| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 28 Februari 2009

Sabtu, 28 Februari 2009
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Doa Renungan
Bapa, pujian dan hormat kami haturkan atas rahmat baru dan kesehatan yang kami alami. Engkau menghendaki supaya kami selalu memurnikan panggilan kami dengan bertobat, sebab Engkau datang untuk memanggil yang berdosa. Maka curahkanlah rahmat-Mu atas kami supaya kami dapat melaksanakan sabda-Mu hari ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)


"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

9b Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni". 13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, 14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
(Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)


"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

27 Sekali peristiwa, Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. 30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- “Saya ini sudah bekerja lebih dari 20 tahun, tetapi sampai sekarang belum pernah menerima bantuan atau restitusi kesehatan, padahal setiap bulan gaji saya dipotong untuk dana kesehatan bersama”, demikian gerutu atau keluhan seorang pegawai ketika melihat rekan kerjanya menerima bantuan kesehatan jutaan rupiah. Memang aneh dan nyata bahwa orang dianugerahi kesehatan yang bagus alias tidak pernah menderita sakit sering mengeluh dan irihati terhadap mereka yang sakit, tentu saja irihati dalam hal sumbangan atau bantuan materi atau uang. Itulah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Tautat masa kini, yang bersungut-sungut ketika melihat Yesus dan murid-murid-Nya makan dan minum bersama dengan orang-orang berdosa. "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat”, demikian tanggapan Yesus atas sungut-sungut atau gerutu orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Sebagai murid-murid atau pengikut Yesus. Berrefleksi atas sabda ini kiranya ada dua ajakan bagi kita: (1) Pertama-tama marilah kita sadari dan hayati bahwa kita adalah orang-orang yang berdoa atau sakit serta membutuhkan penyembuhan atau pertobatan. Untuk itu dengan rendah hati marilah membuka hati, jiwa , akal budi dan tubuh kita terhadap aneka sapaan dan sentuhan dari sesama kita, entah itu berupa kritik, ejekan, cemoohan, pujian, saran, nasihat, dst..; kita terima dan hayati aneka sapaan dan sentuhan tersebut sebagai perwujudan kasih mereka untuk mendidik, mengembangkan dan mendewasakan kita. (2) Kita dipanggil untuk meneladan Yesus: mencari dan menyembuhkan mereka yang berdosa atau sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh. Di sekolah hendaknya para peserta didik yang dirasa kurang diberi perhatian yang memadai, jika ada anak atau orang nakal alias kurang ajar hendaknya didampingi dengan kasih pengampunan, dst….

- “Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan “ (Yes 58:9b-11). Kita semua dipanggil untuk tidak menindas dan memfitnah melalui cara apapun kepada sesama kita serta bertindak sosial dengan memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan. Pertama-tama saya ingatkan kepada para orangtua atau bapak-ibu dalam mendidik dan mendampingi anak-anaknya: hendaknya cara mendidik dan mendampingi jangan sampai dirasakan sebagai penindasan oleh anak-anak, maka hayati motto bapak pendidikan kita : “ing ngarso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani” (keteladanan, pemberdayaan, motivasi). Cara yang sama hendaknya juga dihayati oleh para guru atau pendidik di sekolah-sekolah. Bagi kita semua marilah kita perhatikan mereka yang miskin dan berkurangan dalam bentuk apapun. Mungkin banyak orang mengalami kemiskinan atau kekurangan akan kasih dari sesama atau orangtuanya, mengingat dan memperhatikan banyak orang masa kini cenderung sibuk sendiri-sendiri. Salah satu perwujudan kasih adalah ‘boros waktu dan tenaga’ bagi yang dikasihi. Sejauh mana kita telah memboroskan waktu dan tenaga pada yang terkasih, orangtua terhadap anak-anaknya, guru/pendidik terhadap para peserta didiknya, atasan atau pemimpin terhadap bawahan atau anggota-anggotanya?


[Ignatius Sumarya, SJ]




Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy