| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 16 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XX

Senin, 16 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XX

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat 19:21)

Doa Renungan

Ya Tuhan, syukur kepada-Mu atas rahmat kasih yang Engkau berikan kepada kami. Semoga hari ini kami dapat menjadi tanda kasih-Mu bagi orang yang kami jumpai. Jauhkanlah kami dari sikap untuk mementingkan diri sendiri melainkan bersedia membantu sesama kami yang membutuhkan pertolongan dari kami, sehingga hidup kami semakin menampakkan cinta-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (24:15 - 24)

"Yehezkiel hendaknya menjadi lambang bagimu; hendaklah kalian melakukan seperti yang dilakukannya."

Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata. Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan." Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku. Maka bangsa itu berkata kepadaku: "Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?" Lalu kujawab mereka: "Firman TUHAN sudah datang kepadaku: Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang. Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan, kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain. Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.
Ayat. (MT Ul 32:18-19.20.21)
1. Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Ketika Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.
2. Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
3. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.

Bait Pengantar Injil do=bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:16-22)

"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin.

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Bermula dari suatu keikhlasan pencarian akan apa yang bisa memberikan kepadanya hidup damai dan bahagia yang kekal. Namun, kisah itu berakhir dengan kesedihan. Ketika orang muda itu mendengar perkataan Yesus, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya yang harus ia berikan kepada orang-orang miskin jikalau ia ingin hidup sempurna bersama Dia.

Mengapa orang muda yang kaya itu bersedih? Bukankah dia harus bersukacita? Memang semakin banyak harta yang kita miliki, semakin kita susah dan sedih melepaskannya. Tanpa disadari, keterlekatan kita pada harta membuat kita sulit menerima kerajaan Allah. Kita mungkin bisa merasakan apa yang dirasakan pemuda itu. Pergulatan batinnya sungguh hebat. Di satu pihak, dia merindukan kehidupan yang bahagia dan damai, di lain pihak, dia ditantang untuk menjual seluruh harta miliknya dan hidup dalam ketidaknyamanan, serta ketidakpastian.

Apakah kerinduan hati kita yang paling dalam? Siapakah dan apakah yang memberi kepuasan akan kerinduan kita pada hidup yang damai dan bahagia? Bukankah Tuhan sudah cukup dalam hidup kita? ”Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan” (Ams15:16). Memiliki harta bukanlah dosa. Bagaimana kita menyikapinya itulah yang bisa membuat kita terjerumus dalam dosa (bdk. Sir 31:5–7).

Tuhan, Engkau sendiri yang memenuhi kerinduan hatiku yang paling dalam. Tidak ada harta yang bisa dibandingkan dengan kehadiran-Mu. Berikanlah aku sukacita yang dalam karena memiliki-Mu sebagai harta terindah dalam hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy