Kamis, 26 September 2024
Hari Biasa Pekan XXV
”Tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa jika tidak mempunyai Gereja sebagai Bunda” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Pkh 1:9)
Apa yang pernah ada akan ada
lagi, dan apa yang pernah terjadi akan terjadi lagi; tiada sesuatu pun yang
baru di dunia ini.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami mengimani Dia, yang
bagaikan Elia baru, mengajar kami menikmati kehadiran-Mu di
tengah-tengah kami, yaitu Yesus Putra-Mu yang membaptis kami dengan Roh
Kudus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
 |
Credit:ThamKC/istock.com |
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2-11)
"Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu
adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di
bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain
datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu
terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan,
lalu berputar ke utara, terus menerus ia berputar, dan dalam putarannya
angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga
menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata
tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang
pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada
sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat
dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah
ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan
dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada
kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.