Selasa, 25 Agustus 2009 :: Hari Biasa Pekan XXI

Selasa, 25 Agustus 2009
Hari Biasa Pekan XXI

Hai anak-Ku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu -- Amsal 3:21

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:1-8)

"Kami rela membagi dengan kalian, bukan hanya Injil Allah, melainkan hidup kami sendiri."

1 Saudara-saudara, kamu sendiri tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia. 2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. 3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. 4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. 5 Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi--Allah adalah saksi-- 6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. 7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. 8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal kami.
Ayat.
(Mzm. 139:1-3.4-6)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26)

"Yang satu harus dilakukan, tapi yang lain jangan diabaikan."

23 Pada waktu itu Yesus bersabda, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. 26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


Menjadi bangga dan sungguh bermanfaat untuk orang lain serta sesama karena kualitas diri yang handal, dinyatakan oleh Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sebuah keberanian yang hebat, sekaligus menjadi tanda kematangan seorang rasul utusan Allah. Paulus menunjukkan kualitas diri seperti itu bukan untuk mencari kehormatan diri, namun untuk meyakinkan umat akan kasih Allah yang mereka ungkapkan secara sungguh-sungguh untuk Allah yang menguji hati kita. Apa yang diungkapkan Santo Paulus, rasanya dalam kebudayaan kita tidaklah tepat, bahkan dianggap tabu. Namun senyatanya kalau tidak hati-hati, dalam sopan santun dan basa-basi yang ada pada kita, banyak hal yang kita ungkapkan bukan sebagai sebuah kualitas dan ketulusan hati, namun sebagai basa-basi yang penuh dengan tipuan.

Peristiwa peresmian sebuah proyek, orang mempunyai hajatan misalnya menikahkan atau hajatan yang lain, sering kali disertai dengan berutang sana sini, ataupun kalaupun dengan modal sendiri, ada harapan kembali modal. Apa yang diyakini baik oleh saudara-saudara kita, sering kali dibarengi dengan pamrih tertentu yang aduhai beratnya. Sikap sangat merendah ketia dipuji karena merasa tidak nyaman dengan pujian itu, sering kali membuat tanggapan kepada orang lain juga tidak tulus. Ada beberapa orang yang ketika dipuji langsung mengucapkan terima kasih sekaligus merasa diteguhkan dalam setiap sikap hidupnya. Sikap seperti itu menjadi salah satu cara belajar untuk memuji dengan tulus sekaligus memberi isi dari pujian yang diberikan oleh orang lain. Mari kiat bangga akan kualitas diri kita yang hebat, demi untuk menyenangkan hati Allah.



FX. Sukendar W, Pr - Inspirasi Batin 2009

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy