Jumat, 06 Agustus 2010 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Jumat, 06 Agustus 2010
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
Jumat Pertama Dalam Bulan

Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia! (Mat 17:5c)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bergembira bersama dengan fajar menyingsing pada pagi hari ini. Banyak harapan maupun cita-cita yang tersimpan di dalam lubuk hatiku. Namun hanya ada satu harapan yang Kausukai dari kami, yaitu mengalami dan menyaksikan kemuliaan-Mu yang sesungguhnya. Semoga perjalanan hari ini memberikan pengalaman indah tentang kemuliaan Putra-Mu, Yesus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Daniel mengisahkan tentang kemuliaan Allah. Dalam kemuliaan itu, dia melihat kehadiran Anak Manusia yang diserahi kekuasaan atas semua makhluk. Dengan kata lain, keselamatan dan kemuliaan hidup kita sangat tergantung pada kemurahan hati Anak Manusia yang diberi kuasa oleh Allah.

Pembacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Iman yang diwartakan para murid berdasarkan kesaksian yang benar. Kesaksian dari pengalaman apa yang mereka lihat dan dengar sendiri. Iman itulah yang hendaknya kita pertahankan dan kembangkan terus menerus.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)

"Suara itu kami dengar datang dari surga."

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Mendengarkan dan melaksanakan sabda Yesus merupakan ungkapan iman yang paling mendalam. Sebab dengan mendengar, terungkap keterbukaan diri seseorang terhadap Yesus, dan dengan melaksanakannya iman seseorang menjadi penuh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)

"Ketika Yesus sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah."

Sekali peristiwa, Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, " Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, tampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia! (Mat 17:5c)

Rekan-rekan yang baik!

Luk 9:28b-36 menceritakan bagaimana Petrus, Yakobus dan Yohanes mengalami penampakan kemuliaan Yesus di atas gunung. Dengan penekanan yang di sana sini agak berbeda, peristiwa ini juga diceritakan dalam Mat 17:1-9 dan Mrk 9:2-10. Ketiga Injil itu sama-sama mengatakan bahwa ketiga murid itu diajak naik ke gunung, tetapi hanya Lukaslah yang menambahkan "untuk berdoa". Kemudian diceritakan bagaimana wajah dan pakaian Yesus menampakkan kemuliaannya. Saat itu juga tampillah Musa dan Elia. Dari situ pokok perhatian Injil Markus dan Matius beralih kepada Petrus serta tawarannya untuk mendirikan tiga kemah. Injil Lukas menampilkan beberapa hal khusus (Luk 9:31-33a; akan dibicarakan di bawah) sebelum menceritakan tawaran Petrus. Setelah usulan Petrus muncullah awan dan suara yang terdengar dari dalam awan itu. Di sini hanya Matius sajalah yang menyebutkan murid-murid itu tersungkur ketakutan tetapi Yesus datang menyentuh mereka agar tidak takut (Mat 17:6-7). Seterusnya ketiga Injil mengutarakan bahwa mereka hanya melihat Yesus sendirian saja. Dan peristiwa itu berakhir di situ. Injil Yohanes menyebutkan penampakan kemuliaan Yesus dengan cara lain, yakni dalam Yoh 1:14 "Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai anak tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran." Kata-kata ini mengungkapkan pengalaman salah satu dari ketiga murid yang menyaksikan kemuliaan Yesus di gunung, yaitu Yohanes sendiri.


MENGENAL SIAPA YESUS ITU


Penampakan kemuliaan Yesus ini diceritakan untuk menjawab pertanyaan siapa dia itu sebenarnya. Menurut Luk 7:18-23, ketika mendengar tindakan-tindakan Yesus, Yohanes Pembaptis mengutus dua orang muridnya bertanya kepada Yesus apakah dia itulah yang dinantikan-nantikan orang banyak. Yesus menjawab dengan menunjuk kepada hal-hal yang telah dibuatnya: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta sembuh, orang tuli mendengar kembali, orang mati bangkit, orang miskin menerima kabar baik. Kenyataan-kenyataan ini menunjukkan memang dia itulah Mesias yang dinanti-nantikan. Selanjutnya dalam Luk 9:7-9 disebutkan Herodes menjadi cemas mendengar ada orang yang amat berpengaruh di wilayahnya. Orang beranggapan dia itu Yohanes Pembaptis yang hidup kembali atau Nabi Elia yang dulu diangkat ke surga kini kembali, atau seorang nabi lain lagi. Maka Herodes ingin menemuinya dan menanyainya siapa dia itu sesungguhnya. Ia baru akan berjumpa dengan Yesus nanti ketika Pilatus menyuruh orang menghadapkan Yesus kepada Herodes yang ketika itu sedang berada di Yerusalem (Luk 23:7).


Kedua orang yang amat berbeda itikadnya itu sama-sama bertanya-tanya siapa sebenarnya Yesus. Ia sendiri sadar dirinya menjadi pertanyaan banyak orang. Suatu ketika, seperti diceritakan dalam Luk 9:18-21, Yesus menanyai murid-muridnya siapa dia itu menurut kata orang. Laporan mereka seperti yang didengar Herodes: ada orang yang mengatakan dia itu Yohanes Pembaptis, ada pula yang mengiranya Elia, yang lain berpikir mengenai seorang nabi lain. Namun bagi Petrus, dia itu "Mesias dari Tuhan". Yesus tidak menyangkal, tetapi ia lebih suka menjelaskan dirinya itu "Anak Manusia" yang harus mengalami penderitaan, wafat dan kebangkitan (Luk 9:22). Inilah sebetulnya ke-Mesias-an yang dijalankannya.


Jadi ada pelbagai gambaran mengenai siapa Yesus itu: dia itulah yang dinanti-nantikan banyak orang yang kehadirannya tak mungkin didiamkan saja, karena memang ia Mesias dari Tuhan, tapi yang betul-betul manusia. Dan kini dalam peristiwa penampakan kemuliaan ia dinyatakan Tuhan sebagai "anakKu yang Kupilih" (Luk 9:35), suatu ungkapan yang menggarisbawahi penugasan yang khusus. (Markus dan Matius memakai istilah "anakKu yang Kukasihi" yang menekankan hubungan khusus dengan Tuhan.) Penugasan apa? Bagaimana dimengerti oleh Yesus? Pembicaraan antara Yesus dengan Musa dan Elia dapat menjelaskannya.


TUJUAN PERJALANAN


Gunung serta awan melambangkan tempat hadirnya Yang Keramat. Umat Perjanjian Lama meninggalkan Mesir dan menyeberang laut untuk menemui Tuhan mereka di gunung Sinai. Dalam Kel 24:12-18 dikisahkan bagaimana Musa disuruh Tuhan naik ke atas gunung itu. Dan ketika Musa sudah di atas, ada awan menutupinya. Musa berada di atas menerima Taurat dari Tuhan sedangkan orang-orang lain berada di bawah. Begitu pula menurut 1 Raj 19:8-18 Tuhan menyatakan diri kepada Elia di gunung Horeb. Kedua tokoh yang muncul dalam peristiwa penampakan kemuliaan Yesus itu adalah tokoh-tokoh yang pernah menjumpai Tuhan dalam kemuliaanNya di gunungNya yang keramat. Kedua orang yang akrab dengan Tuhan itu kini datang bercakap-cakap dengan Yesus, juga di atas gunung.


Diutarakan dalam Luk 9:31 bahwa Musa dan Elia berbicara dengan Yesus mengenai "tujuan perjalanan"-nya yang akan dipenuhinya nanti di Yerusalem. Yang dimaksud ialah penderitaannya: ditolak oleh para pemimpin dan bahkan dibunuh, tetapi ia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Hal ini sudah disebutkannya sendiri dalam Luk 9:22, beberapa ayat sebelum kisah penampakan kemuliaan di gunung. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai tujuan perjalanan itu ialah "exodos", sama dengan nama kitab kedua dalam Taurat yang mengisahkan keluaran umat Tuhan dari perbudakan di Mesir untuk menjadi umat Tuhan yang merdeka. Penderitaan, wafat dan kebangkitannya di Yerusalem itu adalah juga keluaran. Yang dimaksud ialah keluaran bagi umat manusia dari perbudakan kekuatan dosa, dari kekuatan-kekuatan yang memisahkan manusia dari Tuhan. Yang dilakukan Yesus di Yerusalem ialah membawa manusia kembali kepada Tuhan. Inilah kiranya yang dimaksud dengan penugasan kepada Yesus sebagai anak yang dipilih Tuhan sendiri.


Pada saat itu terdengar suara "Dengarkanlah Dia!" Kata-kata ini bukan saja ditujukan kepada ketiga murid yang diajak ke gunung, tetapi kepada tiap orang yang mendengarkan Injil. Diajarkan agar ada perubahan dari sikap bertanya-tanya siapa Yesus itu dan usaha mencari jawabannya menjadi sikap mendengarkannya dengan khidmat. Hanya dengan demikian orang akan sampai pada pengertian yang mendalam mengenai siapa Yesus itu sebenarnya. Juga sikap mendengarkan ini akan membantu orang menerima hal-hal yang terasa sulit diterima: penderitaan dan wafatnya nanti.

PETRUS DAN KEDUA MURID LAIN

Dalam Injil Lukas disebutkan tujuan Yesus naik ke gunung ialah untuk berdoa. Injil-Injil lain tidak menyebutkannya. Bukan berarti mereka tidak mengetahuinya. Mengapa Lukas menambahkan hal ini? Amat boleh jadi untuk menjelaskan bahwa Yesus naik ke gunung bukan untuk menampakkan kemuliaannya, melainkan untuk berdoa. Dan justru ketika ia sedang berdoa di tempat itu, murid-muridnya menyaksikan kemuliaannya. Kemuliaan Yesus ialah kemuliaan orang yang terbuka bagi kehadiran Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan berdoa.

Lebih jauh dalam Luk 9:32 dikatakan bahwa "Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaannya dan kedua orang yang berdiri di dekatnya itu." Sebenarnya mereka dibangunkan oleh penampakan kemuliaan Yesus. Jadi bukan terbangun dan kemudian menyaksikannya. Reaksi Petrus dalam ayat 33 yang menawarkan tiga tenda itu penuh arti. Dulu Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya di dalam tenda. Petrus kiranya berpikir kini keilahian sebaiknya dihadirkan dalam tenda juga. Namun sesaat kemudian dalam ayat 36 dikatakan, ketika terdengar suara yang mengatakan Yesus itu anak terpilih yang patut didengarkan, "tampaklah Yesus seorang diri". Ia kembali seperti biasa. Dan dia itulah yang kini patut didengarkan. Bukan usaha untuk mendengar atau mencari kehadiran yang ada di "tenda". Boleh dikata "tenda" kehadiran ilahi yang sesungguhnya kini ada dalam ujud Yesus yang berada di tengah-tengah orang banyak itu.

MENDENGARKAN TUHAN PADA JALANNYA


Tentu saja pikiran Petrus dan kedua murid yang lain belum amat jelas. Mereka butuh waktu untuk menggarap pengalaman di atas gunung itu. Mereka belum dapat merumuskannya dan dikatakan mereka "diam seribu bahasa" mengenai hal itu. Terjemahan Indonesia "merahasiakannya" kurang baik karena menimbulkan kesan mereka tahu tetapi mau menutup-nutupi. Padahal maksudnya ialah untuk mengatakan bahwa kini mereka mengambil sikap "mendengarkan terus" agar makin menyadari apa yang sedang terjadi dalam diri Yesus.

Kita masing-masing memiliki pelbagai perkiraan dan anggapan mengenai siapa Yesus itu. Masalah yang paling penting bukan salah atau benar melainkan apakah kita bisa tetap membuka diri mendengarkan dia yang memang bisa dimengerti dengan macam-macam cara oleh banyak orang, termasuk kita sendiri. Dalam perjalanan ini secercah tanda kebesarannya tampak, juga bagi kita yang masih di sini. Seperti ketiga murid itu, kita juga boleh "diam dulu" untuk mengendapkan pengalaman sebelum berbicara mengenai siapa dia kepada banyak orang nanti.

Salam hangat,
A.Gianto



Bagikan

Kamis, 05 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Kamis, 05 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
Pemberkatan Basilika SP Maria; Sta. Nonna

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." (Mat 16:18-19)

Doa Renungan

Tuhan, secara tegas Engkau mengajar kami hari ini untuk menjadi murid-Mu yang layak. Kami harus berani, mau menyangkal diri, dan memikul salib kami yang kecil. Bantulah kami agar selalu berusaha tabah dan kuat dalam memikul salib kehidupan kami. Kuatkan kami agar mampu memberikan segala yang ada pada diri kami untuk kemuliaan-Mu di dunia ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)


"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."

Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)

"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Sekali peristiwa, Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Siapakah Anak Manusia itu? Memberikan jawaban menurut apa yang dikatakan orang, itu lebih mudah. Kita cukuplah mengatakan apa yang kita dengar dari orang tanpa harus mempertanggungjawabkannya. ”Tetapi menurut kamu, siapakah Anak Manusia itu?” Pertanyaan ini menuntut suatu keikhlasan dan kejujuran bukan jawaban ABS (Asal Bos Senang) dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Semua murid Yesus terdiam dan tidak bisa menjawab. Akhirnya, Simon memberanikan diri menjawab walau dia tidak mengerti sepenuhnya apa yang dia ucapkan.

Pengakuan Simon merupakan pernyataan iman akan Mesias. Pengakuan itu sendiri selayaknya membawa kebahagiaan tersendiri. Sekurang-kurangnya ada kebanggaan dalam diri Simon waktu dia mengatakan itu di hadapan Gurunya. Pengakuan dan pernyataan iman itu menuntut suatu tanggung jawab. Sejak saat itu, Simon diberi nama baru Petrus, yang berarti batu karang. Di atas pengakuannya itu, Jemaat Allah didirikan. Dengan kata lain, landasan yang kokoh kebersamaan sebagai anggota Gereja Kristus adalah pengakuan iman yang sama bahwa Yesus adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup. Pengakuan itu adalah pernyataan iman yang menuntut pertanggungjawaban dari kita.

Ya Tuhan, semoga aku selalu mengakui-Mu sebagai Allah yang menjadi landasan kebahagiaan dan kedamaian hidupku dan Putra-Mu sebagai Mesias dan Raja kekal. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Rabu, 04 Agustus 2010 Pw. St. Yohanes Maria Vianney

Rabu, 04 Agustus 2010
Pw. St. Yohanes Maria Vianney

“Bagaikan seekor merpati putih yang elok muncul dari tengah-tengah air dan datang mengebaskan sayap-sayapnya di atas tanah, demikianlah Roh Kudus muncul dari samudera kesempurnaan ilahi yang tak terhingga dan terbang melayang di atas jiwa-jiwa yang murni guna mencurahkan minyak kasih ke atas mereka. Roh Kudus beristirahat dalam suatu jiwa yang murni bagaikan di atas pembaringan dari bunga-bunga mawar. Dari suatu jiwa di mana Roh Kudus tinggal, memancarlah harum semerbak, bagaikan harum pohon anggur kala sedang berbunga.” St Yohanes Maria Vianney

Doa Renungan

Yesus Kristus, Putra Allah, amat mudah bagi kami untuk menyerah dalam beriman dan berusaha memperoleh kebaikan hati-Mu. Sudilah mengampuni segala kelemahan kami ini dan tumbuhkanlah iman kami selalu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (31:31-37)

"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda--firman TUHAN--dan Aku akan mengembalikan mereka ke negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, dan mereka akan memilikinya." Inilah perkataan-perkataan yang telah difirmankan TUHAN tentang Israel dan tentang Yehuda: "Sungguh, beginilah firman TUHAN: Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai. Cobalah tanyakan dan selidiki, adakah laki-laki melahirkan? Mengapakah setiap laki-laki Kulihat tangannya pada pinggangnya seperti seorang perempuan yang melahirkan? Mengapakah setiap muka berubah menjadi pucat? Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya. Maka pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka dan memutuskan tali-tali pengikat mereka, dan mereka tidak akan mengabdi lagi kepada orang-orang asing. Mereka akan mengabdi kepada TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka. Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah. Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!
2. Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.

Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 15: 21-28

"Hai Ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Sungguh mengejutkan bahwa Yesus memuji iman seorang perempuan Kanaan. ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” (Mat 15:28). Dia tidak menemukan iman yang sama di antara murid-murid-Nya. Bahkan Petrus—yang begitu dekat dengan Yesus dan selalu bersamaYesus—tidak memiliki iman yang sama. Walau Yesus mengatakan bahwa misinya hanya untuk orang Israel yang hilang, perempuan Kanaan itu ngotot meminta Yesus untuk membagi rahmat kesembuhan dan kebaikan Allah bagi semua orang. Sadar bahwa dia hanyalah dari kalangan bawah, dia menuntut keadilan Allah bagi semua.

Sikap ulet dan ngotot seorang perempuan Kanaan inilah yang dipuji Yesus. Ternyata beriman menuntut suatu sikap hidup yang konsisten serta tidak mudah menyerah pada keadaan. Selama kita beriman pada kebaikan dan daya penyembuhan dari Yang Kuasa maka kita selayaknya tidak lekas menyerah pada keadaan.

Di sini kita simak juga bahwa daya pengampunan, penyembuhan, dan kasih Allah itu mengalir kepada siapa saja yang beriman pada kasih karunia Allah. Kasih karunia itu bukan milik segelintir orang sebagai pengikut Kristus atau orang-orang pilihan saja, tetapi milik semua orang yang beriman dan percaya.

Ya Tuhan, kuatkanlah imanku akan kehadiran dan kepedulian-Mu dalam hidupku. Janganlah membiarkan aku cepat menyerah dalam menghadapi segala tantangan hidup ini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Selasa, 03 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 03 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
St. Stefanus I, Paus, Mrt.

Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan mengasihi. Tuhan akan mengulurkan tangan sehingga kita yang meragukan-Nya pun pasti terselamatkan.

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, kuasa-Mu mengatasi segalanya di dunia ini. Engkau menunjukkan kemuliaan kepada para murid-Mu dengan berjalan di atas air. Ajarilah kami setiap hari, khususnya pada hari ini untuk selalu percaya pada kuasa-Mu yang mengubah dan membuat segalanya mungkin terjadi. Tuntunlah kami agar tak ada satu pun bisa merampas iman kepercayaan kami pada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia (30:1-2.12-15.18-22)

"Karena kesalahan dan dosamu sangat banyak, maka Aku telah memukul engkau. Tetapi Aku akan memulihkan kemah Yakub."

Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
4. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:1-2, 10-14)

"Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai akar-akarnya."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, "Dengarlah dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, "Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?" Tetapi Yesus menjawab, "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bagai kapal di tengah lautan lepas yang diombang-ambingkan gelombang dan angin sakal, demikianlah situasi Gereja purba yang telah jauh menyebar ke seluruh daerah jajahan Romawi yang diterpa begitu banyak tantangan dan penganiayaan yang menggoyahkan iman mereka. Di saat-saat itu Yesus muncul walau mereka tak mengenal-Nya. Petrus yang berani menguji imannya sendiri ternyata tenggelam juga karena ketakutannya masih lebih besar daripada imannya.

Lawan dari iman bukanlah tidak beriman, melainkan ketakutan. Orang yang takut adalah orang yang kurang atau bahkan tidak beriman. Iman akan kehadiran Yesus selayaknya menjadi kekuatan kita dalam mengarungi segala cobaan dan gelombang hidup yang menghempas kita. Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam mengarungi cobaan hidup kita. Dia selalu hadir dan berbisik, ”Jangan takut, Aku ini.” Namun, beriman tidaklah semudah yang kita ucapkan. Mungkin mulut kita komat-kamit berdoa dan menyerahkan segala situasi hidup kita kepada Allah, tetapi ketakutan yang begitu besar membuat kita juga tenggelam.

Namun, kita yakin bahwa Tuhan yang sudah tahu kadar iman kita yang begitu lemah tetap mengulurkan tangan-Nya dan membantu kita. Dia tidak membiarkan kita tenggelam dalam kesusahan.

Ya Tuhan, di kala hidup ini diterpa gelombang yang dahsyat, janganlah membiarkan hamba-Mu ini tenggelam dalam kesusahan. Ulurkanlah tanganmu dan tolonglah aku yang kurang percaya ini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Senin, 02 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 02 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
St. Eusebius Vercelli, Uskp., Mrt; B. Petrus Febe Nazianze

Hati seorang gembala yang baik mudah tergerak oleh belas kasih kepada umatnya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, seringkali kami memuaskan diri kami dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan diri-Mu. Hari ini Engkau mengajari kami, bahwa Engkaulah satu-satunya yang dapat memuaskan rasa lapar dan haus kami. Ajarilah kami untuk mengusahakan apa saja yang berguna untuk kehidupan kekal. Kuatkanlah kami bila berhadapan dengan godaan dunia yang tak kalah kuatnya menggoda dalam kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (28:1-17)

"Hai Hananya, Tuhan tidak mengutus engkau! Engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta."

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!" Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu, kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini. Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini: Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN." Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana. Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia: "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN." Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 119:29.43.79.80.95.102; R: 68)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
4. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
5. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat: dibagi-bagi-Nya roti, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus dari situ, dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kapankah manusia merasa kecukupan? Semakin kita memiliki harta yang banyak semakin besar kebutuhan kita dan semakin kita merasa tidak cukup. Para murid Yesus mengeluh kepada Yesus kalau mereka hanya memiliki lima buah roti dan dua ekor ikan. Untuk mereka saja dalam kelompok, lima buah roti dan dua ekor ikan sangatlah tidak cukup.

Yesus dengan tegas mengatakan kepada murid-murid-Nya, ”Kamulah yang memberi mereka makan” (bdk. Mat 14:16). Dengan kata lain, Yesus tidak menginginkan kita lari dari tanggung jawab sosial untuk memberi makan, memberi kehidupan bagi begitu banyak orang yang membutuhkannya.

Negara kita ini semakin jatuh dalam keterpurukan bukan karena kita miskin secara bangsa, tetapi karena segelintir orang yang selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki walaupun mereka sudah memiliki hampir separuh dari kekayaan negara ini. Gaya hidup orang-orang seperti itu sama sekali tidak mencerminkan kepeduliannya pada begitu banyak anak bangsa yang hidup dalam kemisikian, kemelaratan, dan penderitaan. Gaya hidup seperti itu—yang mati rasa akan penderitaan sesama ini—merupakan alasan utama dari keterpurukan bangsa ini. Sungguh patut disayangkan bahwa bangsa yang takwa kepada Tuhan ini, tanggung jawab sosialnya semakin kerdil.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk peka terhadap kebutuhan sesamaku dan selalu siap sedia mengulurkan tangan untuk membantu mereka. Amin..

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Bacaan Harian 02 - 08 Agustus 2010

Bacaan Harian 02 - 08 Agustus 2010

Senin, 02 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 28:1-17; Mzm 119:29.43.79-80.95.102; Mat 14:13-21.
Lima roti dua ikan digandakan sehingga lima ribu orang, tidak termasuk perempuan dan anak-anak, makan sampai kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul sesuai jumlah para murid. Artinya, setiap murid Yesus tetap mengemban tugas untuk menyalurkan berkat kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

Selasa, 03 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 14:22-36.
Yesus juga hadir dalam kehidupan kita, siap untuk memberikan pertolongan. Namun, seringkali kita tidak menyadari kehadiran-Nya, bahkan menganggap-Nya sebagai 'hantu'. Lalu, kita malah kerap mengandalkan kekuatan sendiri dan mengabaikan tangan kasih Tuhan yang selalu siap terulur bagi kita. Berpalinglah pada-Nya. Ia ada bersama kita.

Rabu, 04 Agustus : Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam (P).
Yer 31:1-7; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 15:21-28.
Perempuan Kanaan itu dengan penuh kerendahan hati, tak kenal mundur, dan dengan sangat yakin memohon uluran kasih Yesus untuk kesembuhan anaknya. Iman itu dipuji Yesus dan membuahkan hasil. Yesus memang datang untuk semua orang; juga untuk orang-orang yang sering dianggap tidak layak. Yang penting adalah iman.

Kamis, 05 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 31:31-34; Mzm 51:12-15.18-19; Mat 16:13-23.
Siapakah Yesus bagiku? Kalau kita juga mengakui bahwa Ia 'Mesias, Anak Allah yang hidup', apakah pengakuan itu juga sudah tercermin dalam kehidupan yang kita jalani? Apakah Yesus sungguh hidup dalam hidup sehari-hari kita dan menjadi Raja yang bertakhta di atas-Nya? Ataukah pengakuan itu cuma sekedar ungkapan bibir saja?

Jumat, 06 Agustus : Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).
Dan 7:9-10.13-14; atau 2Ptr 1:16-19; Mzm 97:1-2.5-6.9; Luk 9:28b-36.
Petrus, Yohanes, dan Yakobus mengalami penampakan Tuhan yang membahagiakan. Sesungguhnya Yesus juga menampakkan diri-Nya dalam peristiwa-peristiwa hidup kita. Kalau kita mampu menyadari-Nya, pastilah itu juga merupakan pengalaman yang membahagiakan.

Sabtu, 07 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Hab 1:12 – 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20.
Kata-kata Yesus mengingatkan kita betapa dahsyatnya iman. Iman yang sebesar biji sesawi pun memiliki kekuatan apabila sungguh dipelihara dan dibiarkan bertumbuh-kembang. Pertanyaannya adalah apa yang kita usahakan agar iman yang kecil itu dapat terus bertumbuh, sehingga kita sungguh-sungguh menggantungkan hidup kita kepada-Nya?

Minggu, 08 Agustus : Hari Biasa Pekan XIX (H).
Keb 18:6-9; Mzm 33:1.12.18-.20.22; Ibr 11:1-2.8-19 (Ibr 11:1-2.8-12); Luk 12:32-48 (Luk 12:35-40)
Yesus mengingatkan supaya kita menjalani hidup sebagai hamba yang selalu siap sedia untuk melayani 'majikan'. Apa pun yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup sehari-hari hendaknya mengungkapkan iman kita yang selalu siap melayani-Nya


Bagikan

Minggu, 01 Agustus 2010 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 01 Agustus 2010
Hari Minggu Biasa XVIII

Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. (Kol 3:4)

Doa Renungan

Allah Bapa kami sumber kehidupan, sumber segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, kini terang-Mu telah terbit. Kami mohon bantulah kami dalam pekerjaan kami. Tambahkanlah rejeki kami, agar dengan pemberian-Mu tersebut kami dapat membantu sesama kami yang membutuhkan. Jangan biarkan keserakahan hinggap di hati kami, tetapi tanamkanlah dalam diri kami rasa untuk berbagi dengan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2; 2:21-23)

"Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, sungguh kesia-siaan belaka! Segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah mencari hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagianya kepada orang lain yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini adalah kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati; bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Lewat pembaptisan, orang yang percaya itu mati terhadap dosa dan hidup secara baru dalam Allah. Orang-orang Kristiani memang hidup dalam iman. Maka hendaknya hidup mereka sepadan dengan panggilan mereka. Mereka dipanggil untuk mengarahkan perhatian kepada harta surgawi.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:1-5.9-11)

"Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia-lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia-baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3, 2/4)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)


"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, "Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku." Tetapi Yesus menjawab, "Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?" Kata Yesus kepada orang banyak itu, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu." Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku.' Lalu katanya, 'Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah!' Tetapi Allah bersabda kepadanya, 'Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?' Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan HARTA DALAM KEHIDUPAN

Injil yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XVIII tahun C ini (Luk 12:13-21) beranjak dari pembicaraan antara Yesus dan orang yang datang meminta pertolongannya untuk menyelesaikan perkara warisan (ayat 13-15). Orang itu merasa bahwa haknya dalam pembagian warisan tidak dihormati ooleh saudaranya dan meminta Yesus berbicara kepada saudaranya. Memang ada kebiasaan orang pergi menghadap seorang yang dituakan, guru, penghulu adat, atau tokoh yang wibawanya diterima umum. Tetapi Yesus tidak bersedia menjadi hakim bagi perkara itu. Alih-alih, ia mengajak orang berpikir mengenai sikap terhadap harta kekayaan dengan sebuah perumpamaan mengenai orang kaya yang bodoh (ayat 16-21).

LATAR BELAKANG

Dalam masa pemerintahan Romawi, pada prinsipnya semua perkara diatur oleh hukum Romawi. Bahkan digariskan pula sampai mana dan bagaimana hukum adat dan agama bisa diberlakukan. Keputusan dalam hukum adat bertambah kuat bila diberi pengesahanan menurut hukum Romawi. Cukup sering perkara jual beli atau pembagian milik menurut adat dibawa ke lembaga resmi Romawi untuk dicatat dan diresmikan. Maklum perundang-undangan hukum positif di seluruh wilayah Romawi mengharuskan pengesahan semua keputusan adat. Tentu saja dalam pelaksanaannya tidak semuanya terjadi demikian. Pihak penguasa Romawi juga tidak selalu ikut campur dan mengontrol kecuali dalam perkara-perkara penting seperti pencatatan penduduk atau hukuman mati yang ditetapkan oleh mahkamah agama. Jelas campur tanggan penguasa asing tidak disenangi di kalangan Yahudi walaupun mereka tak bisa mengelakkan dualitas hukum. Masalah apakah orang Yahudi boleh membayar pajak kepada kaisar atau tidak ialah satu perkara yang mencerminkan keadaan ini (Mrk 12:13-17; Mat 22:15-22; Luk 20:24-25). Dalam episode itu dualitas hukum dipakai lawan-lawan Yesus untuk menjeratnya. Tetapi ia mengembalikan permasalahannya kepada yang menanyainya dan tidak terperosok perangkap mereka

Mengapa orang tadi tidak mendapat hak warisannya? Boleh jadi saudara orang itu memang mengakangi seluruh warisan. Suatu keadaan yang tidak jarang terjadi di dalam keluarga yang baik-baik sekalipun. Ketamakan sang saudara? Boleh jadi. Tapi peristiwa ini sebaiknya tak perlu dijadikan bahan menuduh pihak-pihak tertentu. Perkara warisan di sini memang tidak dimaksud untuk menjerat Yesus. Malah jelas orang-orang menghormati wibawanya. Namun apa tanggapan Yesus? Ia menolak ikut serta dalam sengketa mengenai warisan. Mengapa? Boleh jadi latar belakang di atas membantu memahami. Soal sengketa itu bisa diurus dengan pihak yang lebih berwenang, khususnya dalam urusan hukum. Dengan demikian penyelesaiannya akan lebih terjamin.

NASEHAT BERJAGA-JAGA

Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang yang datang ke pada orang yang dihormati, seorang guru, tidak akan pulang dengan tangan hampa meskipun permintaannya tak dikabulkan atau permasalahannya tidak mendapat penyelesaian. Begitu pula Yesus yang dalam ayat 13 disapa sebagai "Guru" itu tidak menyuruh orang pergi tanpa bekal. Dan yang diberikannya ialah ajaran sikap hidup yang jauh lebih berharga daripada penyelesaian urusan warisan. Diberikannya nasehat agar berhati-hati dalam berurusan dengan harta, agar jangan kemaruk (ayat 15). Nasehat ini kemudian dijelaskan dengan perumpamaan orang kaya yang bodoh (ayat 16-21). Ada banyak kemiripan dengan cara yang dipakai Yesus dalam menjawab masalah yang diajukan seorang ahli Taurat mengenai cara terbaik memperoleh hidup kekal yang menjadi dasar bagi perumpaan orang Samaria yang baik hati (Luk 10:25-37). Dalam kesempatan itu Yesus tidak mengupas hukum Taurat yang sudah dikenal baik sang ahli Taurat, tetapi ia mengajarkan hal yang baru dengan perumpamaan orang Samaria yang baik hati: apa artinya menjadi "sesama bagi orang lain" dan bukan terpaku pada gagasan siapa "sesama-ku" itu. Dalam peristiwa hari ini, suatu masalah dalam pembagian kekayaan beralih menjadi pengajaran hidup agar menjadi kaya di hadapan Allah.

Kepada siapa ditujukan nasehat agar berhati-hati terhadap sikap tamak akan harta (ayat 15)? Dapat diperiksa dari perubahan kata ganti. Dalam ayat sebelumnya, pembicaraan hanya terjadi antara Yesus dan orang yang datang membawa perkara warisan. Dalam ayat 15 Yesus berbicara kepada "mereka", yaitu kepada orang-orang yang ikut mendengarkan bagaimana sang Guru memecahan perkara tadi. Para pendengar kasus sengketa warisan itu kini menjadi murid ilmu kehidupan. Nasehatnya bukan celaan kepada orang yang datang kepadanya minta bantuan masalah warisan Bukan pula anjuran tersirat kepada lawan orang tadi agar tidak tamak. Tetapi ia membantu semua orang melihat akar permasalahan yang dibawa kepadanya dengan memakai sebuah perumpamaan.

PERUMPAMAAN ORANG KAYA YANG BODOH

Bila dibaca dari awal hingga akhir, akan terasa betapa kosongnya kehidupan orang kaya dalam perumpamaan ini. Ia tidak mempunyai teman bicara. Ia hanya berbicara dengan diri sendiri. Ia bahkan tidak minta keringanan Allah yang berfirman kepadanya bahwa malam itu jiwanya akan diambil. Mungkin orang itu tak lagi dapat mendengar peringatan itu. Bahkan harta miliknya yang menjadi berkah dari atas itu tidak bisa menjadi barang hidup baginya. Tanah, penenan, lumbung, barang-barang yang dipunyai itu hanyalah obyek belaka. Semuanya itu dibawahkan kepada gagasan "dipunyai dan ditata" belaka, tidak pernah diupayakan berkembang agar makin "terasa ada dan berguna". Orang itu tidak tahu bagaimana mengisi kesepian hidupnya. Ia justru makin mengisolasi dirinya dengan membangun lumbung yang makin luas dan yang akhirnya malah menguburkannya hidup-hidup. Ia bahkan tak sempat menjadi kawan bagi dirinya sendiri. Ia memperbudak diri dengan tidak mendengarkan yang sayup-sayup masih ada dalam nalarnya, yaitu untuk mengamalkan pada orang lain. Kita dapat tahu ini karena ini nanti dikatakan Allah dalam ayat 20 "...untuk siapakah itu nanti?" Suara hatinya sedemikian tertimbun kekayaannya sendiri. Orang kaya itu sebetulnya ingin rujuk dengan dirinya sendiri dulu, ia ingin menikmati istirahat, makan-minum, dan bersenang-senang (ayat 19) Bukan hal buruk. Tak perlu hal ini dilihat dari sudut pandang askese penyangkalan diri dari zaman kemudian. Dalam kesadaran religius umum waktu itu harta ialah berkat ilahi yang mesti dikembangkan seperti talenta dan tidak dipendam atau dijauhi. Yang mempunyai bisa makin menikmatinya dengan mengajak orang banyak. Ini penalaran yang pintar. Kebodohan mulai pada kemalasan untuk mengamalkan. Di situlah mulai ketamakan - "pleonexia" - yang disebut dalam ayat 15. Sikap penuh dengan diri sendiri dan tak butuh berbuat apa-apa lagi kecuali memiliki, memiliki, memiliki. Entah harta, entah pangkat, entah keahlian.... Tapi gaya hidup itu nanti akan membuat orang yang bersangkutan tak berarti apa-apa. Perumpamaan itu ditutup dengan pernyataan "Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah". Ajaran yang mau disampaikan: jadilah kaya di hadapan Allah!

Dengan perumpamaan itu Yesus menuntun setapak demi setapak orang yang "salah alamat" pergi kepada Yesus sang Guru minta dibela dalam perkara warisan. Ia tidak disuruh pergi begitu saja. Ia dibekali ajaran hidup. Bukan hanya orang itu sendiri, melainkan semua orang yang ikut datang mendengarkan ajaran ilmu untuk menjadi kaya di hadapan Allah.

Ajaran tadi disampaikan dalam ujud perumpamaan, dengan sebuah cerita yang membuat orang berpikir dan menemukan sendiri mana yang paling cocok bagi dirinya. Penekanan terletak pada ajakan agar orang tidak mengubur diri dengan harta milik atau apa saja yang diperlakukan sebagai harta milik. Orang-orang yang mengitari orang seperti ini sering dianggap sebagai milik belaka. Meskipun mereka menemani pesta dan mengawani bercanda, tetapi mereka jarang berperan sebagai pribadi-pribadi. Hanya sebagai milik yang bisa disimpan di lumbung. Awal mula perpecahan persahabatan dan kerontokan hidup keluarga sering mulai dari sana. Sebaliknya bila orang pandai-pandai membuat harta sebagai bagian kehidupan, dapat mengembangkan kemanusiaan dengannya, maka harta membuat orang lepas dari kecenderungan kemaruk. Malah bisa menjadi jalan menjadi kaya di hadapan Allah. Memperlakukan saudara, anak, istri, suami, orang lain bukan sebagai "barang milik" juga akan memecahkan isolasi diri, tentu dengan segala konskuensinya, termasuk ikut berbagi penderitaan. Ikut menanggung kesusahan, juga dengan diam-diam ini harta semacam itu.

PRIBADI PENGINJIL

Siapa yang sudah benar-benar tampil sungguh kaya di hadapan Allah? Di mata penulis Injil orang itu ialah Yesus. Keilahian ia pasrahkan kepada kemanusiaan sehingga kemanusiaan sedikit-sedikit menemukan kembali yang sudah hilang daripadanya. Bukan tanpa penderitaan, bahkan penderitaan itu namanya mati di salib. Bukan kebetulan bila Lukas menaruh episode hari ini dalam untaian kisah perjalanan ke Yerusalem, ke salib, tapi sekaligus ke tempat kemuliaannya. Di sana ia terlihat kaya di hadapan Allah dan kekayaannya itu dibagikan kepada orang-orang dalam ujud kegembiraan paskah para murid pertama dan semua orang lain harta yang paling besar yang dibagikannya itu adalah Rohnya. Inilah kekuatan yang membangun hidup bersama para pengikut Yesus di sepanjang zaman.

Makin dibaca, cerita orang kaya itu makin menjadi cerita yang menimbulkan rasa iba. Maka boleh diharapkan homili hari ini tidak bernada sindiran atau kecaman. Cerita itu tidak menyarankan umpatan "tahu rasa lu!" kepada orang kaya yang bodoh tadi. Pembaca dan pendengar malah dapat merasakan rasa kasihan penulisnya tertuang di sana. Lukas menjumpai dan hidup bersama orang-orang seperti itu. Dan dia yang makin kita kenal sebagai Luc sahabat kita itu sebenarnya juga orang yang terpandang dan kaya tetapi bisa bergaul dengan siapa saja. Ia mengajak orang menjadari agar milik dan kekayaan jangan sampai mencelakan diri. Ia membantu orang menemukan yang tak bakal bisa lenyap: harta di hadapan Allah. Terngiang kata-kata Yesus kepada Marta mengenai Maria bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak bakal hilang - yang tak bakal diambil daripadanya. Ini juga ajakan bagi kita semua untuk membuat makin banyak orang menemukan kekayaan seperti itu.

Salam,
A. Gianto


Bagikan

Sabtu, 31 Juli 2010 Pw. St Ignatius dari Loyola

Sabtu, 31 Juli 2010
Pw. St Ignatius dari Loyola
St. Yohanes Collumbini; St. Germanus

“Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” -- St Ignatius dari Loyola

Doa Renungan

Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Yesus Putra-Mu mengarahkan kata dan karya kami kepada keadilan, kedamaian, serta kebebasan. Bimbinglah dengan demikian semua orang untuk hidup yang benar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)

"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."

Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu." Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita." Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)

"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Yeremia dan Yohanes Pembaptis patut kita jadikan contoh. Yohanes adalah tipe orang yang bebas merdeka secara batin. Ia menyuarakan kebaikan dan kebenaran. Yeremia pun menjadi juru bicara Allah bagi bangsa-Nya. Mereka berdua mengalami tentangan dan penganiayaan, bahkan dikehendaki kematiannya.

Di sisi lain, kita melihat seorang Herodes adalah tipe orang yang tidak punya prinsip, ragu-ragu, apalagi menyangkut kedudukannya. Ia gampang dipengaruhi terlebih oleh daya tarik perempuan. Oleh karena itu, kekuasaannya dapat disalahgunakan untuk melenyapkan seorang yang baik dan benar. Herodes menghadirkan kuasa jahat yang selalu mengancam orang-orang yang menyuarakan suara Tuhan.

Apakah kita harus takut terhadap kuasa jahat itu? Sebagaimana Yohanes rela mati demi kebenaran, kiranya kita pun diajak untuk tidak takut kepada mereka yang dapat membinasakan badan. Kita diajak takut akan Allah, yang dapat membinasakan jiwa. Penderitaan yang kita alami dan tanggung tidak sebanding dengan kemuliaan yang dinyatakan kepada kita.

Tuhan Yesus, bebaskanlah aku dari kuasa jahat agar aku benar-benar menjadi anak yang merdeka, yang berani mati demi kebenaran. Amin

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy