir


Selasa, 01 Juni 2021

Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir
   
“Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong-moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh." --- St Yustinus
             
Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)
  
     Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak memedulikan perintah-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Alleluya.      
  
The wicked have told me lies, but not so is your law:ispoke of your decrees before kings, and was not confounded. Alleluya.
 
Doa Pagi

Allah Bapa sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya hari ini kami mohon, berilah kami agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Tobit (2:9-14) 
        
"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu."
           
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
     
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:13-17)
   
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
      
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan


Pada bacaan pertama, kita mendengar tentang bagaimana Tobit, seorang pria yang sangat beriman, mengalami kesusahan dan kesengsaraan dalam hidup.

Dia menjadi buta karena kecelakaan yang aneh dan dia harus bergantung pada kemurahan hati orang lain.

Juga ketika dia salah menuduh istrinya mencuri seekor domba, Hana, istrinya juga membalas dengan mencemooh iman dan perbuatan baiknya.

Demikianlah pencobaan dan kekacauan yang harus dilalui semua orang, dan itu termasuk orang-orang beriman yang percaya dan percaya kepada Tuhan.

Bahkan bagi Yesus yang datang untuk mengasihi orang dan berbuat baik, para imam kepala dan ahli Taurat dan tua-tua mengirim orang Farisi untuk mempertanyakan Yesus tentang membayar pajak, dengan maksud untuk menangkap-Nya atas sesuatu yang Dia katakan.

Yesus bisa saja merasa jijik dengan semua rencana dan rencana itu tetapi Dia mengubahnya menjadi kesempatan untuk mengajar orang-orang dan itu juga membuat para penanya-Nya bingung.

Jadi dalam menghadapi kesusahan dan kekacauan, kita perlu bertanya pada diri sendiri: Apa yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan? (Roma 8:35)

Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita? (Roma 8:31) Atau apa yang bisa melawan kita? Kesulitan? Gejolak?
 
Kita milik Tuhan. Marilah kita tetap percaya kepada-Nya dan berjuang dalam pertandingan iman yang baik. Tuhan memberkati.
 
           
Antifon Komuni (1Kor 2:2)
 
Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
 
I resolved to know nothing while i was with you except Jesus Christ, and him crucified 


Doa Malam
 
Allah Bapa yang Mahamulia, nama-Mu kami muliakan, bila kami saling menaruh cinta kasih, karena Engkau sendirilah cinta kasih yang menghidupi kami, maka kami bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Senin, 31 Mei 2021 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

 

Senin, 31 Mei 2021
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet
 
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)
          
Antifon Pembuka
    
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
       
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
      
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.           
       
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

  
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau
           
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
  


"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
  
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45) 
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
 
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
  

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

   
Renungan

   

     


Awal pesta ini terjadi pada awal abad ke-13 pada puncak devosi Maria.

Pesta ini kemudian diperluas ke seluruh Gereja pada tahun 1389 dengan harapan bahwa Kristus dan Bunda-Nya akan mengunjungi Gereja dan mengakhiri perpecahan dan perpecahan yang merobek Gereja Kristus.

Namun, pesta ini tetap relevan dan penting sekarang seperti dulu dan selama berabad-abad.

Dan pesta ini relevan dan penting bagi Gereja serta bagi kita masing-masing.

Sama seperti Gereja menghadapi banyak momen kelam dan mengerikan dalam sejarahnya, kita juga menghadapi banyak pencobaan dan tantangan sewaktu kita berusaha untuk menjalankan iman kita.

Kadang-kadang, kesusahan, rasa sakit dan luka mungkin terlalu tak tertahankan dan iman kita terguncang dan harapan kita goyah dan cinta kita mengering.

Namun, Tuhan berjanji untuk memberikan bantuan dan kekuatan kepada kita.
  
Pesta ini adalah perayaan Tuhan yang adalah Penyelamat kita.

Itulah mengapa bacaan pertama berbunyi:
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
   
Ya, Bunda Allah datang bersama Tuhan untuk mengunjungi umat-Nya yang membutuhkan.

Bunda Allah juga akan datang bersama Tuhan Yesus untuk mengunjungi kita dalam kebutuhan kita dan terutama saat kita mengalami kesusahan.

Tuhan telah melakukan hal-hal besar untuk Maria, Tuhan juga akan melakukan hal-hal besar untuk kita.

Untuk itu kita hanya perlu bersukacita dan bersorak kegirangan serta mengucap syukur kepada Tuhan Juruselamat kita.
  
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
 
Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya. 
   
Doa Malam
 
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau memilih Maria menjadi Bunda penebus dalam hidup ini. Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah ini. Pun pula kami bersyukur atas penyertaan dan rahmat-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami sepanjang bulan Mei ini, yang didedikasikan sebagai Bulan Maria. Semoga Bunda surgawi menuntun kami agar sampai kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
       
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)
 

RENUNGAN PAGI

Minggu, 30 Mei 2021 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 

Minggu, 30 Mei 2021
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
“Dihina karena rupa-Nya namun sesungguhnya Ia dikagumi, [Yesus adalah], Sang Penebus, Penyelamat, Pemberi Damai, Sang Sabda, Ia yang jelas adalah Tuhan yang benar, Ia yang setingkat dengan Allah seluruh alam semesta sebab Ia adalah Putra-Nya.” (ibid., 10:110:1) (St. Klemens dari Alexandria)


Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 
Doa Pagi

Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)
   
 
"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"
    
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)
    
"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"
       
Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Suci menurut Matius (28:16-20)
     
"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
          
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan 
 Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus.  
   
Allah Tritunggal apa maknanya bagi kita? Apakah kita benar-benar mengerti arti Tritunggal? Atau apakah kata itu telah berubah menjadi arti lain?

Jika kita mengalami kesulitan dalam menemukan makna di dalam Tuhan sebagai Tritunggal selain dari apa yang telah diajarkan kepada kita, kita tidak sendiri.

Pujangga Agung Gereja St. Agustinus dari Hippo menghabiskan lebih dari 30 tahun mengerjakan risalahnya "De Trinitate" [tentang Tritunggal Mahakudus], berusaha untuk mendapatkan penjelasan yang dapat dimengerti untuk misteri Tritunggal.

Suatu hari dia sedang berjalan di tepi pantai sambil merenungkan dan mencoba memahami misteri Tritunggal Mahakudus ketika dia melihat seorang anak kecil berlari bolak-balik dari air ke suatu tempat di pantai. Anak laki-laki itu menggunakan kerang laut untuk membawa air dari laut dan menuangkannya ke dalam lubang kecil di pasir.

St. Agustinus mendekatinya dan bertanya, "Anakku, apa yang kamu lakukan?" "Saya mencoba memasukkan semua laut ke dalam lubang ini," jawab anak laki-laki itu. “Tetapi itu tidak mungkin, Nak, lubang itu tidak bisa menampung semua air itu,” kata St. Augustine.

Anak laki-laki itu berhenti, berdiri, menatap mata Agustinus, dan menjawab, "Ini tidak lebih tidak mungkin daripada apa yang engkau coba lakukan - untuk memahami besarnya misteri Tritunggal Mahakudus dengan kecerdasan kecilmu."

Agustinus terserap oleh respon yang begitu tajam dari anak itu, dan mengalihkan pandangan darinya untuk sementara waktu. Ketika dia menunduk untuk menanyakan sesuatu yang lain, anak laki-laki itu telah menghilang.

Ada yang mengatakan bahwa itu adalah Malaikat yang diutus oleh Tuhan untuk mengajarkan St. Agustinus pelajaran tentang kesombongan dalam belajar. Yang lain menegaskan itu adalah Yesus sendiri yang menampakkan diri kepada Agustinus untuk mengingatkannya tentang batas-batas pemahaman manusia tentang misteri besar iman kita.

Lewat kisah ini, kerang laut telah menjadi lambang Santo Agustinus dan studi teologi.

Dan kisah ini, bersama dengan perikop Injil hari ini, mengingatkan kita akan misteri yang telah kita selami, dan itulah misteri Pembaptisan.

Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

Seperti cangkang, kita hanya bisa memahami begitu banyak misteri Tuhan.

Tapi seperti cangkangnya, kita juga menyimpan misteri Tuhan dan misteri itu adalah cinta Tuhan.

Kita memperoleh kasih Tuhan dengan cangkang hati kita dan kita mencurahkannya ke pasir dunia di sekitar kita.

Air kasih Tuhan meresap ke pasir dan sepertinya tidak segera kita lihat hasilnya, dan kita pikir itu sia-sia.
       
Makna kasih Tuhan tidak berubah namun pada saat yang sama itu juga bertumbuh, dan akan terus bertumbuh, dan seperti yang Yesus janjikan kepada kita dalam Injil, itu akan terus bertumbuh sampai akhir zaman.. [RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.

“Seseorang yang menyangkal bahwa Kristus adalah Tuhan tidak dapat menjadi bait Roh Kudus-Nya …” (St. Siprianus, Letters 73:12 [A.D. 253]).

Sabtu, 29 Mei 2021 Hari Biasa Pekan VIII

 

Sabtu, 29 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VIII
       
 Dalam gereja yang telah dipersembahkan atau diberkati secara legitim, dapat dilaksanakan semua kegiatan ibadat ilahi, dengan tetap menghormati hak-hak paroki. Hendaknya semua orang yang bersangkutan berusaha agar di gereja-gereja dipelihara kebersihan dan keindahan yang layak bagi rumah Allah dan agar segala sesuatu yang tidak cocok dengan kesucian tempat itu dijauhkan dari padanya. (Kitab Hukum Kanonik, 1219-1220 § 1)
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Sebab Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (51:12-20)
    
"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."
     
Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: 9a)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a,17c)
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
        
Inilah Injil Suci menurut Markus (11:27-33)
      
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
    
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
  
Renungan
     

Tidak mudah untuk mengakui bahwa kita salah, apalagi jika kita dihadapkan pada fakta.

Bahkan lebih sulit bagi orang yang berwenang untuk mengakui bahwa mereka salah.

Karena hanya ada terlalu banyak kerugian.

Ketika pihak berwenang mengkonfrontasi Yesus, Yesus-lah yang menyampaikan fakta.

Tapi dalam menolak untuk mengakui fakta, dan dengan mengatakan "Kami tidak tahu", pihak berwenang telah mengungkap diri mereka sendiri.

Ironisnya, adalah orang-orang yang memiliki otoritas yang mempertanyakan otoritas mereka sendiri.

Kita semua adalah orang yang memiliki otoritas dalam beberapa hal.

Beberapa dari kita adalah orangtua yang memiliki otoritas atas anak-anak kita.

Beberapa dari kita adalah supervisor dan manajer yang memiliki otoritas atas bawahan kita.

Tetapi otoritas ini diberikan kepada kita untuk membedakan apa yang datang dari Tuhan dan untuk melakukan hal yang benar.

Dengan kata lain, otoritas identik dengan pelayanan.

Kita melayani anak-anak kita dengan mengajari mereka nilai-nilai yang benar.

Kita melayani bawahan kita dengan keadilan.

Kita melayani seperti yang Yesus lakukan, yang datang untuk melayani dengan menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani kebenaran dalam kasih.

    
Antifon Komuni (Mzm 53:5-6)
 
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
     
 Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Yesus Putra-Mu telah Kauutus memberi kesaksian dengan penuh kuasa. Kami mohon berilah kami Roh-Nya agar kami pun dapat memberi kesaksian dengan tabah dan penuh wibawa yang berasal dari pada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
 

 

“Rosario merupakan doa kontemplatif yang sangat indah. Tanpa dimensi kontemplatif ini, doa Rosario akan kehilangan maknanya” (St. Yohanes Paulus II)

 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy