| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 12 Agustus 2009 :: Hari Biasa Pekan XIX


Rabu, 12 Agustus 2009
Hari Biasa Pekan XIX

JAGA MULUT DAN LIDAH

“Yesus berkata, Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia dibawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” --- Matius 18: 15


Doa Renungan

Selamat pagi Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas nafas kehidupan ini. Kami juga bersyukur atas perlindungan-Mu terhadap orang-orang yang berada di sekitar kami, terutama orang-orang yang kami kasihi. Hari ini Engkau mengajak kami memberi perhatian kepada saudara yang berbuat salah melalui sapaan dan teguran. Ajarlah kami agar dapat menerangi mereka yang masih berada dalam kegelapan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Ulangan (Ul 34:1-12)

"Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul."

Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan Lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar. Dan bersabdalah Tuhan kepadanya, "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub: 'Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini.' Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana." Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun dipenuhi dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.
Ayat.
(Mzm 66:1-3a.5.8.16-17)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu."
2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)

"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


UMAT KRISTIANI
umumnya tidak meneriak-riakkan sakit hati dan keluhan mereka secara terbuka. Mereka tidak memamerkan apa yang membuat mereka baru geram hati. Kita tidak berusaha menyembunyikan sesuatu, akan tetapi kita menghormati hak-hak orang lain untuk tidak dibicarakan di belakang mereka dan tidak dikatakan di hadapan umum. Kita menjaganya di antara empat mata saja. Bahkan pasangan kita dan keluarga tidak harus tahu akan keluh kesah dan sakit hati kita. Membiarkan mulut kita ngoceh seringkali lebih merugikan daripada masalah itu sendiri.

Umat kristiani sepanjang sejarah Gereja telah mencabik dan mencincang satu sama lain dengan silet yaitu lidah kita. Kita telah bermain-main dalam tangan iblis. Kita adalah pion-pion dalam siasat iblis, yang digunakan untuk meruntuhkan kerajaan Allah. Namun jika kita mengizinkan Roh Allah mengendalikan lidah kita, kita dapat mengendalikan seluruh tubuh kita (Yak 3: 2).

Hal ini tidak hanya berlaku pada tubuh fisik kita saja akan tetapi kepada tubuh Kristus, gereja-Nya. Lidah kita suka bergosip, kita saling menggigit, berbicara hal-hal yang negatif, dan mematahkan semangat menghancurkan Gereja dan membuat penyembahan kita kepada Allah tidak ada artinya (Yak 1: 26). Biarlah lidah kita untuk memuji, berdoa, bernubuat dan memberikan kata-kata yang membangun tubuh Kristus (1 Kor 14: 3-4). Lidah adalah alat yang sangat penting bagi anggota tubuh yaitu gereja-Nya.

Doa : Bapa, kiranya aku berkata-kata dalam bahasa lidah, dan bukan kata-kata yang penuh dosa.
Janji : “Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati, matanya belumkabur dan kekuatannya belum hilang.” --- Ulangan 34: 7.
Pujian : Mengalami pergumulan setiap hari dengan anggota keluarga yang sakit jiwa, Rita tahu akan pengharapannya bahwa Tuhan akan menyelesaikan baginya.



:: Renungan SATU PERJAMUAN – SATU JEMAAT ::

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy