Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kamis, 14 Mei 2015
Hari Raya Kenaikan Tuhan
   
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23 atau Ef. 4:1-13 (Ef. 4:1-7,11-13); Mrk. 16:15-20
 
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
  
Hari ini kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Setelah empat puluh hari pasca kebangkitan-Nya, Ia berulangkali menampakkan diri kepada para murid, meneguhkan iman mereka dan memberikan tugas perutusan yang harus mereka jalani, kini Ia harus pergi kepada Bapa. Apakah dengan demikian, Ia meninggalkan para murid dan kita semua? Tentu saja tidak. Ia tetap hadir dan menyertai kita. Sebab, dengan kebangkitan-Nya, Ia justru tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Ia tidak hanya hadir di Nazaret, di Galilea, di Kana dan tempat-tempat lain di wilayah Palestina, tetapi Ia hadir di mana-mana. Setiap saat, Ia pun hadir menyertai kita masing-masing, di mana pun kita berada. Oleh karena itu, di satu sisi, kepergiannya kepada Bapa membuat kita mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas, sebab Ia pergi mendahului kita untuk menyiapkan tempat bagi kita di rumah Bapa (Yoh 14,14). Di sisi lain, Roh-Nya yang senantiasa hadir menyertai kita, juga membuat hidup kita di dunia ini berarti. Tanpa Dia, kita bukan siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, bersama-Nya, kita yang rapuh dan lemah ini, beroleh rahmat dan kekuatan untuk mewartakan Injil: untuk mengusir dan mengalahkan setan yang senantiasa menggoda kita; untuk berbicara dengan bahasa baru, yakni bahasa cinta kasih; untuk menghadapi dan mengatasi berbagai macam persoalan yang kadang membelit seperti ular; untuk menghadapi maut yang tak terelakkan namun sudah tak berdaya karena Kristus telah mengalahkannya; untuk membantu orang lain sembuh dari berbagai macam luka dan sakit di hati.

Doa: Tuhan, semoga dengan penyertaan-Mu, kami senantiasa mempunyai semangat untuk ikut serta mewartakan Injil-Mu, yakni kabar gembira bagi semua orang. Amin. -agawpr-

Kamis, 14 Mei 2015 Hari Raya Kenaikan Tuhan

Kamis, 14 Mei 2015
Hari Raya Kenaikan Tuhan

"Hari ini Yesus Kristus, Tuhan kita, naik ke surga; biarlah hati kita diangkat bersama Dia" (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Bdk. Kis 1:11; PS 531)

Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Sebagaimana kamu melihat Yesus naik ke Surga demikian Ia akan datang kembali, alleluya.
 
Viri Galilæi, quid admiramini aspicientes in cælum? alleluia: quemadmodum vidistis eum ascendentum in cælum, ita veniet, alleluia, alleluia, alleluia.
  

Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa, semoga kami bersorak-sorai karena sukacita yang suci dan dengan gembira mengucap syukur. Sebab dalam diri Kristus yang naik ke surga kami ditinggikan, dan sebagai anggota Tubuh-Nya kami pun berharap akan turut serta dalam kemuliaan Kristus, Kepala Gereja, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:-11)
   
"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."
      
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang telah kamu dengar daripada-Ku. Sebab --- beginilah kata-Nya --- "Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, "Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi." Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; Ul:6)
1. Hai segala bangsa bertepuk tanganlah, Elu-elukan Allah dengan sorak sorai. Sebab Tuhan, yang maha tinggi adalah dahsyat. Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi soraksorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, kidungkanglah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:17-23)
  
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."
   
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasanya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kekuatan Allah , yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan, dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19.20)
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, sabda Tuhan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
      
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
              
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan
 
MENJADI MANUSIA BARU

 
Arti perayaan ini perlu direnungkan benar-benar, agar jangan kita hanya mengkhayalkannya. Yesus yang telah taat sampai mati di salib dan dibangkitkan, kini dimuliakan dalam kemanusiaan-Nya. Ia menjadi Tuhan atas semua orang. Iman kepercayaan akan Yesus yang wafat, bangkit dan dimuliakan, diharapkan kita hayati secara konkret dalam hidup sehari-hari.

Yesus pergi. Itu kesan pertama. Markus menulis bahwa Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya lalu terangkat ke surga, duduk di sebelah kanan Allah. Itu berarti bahwa Ia dimuliakan dalam kemanusiaan-Nya. Berkaitan dengan perpisahan atau kepergian Yesus ini, ditulis bahwa para murid pergi dan memberitakan Injil ke segala penjuru. Didorong oleh apa yang mereka saksikan, mereka pergi mewartakan Yesus sesuai perintah yang Yesus berikan kepada mereka waktu berbicara dengan mereka untuk terakhir kalinya.

Selama para murid diperkenankan bergaul dengan Yesus, mereka mengagumi-Nya. Tetapi, tidak pernah dikatakan bahwa mereka menyembah-Nya, artinya mengakui Dia sebagai Tuhan, seperti mereka buat pada saat Yesus terangkat ke surga. Itulah sebabnya mereka bisa pergi mewartakan Yesus. Ini suatu perubahan besar di dalam hati para murid. Mereka bergaul begitu lama dengan Yesus. Mengenal-Nya dan tidak mengenal-Nya. Tentu selama bersama Dia, mereka mengenal Yesus: wajah-Nya, suara-Nya, yang menarik dan meyakinkan bila mewartakan firman, mata-Nya yang lembut bila memandang orang yang ingin Ia tolong dan selamatkan. Tetapi mereka tidak mengenal Yesus yang sejati. Itu berkali-kali nampak. Setiap kali Yesus bicara tentang kepergian-Nya ke Yerusalem untuk ditolak, menderita dan wafat, mereka tidak bisa menerima. Maka amat kecewalah ketika Yesus ditangkap di Getsemani, dihukum mati dan disalibkan di Golgota.

Pada peristiwa yang kita rayakan sebagai kenaikan Tuhan, mereka mulai mengenal Yesus yang harus menderita dan bangkit pada hari ketiga. Mereka sekarang menyembah-Nya, mengakui-Nya sebagai Tuhan bagi segala bangsa, karena berkat bantuan Roh Kudus mereka mulai mengerti firman Yesus ini, “Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.” Inilah tujuan kedatangan-Nya di dunia. Inilah arti wafat-Nya. “Demi pengampunan dosa”’ itu berarti bahwa kita, seluruh umat manusia, didamaikan dengan Allah oleh-Nya. Kini mereka mengenal Yesus yang diutus Bapa untuk mendamaikan kita semua dengan Bapa dan dengan yang lain. Itulah Kerajaan Allah yang mau didirikan Yesus pada waktu yang ditentukan Bapa.

Kita, dengan hidup kita, harus menjadi saksi Yesus ini: orang yang dalam kuasa Roh Kudus mengusahakan damai. Kerajaan lain daripada dibayangkan para murid selama bersama Yesus. Itulah sumber sukacita mereka. Karena itu, mereka pergi mewartakan Injil keselamatan kepada semua bangsa.

Ini tidak hanya berlaku untuk mereka. Maka Paulus dalam bacaan kedua dapat menulis apa yang ia mohon kepada Allah bagi kita, yakni, “Supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.”

Mengenal Yesus dengan benar. Itukah yang kita harapkan dan minta dalam doa permohonan kita? Mengerti pengharapan sejati yakni berdamai dengan Bapa beserta kemuliaan yang ditentukan bagi kita. Itukah yang kita harapkan dan kita ungkapkan dalam doa kita? Yesus yang berpisah dengan murid-Nya dan terangkat ke surga, berpesan agar mereka menjadi saksi-Nya. Ini hanya dapat kita lakukan bila mengenal Yesus yang sejati, mempunyai pengharapan yang kuat akan kedamaian dan kemuliaan yang dari Allah.

Jadilah orang yang rindu mengenal Yesus. Mohonlah kepada Roh Kudus yang dijanjikan Yesus untuk mengutus-Nya dari Bapa. Sebab Roh Kudus ini mengubah kita menjadi manusia baru, manusia yang mengenal Yesus dan karena sukacitanya memperkenalkan kepada orang lain. [RUAH/Verbeek]

Antifon Komuni (Bdk. Mat 28:20)

Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, alleluya.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.
 
 
 

Rabu, 13 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 13 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah
      
“Menatap Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” --- St. Yohanes Paulus II

   
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18(17):30; 21:23)
   
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
       
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
      
Doa Pagi

     
Allah Bapa Maharahim, dengan gembira kami rayakan misteri kebangkitan Putra-Mu. Dengarkanlah doa kami, semoga kami dapat bergembira pula bersama semua orang kudus, bila Kristus datang kembali. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)   
       
 
"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."
         
Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)
     
"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
      
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Luar biasa pengajaran dan kesaksian iman Paulus di Atena. Kepada orang Yunani, ia dengan berani memperkenalkan Allah yang mulia, tetapi rendah hati; Allah yang jauh berdiam dalam kemuliaan, tetapi dekat dengan manusia; Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menebus umat manusia dari dosa dan kematian. Allah itu bukanlah Allah yang asing karena telah mewahyukan diri-Nya dalam Yesus Kristus. Dionisius, Damaris dan sekelompok orang Yunani yang menjadi percaya adalah buah Roh Kudus yang berkarya penuh dalam diri Paulus.

Roh Kudus adalah terang dan kekuatan. Ia memberikan pengetahuan untuk membedakan kebenaran dan kepalsuan, yang baik dan yang jahat. Dengan bimbingan-Nya, kita diharapkan mampu setia dalam perbuatan-perbuatan kecil bagi Tuhan dan berjuang menolak dosa sekecil apa pun yang bisa merusak relasi dengan Tuhan dan sesama. Ia melambangkan kehadiran Allah yang kontinu, meneguhkan para murid Kristus. Ia yang dikenal sebagai Penolong, Pembela, Perantara, Penghibur dan Penasihat memiliki peran penting untuk membimbing umat beriman agar dapat mengimani Yesus Kristus sebagai ‘Jalan, Kebenaran, dan Hidup’ (Yoh.14:6).

Tuhan Yesus Kristus, utuslah Roh-Mu untuk membarui hidup, pelayanan, dan perutusanku sebagai murid-Mu. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16,19)

Aku telah memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan, Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. Alleluya.

I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go out and bear fruit, fruit that will last, alleluia.

Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran

Rabu, 13 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah

Kis. 17:15,22 - 18:1; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Yoh. 16:12-15.

Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran

Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran yang akan diutus-Nya, Ia akan memberitakan kepada kita apa yang telah diterimanya dari Yesus. Dan dengan cara itu, Ia memuliakan-Nya. Oleh karena itu, kita dapat menarik kesimpulan bahwa salah satu peran Roh Kudus dalam hidup kita adalah membimbing kita pada kebenaran: memberi pencerahan hati dan budi sehingga kita bisa mengenal yang benar sekaligus mendorong dan memberi kekuatan kepada kita untuk mempertahankan atau mewujudkan yang benar itu. Tanpa pertolongan Roh Kudus, amat sulit bagi kita untuk secara benar, bukan hanya karena kerapuhan kita tetapi juga adanya roh jahat yang selalu berusaha menjerumuskan kita. Oleh karena itu, marilah kita selalu memohon karunia Roh Kudus dan membuka diri pada bimbingan-Nya, agar kita mampu hidup secara secara benar. Lebih-lebih, dengan bimbingan Roh Kudus, kita akan sampai kepada Kristus, Sang Kebenaran yang sejati (bdk. Yoh)

Doa: Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umatmu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu akan dicipta kembali. Dan Engkau akan membarui muka bumi. Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan terang Roh Kudus. Berilah supaya dalam Roh yang sama ini kami senantiasa berpikir benar dan bertindak bijaksana, serta selalu bersukacita karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Selasa, 12 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah 
  
Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11.

Kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Yesus berbicara tentang kepergian-Nya untuk kembali kepada Bapa dan akan kehadiran Roh Kudus yang akan diutus-Nya. Hal ini menegaskan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Ia senantiasa hadir dan menyertai kita. Ketiga pribadi Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus, tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan selalu betindak bersama sejak penciptaan sampai penyelamatan, kendati masing-masing mempunyai peran yang khas. Bapa menghendaki dan merencanakan penyelamatan bagi kita, Putera melaksanakan dan menggenapinya, Roh Kudus meneruskan dan menjamin keberlangsungan penyelamatan untuk selama-lamanya. Mungkin, dari ketiga pribadi ini, yang jarang kita sapa dan kita beri tempat dalam hidup kita adalah Roh Kudus. Kemungkinan hanya kita ucapkan saat kita membuat tanda salib dan mendoakan kemuliaan. Lain halnya dengan Bapa dan Yesus, keduanya hampir selalu kita sebut dalam doa-doa kita. Meski demikian, kita percaya bahwa Roh Kudus senantiasa hadir dan berkarya di dalam diri kita: menyadarkan dan mengisafkan kita akan dosa-disa kita, mendorong dan memberi pencerahan kepada kita untuk hidup secara benar, juga 'menghakimi' kita apakah yang kita pikirkan, katakan dan lakukan itu benar atau salah.

Doa: Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umatmu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu akan dicipta kembali. Dan Engkau akan membarui muka bumi. Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan terang Roh Kudus. Berilah supaya dalam Roh yang sama ini kami senantiasa berpikir benar dan bertindak bijaksana, serta selalu bersukacita karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Selasa, 12 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Selasa, 12 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Kristus adalah ikatan, yang mempersatukan kita, karena Ia adalah Allah dan manusia” (St. Sirilus dari Aleksandria)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, kami umat-Mu selalu bergembira karena diangkat menjadi putra dan putri-Mu. Semoga kami dapat mengharapkan kebangkitan serta keselamatan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 

Apa yang dihadapi oleh Paulus dan Silas di Filipi menjadi kesaksian nyata akan kebenaran kata-kata Yesus. Mereka menderita dan dipenjara karena mewartakan Yesus Kristus, tetapi mereka juga dilindungi, disertai dan diselamatkan oleh Roh Kudus.

   

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)
    
  
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu."
      
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini.” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:7,13)
Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Kepergian Yesus kepada Bapa merupakan waktu bagi hadirnya Roh Kudus untuk menyadarkan dunia akan doa, kebenaran dan penghakiman. Kata-kata Yesus ini adalah pewahyuan akan kesatuan Tritunggal Mahakudus dalam karya bersama demi keselamatan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)
      
"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."
      
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu; sebaliknya jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

 
Yesus pulang ke rumah Bapa untuk mempertanggungjawabkan semua yang ditugaskan Bapa kepada-Nya. Kita tidak usah berdukacita. Yesus berjanji akan mengutus Roh Penghibur kepada kita. Roh Penghibur akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Roh Penghibur akan membuat kita kita bersukacita dalam melakukan tugas kita. Apakah kita bahagia sebagai petugas penerus karya keselamatan Allah?

Antifon Komuni (Luk 24:46,26)

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Alleluya. 
   
The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, buatlah seluruh hidupku menjadi jawaban atas panggilan kepada misi perutusan-Mu. Tunjukkan jalan-jalan yang harus kutempuh untuk mengikuti jejak-Mu. Ke mana Engkau pergi Tuhan, biarlah ke situ aku datang melaksanakan kehendak Bapa. Amin.


RUAH

Menjadi Pengikut Kristus

Senin, 11 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah

Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26 - 16:4a.

Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.

Menjadi pengikut Kristus, di satu sisi memang memberi jaminan hidup. Ada banyak sekali rahmat dan anugerah yang kita terima, baik secara langsung maupun melalui Gereja-Nya. Sakramen-sakramen dan aneka bentuk pelayanan lainnya adalah anugerah Tuhan yang istimewa bagi kita sekaligus memberi jaminan akan hidup abadi. Namun, di sisi lain ada banyak tantangan yang seringkali juga harus kita hadapi. Umat kristen pada abad I-III, banyak yang dipenjara, dianiaya dan dibunuh, bukan karena melakukan kejahatan tetapi hanya karena beragama kristen (menjadi pengikut Kristus). Pada masa sekarang pun, masih ada umat Katolik yang mengalami dikucilkan di tempat kerja atau di kampung, hanya karena beragama Katolik. Bahkan, di beberapa tempat, mereka dianiaya dan dibunuh. Benar yang dikatakan Yesus bahwa mereka yang menganiaya dan membunuh para pengikut Kristus itu berpikir bahwa mereka berbuat bakti kepada Allah. Mereka merasa bahwa Allah harus dibela dengan pertumpahan darah, baik dengan kematian mereka sendiri maupun kematian orang lain yang berbeda keyakinan. Hal ini sangat lain dengan iman kita. Kalau mereka rela mati untuk membela Tuhan, sebaliknya Tuhan kitalah yang rela mati untuk membela kita. Maka, kalau kita suatu saat harus menderita, dikucilkan, bahkan dibunuh, itu bukan karena kita ingin membela Tuhan, tetapi karena kita ingin mempertahankan dan menghayati kesetiaan iman kita.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menghadapi dan menanggung segala konsekuensi sebagai pengikut-Mu. Amin. -agawpr-

Senin, 11 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Senin, 11 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VI Paskah
   
“Kita tidak bisa mengubah arah dunia hanya dengan upaya kita sendiri. Bukan itu pekerjaan kita. Pekerjaan kita – dan khususnya pekerjaan anda sebagai pemimpin muda – adalah membiarkan Allah mengubah kita, dan melalui kita, Allah akan mengubah orang lain dan dunia. Kita memenangkan dunia dengan memenangkan satu jiwa pada satu waktu demi Yesus Kristus dan Gereja, dan hal ini dimulai dari diri kita…Cintailah Yesus Kristus seperti saudara dan Tuhanmu. Cintailah Gereja sebagai ibumu. Ketahui imanmu, ketahuilah dunia dan perjuangannya – dan kemudian bukalah hatimu. Biarkan Allah menggunakanmu untuk membawa orang lain menuju kesalamatan yang Allah tujukan bagi kita.” – Uskup Agung Charles J. Chaput
   
Antifon Pembuka (Rm 6:9)

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi; maut tidak menguasai-Nya lagi. Alleluya

Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima, menghasilkan buah berlimpah dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:11-15)
     
"Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."
      
Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami, Paulus dan Silas, bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake. Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dan dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ. Setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia, turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, seorang yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, Lidia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 15:26b.27b)
Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26--16:4a)
    
"Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus."
     
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya, kamu ingat bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
   
Pesan Yesus bagi murid-murid-Nya memberi kekuatan sekaligus menyampaikan tantangan dan kesempatan. Ia menjanjikan datangnya Penghibur dan Roh Kebenaran yang akan bersaksi tentang Yesus. Penghibur dan Roh Kebenaran itulah yang menjadi kekuatan mereka karena para murid akan menerima penghiburan yang sejati, yaitu kebahagiaan yang datang dari-Nya. Dengan rahmat Roh Kudus yang sama, para murid dimampukan untuk mengenal kebenaran yang sejati, yang berasal dari Allah, bukan kebenaran dari hasil pikiran manusia. Dengan demikian para murid mengenal kehendak Allah dan tahu apa yang harus dilaksanakan agar berkenan pada-Nya. Maka, para murid juga akan menjadi sehati dan sepikir dengan Yesus, seperti Yesus sehati dan sepikir dengan Bapa. Sebagai manusia, para murid Yesus masih berada dalam ke-manusia-annya sehingga tidak mudah melaksanakan kehendak Allah karena masih ada dorongan lain. Di sinilah peran besar Roh Kudus untuk memampukan para murid melaksanakan apa yang dikehendaki Allah. Kebenaran itu berasal dari Allah sedangkan penerimanya sudah memegang kebenaran lain, yaitu kebenaran yang berasal dari hasil pikiran manusia. Karena berbeda, bahkan bertolak belakang, akan muncul penolakan bukan hanya terhadap isi pewartaan, tetapi juga pembawa warta itu. Tidak mengherankan, seperti disampaikan oleh Yesus, bahwa akan ada penganiayaan dan pembunuhan terhadap mereka. Tragisnya, mereka yang berbuat demikian merasa berbuat baik bagi Allah.

Sebagai murid Yesus yang berusaha menghidupi Kebenaran itu, maupun sebagai pewarta, kita sering menghadapi penolakan. Tidak jarang kita dianggap aneh karena percaya akan hal yang sulit dipahami oleh saudara yang tidak seiman. Banyak orang mencibir karena kepercayaan kita atas Sakramen Mahakudus sebagai benar-benar Tubuh Kristus dan Yesus hadir secara nyata. Perusakan patung kudus dipandang sebagai tindakan untuk meluruskan praktik yang mereka anggap salah, yaitu penyembahan berhala. Ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan untuk bersaksi dan mewartakan misteri iman kita. Apakah kita siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menantang itu? Untuk itu, kita semua perlu mengerti lebih banyak isi iman kita dengan menambah pengetahuan kekatolikan. Kita dengar dan mungkin kita saksikan dengan mata kepala sendiri adanya umat Katolik yang ketika menerima tantangan itu tidak mampu menjawab dan karenanya meninggalkan iman Katolik dan memegang kebenaran lain yang ditawarkan dan yang menurut mereka masuk akal. Kita mesti belajar dari Paulus (sebelumnya Saulus) yang berkat pengenalannya akan Kristus melepaskan segala kepercayaannya yang ia pandang sebagai kebenaran dan memegang erat Kebenaran. (YH/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 20:19)

Yesus berdiri di tengah-tengah para murid-Nya dan berkata kepada mereka: Damai sejahtera bagi kamu, alleluya.

Jesus stood in the midst of his disciples and said to them: Peace be with you, alleluia.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Minggu, 10 Mei 2015
Hari Minggu Paskah VI 

Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; 1Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Kasih yang sejati selalu mendatangkan sukacita, baik bagi yang mengasihi maupun bagi yang dikasihi. Meskipun untuk mewujudkannya harus disertai dengan kerja keras, derita dan pengorbanan, tetapi selalu membuahkan sukacita. Hal ini tampak amat jelas dalam peristiwa ibu yang melahirkan. Kasih yang begitu mendalam antara suami-istri membuahkan hadirnya seorang anak dalam keluarga mereka. Dan demi kasihnya kepada sang anak, sang ibu rela berpantang ini dan itu atau sebaliknya melakukan hal-hal penting demi kesehatan janin yang dikandungnya. Pada saat melahirkan, ia juga rela menderita kesakitan. Sang ayah pun rela untuk berkeja lebih keras atau melakukan hal-hal baik lainnya demi menyambut sang buah hati. Dan, begitu sang anak lahir dalam keadaan sehat, mereka, lebih-lebih sang ibu, tidak ingat lagi akan derita dan pengorbanan yang telah dilakukannya. Yang ada hanyalah senyum kebahagiaan dan sukacita yang mendalam. Mengapa? Karena semuanya dilakukan atas dasar dan di dalam kasih. Lain halnya kalau orang bekerja keras dan melakukan pengorbanan tetapi tanpa didasari kasih, yang ada hanyalah keluhan dan gerutuan tanpa henti karena itu semua dirasakan sebagai beban. Oleh karena itu, kita dapat mengukur apakah kasih yang kita lakukan kepada Tuhan dan sesama selama ini merupakan kasih kasih yang sejati atau belum? Kasih yang sejati selalu mendatangkan sukacita kendati disertai kerja keras, derita dan pengorbanan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengasihi dengan kasih yang sejati. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy