| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 28 Januari 2011 Pw. St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 28 Januari 2011
Pw. St. Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga" --- Mat 18:3

Doa Renungan

Bapa, banyak hal dari-Mu yang menjadi misteri bagi kami. Adakalanya Engkau mengikutsertakan kami, namun adakalanya pula kami dibiarkan melakukan segala sesuatunya sendiri. Namun, kami percaya ya Tuhan, Engkau tidak membiarkan kami sendiri tanpa pengawasan-Mu. Tuhan, aku percaya bahwa dalam setiap peristiwa yang kami alami, Engkau ingin mengajar kami banyak hal. Amin.

Iman dan keyakinan akan membuat orang sanggup menerima penderitaan dengan hati yang ikhlas. Dan keikhlasan itulah yang akan membuahkan ketekunan. Bagi orang seperti itulah, Allah telah menyediakan tempat kemuliaan bersama-Nya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)

"Kalian telah menderita banyak, Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."

Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Karya Allah itu bertumbuh dan berkembang dalam hal-hal kecil dan hampir tak kelihatan oleh mata jasmani kita. Namun, bila telah berbuah banyak orang akan ikut melihat dan merasakan pengaruhnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)

"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."

Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Waktu SD seorang ibu guru pernah memberi tugas kepada murid-muridnya untuk membawa kacang hijau dan menempatkanya dalam gelas plastik teralaskan kapas dan air. Para muridnya diminta memperhatikan dari hari ke hari apa yang terjadi. Sebagai anak kecil, mereka terpesona dan kagum. Mereka perhatikan dari hari ke hari benih yang tadinya kecil itu mekar, mengeluarkan akar, batang, dan daun. Kelak akan menjadi pohon bila ditanam di luar gelas tadi. Bagaimana terjadinya, tidak seorang pun yang tahu.

Yesus memberi perumpamaan tentang Kerajaan Allah seperti benih kecil, biji sesawi, yang terus bertumbuh menjadi pohon besar sehingga menjadi tempat bersarang bagi makhluk-makhluk di udara. Apakah benih kecil itu? Dalam Surat kepada Umat Ibrani, benih kecil itu adalah iman. Umat diharapkan setia pada iman meskipun menghadapi berbagai macam penganiayaan, sebab akan menerima harta yang lebih baik yang sifatnya menetap.

Bagaimana iman itu bertumbuh? Kita tidak tahu. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana memelihara, menjaga, dan menciptakan kondisi yang mendukung, seperti petani menanam dan mengairi tanaman. Kita dapat mengusahakannya dengan berdoa bersama, membaca Kitab Suci, melakukan perbuatan baik, bersabar dalam penderitaan, dan seterusnya.

Yesus, semoga benih iman yang Engkau tanam dalam hatiku semakin bertumbuh dan berkembang menghasilkan buah-buah kebaikan. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dan melakukannya

MARILAH KITA MENDENGARKAN SABDA TUHAN DAN MELAKUKANNYA

Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. <--> Yesaya 26:4


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamurah, bukalah hati kami, agar dapat menangkap sabda-Mu, sehingga karena dikuatkan oleh Roh-mu kami mampu melaksanakan tugas cinta kasih dengan nyata. Jadikanlah kami pelaksana-pelaksana sabda-Mu berkat semangat persaudaraan dan pertobatan. Maka akan terwujudlah kiranya kerajaan-mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:12-17)


"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."

Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi Allah. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cinta kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kalian. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucapkan syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan pengantaraan-Nya bersyukur kepada Allah, Bapa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan k
ehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15, R: Yoh 6:63c)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberi hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyuka-kan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat: oleh Solis, Kol. 3:15a.16a
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)


"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Mengapa orang yang dalam kesedihan dan kegagalan lebih cepat ingat orang lain atau Tuhan? Apakah karena pengalaman "lemah, tak berdaya, sendirian, gagal?" Orang yang tidak pernah hidup dalam kesepian dan kesendirian, tentu akan sangat merasakan kegagalan dan ditinggal orang yang dicintainya. Sebaliknya, orang yang sudah terlatih hidup di lingkungan tenang dan sepi, dia tidak akan merasa sendiri tatkala ditinggal oleh sahabat atau orang-orang yang dicintainya. Dalam keheningan, dia merasakan masih banyak orang yang menyertai dan mendukungnya. Dia merasakan bahwa Tuhan tetap peduli, tetap mengerti.

Orang yang menyadari bahwa Tuhan tetap peduli dan mengerti, dia adalah orang yang seperti dalam bacaan Injil di atas, yang mendirikan rumah di atas batu. Ketika hujan turun dan datang banjir serta angin kencang, rumah itu tidak rubuh, tetap kokoh berdiri karena didirikan di atas batu. Dasar yang kuat dapat diandalkan.

Demikian juga hidup kita. Jika dasar kita tidak kuat, bergoyang terus, bangunan di atas tidak akan berdiri kokoh. Semakin kita sadar bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan kesulitan, dasar yang kokoh sangat diperlukan. Sabda Tuhan menjadi salah satu dasar yang dapat kita andalkan. Kita cukup menyediakan waktu sejenak untuk membaca dengan cermat dan merenungkannya. Barangkali kita sudah setiap hari membaca Kitab Suci atau mungkin kita tiap hari membuka thread/blog ini. Tetapi kita masih masuk kelompok orang-orang bodoh apabila kita belum mempraktekkan atau melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari. Bacaan Injil di atas mengingatkan belumlah cukup bila kita membaca Kitab Suci, mendengarkan Sabda-Nya, tetapi juga harus sampai pada pelaksanaannya.

Orang mengenal Allah tidak hanya dengan perkataan, melainkan dengan melaksanakan sabda-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.

Orang yang mendengarkan Sabda Allah tidak lagi memperlakukan dirinya sebagai pusat hidupnya, melainkan menjadikan Allah sebagai andalan meskipun masa depan tidak jelas, bahkan kalau tidak ada alasan untuk berharap sekalipun. Hidup dalam pengharapan akan Allah ibarat orang yang membangun rumah tidak di atas pasir yang cepat hanyut oleh banjir, tetapi di atas wadas, karena Allah itu wadas hidupnya.

Semakin kita berkomitmen untuk terus-menerus melaksanakan Sabda dan perintah Yesus, semakin Firman Tuhan akan terbatinkan dan menjadi milik kita. Niscaya kita tidak akan mudah menyerah oleh berbagai godaan, tantangan, dan kesulitan. Orang yang memiliki komitmen kuat, memiliki iman setegar batu karang. Orang demikianlah yang dipuji bijaksana oleh Yesus.

Bapa, betapa aku sering mudah putus asa ketika menghadapi banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Curahkanlah Roh-Mu agar aku belajar memutuskan tanpa terpaksa untuk menjadikan Engkau satu-satunya andalan hidupku. Amin.span>

Bapa, betapa aku sering mudah putus asa ketika menghadapi banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Curahkanlah Roh-Mu agar aku belajar memutuskan tanpa terpaksa untuk menjadikan Engkau satu-satunya andalan hidupku. Amin.

Kamis, 27 Januari 2011 Hari Biasa Pekan III

Kamis, 27 Januari 2011
Hari Biasa Pekan III

"Lalu Ia berkata lagi: Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu." (Mrk 4:24)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakuasa, banyak hal di dunia ini dibuat menjadi rahasia, tapi Engkau mengetahui segala sesuatu. Tuhan, Sabda-Mu bagaikan pedang bermata dua yang mampu menyingkapkan banyak hal sampai yang terdalam sekalipun. Sinarilah hati dan pikiran kami dengan Sabda-Mu, agar segalanya ada dalam kuasa-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)

"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."

Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalui tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)

"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."

Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Yesus berkata lagi, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambahkan lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

"SIAPA suruh datang terlambat" ujar Donel enteng ketika menghabiskan kue-kue jatah kami yang dibagikan oleh kepala sekolah. Kesal ssekali kami melihatnya. Tentu saja dia sampai lebih dahulu karena ia naik mobil diantar supirnya usai Misa bersama di Gereja. Sementara kami yang lain berjalan kaki ramai-ramai dari Gereja ke sekolah.

"Kami kan jalan kaki!" temanku Rian menjawab kesal. "Siapa suruh jalan kaki?" jawab Donel cuek. "Kami kan tidak punya mobil seperti kamu," jawab Rian tambah kesal. "Siapa suruh tidak punya mobil?" jawab Donel sambil membuang muka. Kali ini Donel benar-benar menyebalkan. Semua orang dianggapnya remeh dan tidak penting "Dia menganggap dirinya yang paling penting di dunia ini," ujarku pelan." "Pendek dan sinting, kaleeee!" sambar Rian panas.

Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras, yang segera disambut suara tawa riuh rendah. Segera kami pun berlari ke tempat asal suara. Ternyata Donel tersandung dan jatuh terjerambab. Herannya, tak seorang pun yang merasa kasihan, apalagi menolongnya. Semua justru sangat menikmati pemandangan yang "memuaskan" itu. Siapa suruh jadi orang nyebelin?

Bagaikan gema yang memantulkan suara kita, demikian sikap orang lain kepada kita bagaikan pantulan sikap kita kepada mereka. Oleh karena itu, ukuran yang kita pakai untuk orang lain, sering dipakai oleh orang lain untuk mengukur diri kita sendiri.

Mulai saat ini, biarlah dalam hubungan dengan sesama kita saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik. Yesus, Sang Imam Besar telah memberikan Diri-Nya sendiri untuk menjadi jalan masuk ke tempat kudus. Asalkan kita memakai ukuran yang diberikan Yesus kepada kita, tentulah kita dapat memasuki tempat kudus tersebut. Di sanalah kebahagiaan abadi akan terpenuhi, tempat orang-orang hanya saling memandang dalam kasih.

Yesus Sang Imam Abadi, ajarkanlah aku untuk dapat memandang orang lain sebagaimana Engkau memandang mereka. Sehingga sudah sejak di dunia ini, aku dapat mulai mencicipi kebahagiaan surgawi. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 26 Januari 2011 Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Rabu, 26 Januari 2011
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup

Roh Kudus berbicara kepada kita melalui hati nurani. Jangan menutup hati nurani terhadap Allah. "Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka" (1Tim 1:19).

Doa Renungan

Ya Bapa, dalam setiap pewartaan ada orang-orang yang dengan mudah menerima, namun ada pula orang-orang yang amat sulit, bahkan menolak apa yang Engkau wartakan. Dalam Injil hari ini kami mendengar bahwa banyak orang yang menghina bahkan mengatakan Engkau kerasukan roh jahat. Tuhan, berilah kami kesetiaan kepada-Mu, jika pewartaan kami tentang Engkau ditolak bahkan dihinakan. Utuslah kami, ya Tuhan, sebagai saksi yang tulus. Semoga hidup kami menyerupai hidup Yesus. Semoga hidup yang demikian menjadi kesaksian yang dipahami oleh dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-8)

"Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul: 3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidups selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)

"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."


Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Walaupun umat Katolik tergolong minoritas di wilayah negara Indonesia ini, tetapi perkembangan jumlah umatnya cukup tinggi. Namun, jumlah para imam tidak sebanding dengan jumlah umat yang terus meningkat. Minimnya jumlah mereka yang terpanggil untuk bekerja di ladang Tuhan menjadi salah satu sebab kurang terpenuhinya kebutuhan rohani umat. Di daerah tertentu, juga sangat sulit untuk membangun gereja karena penolakan dari kelompok mayoritas. Sungguh dibutuhkan gembala dan domba yang tangguh untuk masuk ke tengah-tengah serigala.

Santo Timotius dan Titus yang kita peringati hari ini adalah rekan seperjalanan Paulus. Keduanya berasal dari keluarga kafir. Karena pewartaan Paulus, mereka bertobat dan menjadi pewarta yang tangguh dan berani. Paulus mengangkat Timotius menjadi Uskup di Efesus dan Titus menjadi Uskup di Kreta.

Paulus sungguh kagum akan kesetiaan Timotius dan ketekunan Titus dalam mewartakan Injil di tengah situasi yang tidak bersahabat. Timotius mati dibunuh dengan kejam pada tahun 97 dan Titus meninggal dalam tugasnya di Kreta. Semangat juang dan darah mereka menyemangati kita saat ini untuk tetap setia mengikuti Kristus dan siap menjadi pewarta-Nya yang setia dan berani. Teristimewa menginspirasi anak-anak dan saudara-saudari kita untuk mau bekerja di ladang Tuhan.

Ya Tuhan, kirimkanlah pekerja-pekerja yang tangguh bagi umat-Mu—terutama di ladang-Mu yang sangat membutuhkannya. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 25 Januari 2011 Pesta Pertobatan St. Paulus

Selasa, 25 Januari 2011
Pesta Pertobatan St. Paulus

"Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kis 22:7)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, hanya hidup sementara waktu saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya. Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap. Dampingilah kami agar tetap bertahan dalam pergantian zaman memperoleh hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kisah Para Rasul (22:3-16)

"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."

Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g , 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."

Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

"Aku tidak suka berdoa. Buktinya kalau berdoa aku selalu sial!" seru Egi ketus. Jasmine pun terdiam, tak tahu harus mengatakan apa kepada Egi yang paling sinis kalau bicara soal Tuhan. Mereka bisa cocok dalam banyak hal, kecuali ya yang satu ini.

Pernah suatu hari Egi berkata, "Tanteku rajin berdoa dan sering ke Gereja, lihat aja tuh hasilnya, naas melulu!" Lama sesudah itu Jasmine keserempet sepeda motor, Egi pun langsung komentar, "Makanya, jangan kebanyakan doa!" Akan tetapi, kalau pergi Misa, Egi selalu menyambut komuni." Gengsi dong kalau tidak maju," begitu alasannya. Jadi, ia tetap pergi ke Gereja dan menyambut komuni, namun Misa dilakukan tanpa penghayata, komuni disambut tanpa kerinduan. Hingga suatu hari, adik Egi mengalami kritis karena kecelakaan. Semua dokter sudah menyerah, "Aku harus minta tolong pada siapa?" bisik Egi cemas, "Berdoalah", jawab Jasmine. "Tapi, mana mungkin Dia mau mendengarkan aku?" protes Egi. "Cobalah," desak Jasmine.

Maka, mulailah Egi berdoa, dan belum pernah ia berdoa sekhusyuk itu karena ia sangat mengasihi adiknya. Namun, di tengah-tengah kekhidmatan doanya, hatinya berbisik pelan terus-menerus, "Mengapa engkau menganiaya Aku?" Sadarlah Egi betapa selama ini ia telah menampik semua cinta Tuhan. Lebih-lebih menyambut komuni tanpa kerinduan, seolah Egi telah memaksa Yesus untuk masuk ke dalam hatinya sementara ia sendiri tak berminat. Tiba-tiba, dokter datang dan berkata, "Adikmu sudah membaik." Egi hanya bisa menangis.

Janganlah berpikir bahwa kita baik-baik saja hanya karena tidak mencuri, tidak berdusta, tidak membunuh. Padahal, dengan enggan berdoa dan membaca Kitab Suci, kita menampik sapaan kasih Yesus bagi kita. Dengan Misa setengah hati, kita mencemooh Yesus yang hadir bagi kita.

Semoga mulai sekarang kita tak membiarkan Yesus teraniaya lagi karena sikap kita. Sebaliknya, kita menyambut selalu cinta Yesus sehingga hidup kita bisa menjadi saksi bagi banyak orang bahwa Yesus ada, dan Ia mencintai kita.

Engkaulah Tuhan dan Allahku, bentuklah hatiku agar berkenan di hati-Mu. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian.

Senin, 24 Januari 2011 Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales, Uskup, Pujangga Gereja

Senin, 24 Januari 2011
Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales, Uskup, Pujangga Gereja

"Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibr 9:28)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami mengucap syukur atas keselamatan yang diberikan kepada kami untuk mengagumi keindahan hidup. Berilah kami kekuatan untuk mewartakan kebahagiaan itu kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Sebagai Pengantara kita, Yesus memiliki persekutuan yang sangat mendalam bersama Allah Bapa-Nya. Dan persekutuan itulah yang akan membuahkan keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28)

"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."

Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Dunia telah banyak mengajarkan tentang rasa curiga, cemburu, benci, dan dendam kepada sesama kita. Pengalaman seperti itu menjadikan kita tidak mampu membedakan antara pekerjaan Allah yang baik dan pekerjaan roh jahat yang akan membinasakan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)

"Kesudahan setan telah tiba."

Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

”Apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal”
(Mrk. 3:29). Kita harus melihat kutipan ini pada konteksnya. Yesus dianggap kerasukan setan dan difitnah sebagai beelzebul oleh beberapa orang yang tidak menyukai kehadiran-Nya. Maka, Yesus kemudian mempertegas tentang dosa menghujat Roh Kudus yang tidak terampuni atau sebagai dosa yang kekal. Menghujat Roh Kudus adalah dosa karena kita menyangkal dan menolak eksistensi Yesus sebagai Allah.

Pertanyaannya, mengapa Yesus sampai marah sedemikian kerasnya dan kepada siapa Dia mengarahkan pernyataan ini? Yesus mengarahkan pernyataan keras ini kepada pihak-pihak yang degil hatinya. Walaupun Yesus sudah menunjukkan dengan berbagai cara perihal kehadirannya bahwa Dia datang untuk membawa kabar baik tentang Kerajaan Surga lewat perbuatan-perbuatan ajaib, mereka malahan menganggap Yesus sebagai bagian dari kekuatan setan.

Tampaknya, kita yang masih mau membuka buku Ziarah Batin ini setiap hari, tidak akan melakukan hal ini, karena kita tentu percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Akan tetapi, bukan tidak mungkin kita melakukan dosa yang terkait dengan dosa melawan Roh Kudus. Sekarang ini banyak orang beriman suka mencari kekuatan lain di luar Yesus untuk mengatasi persoalan-persoalan hidupnya. Kita kadang—sadar atau tidak sadar—lebih percaya pada ramalan-ramalan dan juga nasihat-nasihat orang yang kita percaya memiliki kekuatan supranatural. Injil hari ini mengajak kita untuk menjadikan Tuhan sebagai kekuatan satu-satunya dalam hidup kita. Jangan pernah menduakan Allah kita.

Ya Tuhan, ampuni aku bila aku tidak punya iman yang kuat sehingga sering kali jatuh pada dosa mencari kekuatan lain selain Engkau dalam hidup ini. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Santo Fransiskus dari Assisi

Tuhan, Jadikanlah Aku Pembawa Damai

(Santo Fransiskus Assisi)




Tuhan, Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
Sebab dengan memberi aku menerima
Dengan mengampuni aku diampuni
Dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin



Minggu, 23 Januari 2011 Hari Minggu Biasa III

Minggu, 23 Januari 2011
Hari Minggu Biasa III

“Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya" (Mzm 27:4)

Antifon Pembuka

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Bermadahlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Kepada-Nya pujian dan keluhuran, kekuasaan dan kemegahan dalam rahmat-Nya yang suci.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bimbinglah langkah laku kami sesuai kehendak-Mu, agar kami selalu sanggup berbuat baik sebanyak-banyaknya berkat bantuan rahmat Putera-Mu tercinta, Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (8:23b-9:3)

"Di wilayah bangsa-bangsa lain orang telah melihat terang yang besar."

Ketika dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Tuhan akan memuliakan jalan ke laut itu, yakni daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah kupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul: 1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar.
2. Satu hal telah ku minta kepada Tuhan, satu inilah yang ku-ingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:10-13.17)

"Semoga kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu."

Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Sebaiknya hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloe bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau: Aku dari golongan Apolos. Atau: Aku dari golongan Kefas. Atau: Aku dari golongan Kristus. Apakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan demi kamu? Ataukah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus kamu bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil. Dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23; 2/4)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17)

"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Rekan-rekan,

Dalam Mat 4:12-23 yang dibacakan pada Minggu Biasa III tahun A ini dikisahkan dua tindakan Yesus sebelum mulai melayani orang-orang sezamannya: mengenali lapangan dan mengajak beberapa orang menjadi rekan sekerja. Tentunya ia sudah mulai dikenal di Yudea, terutama di dekat Yerusalem. Ketika keadaan politik di situ kurang menguntungkan, ia menyingkir ke wilayah Galilea di utara dan tinggal beberapa waktu di kota tempat ia dibesarkan, Nazaret. Tetapi ia kemudian pindah ke Kapernaum di tepi danau (ay. 12-14). Di situlah ia mulai mewartakan kedatangan Kerajaan Surga (ay. 15). Ia juga memilih murid-murid pertama, yakni Simon Petrus dan saudaranya, Andreas, dan kemudian juga Yakobus dan Yohanes, kedua anak Zebedeus (ay. 18-22).

Akan sekadar diamati bagaimana Matius dalam petikan ini memahami tampilnya Yesus dengan menerapkan nubuat dalam Yes 8:23a-9:a yang dipakai sebagai bacaan pertama kali ini.

LAPANGAN

Membaca ringkasan Matius mengenai awal karya Yesus itu kita boleh bertanya, tokoh macam apakah dia itu? Tak berlebihan bila kita memandangnya sebagai seorang yang pandai memahami keadaan dan dapat bertindak dengan cara yang cocok. Bayangkan, ia mempunyai peluang besar di Yerusalem dan sekitarnya. Orang-orang di daerah itu haus akan kerohanian baru dan mendambakan ketenteraman batin. Kita ingat banyak orang pergi ke padang gurun menemui Yohanes Pembaptis dan minta dibaptis olehnya. Arus kebangunan rohani ini membuat Herodes waswas. Bisa-bisa penguasa Roma menganggap ada gerakan religius yang mau berontak. Maka Herodes pun mengamankan Yohanes Pembaptis yang juga pernah mengkritik kelakuan moral Herodes terang-terangan. (Lihat Mat 11:2-11 yang pernah diulas bagi Minggu Adven III A.) Bila Yesus tetap tinggal di Yerusalem atau di daerah Yudea, ia tentu akan mendapat kesulitan yang sama. Karena itu ia menyingkir ke utara (Mat 4:12). Dalam Injil Matius, gagasan "menyingkir" memiliki arti menjauhi bahaya dengan bijaksana, seperti diceritakan tentang Yusuf (2:14 dan 22). Juga nanti Yesus disebut menyingkiri tempat-tempat yang menolaknya (12:15; 14:13; 15:21). Kadang-kadang memang lebih baik menghadapi kekuatan yang memusuhi dengan perhitungan bijaksana dan akal sehat daripada dengan keberanian belaka.

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DI UTARA

Wilayah utara sejak zaman dulu berbeda dengan Yudea, baik alamnya maupun budayanya. Tanahnya lebih subur. Perekonomian lebih maju. Orang-orangnya lebih berani berpikir merdeka. Sering mereka dicurigai sebagai kurang taat beragama oleh kaum elit di Yerusalem, yakni para ahli Taurat, imam-imam, kaum Farisi. Memang di wilayah utara juga ada cukup banyak orang yang asalnya dari Yudea. Mereka pindah - transmigrasi - ke utara untuk menemukan nafkah yang lebih baik dan mencari peluang lebih luas. Keluarga Yesus kiranya juga dari Yudea. Karena itulah Yusuf dan Maria datang ke sana dari Nazaret di Galilea untuk menyensuskan diri seperti diceritakan Lukas (Luk 2:1-5).

Macam-macam prasangka, lebih-lebih di bidang hidup keagamaan, lebih terasa di Yerusalem dan Yudea pada umumnya. Orang di utara sudah biasa berhubungan dengan budaya lain. Di wilayah yang memiliki tradisi berpikir lebih luas itulah Yesus mulai mewartakan hal baru. Ia didengarkan. Lihat misalnya kekaguman orang di Kapernaum mendengarkan uraiannya yang segar mengenai Taurat (Mrk 1:21-22 dan Luk 4:31-32). Mereka membicarakan yang dikatakannya. Jadi mereka tidak pasif melulu dan kemudian melupakannya. Tentu saja tidak selalu mereka setuju. Malah di Nazaret ia pernah ditolak (Mrk 6:1-6a Mat 13:53-58 Luk 4:16-30). Bagaimanapun juga, ia jadi berita. Dan orang mau tahu. Ia tidak dianggap sepi.

Di wilayah utara sudah beberapa puluh tahun sebelumnya berkembang satu sektor perekonomian dan bisnis baru, yakni pengelolaan ikan dari danau. Pasar-pasar ikan bertumbuhan di tepian danau sampai menjadi wilayah hunian dan kota yang ramai. Kapernaum ialah salah satu dari kota-kota itu. Begitu juga Magdala, Betsaida, dan wilayah Genesaret di tepian danau Tiberias. Nanti Yesus mondar-mandir di antara kota-kota itu ikut perahu nelayan. Dalam ukuran zaman itu, para nelayan ialah orang-orang yang maju dalam bisnis. Salah satu usahawan seperti itu ialah Zebedeus, ayah Yakobus dan Yohanes. Juga Simon Petrus dan Andreas adalah pebisnis ikan yang mapan. Memang kebanyakan masih dilakukan sendiri, dari menjala, menyortir, kemudian meleveransir ke pasar. Orang-orang itu lincah berusaha. Mereka inilah yang dijumpai Yesus. Mereka ini kemudian juga menjadi pengikutnya. Yesus melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada. Ia tidak menunggu orang datang kepadanya. Ia mendatangi para nelayan itu, menyertai mereka. Begitulah ia makin didengarkan orang.

MATIUS DAN BACAAN PERTAMA (Yes 8:23a-9:3)

Dikatakan dalam Mat 4:13-15 bahwa Yesus meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. Uraian di atas sekedar menjelaskan mengapa ia ke sana. Matius sendiri menambahkan bahwa semua ini terjadi agar terpenuhi yang disampaikan Yes 8:23-9:1, yakni bangsa-bangsa yang diam di wilayah kegelapan kini telah melihat terang yang besar. Negeri-negeri dan orang-orang yang dulu biasanya dianggap tidak masuk hitungan kini telah memperoleh terang. Dan terang itu ialah kedatangan Yesus yang di antara mereka.

Boleh jadi gagasan telah terbit terang - habis gelap terbitlah terang - terasa biasa-biasa saja. Tapi bagi orang Yahudi, yang menjadi pendengar utama Injil Matius, terang yang terbit dan dapat dialami itu mengingatkan pada perkara-perkara yang lebih dalam. Pertama-tama tentu saja penciptaan terang yang membatasi ruang gerak kegelapan. Injil Yohanes memakai gagasan ini untuk menjelaskan kedatangan Yesus. Tapi ada pula gagasan lain yang amat kaya, yaitu yang tersirat dalam rumus berkat imam Harun seperti didapati dalam Bil 6:24-26. Dimohonkan agar kehidupan ini menjadi teberkati dan dijagai Tuhan (Bil 6:24), agar orang mengalami sinar wajah Tuhan dan merasa disayang olehNya (Bil 6:25), merasa dipandangi dan mendapat kedamaian dariNya (Bil 6:26). Wajah Tuhan yang bersinar itu membuat pengalaman kegelapan tersapu. Tuhan tak pernah berwajah gelap. Ia memang bisa memalingkan wajahnya dari manusia. Dan bila ini terjadi maka manusia akan menjadi mangsa kekuatan-kekuatan gelap. Bahkan akan dirundung maut. Jadi dipandangi Tuhan dengan sinar wajahNya itulah kedamaian dan keselamatan. Gagasan mengenai terang ini amat membantu menjelaskan mengapa Matius justru memilih ayat Yesaya yang menegaskan bahwa bagi bangsa-bangsa telah terbit terang. Dan sinar wajah Tuhan sendiri yang menyayangi manusia, yang memandanginya terus dan memberi kedamaian itu ialah Yesus yang kini mulai bekerja. Ia juga seperti ciptaan pertama yang menerangi jagat mengusir kegelapan.

TANGGAPAN YANG SEPADAN


Menghadapi kenyataan datangnya terang ini, apa reaksi orang-orang? Menurut Mat 4:17 Yesus sendiri menyerukan, "Bertobatlah...!" Ada ajakan untuk meninjau kembali cara kerja dan pandangan hidup yang nyata-nyata dijalani. Kalau bener-bener memberi rasa sreg, ya terus, tapi kalau tidak....? Lha, inilah yang dimaksud seruan itu. Jadi seruan itu bukan untuk menumbuhkan rasa kapok karena dihajar, melainkan dimaksud untuk membuka pikiran dan hati orang. Yang ditawarkan di sini ialah "Kerajaan Surga" yang sudah dekat, yakni terang yang datang dari atas sana yang kini sudah ada di sini. Praktisnya, orang diajak melihat kehidupan ini dalam terang sinar wajah Tuhan yang telah dipalingkan kepada manusia dalam diri Yesus. Termasuk melihat kehidupan yang masih penuh luka. Karya Yesus menyembuhkan orang, mengusir roh jahat, menghibur orang yang kena susah, mengajarkan jalan kebenaran akan menunjukkan bahwa manusia tidak dibiarkan sendirian.

Dalam petikan Injil ini juga diceritakan Yesus memilih murid -murid sebagai rekan sekerja. Simon Petrus dan Andreas dipanggil ketika mereka tengah menangani pekerjaan mereka menjala ikan. Mereka segera meninggalkan jala mereka untuk mengikuti Yesus. Juga Yakobus dan Yohanes meninggalkan perahu serta ayah mereka - pemilik perusahaan ikan yang sukses tadi. Orang-orang ini melihat sinar wajah Tuhan yang memandangi mereka dan tidak ingin kehilangan lagi.

Mereka yang dipanggil itu akan dijadikan penjala manusia (Mat 4:19). Sering diartikan mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Seperti mendulang lubuk misi! Tafsiran seperti itu tidak klop, baik dulu maupun sekarang, bahkan bisa memerosotkan panggilan rasuli. Luk 5:10 menjelaskan "penjala manusia" sebagai "anthropous (ese) zogron", artinya memegang manusia untuk membawa ke kehidupan. Tanggung jawab rasuli bukan menangkapi, tetapi mendukung, menuntun, memelihara, menguatkan agar orang bisa hidup terus, dan menemukan jalan mereka.

Murid-murid Yesus yang pertama itu berasal dari kalangan yang cukup berada serta cukup terpandang di masyarakat. Mereka bisa membantu orang yang berkekurangan. Kawan kita Luc mengolah perspektif ini lebih jauh, lihat misalnya Kis 2:44-45; 5:34-35. Itulah cara Luc mengatakan agar sebanyak-banyaknya orang dapat menikmati kesejahteraan yang memang dicurahkan dari atas sana. Dan Matt juga tahu ini. Murid-murid yang pintar mengelola ikan itu kini dipanggil menjadi pengelola terang bagi manusia - bukan mengelola manusia demi terang.

Teriring salam,
A. Gianto

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy