| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 13 Agustus 2009 :: Hari Biasa Pekan XIX

Kamis, 13 Agustus 2009
Hari Biasa Pekan XIX

MENGAMPUNI?

“Datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: Sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku…? ” ---- Matius 18:21


Doa Renungan
Allah yang kekal dan kuasa, ajarilah kami melakukan dan menuruti segala firman yang Kausampaikan melalui Kristus, Putra-Mu yang mulia. Dengan demikian, kami semakin memuliakan Dikau yang ada dalam diri kami, supaya orang lain pun dapat memuliakan nama-Mu yang Kudus. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Melalui Yosua pengganti Musa, Allah tetap menyertai perjalanan umat beriman. Bagi umat beriman, perjalanan hidup merupakan pengalaman perjalanan kesetiaan Allah pada umat-Nya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yosua (3:7-10a.11.13-17)

"Tabut perjanjian Tuhan akan mendahului kalian menyeberangi Sungai Yordan."

Tuhan bersabda kepada Yosua, "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka perintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian, demikian, 'Setelah kalian sampai ke tepi air Sungai Yordan, haruslah kalian tetap berdiri di tengah Sungai Yordan.' Yosua lalu berkata kepada orang Israel, "Datanglah mendekat dan dengarkanlah sabda Tuhan, Allahmu." Lalu ia menyambung, "Dari hal inilah akan kalian ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kalian. Sungguh, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi akan mendahului kalian masuk ke Sungai Yordan. Begitu kaki para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berhenti di dalam air sungai, maka air Sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan." Ketika bangsa Israel berangkat dari tempat perkemahan untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan. Segera sesudah para imam pengangkat tabut sampai ke Sungai Yordan, dan para imam itu menginjakkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, maka berhentilah air mengalir. Padahal waktu itu musim panen, dan selama musim panen air sungai selalu meluap. Air yang turun dari hulu naik menjadi bendungan di kejauhan di dekat Adam, yaitu kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa Israel di hadapan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai mereka semua selesai menyeberangi Sungai Yordan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat.
(Mzm 114:1-6)
1. Pada waktu Israel keluar dari Mesir, di kala kaum keturunan Yakub keluar dari bangsa yang asing bahasanya, maka Yehuda menjadi tempat kudus-Nya, dan Israel wilayah kekuasaan-Nya.
2. Laut melihatnya, lalu melarikan diri, dan Sungai Yordan berbalik ke hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.
3. Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu? Ada apa, hai gunung-gunung, sehingga kamu melompat-lompat seperti domba jantan, hai bukit-bukit, sehingga kamu seperti anak domba?

Bait Pengantar Injil PS 953
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Setiap orang bisa melakukan kesalahan, tapi bila ada pengampunan, orang menemukan kesempatan untuk membaharui dirinya. Pengampunan menjadi tanda paling nyata akan kehadiran Allah dalam kehidupan jemaat beriman.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)

"Aku berkata kepadamu, 'Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?" Yesus menjawab, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, "Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi." Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, "Bayarlah utangmu!" Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, "Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi." Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, "Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Ketika seseorang mendapat belaskasih, sudah sewajarnya apabila ia juga menjadi penuh belaskasih dan membagikan belaskasihnya itu kepada orang lain. Kita sudah mendapat belaskasih dan pengampunan dari Allah, sudahkah kita menjadi insan yang berbelaskasih dan penuh pengampunan?

Doa Renungan Malam
Segala puji dan syukur kami bagi-Mu ya Bapa, atas segala kebaikan dan kuasa-Mu dalam hidup kami hari ini. Bangkitkanlah semangat tobat dalam diri kami dari hari ke hari, agar kami layak menjadi putera-Mu. Dan ajarilah kami selalu mengakui bahwa Engkaulah Allah yang mahabaik, kini dan sepanjang segala abad. Amin.



R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy