Sabtu, 05 Februari 2022 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Sabtu, 05 Februari 2022
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
  
Dibangun dalam Yesus Kristus berarti menanggapi panggilan Allah secara positif, mengandalkan Ia dan melaksanakan perkataan-Nya. (Paus Benediktus XVI, Pesan untuk WYD 26)
 
Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pagi

Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                          
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)
   
"Salomo memohon hati yang bijaksana agar sanggup memerintah umat Allah."
    
Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9-14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
4. Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (6:30-34)
  
"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."
    
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan
  
 
Kita tahu bahwa hidup adalah proses belajar terus menerus.

Proses pembelajaran ini diwujudkan dalam pencarian pengetahuan yang dapat dicapai melalui pendidikan, membaca dan penelitian.

Karena itu, kita sering diukur dengan kualitas pengetahuan kita, terutama dalam hal persyaratan pekerjaan.

Padahal pengetahuan tidak berdiri sendiri.

Pengetahuan berjalan seiring dengan kebijaksanaan, dan keduanya saling melengkapi.

Sederhananya, pengetahuan adalah mengetahui jawabannya, kebijaksanaan memberi kehidupan pada jawabannya.

Dalam bacaan pertama, ketika Raja Salomo meminta hikmat dari Tuhan, bukan karena dia tidak tahu bagaimana memerintah. Dia telah berpengalaman menjadi penasihat bersamanya.

Sebaliknya dia meminta Tuhan untuk menjadikannya raja yang baik, seorang raja yang tahu apa yang Tuhan inginkan dan untuk melaksanakannya.

Kita membutuhkan kebijaksanaan untuk melihat apa yang penting dan perlu karena kita bisa terlalu asyik dengan kesibukan kita dan terlalu fokus pada pencapaian.

Dalam Injil, bahkan Yesus harus memberi tahu para rasul-Nya, yang baru saja kembali dari misi yang berhasil dan merasa gembira, untuk pergi ke tempat yang sepi dan beristirahat dan tentu saja untuk berdoa.

Dalam pengertian rohani, kita membutuhkan hikmat untuk mengenal Tuhan untuk siapa kita bekerja daripada hanya melakukan pekerjaan Tuhan.

Kebijaksanaan juga diperlukan untuk pengenalan diri dan untuk mendapatkan gambaran yang baik tentang diri kita sendiri.   (RENUNGAN PAGI)
 
  
Credit: Anna Bochinska/istock.com

Jumat, 04 Februari 2022 Hari Biasa Pekan IV

 

Jumat, 04 Februari 2022
Hari Biasa Pekan IV

“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 27:1)

Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar.

Doa Pagi

Allah Bapa umat manusia, kami bersyukur atas rahmat kehidupan yang Kauberikan. Semoga hati kami senantiasa memadahkan syukur dan bibir kami memuji-muji nama-Mu sepanjang hidup kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                          
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (47:2-11)
    
  
"Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta."
    
Seperti lemak disendirikan untuk kurban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel. Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ia tinggikan. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di sekelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
         

Mazmur Tanggapan
Ref. Muliakanlah Allah, penyelamatku.
Ayat. (Mzm 18:31.47.50.51)
1. Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
2. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku akan menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan; aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
3. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya, untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya. Alleluya. 
  
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:14-29)
  
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
    
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mndengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan


Penting untuk dicatat bagaimana satu orang dapat sepenuhnya mengubah karakter suatu negara dan rakyatnya.

Itu bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk, tetapi tidak dapat disangkal bahwa orang-orang entah bagaimana akan mengambil wajah dan pikiran pemimpin.

Itulah seberapa kuat pengaruh pemimpin terhadap negara dan rakyatnya.

Bagi Israel di zaman Alkitab, Raja Daud dianggap sebagai raja teladan karena dialah yang membawa Israel ke zaman keemasannya.

Bacaan pertama sebenarnya adalah pidato tentang Raja Daud dan memuji dia atas prestasi dan kontribusinya bagi negara.

Namun eulogi itu tidak mengabaikan apa yang Tuhan lakukan bagi Daud. Dikatakan begini:

Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
  
Jadi dalam Raja Daud, kita melihat seorang pemimpin yang memiliki keseimbangan yang baik antara kualitas spiritual dan sekuler.

Tetapi bagi Raja Herodes, kita melihat seorang pemimpin yang telah kehilangan aspek spiritual dari hidupnya dan karena dia sangat senang dengan seorang gadis penari, dia rela mengeksekusi orang suci.

Meskipun demikian, dia sangat tertekan karena dia tahu dia sedang membunuh orang suci.

Demikianlah dampak dan pengaruh Yohanes Pembaptis terhadap Raja Herodes maupun bagi orang Israel.

Raja Daud dan Yohanes Pembaptis mungkin tidak mengetahuinya saat itu, tetapi pengaruh-pengaruh mereka sangat dalam dan luas terhadap orang-orang.

Bagi kita, kita juga harus menyadari bahwa kehidupan Kristen kita memiliki efek yang tidak terlihat pada orang lain.

Semoga hidup kita memberikan dampak dan pengaruh bagi orang lain sehingga mereka akan mengenal Tuhan yang kita percayai.
. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Ibr 13:8) 
 
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selamanya.  
  
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang mendukung karya pelayanan ini baik dalam bentuk doa maupun donasi untuk Renungan Pagi & Lumen Christi.
 

Kamis, 03 Februari 2022 Hari Biasa Pekan IV

Kamis, 03 Februari 2022
Hari Biasa Pekan IV 
Peringatan Fakultatif St. Blasius, Uskup dan Martir
 
“Di tengah gelombang dahsyat samudra kehidupan yang mengamuk, di kiri dan kanan diterjang angin ribut... hanya satu yang aku sayangi, hanya satu hartaku, satu hiburan yang membuatku lupa akan deritaku; itulah terang dari Tritunggal Mahakudus.” — St. Gregorius dari Nazianzus

      

Doa Pagi
       
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau menghendaki kami untuk mengikuti Putra-Mu agar dapat bergaul akrab dengan Dikau. Semoga Putra-Mu memperat pula persaudaraan kami serta meneguhkan kerukunan dan cinta kasih kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (2:1-4.10-12)

"Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah kesatria."

Saat kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya: “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel .” Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
Ayat. (1Tawarikh 29:10.11ab.11d-12a.12bcd; R:12b)

1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel , dari sediakala sampai selama-lamanya.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi.
3. Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
     

Inilah Injil Suci menurut Markus (6:7-13)
  
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
    
 Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi rasa sakit karena perpisahan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebahagiaan bertemu kembali.

Tetapi jika pertemuan dapat diatur dan diantisipasi, perpisahan mungkin bersifat permanen.

Dalam bacaan pertama, saat kehidupan Daud  hampir berakhir, dia mengucapkan kata-kata perpisahan untuk putranya, Salomo.

Daud mendesak Salomo untuk setia kepada Tuhan Allah dan mengikuti jalan-Nya dan menaati hukum dan perintah dan ketetapan-Nya seperti yang tertulis dalam Hukum Musa.
  
Dalam Injil, Yesus memberikan instruksi-Nya kepada murid-murid-Nya sebelum mengutus mereka dalam misi untuk memberitakan pertobatan.

Murid-murid-Nya mungkin bertanya-tanya tentang tidak membawa apa-apa untuk perjalanan dan hanya diberi otoritas Yesus.

Tetapi mereka berangkat untuk mengkhotbahkan pertobatan dan mereka mengusir banyak setan dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

Dan ketika mereka bertemu dengan Yesus lagi, mereka akan memiliki kesaksian yang luar biasa tentang betapa berkuasanya otoritas Yesus.

Yesus memiliki misi untuk kita masing-masing. Marilah kita berdoa agar kita mengetahui apa misi itu, memiliki iman dan keberanian untuk memulai misi itu dan mencapainya.

Kemudian ketika kita kembali dan bertemu dengan Yesus lagi, kita akan takjub betapa banyak yang dapat kita capai hanya dengan otoritas-Nya saja.
(RENUNGAN PAGI)
 

Antifon Komuni (Yoh 15:13)

Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawa demi sahabatnya.
 
Doa Malam

Tuhan Yesus, kami bersykur atas anugerah kesehatan yang baik serta peristiwa hidup yang boleh kami alami hari ini. Sertailah kami dalam tidur malam ini agar esok dapat bangun dengan segar kembali. Amin. 
 

Privacy Policy


Kebijakan Privasi

Privasi Anda sebagai pengunjung renunganpagi.id adalah hal yang sangat penting bagi kami. Inilah keterangan mengenai informasi apa saja yang kami terima dan kami kumpulkan pada saat Anda mengunjungi renunganpagi.id dan bagaimana kami menyimpan serta menjaga informasi tersebut.

 

Informasi yang Kami Kumpulkan

Seperti kebanyakan situs lain, kami mengumpulkan dan menggunakan data yang terdapat pada file log. Informasi yang terdapat pada file log termasuk alamat IP (Internet Protocol) Anda, ISP (Internet Service Provider), browser yang Anda gunakan, waktu pada saat Anda berkunjung dan halaman mana saja yang Anda buka selama berkunjung di renunganpagi.id

 

Tentang cookies

Seperti situs web lainnya, renunganpagi.id menggunakan ‘cookie’. Cookie digunakan untuk menyimpan informasi seperti preferensi pengunjung dan halaman yang diakses atau dikunjungi pengunjung pada situs web ini. Informasi tersebut kami gunakan untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dengan menyesuaikan konten halaman web kami.

renunganpagi.id juga menggunakan iklan dari pihak ketiga untuk mendukung situs kami. Beberapa penayang iklan ini mungkin menggunakan cookies ketika menampilkan iklan di situs kami, yang juga mengirimkan kepada pemasang iklan (seperti Google Adsense yang diterapkan pada web ini) informasi seperti alamat IP (Internet Protocol) Anda, ISP (Internet Servide Provider), browser internet yang Anda gunakan dan sebagainya.

Hal ini biasanya digunakan untuk tujuan penargetan iklan berdasarkan lokasi (seperti menampilkan iklan properti) atau menampilkan iklan yang sesuai berdasarkan situs-situs yang telah Anda kunjungi (seperti menampilkan iklan gawai bagi Anda yang kerap mengunjungi situs-situs gawai, misalnya).

Anda dapat memilih untuk mendisable cookies melalui setelan pada browser Anda. Namun demikian, hal ini dapat mempengaruhi pengalaman Anda dalam berinteraksi dengan situs kami sebagaimana juga dengan situs lainnya. 

Tautan Eksternal

Website ini dapat memuat tautan ke situs lainnya. Mohon disadari bahwa Renungan Pagi tidak bertanggung jawab untuk praktek privasi dari situs lainnya. Renungan Pagi sangat menganjurkan kepada para pengguna website Renungan Pagi untuk membaca pernyataan privasi dari setiap situs yang mengumpulkan informasi pribadi. Pernyataan privasi pada website ini hanya berlaku sepenuhnya untuk informasi yang dikumpulkan oleh website ini saja.

Persetujuan

Dengan menggunakan situs web kami, Anda dengan ini menyetujui Kebijakan Privasi kami dan menyetujui syarat dan ketentuannya.

Rabu, 02 Februari 2022 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

 

Rabu, 02 Februari 2022
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

“Hanya dalam kebenaran-lah kasih bersinar terang, hanya dalam kebenaran kasih dapat dihidupi secara otentik. Kebenaran adalah terang yang memberi makna dan nilai kepada kasih.“ – Paus Benediktus XVI, Ensiklik Caritas in Veritate

PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa Minggu dan Hari Raya)


Antifon

Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.

Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya, alleluya.

Behold, our Lord will come with power, to enlighten the eyes of his servants, alleluia.

    
Pengantar
 
Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah sudah sejak abad ke-5 dirayakan di kota Yerusalem (Ritus Timur), dan sejak abad ke-6 diperluas ke seluruh Gereja Barat. Di Roma pesta ini dirayakan dengan nada pertobatan, sedangkan di Perancis dengan pemberkatan meriah dan perarakan lilin, sehingga sekarang masih dikenal sebagai "Misa Terang". Sejak tahun 1960 perayaan ini ditetapkan sebagai "Pesta Tuhan", sebelumnya dikenal dengan "Pesta Maria". 
 
Pada hari ini kita memperingati peristiwa mulia Kanak-kanak Yesus dipersembahkan kepada Allah oleh orangtua-Nya pada hari ke-40 sesudah kelahiran-Nya, sesuai dengan peraturan Hukum Taurat yang berlaku bagi setiap anak laki-laki sulung. Dalam diri Anak itu, Simeon yang sudah tua mengenal Sang Mesias, yang disebutnya "Terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa". Secara tradisional pada hari ini diadakan Perarakan Lilin atau sedikitnya Pemberkatan Lilin untuk menyambut dan menghormati Yesus yang "datang ke kenisah-Nya sebagai Terang bagi bangsa-bangsa"
   
Doa Pemberkatan Lilin

KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

atau

Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.

Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius.
(Mzm 48:10-11, 2)
    
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
   
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
   
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
    
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
         
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
    
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya : mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen…Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Paus Benediktus XVI

Renungan
   
    Pengungkapan masa depan akan selalu menarik perhatian atau keingintahuan.

Jika seseorang memberi tahu kita bahwa dia tahu tentang masa depan kita, kita pasti akan tertarik dan ingin tahu.

Padahal di saat yang sama, pengetahuan tentang masa depan kita juga akan membuat kita gelisah dan tegang.

Dalam bagian Injil hari ini, kita mendengar tentang wahyu yang diumumkan oleh Simeon.

Bagi Simeon, dia adalah orang yang diberkati karena kedamaian yang dia rindukan sekarang menjadi miliknya.

Namun bagi Maria dan Yusuf, mungkin justru sebaliknya, dan itu di luar pemahaman mereka.

Simeon mengungkapkan Yesus sebagai terang, tidak hanya untuk orang Yahudi, tetapi untuk seluruh dunia.

Dan Dia akan membuat dan menghancurkan banyak dari umat-Nya sendiri.

Tidak menghibur mengetahui bahwa bayi dalam pelukan mereka menjadi pertanda yang ditentang oleh mereka yang tidak menginginkan wahyu ini.

Pewahyuan tentang siapa Yesus, juga merupakan pewahyuan tentang siapa kita.

Kita harus menjadi terang yang akan menerangi orang lain, namun kita juga menjadi tanda yang akan ditentang oleh orang lain.

Kita dipanggil untuk memancarkan terang Kristus, meskipun dunia mungkin lebih suka hidup dalam kegelapan.

Untuk itulah kita dipanggil, itulah masa depan kita, dan diberkatilah kita ketika kita terus fokus dan berjalan dalam terang.
 
Untuk Simeon dan Ana, mereka telah menunggu lama, dan akhirnya harapan mereka terpenuhi.

Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Yesus di Bait Allah, janji  Allah untuk mengirimkan Juru Selamat terpenuhi dan Perjanjian disahkan dengan mempersembahkan Yesus di Bait Suci.

Ya, Tuhan telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya dan berkat serta penyalaan lilin dan prosesi itu melambangkan bahwa terang keselamatan sudah menyinari Gereja dan dunia.

Ya, terang keselamatan bersinar namun kita masih menunggu.

Kita menunggu terang Roh Kudus untuk mendorong kita dan menuntun kita untuk menggenapi pekerjaan keselamatan Tuhan dalam hidup kita.

Seperti Maria dan Yusuf, Simeon dan Ana, marilah kita menunggu Tuhan dalam doa, dan menyalakan lilin kita, dan bersiap untuk melakukan kehendak-Nya ketika Dia memanggil. (Renungan Pagi)

Antifon Komuni (Luk 2:30-31)
 
Mataku telah melihat keselamatan-Mu yang Kausediakan bagi segala bangsa.

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529 
 
 

 

Selasa, 01 Februari 2022 Hari Biasa Pekan IV

 

Selasa, 01 Februari 2022
Hari Biasa Pekan IV 
   
“Ketika engkau menerima-Nya, katakan kepada-Nya: Tuhan, aku berharap kepada-Mu, aku menyembah-Mu, aku mencintai-Mu, tambahkanlah imanku. Jadilah penopang dari kelemahanku: Engkau, yang tinggal tak berdaya dalam Ekaristi biarlah menjadi obat bagi kelemahan ciptaan-Mu.” — St. Josemaria Escriva


Antifon Pembuka (Ibr 12:1)

Marilah kita tanggalkan semua beban dosa, perintang kita dan berlomba dengan tekun sebagaimana diwajibkan.

Doa Pagi 
    
Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu telah memberikan teladan untuk mengampuni dan mendoakan mereka yang telah menyalibkan-Nya. Semoga Yesus Kristus, Putra-Mu membebaskan kami pula dari segala bentuk kebencian dan hasrat untuk balas dendam sehingga kami mampu menjadi pembawa damai. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin. 
    
       
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (18:9-10.14b.24-25a.30-19:3)
  
"Daud meratapi kematian Absalom."  

Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan
Ref. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil
 
Ref. Alleluya 
Ayat. (Mat 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
       

Inilah Injil Suci menurut Markus (5:21-43)
    
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Ayah tidak sering digambarkan karena kasih sayang mereka.

Mereka mungkin diberi citra sebagai pemberi nafkah, pendisiplin dan kepala rumah tangga serta atribut maskulin lainnya.

Tapi seberapa penuh kasih sayang seorang ayah?

Dalam dua bacaan hari ini, kita melihat sisi kasih sayang dari seorang ayah.

Dalam bacaan pertama, meskipun Absalom memberontak terhadap ayahnya, Daud, namun ketika dia terbunuh, Daud menangisi dia secara terbuka.

Dalam Injil, Yairus mengesampingkan statusnya sebagai pejabat sinagoga untuk datang kepada Yesus dan memohon untuk nyawa putrinya.

Saat kita merenungkan dan merenungkan kedua bacaan tersebut, ada dua pemikiran yang bisa muncul di benak kita.

Tidak peduli seberapa banyak kita telah memberontak melawan Tuhan dan seberapa jauh kita telah berpaling dari-Nya, Tuhan tetap mengasihi kita dan mencari kita agar kita dapat kembali kepada-Nya.

Juga Tuhan ingin menyembuhkan kita dari kelemahan fisik kita dan membersihkan hati kita dari dosa sehingga kita dapat benar-benar menjalani hidup di dalam Dia.

Yesus datang untuk menyelamatkan kita dan memulihkan hidup kita di dalam Allah.

Marilah kita beriman kepada-Nya, karena iman kita kepada Yesuslah yang akan menyelamatkan kita.


SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2573 
 
 Antifon Komuni (Ibr 12:2)
 
Yesuslah yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman itu menuju kesempurnaan. 
 
Doa Malam

Tuhan, dengan berbagai macam cara Engkau ingin meringankan beban penderitaan umat-Mu. Ajarilah kami, ya Tuhan, untuk senantiasa membantu sesama kami yang membutuhkan bantuan kami, tanpa memandang muka serta mempertimbangkan untung rugi. Amin.
      

"Dalam rencana kita untuk dialog antaragama, kita dapat menghadapi beberapa risiko. Hanya ada satu kebenaran yang harus dicari, dicapai, dan diberitakan: itu adalah Yesus Kristus." - Kardinal Robert Sarah
 
 
RENUNGAN PAGI

Senin, 31 Januari 2022 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosco, Imam

Senin, 31 Januari 2022
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosco, Imam
 
“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko)
  
  
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.               
  
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (15:13-14.30; 16:5-13a) 
   
"Daud melarikan diri dari Absalom, dan Simei mengutuk dia sesuai dengan perintah Tuhan."
    
Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya: “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.” Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!” Maka Daud mendaki bukit zaitun sambil menangis. Ia mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika Raja Daud sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu itu mengutuk, “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja. Tuhan kini menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah.” Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, “Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja?” Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.” Tetapi kata raja, “Tak usahlah campur tangan, hai anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?” Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, “Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apalagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia, dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhanlah yang telah bersabda kepadanya demikian. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah, ya Tuhan, selamatkanlah aku.
Ayat. (Mzm 3:2-3.4-5.6-7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, “Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri dan tertidur; dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru. Bangkitlah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
          
Inilah Injil Suci menurut Markus (5:1-20)
    
"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"
   
Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang Danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana, di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan
  
 
Setiap kali dikatakan bahwa tidak ada keluarga yang sempurna, biasanya dimaksudkan bahwa anggota keluarga mungkin bertengkar, mereka tidak berbicara satu sama lain, dan mungkin ada banyak masalah lain yang dialami sebuah keluarga.

Tetapi setiap keluarga adalah unik dan setiap keluarga memiliki masalah yang khas sehingga apa yang berhasil untuk satu keluarga mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Itu hanya karena setiap anggota keluarga juga unik dan memiliki cara berpikir dan perilaku yang unik.

Bacaan hari ini memberi kita dua skenario keluarga yang mungkin akrab bagi kita dalam satu atau lain cara.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar Daud harus melarikan diri dari putranya sendiri Absalom yang keluar untuk merebut takhta dari Daud dan bahkan membunuhnya dalam prosesnya.

Tetapi kerendahan hati dan iman Daud benar-benar membangun ketika dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan bahkan ketika Simei, orang yang tidak penting, menghina dan mengutuk Daud.

Dalam Injil, kita mendengar tentang seorang pria yang dirasuki oleh legion roh-roh jahat berlari dan tersungkur di kaki Yesus.

Keluarganya tidak bersamanya saat itu, tetapi dapat diduga bahwa mereka telah mencoba untuk mengamankannya dengan belenggu dan rantai tetapi sia-sia.

Tetapi ketika Yesus mengusir roh-roh jahat darinya, dia ingin mengikuti Yesus tetapi Yesus tidak mengizinkannya dan berkata kepadanya,
“Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 
   
Pelajaran yang dapat kita petik dari dua bacaan hari ini adalah bahwa seberat apapun masalah keluarga, kita harus rendah hati dan menyerahkannya kepada Tuhan serta mempercayakan keluarga kita kepada-Nya.

Juga, memiliki rumah untuk kembali ke tempat anggota keluarga tetap bersama tanpa memandang perbedaan memang merupakan berkah.

Mari kita berdoa kepada Tuhan untuk mencurahkan berkat-Nya atas semua keluarga sehingga mereka dapat menjadi saksi atas apa yang telah Tuhan lakukan dalam belas kasihan-Nya bagi mereka.
 
 
Author Katolophyromai (CC)

 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang Mahabaik, hari telah mulai malam. Tinggallah dalam hatiku agar kegelapan malam ini tidak menggelapkan hatiku. Buatlah agar hatiku senantiasa terang sehingga karya-Mu senantiasa dapat kuwartakan lewat kata dan perbuatanku. Amin.
  
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan anda baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati. 
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy