Minggu, 17 Agustus 2014
Hari Minggu Biasa XX
Dalam
doa kepada Bapa, Yesus berterima kasih, sebelum Ia menerima
anugerah-Nya. Dengan demikian Ia mengajar kita, supaya bertindak dalam
keberanian yang sama sebagai seorang anak: "Apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya" (Mrk 11:24). Ini
merupakan kekuatan doa, karena "tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya" (Mrk 9:23) dan "tidak bimbang" (Mat 21:21) dalam iman ini.
Yesus bersedih hati karena "ketidakpercayaan" (Mrk 6:6) sanak Keluarga
dan "orang yang kurang percaya" di antara murid-inurid-Nya (Mat 8:26),
dan Ia amat kagum akan "iman besar" dari perwira Roma (Mat 8:10) dan
wanita Kanaan Bdk. Mat 15:28. (Katekismus Gereja Katolik, 2610)
BACAAN DAN RENUNGAN INI UNTUK MISA YANG DISELENGGARAKAN DI LUAR INDONESIA. UNTUK YANG DI INDONESIA GUNAKAN BACAAN HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (WARNA LITURGI PUTIH)
Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)
Ya
Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau
urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di
tempat lain.
Turn your eyes, O God, our shield; and look on
the face of your anointed one; one day within your courts is better than
a thousand elsewhere.
Protector noster aspice, Deus, et respice in faciem Christi tui: quia melior est dies una in atriis tuis super millia.
Pengantar
Kerendahan
hati dan kepercayaan yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan telah
menjadi tanda nyata bahwa Allah pun berkenan menyelamatkan setiap orang
yang mau beriman kepada-Nya. Karya keselamatan Allah tidak pernah
dibatasi oleh sekat-sekat teritori, tetapi sangat tergantung pada sikap
manusia: apakah mau menerima atau menolaknya?
Doa Pagi
Ya
Allah, Engkau menyediakan karunia bagi mereka yang mengasihi-Mu bahkan
sebelum mereka minta. Curahkanlah kasih sayang-Mu ke dalam hati kami
supaya kami, yang mengasihi Engkau dalam segalanya dan di atas
segalanya, diperkenankan menikmati pemenuhan janji-Mu, lebih dari yang
kami rindukan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (56:1.6-7)
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
Beginilah
firman Tuhan: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar
lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan
dinyatakan. Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan
untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi
hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak
menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan
Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban
sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku
akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4)1.
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia
menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan
keselamatan-Mu di antara segala bangsa.2. Kiranya suku-suku bangsa
bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa
dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.3. Kiranya
bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa
semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala
ujung bumi takwa kepada-Nya. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:13-15.29-32)
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
Saudara-saudara,
aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena
aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal
itu kemuliaan pelayananku, yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan
cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat
menyelamatkan beberapa orang dari mereka. Sebab jika penolakan mereka
berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti
lain dari pada hidup dari antara orang mati? Sebab Allah tidak
menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu
dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh
ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya
oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh
kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan,
supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada AllahBait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kaliAyat. (Mat 4:23)Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
"Hai Ibu, sungguh besar imanmu!"
Pada
suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku,
ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia
mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu
mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar
Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai Ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Adam dan Hawa tidak taat kepada kehendak Allah
sehingga manusia ikut jatuh dalam dosa. Berkat ketaatan Yesus kepada kehendak
Bapa, manusia selamat. Hubungan manusia dengan Allah yang rusak karena dosa
diperbaiki kembali. Karena pada dasarnya, Allah ingin manusia itu selamat dan
bahagia. Maka, orang beriman yang taat akan mampu menyelamatkan sesamanya.
Perempuan Kanaan dalam Injil hari ini bukanlah tipe orang yang ragu.
Dia adalah orang yang begitu yakin akan apa yang dimintanya. Kendati
Yesus secara agak kasar menolak permintaannya, namun dia tidak berputus
asa. Dia tetap teguh memohon kesembuhan bagi anaknya. Karena keteguhan
imannya itu, Yesus mengabulkan permohonannya dan menyembuhkan anak itu.
Permohonan dengan keyakinan yang sangat kuat pasti akan dikabulkan.
Sikap
dan cara ibu tersebut bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi setiap
orang dalam memperjuangkan sebuah hasil yang diharapkan. Tidak gampang
putus asa dan menyerah pada keadaan. Kencederungan untuk cepat
memperoleh hasil dan tidak mau berjuang dengan gigih akan menggoda
seseorang untuk mengambil jalan pintas dengan membenarkan segala cara
sekalipun merugikan orang lain. Keteguhan dan kegigihan dalam perjuangan
merupakan gambaran akan iman yang kokoh, baginya Tuhan akan memberikan
pujian dan berkat-Nya.
Ajakan nabi Yesaya dalam bacaan I hari
ini semoga menjadi refleksi bagi kita. Ketidakadilan pada masa kini
merajalela
dimana-mana: para penegak hukum seperti hakim maupun polisi dengan mudah
bertindak tidak adil karena uang. Kepada kita semua juga diajak untuk
“menahan diri dari setiap perbuatan jahat”. Godaan atau rayuan untuk
tidak tertib,
tidak adil dan berbuat jahat ada dimana-mana, kapan saja, tak kenal
ruang dan waktu, demikian pula sebaliknya hidup tertib, berbuat adil dan
berbuat baik juga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Mari kita
menjadikan keluarga sebagai penanaman nilai-nilah kristiani agar
anak-anak bisa bertumbuh dan berkembang di atas dasar yang benar
mengikuti jejak langkah Yesus sendiri.