Bulan Kitab Suci Keuskupan Agung Semarang dan Keuskupan Agung Jakarta

Daftar Renungan Bulan Kitab Suci Keuskupan Agung Semarang dan Keuskupan Agung Jakarta, silahkan buka link, jika tidak tersedia silahkan buka link di bagian kanan atau cari di google search custom engine.

KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

  1. Pertemuan I Bulan Kitab Suci Keuskupan Agung Semarang: Kebersamaan Meneguhkan Iman
  2. Pertemuan II Bulan Kitab Suci: Keuskupan Agung Semarang: HEROISME IMAN: TAAT SETIA KEPADA ALLAH, TEGAS MENOLAK ILAH-ILAH
  3. Pertemuan III Bulan Kitab Suci: Keuskupan Agung Semarang: Kematian, kebangkitan badan, dan kehidupan kekal
  4. Pertemuan IV Bulan Kitab Suci: Keuskupan Agung Semarang: Ajaran Mengenai Surga, Api Penyucian, dan Neraka

BKSN KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

  1. Pertemuan I Keuskupan Agung Jakarta: Perjuangan Hidup Dalam Diriku
  2. Pertemuan II Bulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta: Perjuangan Hidup Dalam Keluarga

Kamis, 01 Oktober 2009 :: PW. St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, Prw PujG

Kamis, 01 Oktober 2009
PW. St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, PrwPujG

“Sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”


Doa Renungan


Ya Tuhan, terimakasih atas hari yang baru ini. Puji syukur kami sampaikan kepada-Mu yang masih memberikan nafas kehidupan kepada kami. Kami akan memulai hari ini, kami mohon Engkau memberkati sehingga kami dapat menjadi pekerja di ladang-Mu yang subur. Sebab Engkaulah asal dan tujuan hidup kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nehemia (8:1-5a.6-7.8b-13)

"Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!"

Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka. Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah. Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu. Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!" Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-11)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-12)

"Semoga damaimu menyertai dia."

Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Teresa dari Kanak-kanak Yesus, perawan dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Yesus, tentu Engkau senang mempunyai mainan. Biarlah saya menjadi mainanMu. Anggap saja saya ini bola-Mu. Bila akan Kauangkat, betapa senang hariku. Jika hendak Kausepak kian kemari, silahkan. Dan kalau hendak Kautinggal di pojok kamar lantaran bosan, boleh saja. Saya akan menunggu dengan sabar dan setia. Tetapi kalau hendak Kautusuk…O, Yesus, tentu itu sakit sekali, namun terjadilah kehendakMu” (Yayasan Cipta Loka Caraka: Ensiklopedi Orang Kudus, Jakarta 1985, hal 292), demikian kata-kata atau doa Teresa. Apa yang didoakan didoakan Teresa ini kiranya menanggapi sabda Yesus :”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala”. St.Teresa kiranya menjadi teladan dalam penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan dan kaul/keutamaan ketaatan serta kerendahan hati. Maka baiklah kita sebagai orang beriman meneladannya dalam hidup kita sehari-hari. Tantangan untuk taat dan rendah hati pada masa kini memang cukup berat, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang di sekitar kita cenderung untuk menjadi sombong dan kurang taat pada aneka macam aturan daan tatanan hidup bersama. Tantangan juga dapat muncul dari dalam diri kita sendiri antara lain ketakutan dan kemalasan. Kamu berharap para orangtua atau pemimpin dapat menjadi teladan dalam hal penghayatan ketaatan dan kerendahan hati. Di samping itu kami juga berharap kepada rekan muda-mudi atau pelajar untuk berani mempersembahkan diri kepada Tuhan dengan hidup membiara atau imamat.

· "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Neh 8:11). Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan kita. Berbagai tantangan dan keterbatasan diri kita sering membuat kita bersusah hati karena kita harus bekerja keras dan berat serta berjuang dengan pengorbanan diri. “Tuhan itulah perlindunganmu”, demikian peringatan atau nasihat yang selayaknya menjadi pegangan kita. Bersama dan bersatu dengan Tuhan kita akan mampu mengatasi aneka tantangan dan hambatan, maka biarkanlah Dia hidup dan bekerja dalam dan melalui diri kita yang lemah dan rapuh. Marilah kita hayati apa yang dihayati Paulus ini: ”Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami “(2Kor 4:7). Harta kita adalah panggilan, fungsi, jabatan atau kedudukan kita masing-masing. Jika kita sukses atau berhasil dalam panggilan, fungsi, jabatan atau kedudukan, marilah hal itu kita hayati sebagai karya dan kekuatan Tuhan yang melimpah-ruah dalam diri kita yang rapuh dan lemah. Dengan kata lain semakin sukses atau berhasil hendaknya juga semakin rendah hati. “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita”, artinya setiap hari hendaknya kita mempersembahkan diri seutuhnya kepada Penyelenggaraan Ilahi, taat dan setia pada kehendak Tuhan.

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah” (Mzm 19:8-11).


Jakarta, 1 Oktober 2009
Ignatius Sumarya, SJ


Note: bulan Oktober adalah bulan Rosario dan diharapkan setiap hari berdoa Rosario , entah pribadi atau bersama.

Rabu, 30 September 2009 :: Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Rabu, 30 September 2009
Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia -- Mzm 33:18a

Doa Renungan



Tuhan Yesus Kristus, pada peringatan Santo Hieronimus pada hari ini, aku mengenang kembali perjuangan besarnya untuk menerjemahkan Kitab Suci berdasarkan rasa cintanya yang begitu besar kepada umat beriman. Doronglah aku untuk selalu bersemangat dalam membaca dan merenungkan sabda-Mu sebagai penghargaan terhadap Santo Hieronimus dan terutama Engkau sendiri. Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nehemia (2:1-8)

"Jika raja menganggap baik, utusan hamba ke kota makam leluhur hamba, untuk membangunnya kembali."

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut. Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota , tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?" Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali." Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5)
1.Di tepi sungai-sungai Babel ,
di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu
kita menggantungkan kecapi kita.
2.Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita
meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian,
dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
"Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)

"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah”
(Neh 2:1-8; Luk 9:57-62)

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Hieronemus, Imam dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Hari ini adalah hari terakhir bulan Kitab Suci/September 2009. Kiranya di antara anda semua selama bulan Kitab Suci terlibat dalam aneka pendalaman Kitab Suci dalam berbagai kesempatan, dan mungkin juga telah ditemukan ayat-ayat atau teks kitab suci yang mengesan serta tergerak untuk menghayati atau melaksanakannya di dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain setelah membacakan dan mendengarkan ayat-ayat Kitab Suci anda tergerak untuk memperbaharui hidup, agar cara hidup dan cara bertindak lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Anda siap sedia untuk memperbaharui atau diperbaharui, dibentuk atau dibina oleh sabda-sabda Tuhan, maka hendaknya pesan atau peringatan Yesus ini diperhatikan:”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” . Kami harapkan anda melangkah maju terus tanpa kenal lelah, setia memperbaharui diri atau diperbaharui orang lain. Jauhkan aneka macam bentuk mangkir atau malas yang sering menggejala dalam alasan yang nampak rational dan tak terbantahkan, misalnya ‘urusan keluarga, off the record’. Dengan kata lain sebagai orang yang telah dibaptis hendaknya setia pada janji baptis, yang menjadi imam setia pada janji imamat, yang berkeluarga setia pada janji perkawinan dan yang hidup membiara setia pada tri-kaulnya dst.. Mereka yang sedang belajar setia pada janji pelajar sehingga semakin terampil belajar, dan mereka yang bekerja setia pada janji kerja sehingga terampil bekerja. Maju terus, jangan menoleh ke belakang, namun sekali-kali menoleh ke belakang dalam rangka refleksi silahkan. Kita percayakan diri kita kepada Penyelenggaraan Ilahi, kepada kehendak Allah.

· "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?”(Neh 2:3), demikian kata seorang pelayan kepada rajanya. “Pekuburan nenek moyang” merupakan symbol penghormatan kepada nenek moyang, dan mungkin dengan menyaksikan pekuburan nenek moyang yang baik orang juga akan teringat dan terkenang akan nasihat-nasihat baik dari nenek moyang, sebaliknya jika pekuburan nenek moyang amburadul atau berantakan serta kumuh, mungkin melambangkan tiada yang mengesan dari nenek moyang. Amburadul, berantakan atua kekumuhan pekuburan nenek moyang juga dapat melambangkan bahwa kita, para penerus hidup dan bertindak seenaknya sendiri, tidak memperhatikan dan melaksanakan aneka macam nasihat baik dari nenek moyang. Kata-kata atau ayat-ayat dalam Kitab Suci boleh dikatakan sebagai ajaran, nasihat, petuah atau perintah ‘nenek moyang’ kepada kita semua. Jika cara hidup dan cara bertindak amburadul dan tidak teratur ada kemungkinan kita kurang atau menghayati sabda-sabda Tuhan atau janji-janji yang pernah kita ikrarkan. Marilah kita buka, baca dan renungkan teks janji yang pernah kita ikrarkan guna memperbaiki cara hidup dan cara bertindak kita yang amburadul. Jika perlu baiklah kita menyepi sejenak, entah satu jam, satu atau dua hari, untuk mawas diri perihal cara hidup dan cara bertindak kita, apakah sudah sesuai dengan janji-janji yang pernah kita ikrarkan; dalam menyepi ini dapat sendiri atau berdua atau bertiga, jika suami-isteri hendaknya berdua bersama dengan pasangan hidupnya. Moga-moga rumus janji-janji tidak menjadi ‘kuburan mati’, melainkan hidup dan menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita.



Jakarta, 30 September 2009


Ignatius Sumarya, SJ

Rabu, 30 September 2009 :: Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Rabu, 30 September 2009
Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia -- Mzm 33:18a

Doa Renungan



Tuhan Yesus Kristus, pada peringatan Santo Hieronimus pada hari ini, aku mengenang kembali perjuangan besarnya untuk menerjemahkan Kitab Suci berdasarkan rasa cintanya yang begitu besar kepada umat beriman. Doronglah aku untuk selalu bersemangat dalam membaca dan merenungkan sabda-Mu sebagai penghargaan terhadap Santo Hieronimus dan terutama Engkau sendiri. Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nehemia (2:1-8)

"Jika raja menganggap baik, utusan hamba ke kota makam leluhur hamba, untuk membangunnya kembali."

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut. Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota , tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?" Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali." Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5)
1.Di tepi sungai-sungai Babel ,
di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion.
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu
kita menggantungkan kecapi kita.
2.Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita
meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian,
dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
"Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)

"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah”
(Neh 2:1-8; Luk 9:57-62)

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Hieronemus, Imam dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Hari ini adalah hari terakhir bulan Kitab Suci/September 2009. Kiranya di antara anda semua selama bulan Kitab Suci terlibat dalam aneka pendalaman Kitab Suci dalam berbagai kesempatan, dan mungkin juga telah ditemukan ayat-ayat atau teks kitab suci yang mengesan serta tergerak untuk menghayati atau melaksanakannya di dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain setelah membacakan dan mendengarkan ayat-ayat Kitab Suci anda tergerak untuk memperbaharui hidup, agar cara hidup dan cara bertindak lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Anda siap sedia untuk memperbaharui atau diperbaharui, dibentuk atau dibina oleh sabda-sabda Tuhan, maka hendaknya pesan atau peringatan Yesus ini diperhatikan:”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” . Kami harapkan anda melangkah maju terus tanpa kenal lelah, setia memperbaharui diri atau diperbaharui orang lain. Jauhkan aneka macam bentuk mangkir atau malas yang sering menggejala dalam alasan yang nampak rational dan tak terbantahkan, misalnya ‘urusan keluarga, off the record’. Dengan kata lain sebagai orang yang telah dibaptis hendaknya setia pada janji baptis, yang menjadi imam setia pada janji imamat, yang berkeluarga setia pada janji perkawinan dan yang hidup membiara setia pada tri-kaulnya dst.. Mereka yang sedang belajar setia pada janji pelajar sehingga semakin terampil belajar, dan mereka yang bekerja setia pada janji kerja sehingga terampil bekerja. Maju terus, jangan menoleh ke belakang, namun sekali-kali menoleh ke belakang dalam rangka refleksi silahkan. Kita percayakan diri kita kepada Penyelenggaraan Ilahi, kepada kehendak Allah.

· "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?”(Neh 2:3), demikian kata seorang pelayan kepada rajanya. “Pekuburan nenek moyang” merupakan symbol penghormatan kepada nenek moyang, dan mungkin dengan menyaksikan pekuburan nenek moyang yang baik orang juga akan teringat dan terkenang akan nasihat-nasihat baik dari nenek moyang, sebaliknya jika pekuburan nenek moyang amburadul atau berantakan serta kumuh, mungkin melambangkan tiada yang mengesan dari nenek moyang. Amburadul, berantakan atua kekumuhan pekuburan nenek moyang juga dapat melambangkan bahwa kita, para penerus hidup dan bertindak seenaknya sendiri, tidak memperhatikan dan melaksanakan aneka macam nasihat baik dari nenek moyang. Kata-kata atau ayat-ayat dalam Kitab Suci boleh dikatakan sebagai ajaran, nasihat, petuah atau perintah ‘nenek moyang’ kepada kita semua. Jika cara hidup dan cara bertindak amburadul dan tidak teratur ada kemungkinan kita kurang atau menghayati sabda-sabda Tuhan atau janji-janji yang pernah kita ikrarkan. Marilah kita buka, baca dan renungkan teks janji yang pernah kita ikrarkan guna memperbaiki cara hidup dan cara bertindak kita yang amburadul. Jika perlu baiklah kita menyepi sejenak, entah satu jam, satu atau dua hari, untuk mawas diri perihal cara hidup dan cara bertindak kita, apakah sudah sesuai dengan janji-janji yang pernah kita ikrarkan; dalam menyepi ini dapat sendiri atau berdua atau bertiga, jika suami-isteri hendaknya berdua bersama dengan pasangan hidupnya. Moga-moga rumus janji-janji tidak menjadi ‘kuburan mati’, melainkan hidup dan menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita.



Jakarta, 30 September 2009


Ignatius Sumarya, SJ

Selasa, 29 September 2009 :: Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Selasa, 29 September 2009
Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar -- Mat 13:16

Doa Renungan

Allah Bapa yang Mahakuasa, terimakasih bahwa Engkau telah mengutus ketiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael, untuk menjaga keselamatan rohani kami. Semoga melalui pesta mereka pada hari ini aku menjadi semakin sadar akan kasih dan perhatian-Mu yang besar kepadaku. Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat.
(Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya "Karena Aku berkata kepadamu: "Aku melihat engkau di bawah pohon ara", maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Ada tiga malaikat agung yang kita rayakan hari ini. Malaikat-malaikat agung itu adalah Rafael, Gabriel, dan Mikael. Malaikat Rafael kita kenal dari Kitab Tobit. Sementara Gabriel adalah malaikat pembawa kabar gembira kepada Maria. Mikael kita kenal sebagai panglima para malaikat yang berhasil mengalahkan setan. Dalam Injil, Yesus juga menyebutkan para malaikat yang akan turun naik dari surga ke dunia.

Para malaikat mempunyai tugas masing-masing sesuai yang diberikan oleh Allah. Mereka juga berperan dalam kerangka penyelamatan dunia oleh Allah melalui Yesus Kristus. Peran para malaikat kiranya dapat memberikan teladan kepada kita untuk juga setia pada tugas dan panggilan kita yang telah diberikan oleh Allah. Pesta hari ini mengajak kita untuk bersama para Malaikat Agung dan penghuni surga memenuhi perutusan kita mewartakan kebaikan Allah kepada setiap mahkluk yang kita jumpai.

Ya Allah, berilah aku kesetiaan untuk menjadi pembawa kabar sukacita-Mu. Amin.




Ziarah Batin 2009 Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 28 September - 04 Oktober

Bacaan Harian 28 September - 04 Oktober

Senin, 28 September:
Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Za 8:1-8; Mzm 102:16-21.29.22-23; Luk 9: 46-50.

Selasa, 29 September:
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung (P).
Dan 7:9-10.13-14 atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-5; Yoh 1:47-51.

Rabu, 30 September:
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja (P).
Neh 2:1-8; Mzm 137:1-5; Luk 9:57-62.

Kamis, 01 Oktober:
Pesta Sta. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan Pujangga Gereja (P).
Neh 8:1-4a.5-6.7b-12; Mzm 19:9-11; Luk 10:1-12.

Jumat, 02 Oktober:
Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung (P).
Kel 23:20-23a; Mzm 27:7-9c.13-14; Mat 18:1-5.10.

Sabtu, 03 Oktober:
Hari Biasa Pekan XXVI (H).
Bar 4:5-12.27-29; Mzm 69:33-37; Luk 10: 17-24.
(Bulan Oktober adalah Bulan Rosario. Dianjurkan oleh Paus hendaknya selama bulan Oktober doa rosario ditingkatkan dalam lingkungan umat dan keluarga).

Minggu, 04 Oktober:
Hari Minggu Biasa Pekan XXVII (H).
Kej 2:18-24; Mzm 128:1-6; Ibr 2: 9-11; Mrk 10:2-16.

Senin, 28 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXVI

Senin, 28 September 2009
Hari Biasa Pekan XXVI

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.


Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajarkan kepada kami bahwa siapa yang terkecil di antara kami akan menjadi yang terbesar. Doronglah kami sepanjang hari ini untuk dapat melayani sesama kami dengan didasari oleh kerendahan hati kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (8:1-8)

"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."

Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?" Demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat.
(Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)

"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar." Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Nama Yesus memiliki kuasa. Kisah Injil hari ini menyatakan bagaimana nama Yesus dipakai dan memiliki kuasa. Pertama, Yesus menegaskan bahwa orang yang menyambut seorang anak kecil atau orang miskin, menyambut “dalam nama-Nya” (ay. 48). Apakah artinya? Anak kecil dan orang miskin adalah kelompok orang dalam masyarakat masa itu yang tidak mempunyai hak. Mereka bergantung pada orang lain. Dengan demikian, menerima mereka berarti kita memberikan pengharapan kepada mereka. Pengharapan itu menjadi nyata karena bersama dengan Yesus sendiri. Menerima mereka sama dengan menerima mereka dalam nama Yesus. Kedua, kuasa Yesus dipakai oleh orang untuk menyembuhkan. Namun, kuasa ini diberikan hanya kepada orang yang percaya kepada Yesus. Tanpa kepercayaan, tidak ada kuasa Yesus.

Apakah kita juga mau menerima sesama seperti ajakan Yesus? Kita menerima sesama kita dalam nama Yesus? Percayakah kita akan kuasa Yesus dalam kehidupan kita?

Ya Yesus, kadang aku menyebut nama-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari tanpa kami sadari. Bantulah aku agar aku makin menyadari pribadi-Mu manakala aku menyebut nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2009 (Renungan dan Catatan Harian)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy