| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 10 Maret 2011 Hari Kamis sesudah Rabu Abu

Kamis, 10 Maret 2011
Hari Kamis sesudah Rabu Abu

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang --- Mat 24:42

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, setiap kali kami menikmati hidup yang baru, kami menyadari kemurahan hati dan kebaikan-Mu. Semoga kami setia untuk mengabdi pada-Mu dalam setiap tugas dan karya kami. Curahkanlah rahmat kesetiaan kepada kami untuk memikul salib yang Kauberikan kepada setiap pengikut-Mu. Semoga Engkau yang tersalib menguatkan kami dalam perjalanan hidup kami, meskipun harus menghadapi godaan dan tantangan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan, Musa berkata kepada bangsanya, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan



Di tengah ingar-bingar musik diskotik itu, di genggaman Bobby diselipkan bungkus plastik kecil berisikan beberapa butir pil. Si penyelip berbisik di telinga Bobby, "Teguklah dan masalahmu akan melayang pergi jauh." Dentuman musik seolah mengiringi pergulatan batin Bobby. Di benaknya terngiang suara lembut mamanya, "Bob, apa pun yang terjadi dalam hidupmu, setialah selalu pada Yesus." Namun, suara itu segera berganti dengan suara ketus mantan pacarnya yang baru putus dengannya, "Apaan kamu ini. Laki-laki banci! Kamu itu nerd dengan agamamu! Tentu saja aku lebih memilih having fun dengan Sam daripada menjadi kekasih orang kolot kayak kamu, bye!" Kemudian tanpa pikir panjang lagi, Bobby segera menegak semua pil itu di tangannya itu. Keesokan harinya ia ditemukan tewas di bawah meja diskotik dengan mulut berbusa.

Lewat mulut Musa, nabi-Nya, Allah berbicara dengan jelas kepada kit bahwa ada dua tawaran dalam hidup. Mereka yang memilih berkat akan hidup dan yang memilih kutuk akan mati. Allah mengundang kita pada kehidupan, "Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunannya" (ay.19). Allah adalah sumber kebaikan yang melimpah ruah, maka jika kita memilih kehidupan kita akan mendapatkan kebaikan yang melimpah ruah itu, juga ketika berada dalam situasi yang menyesakkan.

Itulah hidup kita. Kita selalu dan setiap hari dihadapkan pada dua pilihan besar: berkat atau kutuk, hidup atau mati. Mendiang Paus Yohanes Paulus II mengingatkan kita bahwa kita sedang ada di dalam pertempuran antara keduanya, yakni antara budaya kehidupan dan budaya kematian. Tentu saja budaya kematian akan tampil menarik dan selalu menjanjikan kemudahan, namun ujungnya pasti mengerikan.

Di sisi lain budaya kehidupan tampil biasa-biasa saja dan tidak selalu menjanjikan kemudahan, tapi ujungnya adalah keindahan hidup dan berkat yang melimpah. Orang muda banyak di hadapkan pada dua pilihan ini. Belajarlah dari pengalaman Bobby. Janganlah bingung dengan hiruk pikuk suara sumbang, peganglah Firman-Nya hari ini yang tegas, "Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup."

Ya Sumber Kehidupan, datanglah dan jadikan aku pewarta kehidupan di tengah budaya kematian yang mengelilingiku. Amin.



Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy