| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 02 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 02 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
St. Eusebius Vercelli, Uskp., Mrt; B. Petrus Febe Nazianze

Hati seorang gembala yang baik mudah tergerak oleh belas kasih kepada umatnya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, seringkali kami memuaskan diri kami dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan diri-Mu. Hari ini Engkau mengajari kami, bahwa Engkaulah satu-satunya yang dapat memuaskan rasa lapar dan haus kami. Ajarilah kami untuk mengusahakan apa saja yang berguna untuk kehidupan kekal. Kuatkanlah kami bila berhadapan dengan godaan dunia yang tak kalah kuatnya menggoda dalam kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (28:1-17)

"Hai Hananya, Tuhan tidak mengutus engkau! Engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta."

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!" Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu, kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini. Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini: Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN." Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana. Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia: "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN." Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 119:29.43.79.80.95.102; R: 68)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
4. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
5. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat: dibagi-bagi-Nya roti, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus dari situ, dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kapankah manusia merasa kecukupan? Semakin kita memiliki harta yang banyak semakin besar kebutuhan kita dan semakin kita merasa tidak cukup. Para murid Yesus mengeluh kepada Yesus kalau mereka hanya memiliki lima buah roti dan dua ekor ikan. Untuk mereka saja dalam kelompok, lima buah roti dan dua ekor ikan sangatlah tidak cukup.

Yesus dengan tegas mengatakan kepada murid-murid-Nya, ”Kamulah yang memberi mereka makan” (bdk. Mat 14:16). Dengan kata lain, Yesus tidak menginginkan kita lari dari tanggung jawab sosial untuk memberi makan, memberi kehidupan bagi begitu banyak orang yang membutuhkannya.

Negara kita ini semakin jatuh dalam keterpurukan bukan karena kita miskin secara bangsa, tetapi karena segelintir orang yang selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki walaupun mereka sudah memiliki hampir separuh dari kekayaan negara ini. Gaya hidup orang-orang seperti itu sama sekali tidak mencerminkan kepeduliannya pada begitu banyak anak bangsa yang hidup dalam kemisikian, kemelaratan, dan penderitaan. Gaya hidup seperti itu—yang mati rasa akan penderitaan sesama ini—merupakan alasan utama dari keterpurukan bangsa ini. Sungguh patut disayangkan bahwa bangsa yang takwa kepada Tuhan ini, tanggung jawab sosialnya semakin kerdil.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk peka terhadap kebutuhan sesamaku dan selalu siap sedia mengulurkan tangan untuk membantu mereka. Amin..

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy