| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 06 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Rabu, 06 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Obat adalah hasil ilmu yang canggih, tetapi Allah adalah Dokter yang sangat canggih." --- St Yosef Cottolengo

Antifon Pembuka (Mzm 123:2)

Seperti hamba memandang tuannya dan sahaya majikannya, demikian kita memandang Tuhan Allah sampai Ia mengasihani.

Doa Pagi

Kuasa kasih-Mu yang besar, ya Yesus, senantiasa melimpah dalam hidup kami. Dampingilah aku sepanjang hari ini, ya Yesus, agar aku dapat menjadi saluran kasih karunia-Mu itu bagi sesama, terlebih bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.

Berkat kekuatan Allah, Paulus sebagai seorang pewarta, rasul dan guru tidak malu bersaksi tentang Tuhan. Bahwa ia bersedia menderita bagi Injil-Nya. Tidak ada alasan baginya untuk malu, sebab ia telah mengalami bahwa Tuhanlah pemelihara hidupnya dan sumber kekuatan dalam segala keadaan.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)

"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat.
(Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.


Hidup setelah kematian merupakan inti dari kebangkitan. Ketidaktahuan dan ketidakpastian akan hidup setelah kematian membuat orang sangsi dan ragu akan hal ini. Patut diingat bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Itulah sebabnya, yang mati dibangkitkn agar hidup bersama Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang-orang Saduki dikenal karena ketidakpercayaan mereka akan kebangkitan. Mereka mengajukan suatu pertanyaan hukum dan bersifat sinis mengenai hubungan perkawinan sesudah kebangkitan. Orang-orang Yahudi yang benar-benar memahami Kitab Suci mereka tentunya tahu bahwa Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kita juga percaya kepada Allah yang hidup.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, Engkaulah Allah orang yang hidup. Engkau berkuasa atas kehidupan kami yang percaya bahwa Engkau memelihara hidup kami hari demi hari. Terima kasih, ya Allah. Semoga kami makin mmeuliakan Dikau, hingga kelak boleh dibangkitkan bersama Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


"Sungguh keajaiban yang penuh rahasia! Satu adalah Bapa segala sesuatu, juga satu adalah Logos segala sesuatu, dan Roh Kudus adalah satu dan sama di mana-mana, dan juga ada hanya satu Bunda Perawan; aku mencintainya, dan menamakan dia Gereja." ~ St Klemens dari Aleksandria


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy