| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 28 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 28 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XVII

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? -- Rm 8:31


Doa Renungan


Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa, berkatilah kami hari ini sehingga kami mampu menjauhkan diri dari kecenderungan-kecenderungan yang buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hati kami agar kami menjadi pengikut-pengikut-Mu yang berani dan setia dalam mewartakan Kerajaan-Mu kepada sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan, kini dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)


"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."

Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)

"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Dalam hidup sehari-hari, entah di lingkungan masyarakat, entah di lingkungan Gereja, kita menyaksikan orang-orang yang menurut pandangan umum melakukan kejahatan, entah korupsi, pemerasan, entah aneka bentuk ketidakadilan. Akan tetapi, kekuatan tertentu mereka aman-aman saja. Ada banyak orang yang tidak jujur; ada banyak orang yang berlaku jahat, menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang, namun mereka tidak menerima hukuman. Yang salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah dan tergantung siapa orangnya dan bagaimana posisinya. Seruan-seruan terhadap ketidakadilan atau yang menentang kejahatan, sering berlalu begitu saja. Dan banyak orang benar justru menjadi korban ketidakadilan.

Santo Matius dalam Injil hari ini menggambarkan Kerajaan Allah seumpama pukat yang ditebarkan ke laut, pukat itu menangkap berbagai macam ikan dan ketika sudah penuh dan ditarik ke darat, ikan yang baik dipisahkan dari ikan yang tidak baik, lalu disimpan di dalam bakul-bakul, sementara ikan-ikan yang tidak berguna dibuang. Gambaran ini dapat ditangkap secara sederhana bahwa yang baik akan mendapat ganjaran, sementara yang jahat akan mendapat hukuman. Gagasan semacam ini sering diharapkan agar segera terwujud di dalam kehidupan sehari-hari oleh orang-orang sederhana. Dalam realitas sehari-hari harapan ini tidaklah selalu demikian terwujud. Perlu iman dan kesabaran untuk menanti terwujudnya Sabda Tuhan ini.

Injil hari ini menantang kita untuk berharap bahwa keadilan segera terwujud. Kita mengharapkan bahwa dalam kehidupan nyata dan juga secara khusus di dalam kehidupan menggereja terbentuklah Gereja yang sempurna yang terdiri atas orang-orang benar di mana masing-masing akan menemukan karunia-karunia Allah. Akan tetapi keadilan menurut pemikiran Allah, tidaklah selalu persis seperti keadilan yang kita harapkan. Injil mengajak kita untuk tetap berharap dalam iman bahwa Kebenaran, Keadilan, dan Kerajaan Allah akan terwujud seturut rencana dan misteri Allah sendiri. Dan yang paling penting adalah bahwa kita selalu berjuang untuk hidup baik di hadapan Allah dan di hadapan sesama manusia.

Tuhan Yesus, perkataan-Mu selalu menjadi kenyataan. Janji-janji-Mu selalu Engkau tepati. Mulai sekarang kami berani menjadi saksi-Mu, di mana pun dan kapan pun. Namun kami mohon bantuan serta kekuatan dari-Mu, agar setia mengusahakan niat kami ini, ya Yesus. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

Hermanus Sigit Pawanto, SVD - Inspirasi Batin 2011

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy