| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 22 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 22 September 2009
Hari Biasa Pekan XXV

"Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya."


Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena hari ini kami dapat mendengarkan, membaca sabda-Mu yang menguatkan hati dan menyemangati. Dampingiilah kami agar tetap bertekun dan setia pada Yesus Putra-Mu. Kami percaya, bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, kami dapat hadir sebagai terang dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)

"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."

7 Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di daerah Sungai Efrat sebagai berikut: "Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. 8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu. 12b Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama." 14 Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. 15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius. 16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria. 17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. 18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa. 19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah. 20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat.
(Mzm 122:1-2.3-4ab.4cd-5)
1. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu,
hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
ke mana suku-suku berziarah,
yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama.
3. Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel .
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)

"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."

Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi, mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, "Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau." Tetapi, Yesus menjawab, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan


Secara sepintas, perkataan Yesus hari ini kasar dan tidak sopan. Namun, kalau kita renungkan, justru tidak sama sekali. Yesus menggunakan pemahaman kita untuk mengerti bagaimana seharusnya hubungan kita dengan-Nya. Dengan istilah keluarga yang sudah akrab di telinga kita, Yesus menegaskan bahwa hubungan kita dengan-Nya adalah hubungan yang sangat mendalam, hubungan sebagai keluarga. Hubungan ini terjadi kalau kita melaksanakan kehendak Allah. Melalui hidup kita yang selaras dengan kehendak Allah, kita menjadi satu keluarga dengan Yesus sendiri. Kita menjadi saudara dan saudari Yesus.

Persaudaraan kita dengan Yesus semestinya menjadi dasar dalam kehidupan kita dengan sesama dan seluruh ciptaan. Bagaimanakah kita bersikap kepada sesama kita dan mahkluk hidup yang lain?

Yesus, Engkau menyebut aku saudara dan saudari-Mu bila aku mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah. Bantulah aku agar aku berani membuka hati bagi sabda Allah dan melaksanakannya dalam hidupku. Amin.



Ziarah Batin 2009 Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 21 - 27 September

Bacaan Harian 21 - 27 September

Senin, 21 September: Pesta St. Matius, Rasul-Penginjil (M).
Ef 4:1-7.11-13; Mzm 19:2-5; Mat 9:9-13.


Selasa, 22 September: Hari Biasa Pekan XXV (P). Ezr 6:7-8.12b.14-20; Mzm 122:2-5; Luk 8:19-21.

Rabu, 23 September: Peringatan Wajib St. Padre Pio Pietrelcina, Imam (P).
Ezr 9:5-9; MT Tb 13:2-5.8; Luk 9:1-6.

Kamis, 24 September : Hari Biasa Pekan XXV (H)
Hag 1:1-8; Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.6b; Luk 9:18-22

Jumat, 25 Septermber: Hari Biasa Pekan XXI (H).
Hab 2:1b-9; Mzm 43:1-4; Luk 9:18-22.

Sabtu, 26 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).
Za 2:5-9; MT Yer 31:10-12ab.13; Luk 9:43b-45.

Minggu, 27 September: Hari Minggu Biasa Pekan XXVI (H).
Bil 11:25-29; Mzm 19:8.10.12-14; Yak 5:1-6.

Senin, 21 September 2009 :: Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Senin, 21 September 2009
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya -- Mat 21:22


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, Matius si pendosa telah Kaupilih untuk menjadi Rasul-Mu. Tindakan-Mu ini menunjukkan sikap-Mu yang tidak pernah membenci kaum pendosa melainkan justru ingin menyelamatkan mereka berdasarkan cinta kasih-Mu. Ajarilah aku pada hari ini untuk selalu bersemangat dalam membawa kembali saudara-saudaraku yang tersesat pada keselamatan. Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)

"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."

Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat.
(Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur. Alleluya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)

"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belaskasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Biasanya cukup sulit bagi kita untuk menghilangkan kesan buruk mengenai seseorang yang sudah menyakiti hati kita beberapa kali. Betapa biasa kita memberi cap buruk pada orang lain. Selain orang dicap sebagai orang tidak baik, sering ia harus menanggungnya seumur hidup di depan komunitas yang mengenalnya.

Yesus mempunyai cara pandang yang sangat berbeda. Bagi Yesus, cap jelek atau jahat pada seseorang jangan terus disimpan atau dipelihara. Mengapa? Karena orang itu bisa bertobat atau berubah. Hari ini kita merayakan Pesta Santo Matius Rasul dan Pengarang Injil. Kita mengenal baik riwayat Santo Matius yang tadinya pendosa (pemungut cukai). Tapi Yesus mengubah hati dan hidup Matius dengan sapaan panggilan yang pribadi. Matius tahu bahwa ia dianggap orang berdosa oleh masyarakatnya. Namun ketika ada orang yang menyapa hatinya, menerima dia dan memberi pengharapan akan hidup baru, Matius berubah. Itulah Tuhan Yesus yang mengubah hati Matius itu.

Kita harus mengakui betapa dalam diri kita, ada sekumpulan berisi daftar kejelekan dan kekurangan sesama kita. Begitu asyik kita ngrumpi kelemahan orang lain itu. Rasanya puas banget. Betapa sulit menghilangkan cap-cap jelek itu dari diri kita. Marilah kita mohon, agar Tuhan membebaskan hati dan pikiran kita dari segala cap jelek tentang orang lain. Ingatlah, Matius yang tadinya termasuk kelompok pendosa dapat menjadi seorang rasul dan pengarang Injil menjadi orang kudus dan teladan iman kita pula!


E. Martasudjita, Pr
Inspirasi Batin 2009

Minggu, 20 September 2009 :: Hari Minggu Biasa XXV/Tahun B

Minggu, 20 September 2009
Hari Minggu Biasa XXV/ Tahun B

"Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." (Mrk 9:30-37)


Doa Renungan


Allah yang mahakuasa dan kekal, dimasa yang lalu, Engkau telah mengajari nenek moyang kami dengan kebijaksanaan, keutamaan, dan harga diri. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu, di masa kini pun kami mampu menjadi peribadi mulia, rendah hati, dan takwa kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:12.17-20)

"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman keji terhadapnya."

Orang-orang fasik berkata satu sama lain, 12 "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. 17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. 18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. 19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. 20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS. 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku
Ayat. (Mzm 54:3-4.5.6.8)

1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkan doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak memperdulikan Allah.
3. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, Aku akan bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus (3:16-4:3)

"Buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai."

16 Saudara-saudara, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. 17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. 18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? 2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 952
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Solis: Allah telah memanggil kita; sehingga kita boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus Tuhan kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:30-37)

"Anak manusia akan diserahkan ... Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan dari semuanya."

Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab la sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akar membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, la bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku. "
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

MENGIKUTI DIA DI JALANNYA

Injil bagi hari Minggu Biasa XXV tahun B kali ini (Mrk 9:30-37) memuat pernyataan Yesus yang kedua kalinya kepada murid-muridnya mengenai kesengsaraan, salib, serta kebangkitannya. Sesudah itu, ia juga memberi pengajaran agar dalam mengikutinya para murid tidak berpamrih bakal mendapat kedudukan. Sebelum mendalami pengajaran ini, marilah ditengok sejenak maksud serta makna pemberitahuan mengenai sengsara tadi bagi komunitas para murid waktu itu.

PERNYATAAN TENTANG KESENGSARAANNYA

Walaupun diakui sebagai Mesias oleh orang-orang yang paling dekat, Yesus mau lebih memahami dirinya sebagai Anak Manusia. Maksudnya, lebih menampilkan sisi kemanusiaan dan pribadi dirinya daripada sisi utusan ilahi dan tugas besar kemesiasan. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya akan ditolak, disalibkan, tetapi akan dibangkitkan. (Lihat ulasan Injil Minggu lalu, Mrk 8:27-35). Pernyataan ini muncul sampai tiga kali dalam Injil Markus, Matius dan Lukas. Yang pertama, Mrk 8:31-33//Mat 16:21-23//Luk 9:22, yang kedua Mrk 9:30-32//Mat 17:22//Luk 9:43b-45 dan yang ketiga, Mrk 10:32-34//Mat 20:17-19//Luk 18:31-34. Pernyataan pertama diikuti pengajaran khusus bagi siapa saja yang mau mengikutinya, yakni agar mereka sedia "menyerahkan nyawa", maksudnya berdedikasi penuh Mrk 8:34-38//Mat 16:24-28//Luk 9:23-27. Pernyataan yang kedua dilanjutkan dengan pengajaran untuk tidak mencari kedudukan tinggi, melainkan bersikap seperti anak kecil Mrk 9:34-37//Mat 18:1-5//Luk 9:46-48. Pernyataan ketiga ditegaskan dengan pengajaran mengenai kesediaan melayani satu sama lain Mrk 10:35-45 Mat 20:20-28 (Lukas tidak menyertakan padanannya). Dari ikhtisar ini kelihatan bahwa arah ke salib dan kebangkitan itu memang sulit dipahami, bahkan oleh murid-murid terdekat yang sudah lama mengikutinya sekalipun. Jalan untuk memahami kenyataan salib dan kebangkitan itu ialah kesediaan untuk menerima tanpa mementingkan diri ataupun mencari kedudukan yang tinggi. Inilah yang diberikan dalam pengajaran yang mengikuti setiap pernyataan tadi.

Semakin dekat ke Yerusalem, Yesus semakin berusaha agar para murid terdekatnya memahami arah ke salib dan kebangkitan tadi dengan ikhlas. Murid-murid sulit memahami mengapa ia perlu mengalami penderitaan hingga kematian di salib. Mengapa Yang Maha Kuasa tidak menyertainya dengan bala tentara surga dan dunia untuk membangun kejayaan umat di hadapan para penentang-penentangnya. Pertanyaan seperti ini ada dalam lubuk hati mereka. Juga dalam hati kecil kita. Mengapa perlu sampai sejauh itu. Mengapa dia, dan juga kita, seolah-olah dibiarkan sendirian di hadapan kekuatan-kekuatan yang kini semakin mengancam kita.

MENGHADAPI KEKUATAN JAHAT DENGAN SALIB

Kekuatan jahat perlu ditekuni dengan salib, seperti yang dilakukan Yesus. Baru dengan demikian daya gelap akan dapat dikuasai dan diubah menjadi kekuatan terang. Namun demikian, perlu disadari bahwa salib tidak identik dengan apa saja yang dirasa sebagai penderitaan. Ada banyak kesusahan yang bukan salib dan mestinya bisa dihindari dan diatasi dengan kebijaksanaan hidup dan ikhtiar. Pelbagai ketimpangan ekonomi dan ketakadilan di masyarakat bukan salib, melainkan musibah sosial yang mesti ditangani dengan serius. Menyebutnya sebagai salib tidak membawa manfaat apapun kecuali menutup mata pada kenyataan. Dan mengurangi makna salib yang sesungguhnya. Yang perlu diterima sebagai salib ialah yang dihadapi oleh Yesus sendiri, yakni penolakan manusia terhadap kebaikan ilahi. Inilah realitas yang jahat yang hanya dapat dihadapi dengan salib.

Penderitaan serta kematian Yesus itu akan berakhir dengan kebangkitan. Unsur yang paling membedakan salib dengan penderitaan biasa ialah ada tidaknya kaitan dengan kebangkitan. Bahkan salib dan kebangkitan ialah satu realitas dengan dua muka yang tak dapat saling dipisahkan. Bila tidak ada kebangkitan, maka tak dapat dikatakan penderitaannya mengalahkan yang jahat. Juga tidak dapat ditegaskan bahwa ada kebangkitan tanpa salib. Seperti dalam peristiwa pemberitahuan pertama, para murid juga kurang menangkap maksud pemberitahuan kedua.

SIAPAKAH YANG TERBESAR?

Adegan beralih dari sebuah tempat di Galilea yang namanya tidak disebut ke sebuah rumah di Kapernaum, juga di wilayah Galilea. Di rumah inilah Yesus menanyai para murid tentang apa yang mereka bicarakan di perjalanan. Mereka diam tak berani menjawab, karena mereka tadi bertengkar mengenai siapa di antara mereka yang terbesar. Mereka cukup tahu, tidak sepatutnyalah mereka berpikir demikian. Tetapi Yesus tidak memarahi, melainkan mengajak mereka untuk mengenal diri dengan lebih baik. Mereka kini bukan lagi orang luar dan pengikut baru. Mereka telah berjalan bersama dia dari tempat ke tempat, sudah melihat yang diperbuatnya bagi orang banyak dan ikut serta melayani mereka. Murid-murid ini ialah Yang Duabelas, kalangan paling dekat dengannya sendiri. Mereka inti umat yang baru yang akan memperkenalkan Yang Ilahi kepada segala bangsa. Inilah orang-orang yang memang mempunyai niat mengikuti Yesus. Kok malah kini memperebutkan kedudukan siapa yang lebih penting. Memang mereka masih butuh belajar membuat diri searah dengan dia yang mereka ikuti.

Yesus pun memberi mereka pengajaran khusus mengenai apa itu menjadi yang pertama. Ia tahu tiap orang mempunyai hasrat menjadi orang penting. Orang yang tidak memiliki dorongan ke arah itu juga sulit menemukan makna hidup. Tetapi yang membuat penting ada bermacam-macam. Dan tidak selalu benar dan cocok dengan pilihan hidup yang sudah mulai ditempuh. Inilah keadaan para murid waktu itu. Kini sang Guru membantu mereka untuk semakin menemukan diri.

Diajarkan bahwa yang ingin menjadi yang pertama, hendaklah menjadi yang berdiri paling belakang dan melayani semuanya. Jelas hendak ditunjukkannya bahwa mementingkan orang lain bakal membuat pengikut Yesus menjadi besar. Dia sendiri menjalankannya. Seluruh hidupnya ditujukan untuk mengusahakan kebahagiaan orang lain, memperoleh keselamatan bagi umat manusia. Perjalanannya ke salib dan kebangkitan itu sebuah ziarah yang bakal menyelamatkan umat manusia dari kungkungan kuasa yang jahat yang tak dapat dipecahkan kecuali dengan pengorbanan dan keikhlasan untuk itu.

Para murid diajar untuk menerima anak kecil, artinya menerimanya sebagai yang penting meski ia tak dapat menonjolkan diri pernah berbuat banyak dan berjasa, dst. Ia diterima bukan karena yang diperbuatnya melainkan karena berharga tanpa jasa sendiri. Itulah spiritualitas yang sepantasnya berkembang dalam diri para murid dalam mengikuti guru mereka.

SEBUAH PERBANDINGAN

Ada manfaatnya bila hal di atas dipahami bersama dengan pengajaran yang diberikan setelah pemberitahuan kesengsaraan yang pertama dan yang ketiga. Titik berat dalam pengajaran yang disampaikan setelah pemberitahuan sengsara yang pertama ialah kesediaan berdedikasi utuh dalam mengikuti Yesus (Mrk 8:34-38). Injil mengungkapkannya dengan "merelakan nyawa". Tetapi yang ditekankan bukan sisi pengorbanan melulu, melainkan sisi keuntungannya. Dikatakan, siapa yang kehilangan nyawanya "karena aku dan karena Injil" malah akan mendapatkan keselamatan bagi dirinya (Mrk 8:35). Jadi tekanan bukan pada kemartiran atau berani mati demi agama dan iman. Tafsiran ke arah itu kurang membantu dan malah bisa disebut meleset. Yang dituju ialah keberanian untuk menanggalkan serta meninggalkan pikiran-pikiran sendiri mengenai apa itu mengikut Yesus dan membiarkan diri dituntun olehnya dan dengan demikian dapat mengalami sendiri apa itu berjalan bersama dia. Jadi "kehilangan nyawa" di situ ialah membuka diri untuk menerima kekayaan batin yang sejati. Spiritualitas ini memberi arti pada "menyangkal diri dan memikul salib dan mengikuti dia" yang dikatakan sebelumnya (ay. 34). Bukan memikul salib apa saja, melainkan ikut ambil bagian dalam meringankan salib yang dipanggul Yesus. Itulah salib yang bermuara pada kebangkitan.

Nanti sesudah pemberitahuan kesengsaraan yang ketiga kalinya, diceritakan bagaimana Yakobus dan Yohanes meminta Yesus agar mereka dapat duduk di kanan dan kirinya dalam kemuliaannya kelak. Yesus menanyai mereka apa mereka bersedia minum dari cawan yang diminumnya dan dibaptis dengan baptisan yang diterimanya. Maksudnya, menjadi senasib sepenanggungan. Mereka menyatakan sanggup. Sekalipun demikian, Yesus menukas, ia tak berhak memberikan kedudukan yang mereka inginkan itu karena hanya diberikan kepada yang pantas menerimanya, siapa pun orang itu (Mrk 10:35-40). Kemudian Yesus menambahkan, siapa ingin menjadi besar hendaknya menjadi orang yang mau melayani, yang mau menjadi yang pertama hendaknya ada di bawah, sebagai hamba, seperti ia sendiri (Mrk 10:43-45).

Dari ketiga pengajaran tadi dapat dilihat apa artinya mengikuti Yesus. Pertama-tama, tentu bukan meniru-niru dia, melainkan membiarkan diri dibentuk olehnya sendiri. Kedua, alih-alih beragenda mau jadi orang besar, ada ajakan bersedia datang kepadanya tanpa apa-apa yang dapat diperhitungkan sebagai jasa yang patut mendapat ganjaran. Akhirnya, mengikuti dia itu berarti membiarkan diri dituntun oleh Yang Maha Kuasa sendiri ke tempat dan kedudukan yang sudah disediakan oleh-Nya. Memang kini belum dapat diduga macamnya namun Bapa yang Maha Baik tentunya akan memberikan yang terbaik Inilah iman yang ditumbuhkan Yesus dalam diri murid-muridnya.

Salam hangat,

A. Gianto

Sabtu, 19 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXIV

Sabtu, 19 September 2009
Hari Biasa Pekan XXIV

Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman Tuhan bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu -- Hagai 2:5


Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus, tinggallah di tengah kami dan jadilah gembala kami. Dalam kesibukan sehari-hari menyambung hidup, jangan biarkan kami melupakan sesama yang menderita dan susah hidupnya. Tuntunlah agar dalam tutur kata dan perilaku, kami selalu rendah hati dan riang hati dalam memberi, membawa ketentraman dan damai. Biarkan rahmat-Mu mengasah hati kami sehingga kami semakin peka pada sesama yang rindu akan sabda penghiburan-Mu. Semoga kehadiran kami menjadi tanda belas kasih-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)


"Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."


Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Ponsius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan diatas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat.
(Mzm 100:2.3.4.5)
1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)


"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."


Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat." Sesudah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Banyak orang cukup puas dengan menjadi pendengar sabda. Akibatnya meski rajin membaca dan mendengarkan sabda, hidupnya toh juga tidak lebih baik.

Penabur mengumpamakan Allah atau Yesus atau utusan Allah; benih adalah firman tentang Kerajaan Allah; dan tanah yang berbeda-beda adalah manusia yang dengan cara berbeda-beda menerima firman yang ditaburkan dalam hatinya.

- Tanah pinggir jalan adalah orang yang menerima firman, tetapi tidak sampai tertanam di hati, sebab habis dimakan burung. Burung mengumpamakan Iblis yang merampas firman Allah.

- Tanah yang berbatu-batu adalah orang yang berhati keras sehingga firman yang diterimanya tidak berakar, bertahan sebentar, cepat layu, dan kering kena panas terik matahari. Panas matahari mengumpamakan penganiayaan yang membuat orang berhenti percaya bahkan murtad.

- Tanah yang ditumbuhi semak duri adalah orang yang menerima dan mempercayai firman Allah, tetapi kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan duniawi telah menaklukkannya sehingga firman itu tak berpengaruh dan tak menghasilkan apa pun.
Tanah yang baik adalah orang yang mendengarkan, mengerti, menerima, dan melakukan firman Allah sehingga menghasilkan hal-hal yang baik dalam perasaan, pikiran, perkataan, dan perbuatannya.

Dengan perumpamaan ini Yesus mau agar orang tidak lekas putus asa. Meskipun karya Yesus nampaknya gagal dan sia-sia, tetapi pada akhirnya akan menggembirakan karena hasil yang berlipat ganda. Karena itu jangan bebal hati, tetapi buka hati lebar-lebar untuk mendengarkan dan melaksanakan firman-Nya.


Surip Stanislaus, OFM. Cap
Inspirasi Batin 2009

Jumat, 18 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXIV

Jumat, 18 September 2009
Hari Biasa Pekan XXIV

Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu; jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang -- Amsal 24:14

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu karena hari ini sabda-Mu yang menguatkan hati dan menyemangati kami. Dampingilah kami agar tetap bertekun dan setia pada Yesus Putra-Mu, kendati sesungguhnya untuk membangun gereja menjadi batu yang hidup ini memerlukan pengorbanan dan matiraga yang besar. Kami percaya, bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, kami dapat hadir sebagai terang dunia. Berkatilah pula bagi Monsinyur Ignatius Suharyo dalam tugas penggembalaan yang baru. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Petama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)

"Hai manusia Allah, kejarlah keadilan."

Saudara terkasih,
ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Ayat. (Mzm 49:6-7,8-9,17-18-20)
1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)

"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."

Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus


Renungan


Kisah Injil hari ini menggambarkan bagaimana banyak orang terlibat dalam karya pelayanan Yesus. Dalam karya-Nya, Yesus melibatkan banyak orang tanpa memandang jenis kelamin, kedudukan, dan ras. Mereka terlibat dengan cara dan kemampuan masing-masing. Semua demi pewartaan kabar gembira yang dinyatakan oleh Yesus.

Kiranya, apa yang dilakukan oleh Yesus itu dapat memberikan inspirasi kepada kita. Bagaimana kita terlibat dalam karya-karya lingkungan atau Gereja kita sendiri. Kita diajak untuk melibatkan banyak orang tanpa memandang asal-usul, jenis kelamin, dan suku bangsa. Seperti Yesus, kita diajak untuk bersikap penuh kasih dan tanpa membedakan sesama kita. Bagaimana dengan kegiatan rohani di lingkungan kita selama ini? Apakah sudah menyapa banyak umat dan membawa mereka ke dalam pengalaman kasih Allah?

Ya Yesus, Engkau telah mengundang setiap orang untuk mengikuti-Mu dan menjadi pewarta kabar gembira. Bantulah aku untuk menerima dan melaksanakan ajakan-Mu itu. Amin.


Ziarah Batin 2009 (Renungan dan Catatan Harian)

Kamis, 17 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXIV

Kamis, 17 September 2009
Hari Biasa Pekan XXIV

Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia. Sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh -- Amsal 14:6


Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, baharuilah selalu diri kami berkat Roh Kudus yang Kaucurahkan. Berilah kami rahmat untuk menerima kehadiran Putra-Mu dalam hidup kami sehingga dapat meneladan Dia dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan tantangan dalam hidup. Dengan demikian menjadi nyata bahwa kami adalah murid Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (4:12-16)

"Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu; dengan demikian engkau menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."

Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah karena engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang beriman, dalam perkataan dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu. Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca Kitab Suci, dalam membangun dan mengajar. Janganlah lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan tangan Sidang penatua disertai nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 111:7-8.9.10)
1. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
2. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
3. Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)

"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, "Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa." Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon, "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?" Jawab Simon, "Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!" Kata Yesus kepadanya, "Betul pendapatmu itu!" Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, "Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi ia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!" Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, "Dosamu telah diampuni." Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, "Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, "Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!"
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

“Imanmu menyelamatkan engkau”



(1Tim 4:12-16; Luk 7:36-50)

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Robertus Bellarmino, imam dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “Roberto dilahirkan di Italia pada tahun 1542. Ketika masih kanak-kanak, ia tidak tertarik untuk bermain. Ia lebih suka menghabiskan waktunya mengulangi khotbah-khotbah yang ia dengar kepada adik-adiknya. Ia juga suka menjelaskan pelajaran-pelajaran katekese kepada anak-anak petani di lingkungan sekitarnya” (dari: http://www.indocell.net/yesaya). Pengalaman masa kanak-kanak Roberto inilah yang menjadi dasar kuat, yang kemudian berkembang dalam diri imam Roberto Bellarmino menjadi pujangga Gereja, pengkotbah ulung dan kotbah-kotbahnya senantiasa menarik dan memikat para pendengarnya, sehingga mereka bertobat dan semakin beriman. Apa yang dilakukan oleh Roberto nampaknya sesuai dengan Formula Institusi SJ, yang antara lain dikatakan bagi para penngikut St.Ignatius Loyola hendaknya “mengajar agama kristiani kepada anak-anak dan orang-orang sederhana” (Formula Institusi SJ no 1): ia telah melakukan ajakan Ignatius Loyola ketika masih kanak-kanak, sebelum menjadi anggota Serikat Yesus. Maka dengan ini kami mengingatkan dan mengajak anak-anak, dan tentu saja dengan dukungan dan bantuan orangtua, untuk meneladan Roberto: hendaknya berpartisipasi dalam ibadat atau Perayaan Ekaristi hari Minggu dan sungguh mendengarkan kotbah yang disampaikan dalam ibadat tersebut. Apa yang telah didengarkan kemudian diceriterakan kembali kepada adik-adiknya atau teman-teman, entah di sekolah atau masyarakat. Para orangtua atau bapak-ibu kami harapkan sungguh mendorong dan mendampingi anak-anak dengan berpegang teguh pada sabda Yesus :”Imanmu telah menyelamatkan engkau”.

· “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar” (1Tim 4:12-13). “Bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci”, nasehat inilah kiranya yang baik kita renungkan dan hayati atau laksanakan. Kebetulan kita juga masih berada di bulan Kitab Suci, maka marilah kita bertekun membaca Kitab Suci, tulisan yang ditulis atas ihlam Allah yang berguna untuk mendidik dan membimbing kita agar kita semakin beriman. Baiklah jika di dalam keluarga kegiatan pembacaan Kitab Suci ini dapat diselenggarakan setiap hari dan bersama-sama. Bacakan perikop sesuai dengan Kalendarium Liturgi, yang juga saya kutipkan setiap hari: satu orang membacakan dan yang lain mendengarkan. Dengan rendah hati saya juga tidak berkeberatan jika tulisan-tulisan sederhana yang saya buat setiap hari dibacakan di dalam keluarga. Kitab Suci pertama-tama dan terutama untuk dibacakan dan didengarkan, bukan untuk dipelajari, apalagi menjadi bahan polemik.. Iman antara lain tumbuh dan berkembang karena pendengaran, maka bagi yang mendengarkan kami harapkan sungguh mendengarkan, dan kemudian meresapkannya ke dalam hati sanubari. Kita juga dipanggil untuk menjadi teladan dalam hal tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian. Semoga pembacaan kitab suci dapat membantu menghayati dan memperteguh tugas panggilan ini. Kepada para katekis atau guru agama kami berharap memberi perhatian yang memadai pada anak-anak dalam hal pembacaan kitab suci ini.

“Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran. Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.”
(Mzm 111:7-10)


Jakarta, 17 September 2009

Ignatius Sumarya, SJ

Rabu, 16 September 2009 :: Pw. St. Kornelius, Paus dan Siprianus, UskupMartir

Rabu, 16 September 2009
Pw. St. Kornelius, Paus dan Siprianus, UskMrt

Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah -- Amsal 19:2


Doa Renungan


Allah Bapa kami yang maha pengasih, lindungilah kami dalam nama Yesus Putra-Mu dan semoga kejahatan di dunia ini terhalau oleh kekuatan cinta kasih. Ajarilah kami hidup jujur bersama dalam cinta kasih yang menyatukan. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:14-16)

"Sungguh agunglah rahasia iman kita."

14 Saudara-saudara terkasih, semuanya ini kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. 15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.
(Mzm111:1-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)

"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."

31 Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? 32 Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. 33 Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. 34 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. 35 Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


Yesus mengalami penolakan dari orang-orang Israel. Mereka menganggap Dia sebagai orang yang bersalah. Ia dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis yang juga telah mereka tolak. Yesus dianggap tidak dapat memenuhi harapan orang-orang Israel yang mengharapkan datangnya Mesias.

Menghadapi penolakan itu, Yesus tetap setia pada perutusan-Nya. Dia tetap mewartakan Kerajaan Allah dan berkarya dengan menyembuhkan banyak orang.

Pernahkah Anda ditolak oleh sesama? Bagaimana Anda bersikap ketika perbuatan baik pun dicurigai dan ditolak oleh sesama? Apakah Anda berhenti berbuat baik dan bersikap tidak peduli? Atau apakah Anda mengikuti teladan Yesus?

Ya Yesus, ajarilah aku untuk meneladan Engkau ketika aku mengalami penolakan karena imanku. Amin.


Ziarah Batin 2009 (Renungan dan Catatan Harian)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy