| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 29 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 29 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


“Doa itu cahaya jiwa, yang memberikan pengertian sejati tentang Tuhan kepada kita” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mzm 25:6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Doa Renungan

Ya Bapa, berilah saya hati yang lapang dan sabar agar dapat membantu sesama untuk memperoleh kemudahan dalam memperbaiki diri. Demi Kristus Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Tuhan mempunyai rencana untuk tiap manusia. Tetapi Tuhan juga memerlukan kerja sama dari pihak manusia. Tanggapan manusia ini akan menentukan bagaimana nasibnya. Karena manusia itu bebas, maka mereka juga bebas menentukan sikap: menanggapi atau menolak Allah. Orang Niniwe menanggapi seruan Allah melalui Yunus. Akhirnya mereka bertobat dan selamat.


Bacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)


"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.


Tanda menjadi hal yang penting dalam hidup sehari-hari. Tanda itu membantu orang untuk hidup lebih baik. Dengan tanda itu, orang dapat mencapai tujuannya dengan aman dan selamat. Yunus dan Yesus menjadi tanda karya keselamatan Allah. Yunus menjadi tanda pertobatan. Yesus menjadi tanda pengampunan dosa. Keduanya menunjukkan jalan yang benar kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)


"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus Kristus lebih dari Yunus dan Salomo. Pengalaman hidup Yunus dan kebijaksanaan Salomo justru menjadi tanda kehadiran yang sempurna, yakni Yesus Kristus sendiri. Maka, ketika orang menolak untuk percaya kepada Yesus sebagai Kristus dan Juruselamat, dia digolongkan sebagai angkatan yang jahat. Semoga kita tidak termasuk angkatan yang demikian itu.

Doa Malam

Bapa, sumber kebijaksanaan, berilah saya bagian dari kebijaksanaan-Mu, supaya dalam menjalani hidup ini saya tetap berpaut pada tata kebijaksanaan-Mu dan jejak Yesus, Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Selasa, 28 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 28 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

"...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Mat 6:14-15)

Antifon Pembuka (Mzm 90:1-2)


Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, kami berdoa, namun iman kami terlalu kecil, perhitungan kami lebih besar dariapada harapan kami. Letakkanlah sabda Yesus pada lisan kami. Ajarilah kami berdoa seperti pada murid-Nya. Maka nama-Mu akan kami puji dan kerajaan-Mu akan datang. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Firman Allah itu sempurna menyegarkan jiwa orang yang terbuka hatinya, ia membarui segala sesuatu menjadi subur dan segar. Firman Allah mesti terus dibaca, direnungkan dan dilaksanakan dalam hidup sehari-hari sehingga firman Tuhan benar-benar hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, orang beriman telah menjadi perwujudan firman Allah yang hidup.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)


"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Beginilah firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)

1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)

"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu berdoalah begini: "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Amin." Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam mengajar para murid-Nya, Yesus mempertegas pengalaman dan pemahaman doa yang sudah mereka miliki. Yesus memberikan kritik terhadap paham doa dan sekaligus memberikan koreksi mengenai cara doa yang benar. Ia menyampaikan kritik atas doa yang bertele-tele dengan banyak kata. Ia menunjukkan cara dan tujuan doa.

Doa merupakan komunikasi dengan Allah dalam menemukan makna hidup dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Cara perlu disesuaikan dengan maksud doa. Yang utama ialah sikap mengandalkan Allah dan damai dengan sesama. Yesus mengingatkan pula supaya doa kita tidak melantur dan tidak jelas ujung pangkalnya. Hendaknya doa kita mudah dipahami, ungkapan iman, singkat, dalam dan luas isinya seperti Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus.


Tuhan, ajarilah aku berdoa yang benar, bukan yang sesuai kehendakku, tetapi yang sesuai kehendak-Mu. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Bacaan Harian 27 Februari - 04 Maret 2012

Bacaan Harian 27 Februari - 04 Maret 2012

Senin, 27 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8-10.15; Mat 25:31-46.

Tema umum Kitab Imamat adalah "Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu kudus." Semua larangan yang diungkapkan sebetulnya dapat dirangkum dalam sebuah kalimat yang positif, yaitu mencintai sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Maka orang tidak akan mencuri, berdusta, berbohong, main curang, menyebarkan fitnah atau gosip.


Selasa, 28 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15.

Yesaya mengingatkan kita akan kekuatan sabda Tuhan. Sabda yang ditaburkan akan menghasilkan buah sesuai dengan kehendak Tuhan.

Rabu, 29 Februari 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yun 3:1-10; Mzm 51:3-4.12-13.18-19; Luk 11:29-32.

Melihat tanda tidak secara otomatis menjadikan orang selamat karena tidak semua yang melihat mau mengerti dan mematuhi tanda tersebut. Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang paling nyata, namun tidak semua orang dapat memahaminya karena mereka tidak mau percaya kepada-Nya.

Kamis, 01 Maret 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Est 4:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-3.7c-8; Mat 7:7-12.

Iman dan doa adalah jalan keselamatan. Atas nama seluruh umat, Ester berdoa di hadirat Allah agar Allah membantu umat-Nya. Doa Ester adalah doa silih bagi kedosaan seluruh umat. Maka, Gereja menggunakan doa ini untuk mendorong hidup pertobatan.

Jumat, 02 Maret 2012: Jumat Pertama - Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U). Pantang
Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-8; Mat 5:20:-26.

Yesus berbicara tentang kesempatan-kesempatan berbuat dosa. Kiranya sulit untuk mengerti tingkatan-tingkatan kejahatan, yang disebutkan Yesus dalam perikop ini. Kita hendaknya ingat bahwa kita berada di bawah pengadilan Allah ketika kita merasa benci dan marah. Kita sebaiknya meminta maaf dari sesama jika bersalah terhadap mereka.

Sabtu, 03 Maret 2012: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Ul 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48

Hukum cinta Kristiani tidak sulit untuk dihayati tatkala semuanya baik-baik saja. Perintah Yesus untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita tidaklah gampang. Namun dengan cara itu, kita akan menjadi sempurna. Sempurna seperti Bapa di surga yang memberikan segala yang baik bagi semua orang.

Minggu, 04 Maret 2012: Hari Minggu Prapaskah II (U).
Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18; Mzm 116:10.15.16-17.18-19; Rm 8:31b-34; Mrk 9:2-10
Kita diajak untuk mendengarkan Yesus. Sang Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia. Mendengarkan Yesus berarti mendengar Bapa sendiri karena Yesus membawa pesan Bapa. Sudahkah kita mendengarkan Dia melalui pembacaan Kitab Suci?

Senin, 27 Februari 2012 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 27 Februari 2012
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Roh Kudus dapat mempergunakan manusia yang sangat sederhana untuk menerangi para cendekiawan dan pejabat-pejabat tertinggi” (Katekismus Gereja Katolik, 2038)


Antifon Pembuka (Mzm 123:2-3)


Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.


Doa pagi


Tuhan Yesus, bersihkanlah dan sucikanlah hati saya. Mampukan saya dapat melihat kerahiman-Mu dalam diri sesama dan hidup damai dengan diri sendiri dan sesama. Amin.


Pada dasarnya, manusia diciptakan Allah dalam keadaan baik, bahkan sungguh sangat baik. Allah yang kudus selalu memanggil tiap manusia agar hidup dalam kekudusan. Ia mesti terus berusaha menjadi kudus sebagaimana Allah adalah kudus. Musa menjelaskan ajaran ini di dalam hukum 10 perintah Allah. Bila mampu melaksanakannya, orang akan selamat dan bahagia.

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)


"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853

Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!

Yesus hadir secara nyata di dalam pribadi sesama khususnya yang miskin dan menderita. Bila telah memperhatikan dan meringankan beban mereka, niscaya orang itu telah melakukannya untuk Yesus. Tindakan belas kasih ini menjadi ukuran ungkapan iman dalam melaksanakan kehendak Allah. Allah akan mengganjarnya dengan hidup bahagia bersama para kudus di surga.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)

"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Cinta kasih kepada Tuhan dan sesama tak mungkin dipisahkan. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan bahwa dia mengasihi Tuhan yang tak kelihatan, tetapi tidak mengasihi sesama yang kelihatan? Yesus memberikan pilihan, siapa sesama yang mesti dikasihi pada masa Prapaskah ini, yakni orang yang kelaparan, kehausan, membutuhkan tumpangan, tidak memiliki pakaian yang layak, orang sakit dan yang dipenjara. Inilah praktik sedekah.


Doa Malam


Yesus yang murah hati, buatlah saya menjadi sahabat-Mu yang setia dalam menyalurkan kemurahan-Mu bagi sesama. Mampukan aku untuk membawa orang-orang di sekitarku dapat merasakan kasih dan kemurahan-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Minggu, 26 Februari 2012 Hari Minggu Prapaskah I/B (oleh Rm Agus Widodo, Pr)

Minggu, 26 Februari 2012
Hari Minggu Prapaskah I/B

Renungan

Pada hari Rabu Abu yang lalu, kita telah bersama-sama memulai masa Prapaskah. Ketika dahi kita ditandai dengan abu, kita mendengar ajakan, “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Ajakan yang sama, hari ini disampaikan oleh Yesus kepada kita semua (Mrk 1:15). Di balik ajakan untuk bertobat ini, terkandung pesan yang sangat mendalam, yaitu mengenai kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi. Karena Tuhan begitu mengasihi kita, Ia tidak membiarkan kita binasa karena dosa dan kejahatan kita tetapi Ia selalu memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan memperbaiki diri terus-menerus. Oleh karena itu, marilah kita mohon rahmat agar dapat mengalami dan merasakan kasih setia Allah itu.

Janji baru yang disampaikan Tuhan kepada Nuh,
“sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi” (Kej 9:9) merupakan salah satu mata rantai dari kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi. Ketika Adam dan Hawa, manusia pertama, jatuh ke dalam dosa (Kej 3:1-14), Allah menyampaikan janji keselamatan baru bahwa manusia akan terus-menerus melawan dan mengalahkan iblis (Kej 3:15). Ketika Kain, anak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa (Kej 4:1-14), Allah memberikan lagi janji baru bahwa tak seorang pun akan membunuhnya. Tuhan tetap melindungi Kain kendati ia telah berdosa membunuh Habel, adiknya (Kej 4:15). Selanjutnya, manusia masih berulang kali jatuh lagi ke dalam dosa tetapi Allah tetap mengasihi. Ia tidak membiarkan manusia terkungkung dalam belenggu dosa yang membawa mereka pada kebinasaan. Meskipun sebagian besar manusia dibinasakan dengan air bah, Tuhan menyisakan Nuh dan keluarganya untuk diselamatkan. Meskipun demikian, manusia tidak berhenti berbuat dosa. Mereka membangun menara babel untuk menyombongkan diri sehingga Tuhan mengacaukan dan menyerakkan mereka (Kej 11:1-9). Hukuman ini pun disusul dengan janji baru berupa panggilan Abrahan untuk menjadi bapa bagi seluruh umat pilihan Allah yang diselamatkan (Kej 12:1-3). Sejak panggilan Abraham (± 2000 sM) tersebut, sampai sekarang, manusia – termasuk kita – terus-menerus berbuat dosa. Namun, kasih setia Allah itu tanpa batas.

Kasih setia Allah yang tanpa batas dan kekal abadi inilah yang kita akui dan kita syukuri dengan menyanyikan Mazmur Tanggapan,
“Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya” (Mzm 25:10). Sekarang, kasih setia Allah itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal. Dialah penjelmaan kasih setia Allah yang tanpa batas itu. Kendati dicobai, Ia tetap setia (Mrk 1:12-13). Bahkan, “Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1Ptr 3:18).

Seraya mengakui dan mensyukuri kasih setia Allah itu, marilah kita juga meneladan, atau paling tidak mengikuti jejak Kristus yang setia. Bagaimana kita bisa berlatih terus-menerus untuk setia? Salah satu jawabannya dapat kita temukan dalam Surat Pertama Rasul Petrus, yaitu dengan terus-menerus mengasah suara hati (1Ptr 3:21). Suara hati kita selalu menyerukan kepada kita untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Supaya hati nurani kita semakin peka, menurut St. Petrus, tidak cukup dibentuk dengan usaha manusia, tetapi mesti dimohonkan rahmat Allah. Oleh karena itu, selain mohon kepada Tuhan agar kita dapat mengalami dan merasakan kasih setia Allah yang tanpa batas, marilah kita juga mohon rahmat Allah agar hati nurani kita semakin peka dalam membedakan mana yang benar – mana yang salah, mana yang baik – mana yang jahat. Dengan bimbingan hati nurani itu yang dipenuhi rahmat Allah, kita semua dimampukan untuk mengendalikan diri sehingga tidak mudah jatuh ke dalam dosa sekaligus semakin digerakkan untuk lebih banyak lagi berbuat baik.


Terpujilah nama Tuhan kita Yesus Kristus, sekarang dan selama-lamanya.


Rm. Agus Widodo, Pr

Pertemuan III APP: Berkorban dan Melayani - Keuskupan Agung Jakarta

PERTEMUAN 3
METODE IBADAT SABDA


BERKORBAN DAN MELAYANI

INJIL MATIUS 14:13-21

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladan-Nya dalam Minggu Prapaskah ke-1 dan ke-2, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Demikianlah Yesus mendidik kelompok dua belas, sebagaimana yang terdapat dalam Injil Matius 14:13-21 ini.

Pada pertemuan ini kita kembali diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati. Kata-kata Yesus "...kamu harus memberi mereka makan" adalah sebuah ajakan yang mendalam bagi kita para murid Kristus untuk mampu meneladan Sang Guru yang rela memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai sumber makanan dan minuman bagi setiap orang yang lapar dan haus.

Pernyataan Tobat

P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyampaikan firman yang menjadi pegangan hidup kami. Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus Bapa supaya karena rahmat-Mu kami sanggup melaksanakan kehendaka Allah. Kristus, kasihanilah kami.
U. Kristus, kasihanilah kami.
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami menampakkan karya keselamatan di tengah masyarakat. Tuhan, kasihanilah kami.
U. Tuhan, kasihanilah kami.
P. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahamurah, Engkau mengutus Putra-Mu ke dunia untuk melayani setiap pribadi dengan memberikan kami kepuasan jasmani dan rohani. Bantulah kami untuk mencontoh teladan hidup Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus yang rela mengorbankan hidup-Nya karena peduli pada keselamatan manusia. Mampukanlah kami untuk peduli dengan melayani sesama sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk berkembang di dalam iman kepada-Mu. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami menjadi murid-murid yang sejati dalam kehidupan sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Pendalaman Sabda (baca dan renungkan pribadi)

- Dalam kisah ini Yesus mengajak murid-murid-Nya tidak berhenti pada titik kegembiraan karena disukai oleh banyak orang. Mengapa demikian? Karena banyak orang mulai berbondong-bondong mengikuti-Nya. Karya Yesus dalam pengajaran, penyembuhan, dll menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Bahkan para murid pun bisa merasakan kegembiraan itu. Mungkin mereka mulai merasa bahwa mereka penting. Bukankah mereka ini adalah orang-orang pilihan pribadi yang hebat? Namun, cara Yesus mendidik kelompok dua belas ini belum selesai. Ia akan menuntut lebih bagi mereka yang akan menjadi murid-Nya yang sejati.
- Menjelang hari mulai gelap, Yesus mendapat nasehat dari pihak para murid untuk membubarkan "perkumpulan raksasa" itu, sehingga orang-orang dapat pergi mengurus penginapan dan makan malam mereka. Tetapi Yesus memberi jawaban yang komunikatif dan memberi peran besar bagi para murid yang bunyinya: ...Kamu harus memberi mereka makan (ay.16) . Dengan demikian Yesus ingin mengatakan bahwa janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat oleh kebanyakan orang yang hanya mengucapkan kata-kata belaskasihan tetapi tidak secara konkret (nyata-nyata) berusaha melayani orang-orang yang dikasihani itu. Membangun sebuah semangat pelayanan mudah dilakukan tetapi membangun semangat pelayanan yang murah hati itulah yang harus diperjuangkan. Pelayanan yang murah hati adalah sebuah pelayanan yang dilandasi dengan semangat mau rela berkorban dan berbagi kepada siapa saja dan tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri namun berani untuk "kehilangan".
- Kembali lagi ditegaskan bahwa pelayanan yang murah hati harus berani berkorban. Bukan hitungan untung-rugi. Harus mempunyai keberanian. Tidak mengikuti apa yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Tidak ikut arus, tetapi harus berani melawan arus. Misalnya, temukan dan bantu satu atau dua orang yang sungguh miskin dan tersingkir di lingkungan anda, dan bantulah semaksimal mungkin. Juga berikanlah "perhatian" dan "makanan" bagi lingkungan hidup kita yang mulai tercemar. Adanya kerusakan lingkungan. Gerakan cinta lingkungan harus juga menjadi bagian dari perjuangan kita untuk memberi "makan" kepada bumi kita yang sedang merintih dan "lapar" akan penghijauan dan kebersihan.
- Maka benarlah dikatakan bahwa kisah ini bukanlah sekedar mukjizat pergandaan makanan, tetapi juga mukjizat pembentukan dan pengembangan komunitas yang peduli, di mana orang peduli satu sala lain. Mau peduli dan berbela rasa, menjadi keutamaan yang ditemukan dalam kisah ini. Sebuah semangat pelayanan yang murah hati membutuhkan pula rasa kerelaan hati, mau peduli dan berbela rasa satu sama lain, berani berkorban, dan berbagi. Itulah semangat ekaristi yang setiap minggu kita rayakan.

Membangun Niat
1. Pada waktu yang bersamaan, beranikah kita mengorbankan kepentingan pribadi atau keluarga atau komunitas demi orang yang membutuhkan bantuan?
2. Adakah keberanian dalam diriku untuk membagikan apa yang ada pada diriku, walaupun yang aku miliki hanya sedikit bahkan harus "kehilangan"?

Doa Umat
Umat dapat menyampaikan doa-doa umat secara spontan dan ditutup dengan doa Bapa Kami.

Doa Arah Pastoral

Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus yang mahakasih, terima kasih atas keteladan dan pelajaran yang Kauberikan pada hidup kami. Kami kau ingatkan bahwa kami harus terbuka terhadap kebutuhan dan situasi sesama di sekitar kami. Bantulah kami untuk tidak terlena pada kesenangan dan kepentingan diri kami sendiri, tetapi justru malah semakin membuat kami berani untuk berbagi dan berkorban demi orang lain yang membutuhkan. Biarlah kami menjadi alat-alat-Mu yang selalu terus memancarkan terang kehidupan bagi banyak orang lain, bahkan kalau kami sampai harus "kehilangan". Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga kita semua dimampukan untuk berkorban dan melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari, bersama dengan berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah


Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Kobus: Firman (Mrk 1:12-15)

Minggu, 26 Februari 2012 Hari Minggu Prapaskah I/B

Minggu, 26 Februari 2012
Hari Minggu Prapaskah I/B

Segala sesuatu yang ada atau terjadi, dijadikan dan ada di dalam Dia dan oleh karena Dia --- St Atanasius


Antifon Pembuka (Mzm 90:15-16)


Ia akan berseru kepada-Ku, dan Aku akan menjawabnya. Aku akan tetap membebaskan dan memuliakannya, serta memuaskan dia dengan usia lanjut.


Doa Renungan


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkaulah Pencipta segala sesuatu. Manusia, binatang dan barang berasal dari tangan-Mu dan nafas-Mu menghidupi kami. Sabdakanlah bagaimana kami terikat dan bergantung pada-Mu agar kami dapat memasuki kerajaan-Mu selama masa pertobatan ini dan selanjutnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kejadian (9:8-15)


"Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah."

Sesudah air bah berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anak Nuh yang bersama-sama dengan dia, "Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kamu dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu, yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." Dan Allah berfirman, "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk hidup yang ada sertamu turun-menurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah Kuadakan dengan kamu dan segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845

Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4b-5ab.6-7ab.8-9)

1. Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (3:18-22)


"Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu."

Saudara-saudaraku terkasih, Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu roh-roh mereka yang pada masa Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan dari air bah itu. Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu, bukan dengan membersihkan kenajisan jasmani, melainkan dengan memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah berkat kebangkitan Yesus Kristus, yang telah naik ke surga dan kini duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia menaklukkan segala malaikat, kuasa dan kekuatan kepadanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = d, 4/4, PS 966

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari roti, melainkan juga dari setiap sabda Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:12-15)


"Yesus dicobai oleh Iblis dan malaikat-malaikat melayani Dia."

Sekali peristiwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai oleh Iblis. Yesus berada di sana di antara binatang-binatang liar, dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Semua orang tentu ingin sukses dalam hidupnya. Sukses seringkali dikaitkan dengan soal kekayaan dan ketenaran. Orang dikatakan "Hidupnya sukses", jika ia kaya dan terkenal entah karena pekerjaan atau jabatannya. Tidak heran kedua hal itu menjadi tujuan semua orang.

Saya masih ingat pesan yang sering dikatakan oleh seorang nenek kepada cucunya, "Cepat besar ya, Nak. Terus sekolah yang pinter biar bisa kerja cari uang yang banyak. Jadi orang yang hebat. Bisa beli mobil mewah dan rumah yang besar." Pesan yang amat biasa dan terkesan lucu. Tetapi, setelah direnungkan, memang ada benarnya. Pesan yang senada juga didengarkan oleh banyak orang sehingga secara tidak sadar kedua hal itu (kekayaan dan ketenaran) menjadi sesuatu yang dikejar-kejar oleh banyak orang. Kecenderungan-kecenderungan semacam ini juga dilihat dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

Mereka pun menggunakan sarana-sarana untuk meyakinkan orang bahwa "kaya dan terkenal" merupakan kunci menuju kesuksesan. Media elektronik dipandang sebagai sarana yang tepat untuk itu. Di antara banyak media elektronik, televisi merupakan media yang paling dikenal masyarakat, baik masyarakat desa maupun kota. Masyarakat pedesaan tidak banyak yang tahu internet tetapi televisi, mendapatkan tempat di hati mereka. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Melalui televisi itulah mereka tahu betapa pentingnya arti "kaya dan terkenal".

Melalui acara-acara sinetron, mereka mulai merajut impian mereka untuk menjadi kaya. Apalagi sinetron yang ditayangkan di televisi sebagian besar mengisahkan kehidupan orang sukses yang cantik atau ganteng dan bergelimang harta. Situasi yang tentu saja amat jauh dari kehidupan mereka yang hanya bekerja di sawah dan ladang. Hidup mereka pun terkadang berada di "awang-awang." Mereka amat merindukan kesuksesan seperti apa yang dilihatnya di layar TV. Maka, tidak jarang mereka pun akhirnya memilih untuk meninggalkan ladang dan sawah dan pergi merantau ke kota atau pun ke negara lain. Semuanya itu demi meraih kesuksesan yang mereka dambakan.

Injil pada hari ini juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Markus mengisahkan bahwa setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus memulai karya-Nya untuk mewartakan kabar sukacita. Yesus menawarkan Kerajaan Allah. Ia memulai pengajaran-nya dengan kata-kata yang mendalam maknanya. Apakah yang Ia serukan? "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mrk 1:15). Itulah kunci yang ditawarkan Yesus untuk memperoleh Kerajaan Allah. Kata-kata Yesus ini pun menjiwai isi seluruh pewartaan-Nya. "Bertobat dan percaya kepada Injil" adalah dua hal yang ditawarkan Yesus untuk meraih kesuksesan. Ukuran kesuksesan bagi Yesus bukan lagi soal kekayaan atau ketenaran. Seorang Kristen dikatakan sukses, jika ia memiliki semangat "bertobat" dan mau percaya kepada Injil.

Masa Prapaskah merupakan saat yang paling tepat untuk merenungkan pertobatan dan kepercayaan. Sebagai orang Kristen, kita perlu dengan serius memikirkan pertobatan macam apa yang bisa kita lakukan selama Masa Prapaskah. Pantang dan puasa merupakan sarana yang dipandang tepat untuk membantu permenungan kita akan iman dan pertobatan.

Semoga Injil yang hari ini kita dengarkan menjadi pemacu semangat kita untuk membina sikap tobat dan iman kita kepada Tuhan. Mari kita bersama-sama berjuang bukan hanya untuk kesuksesan materi tetapi juga kesuksesan rohani. Amin. (Alexa-RUAH)

Pertemuan II APP: Tuhan Melayani Dengan Kasih - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan 2

METODE SHARING 7 LANGKAH

TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH


INJIL YOHANES 13:1-17

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Dalam pertemuan kali ini, dipakai metode sharing yang terdiri dari 7 langkah. Dengan mengikuti ketujuh langkah ini secara cermat diharapkan sharing kita akan lebih terarah kepada satu aspek yang paling berkesan dan menemukan kedalaman ketika dihadapkan dengan pengalaman hidup sehari-hari.

Sapaan dan kehadiran Tuhan dalam pertemuan pertama menggerakkan Zakheus untuk bertobat dan siap untuk berbagi sebagai silih. Perubahan hidup selalu berasal dari insiatif Allah. Dan perubahan itu juga mengandaikan tindakan iman dari kita manusia yang menanggapi tawaran kasih Allah itu. Allah yang akan terus setia melayani dengan KASIH. Maka, pada bagian kedua ini, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (Ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid.

Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Di situ nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia. Tindakan pembasuhan kaki merupakan tindakan konkret seorang gembala yang mau dengan total melayani dombanya dan berani mengosongkan diri sehabis-habisnya.

Doa Pembuka

Tuhan, tak henti-hentinya Engkau memberi teladan bagi kami. Dalam Minggu Prapaskah ke-2 ini kami ingin merenungkan teladan-Mu. Engkau mau merendahkan diri dengan cara membasuh kaki para murid. Semoga ketekunan kami dalam ekaristi selalu mendorong kami untuk berani "membasuh kaki" keluarga dan saudara-saudari kami. Berani merendahkan diri sebagaimana yang dilakukan Yesus, Putra-Mu. Semuanya ini bersumber dari Kasih-Mu sendiri, demi Kristus Tuhan, dan juru selamat kami.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-17)

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Pendalaman Sabda

- Semua kelompok, semua masyarakat dibngun dengan model piramid: yang berada di puncak adalah yang berkuasa, yang kaya, yang pandai. Mereka dipanggil seolah-olah untuk menguasai dan memimpin. Yang berada di bagian paling bawah adalah budak, pelayan, imigran, orang yang tidak mempunyai pekerjaan, pendosa, sakit mental, atau penyandang cacat. Mereka dipinggirkan dan tidak diperhitungkan. Inilah yang menjadi keprihatinan kita yang terungkap dalam ARDAS KAJ 2011-2015. Kita diajak untuk berani memberikan perhatian lebih pada permasalahan-permasalahan di dalam lingkungan kemasyarakatan misalnya melawan kemiskinan dan penindasan. Di sini Yesus menempatkan diri pada yang paling bawah, yang paling akhir, tempat budak.

- Bagi Petrus ini tidak mungkin. Ia tidak sadar bahwa Yesus datang untuk mengubah model masyarakat, dari model pemimpin yang berkuasa menjadi pemimpin yang penuh kasih dan rendah hati untuk melayani. Menurut teladan yang diberikan Yesus, bahwa setiap dan semua orang mempunyai tempat, entah mereka memiliki harta atau miskin, atau normal atau cacat.

- Semangat Tuhan dalam pelayanan kasih itu seperti orang yang menyatakan diri sebagai yang paling kecil dalam masyarakt, sebagai orang yang melakukan pekerjaan yang dianggap rendah, sebagai orang yang berada di tempat yang terakhir. Dalam keadaan yang seperti itu, Yesus memberi perhatian kepada yang paling kecil dalam masyarakat. Itulah arti ajakan Yesus kepada murid-Nya saat Dia melakukan pembasuhan kaki.

- Orang-orang yang menjalankan tugas: orang tua, guru, imam atau peran lainnya seperti pengurus lingkungan, dewan paroki, pengurus komunitas/kategorial bisa jatuh pada semangat kekuasaan, kewenangan, dan "kemuliaan". Padahal Yesus ingin memberi teladan untuk tetap menjadi pemimpin yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Konkret saja. Seberapa besar kita memaknai keterlibatan kita di paroki dalam banyak bidang pelayanan misalnya. Seberapa besar kita sungguh menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk menjadi sukarelawan dalam pelayanan dan pengembangan sosial ekonomi di paroki agar kebutuhan orang miskin, kecil dan tersingkir sungguh terlayani dengan berkesinambungan? Terlibat dalam pelayanan kesehatan di paroki, seksi pendidikan, seksi buruh, seksi PSE, seksi Lingkungan Hidup, Koperasi. Atau juga program "Ayo Sekolah, Ayo Kuliah" dan bentuk-bentuk lainnya. Inilah sarana bagi kita untuk mengasah sebuah kepemimpinan yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Inilah teladan Yesus. Keteladanan Yesus ini berpuncak pada kesengsaraan-Nya di kayus salib. Keteladanan ini masih bisa kita rasakan, kita lihat di dalam Ekaristi. Maka setiap kita merayaakan Ekaristi, saat itu juga kita diajak untuk memberikan pelayanan yang penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati.

Tahap Permenungan (Metode Sharing 7 langkah)
http://renunganpagi.blogspot.com/2012/02/tahap-tahap-metode-sharing-7-langkah.html

Membangun Niat

1. Apakah pelayanan saya selama ini sudah dilakukan dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih, ataukah ada motivasi-motivasi lain yang tidak sesuai dengan Tuhan yang kita teladani?

2. Tindakan konkret apa yang kita lakukan baik secara pribadi ataupun dalam lingkungan atau komunitas sebagai wujud nyata pelayanan yang tulus dan dengan semangat kerendahan hati?

Doa Tahun Ekaristi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas karya penyelamatan-Mu melalui Yesus Kristus Putra-Mu, yang kami rayakan dalam Ekaristi. Ya Yesus, kami bersyukur dengan mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Mu, iman kami semakin diteguhkan; dan dengan menyambut Tubuh dan Darah-Mu, kami dipersatukan dengan Dikau dan sesama. Ya Roh Kudus, kami bersyukur,melalui bimbingan-Mu iman kami senantiasa diperbaharui, setiap kali merayakan Ekaristi. Semoga Tahun Ekaristi ini menjadi tahun peziarahan bagi iman bagi kami, sehingga kami semakin dipersatukan, diteguhkan dan diutus untuk berbagi pada sesama. Bunda Maria, Bunda kaum beriman, doakanlah kami. Amin

Doa Penutup

Allah yang mahapengasih hari ini kami Kauingatkan dan Kauajari mengenai kerendahan hati dan ketulusan dalam melayani sesama kami. Semoga dengan permenungan hari ini kami selalu menjadi pribadi-pribadi yang semkain tulus, tanpa pamrih dan juga memiliki semangat kerendahan hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang selama ini Kaupercayakan kepada kami dalam bidang kehidupan kami sehari-hari. Semua ini kami mohon demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga sharing iman yang kita lakukan dalam masa Prapaskah ke-2 ini dapat membawa pertumbuhan iman dan perubahan diri serta selalu dilindungi dan diberkati oleh berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara/i sekalian Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita pergi untuk diutus mewartakan kasih Allah dalam keluarga dan sesama
U. Amin.


Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Pertemuan I APP: Temukan Tuhan yang Hadir - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan 1

METODE IBADAT SABDA

TEMUKAN TUHAN YANG HADIR

INJIL LUKAS 19:1-10

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Kita semua adalah umat Allah. Umat yang mempunyai relasi dengan Allah. Umat yang percaya kepada-Nya, yang berdoa kepada-Nya, dan meluhurkan Dia. Maka, kita bersyukur dalam Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015, menggunakan sebutan Umat Allah. Dalam masa prapaskah ini kita umat Allah ingin kembali merenungkan bagaimana relasi kita dengan Allah berarti berusaha menemukan Dia di dalam "segala" sambil menyadari: Allah Mahabaik, Allah murah hati, Allah mengampuni dan Allah selalu mencari umat-Nya yang menjauh dan bahkan tersesat. Maka, kita bersyukur bahwa Arah Dasar kita ini dilandasi (spiritualitas) GEMBALA BAIK. Allah sebagai gembala yang baik tidak ingin kehilangan satu pun dari antara kita.

Dalam perjumpaan pertama ini, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Yesus adalah Sang Mesias yang datang dari Allah. Pertemuan Zakheus dengan Yesus itu menimbulkan keajaiban yang besar dalam hidup Zakheus, Yesus sebagai gembala baik mau menyapa dan Zakheus menemukan Tuhan yang hadir. Sehingga menghasilkan buah yang terbesar bagi Zakheus yaitu pertobatan untuk berbagi. Inilah perjumpaan iman yang menghasilkan buah kebaikan.


Pernyataan Tobat
Antifon Tobat: Berbahagialah orang bila dosanya diampuni

P. Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang hari.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P. Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan, dan kesalahanku tidak kusembunyikan
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P. Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
U. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat yang boleh kami terima selama ini. Masa Prapaskah adalah waktu yang baik bagi kami untuk merenung akan hidup. Hidup yang Kau selamatkan dari keterpurukan dosa. Walaupun kami sering kurang memberi perhatian akan kehadiran-Mu di tengah hidup kami, Engkau tetap setia menjaga, melindungi dan memberkati kami dengan segala yang kami butuhkan. Saat ini kami membuka hati dan budi untuk merasakan kehadiran-Mu dan mendengar suara-Mu, hadirlah disini dan bersuaralah kepada kami. Doa ini kami haturkan dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Pendalaman Sabda (baca dan renungkan pribadi)
- Zakheus adalah salah satu kepala kantor cukai di Yerikho. Nama tersebut mungkin dibentuk dari Zakai yang berarti "orang bersih", suatu nama yang rupanya tidak cocok sekali dengan tingkah laku Zakheus. Sebab dia ditegaskan sebagai pribadi yang memiliki kekayaan berasal dari yang tidak halal. Apakah kekayaan itu memuaskan Zakheus sebagai imbangan penghinaan dan kebencian yang dialaminya? Atau apakah ia gelisah dengan cara hidupnya? Bagaimanapun juga ketika Yesus berjalan melalui Yerikho, Zakheus juga mau melihat itu. Sebab tentulah banyak orang berbicara tentang "Nabi dari Nazaret". atau barangkali Zakheus mengetahui sikap Yesus terhadap "pemungut-pemungut cukai dan orang-orang berdosa" adalah lain daripada sikap kebanyakan Nabi yang cenderung mengutuk dan menyingkirkan.
- Awalnya Zakheus gagal, karena perawakan kecil dan orang sekeliling Yesus tidak mau menyingkir. Tetapi ia tidak langsung pulang ke rumah atau ke kantor dengan kecewa. Ia mencari akal untuk melihat orang apakah Yesus itu. Akhirnya dia bukan hanya melihat Yesus, tetapi Yesus melihat Dia dengan perjuangan Zakheus yang berusaha keras untuk melihat dan mengetahui siapa Yesus itu. Usaha keras itu dilihat oleh Yesus sebagai sebuah kehendak kuat untuk berjumpa dengan Tuhan, maka sebagai gembala baik, Yesus melihat dan bisa membaca situasi dan hati Zakheus yang ingin berjumpa dengan Tuhan. Maka Yesus menjumpainya dan ingin memenuhi keinginan hatinya untuk mengalami kedamaian dan kebahagiaan. Seorang gembala baik harus memiliki semangat bisa terbuka dan bisa membaca situasi domba-dombanya, sehingga apa yang dibutuhkan domba-dombanya dapat terwujud. Dan di zaman sekarang ini Yesus yang adalah Gembala Baik menyapa kita, dan berbagi dengan kita melalui perayaan Ekaristi yang secara konkret bisa dirasakan.
- Banyak orang tentunya terkejut dengan sikap Yesus. Yesus tidak turut menertawakan Zakheus, melainkan memanggil dia dan berkata, "Hari ini Aku harus menumpang dirumahmu." Tidak diceritakan apa yang dipikirkan Zakheus pada saat itu dan apa yang terjadi dalam hatinya. Tetapi adalah jelas bahwa dalam hidup Zakheus sudah terjadi keputusan yang besar. Sebab ia datang kepada yesus, bahkan dengan segera, kemudian dengan sukacita ia menyambut Yesus dirumahnya. Sehingga, terjadi keajaiban besar dalam diri Zakheus. Seorang kaya melepaskan diri dari harta miliknya dan menjadi warga Kerajaan Allah.
- Zakheus sungguh telah menemukan Yesus Sang Mesias, kehadiran Yesus dalam hidup Zakheus tidak hanya menimbulkan pengakuan iman pujian atau kesaksian, tetapi menjadi nyata dalam perbuatan. Ia akan memberikan setengah dari harta miliknya sebagai sedekah kepada orang miskin, dan dari yang setengah lagi ia mau membayar kembali apa yang diperasnya dari orang-orang tertentu, bahkan ia mau mengganti kerugian empat kali lipat! Ia siap bertobat dan berbagi demi keselamatan.
- Kisah Zakheus adalah bagaimana orang berusaha menemukan Tuhan. Yesus Sang Gembala baik tidak pernah melihat kesalahan yang pernah dibuat sebagai harga mati bagi seseorang. Berbeda dengan orang Farisi yang mencibir dan bersungut-sungut karena tidak bisa menerima atau menemukan Tuhan yang hadir di tengah orang berdosa. Manusia memiliki potensi berbuat benar dan salah. Selama orang mau mengakui bahkan memperbaiki (bertobat) kesalahan, kebaikan akan datang juga kepadanya. Bertobat inilah ajakan dalam masa prapaskah ini. Zakheus berusaha menemukan Tuhan dan bertobat. Dengan berbagi, bahkan memberi lebih sebagai wujud pertobatannya. Itulah rahmat bagi orang yang ingin menemukan Tuhan. Dan rahmat terbesar bagi kita adalah Sang Gembala baik, yang mau mencari dan menyelamatkan domba-Nya yang hilang serta membimbing kembali.

Membangun Niat

1. Bagaimana saya merasakan bahwa Tuhan yang hadir dan menyapa dalam diri dan hidup saya setiap saat?
2. Bagaimana saya sebagai murid Tuhan menemukan Tuhan yang hadir dalam pribadi orang-orang di sekitar saya, terutama mereka yang berbeda, yang saya anggap berdosa atau orang-orang yang bersalah kepada kita?

Doa Umat

P. Kami berdoa bagi para pemimpin Gereja-Mu, ya Bapa berkatilah para Uskup, Imam dan Diakon kami, semoga mereka senantiasa berusaha untuk mewartakan kasih-Mu kepada semua orang sehingga semakin banyak orang merasakan dan menemukan Engkau yang hadir di dunia. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P. Kami berdoa bagi semua orang yang saat ini sedang mengalami kesedihan, keputusasaan dan sakit, semoga mereka dapat merasakan kehadiran-Mu yang selalu menjaga dan menyapa mereka melalui para perawat, dokter, keluarga dan setiap orang yang berkunjung, sehingga kesadaran itu memampukan mereka bangkit dari keterpurukan dan menerima segala yang terjadi. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P. Kami berdoa pula bagi diri kami yang hadir disini, semakin banyaknya daya tarik dunia terkadang membuat kami lupa untuk bersekutu dengan-Mu. Kami mohon kepada-Mu agar mengampuni kesalahan kami dan memberi kami kekuatan kepada kami agar berani memasuki keheningan batin sehingga dapat mendengar dan merasakan kehadiran-Mu sebagaimana yang dialami oleh Zakheus. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P+U. Bapa kami,......................................

Doa Arah Pastoral

Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.

Doa Penutup

Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Yesus ke dunia, sehingga kami dapat mengenal siapa Allah kami. Dan kami yakin bahwa kehadiran-Mu senantiasa berlangsung sampai saat ini. Kami berterima kasih akan peneguhan yang Engkau berikan dalam Ibadat kali ini. Semoga kami senantiasa meluangkan waktu untuk mendengar dan menyapa Engkau dan menemukan Engkau dalam pribadi orang-orang di sekitar kami. Sehingga kehadiran-Mu menyapa dan menguatkan kami agar selalu berani berbagi sebagai umat-Mu. Semuanya ini kami haturkan kepada-Mu melalui Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga keluarga kita masing-masing senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Saudara/i sekalian Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita pergi untuk diutus mewartakan kasih Allah dalam keluarga dan sesama
U. Amin.

Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

PENGANTAR APP 2012 Dipersatukan Dalam Ekaristi, Diutus Untuk Berbagi -- Keuskupan Agung Jakarta


PENGANTAR


Aksi Puasa Pembangunan 2012 menjadi kesempatan yang baik bagi umat KAJ untuk melanjutkan dan mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi) dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadikan sebagai sarana untuk mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015. Bagaimana usaha kita untuk menemukan tema agar membantu kita dalam masa prapaskah yang dapat menggerakkan kita pada aksi nyata, tentunya bukan usaha yang mudah. Tetapi kita bersyukur dengan proses yang baik akhirnya Keuskupan Agung Jakarta mempunyai Tema APP 2012: "Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi"

Untuk memperdalam tema diatas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA. Sehingga dalam setiap pertemuan selalu akan diajak untuk membangun niat secara pribadi ataupun bersama-sama. Kita mempunyai 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Zakheus menemukan Tuhan yang hadir dalam diri Yesus Sang Gembala Baik. Tuhan yang berinisiatif dan mencari. Tuhan seperti apakah itu? Tuhan yang mau menyapa dengan kasih. Pertemuan kedua, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid. Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Di situ nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

Pertemuan ketiga, setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladan-Nya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. ".... kamu yang harus memberi mereka makan.... adalah sebuah ungkapan yang dinyatakan Yesus kepada para murid (Matius 14:13-21). Pada pertemuan ini kita diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati. Dalam pertemuan keempat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka.

Dan dalam pertemuan kelima adalah rangkuman dari perjalanan permenungan. Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita menjadi ROTI HIDUP. Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama. Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya, yang terjawantahkan dalam pelayanan bagi sesama.

Kami, Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ bersama dengan Komisi PSE, KOMSOS, dan Komisi Katekese mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dan usahanya, khususnya para romo yang sudah memberikan waktu, pengetahuan dan permenungannya sehingga proses pembuatan buku panduan pendalaman iman dan VCD ini dapat berjalan dengan baik. Tentunya kami masih mempunyai kekurangan di sana-sini, untuk itu kami sangat terbuka akan masukan yang baik dan membangun bagi kita semua. Semoga bahan ini bisa membantu untuk pendalaman di lingkungan, kelompok-kelompok kategorial, ataupun komunitas-komunitas Katolik lainnya. Tuhan memberkati.


P. Romanus Heri Santoso, Pr

Pendalaman Pantang dan Puasa Katolik

Bagaimana menggunakan kotak APP yang benar?
Setiap kali kita memasuki masa prapaskah selalu dibagikan kotak APP. Dari antara ktia terkadang ada yang bertanya bagaimana cara menggunakan dan menghayati penggunaan Kotak APP? Tidak jarang kita menjumpai bahwa kotak APP diisi pada akhir-akhir masa prapaskah ketika akan dikumpulkan kembali. Salah satu indikasinya adalah terlihat ketika kita membuka kotak APP tersebut entah jumlahnya yang pas, terdiri dari beberapa lembar uang pecahan tertentu (yang besar biasanya) atau malah kotaknya digantikan amplop.

Sebenarnya bagaimana menggunakan kotak APP?
Seperti singkatannya APP adalah Aksi Puasa Pembangunan, maka isi dari kotak tersebut merupakan hasil dari aksi puasa/pantang yang dilakukan selama masa prapaskah yang berlangsung selama 40 hari. Biasanya pada awal masa prapaskah, entah secara pribadi, kelompok, komunitas atau keluarga kita menetapkan pantang bersama sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan kita untuk membantu penghayatan di masa prapaskah. Maka dana yang biasanay digunakan untuk membeli kebutuhan tertentu itulah yang dimasukkan ke dalam kotak APP sebagai wujud aksi pantang dan puasa kita. Maka tidak perlu khawatir bahwa yang ada dalam kotak APP adalah uang pecahan kecil dengan jumlah yang seadanya.
Sebagai contoh: kita bersama memiliki komitmen untuk melaksanakan pantang jajan atau pantang daging selama 40 hari. Maka dana/uang yang biasanya kita gunakan untuk jajan atau membeli daging kita sisihkan dan kita masukkan ke dalam kotak APP tersebut.

Mengapa harus diawali dengan Rabu Abu?
Masa Prapaskah (persiapan paskah) yang kita laksanakan berlangsung selama 40 hari. Maka penetapan hari rabu sebagai permulaan masa prapaskah didapatkan dari hitungan mundur dari paskah 40 hari ke belakang tanpa menyertakan hari Minggu.

Mengapa hari Minggu tidak dihitung sebagai masa prapaskah?
Karena hari Minggu merupakan saat Kebangkitan Yesus maka bukan saat yang tepat untuk berpuasa.

Bagaimana puasa dalam Gereja Katolik?
Puasa menurut Gereja Katolik adalah makan kenyang (normal) satu kali sehari dengan dua kali makan kecil. Makan porsi kecil yang dimaksud adalah kurang dari setengah porsi makan normal (kenyang). Sehingga jika digabungkan, kedua makan porsi kecil tidak sama dengan satu porsi makan normal. Batas usia berpuasa 18-60 tahun. Usia yang berpantang mulai dari 14 tahun.

Bagaimana dengan pantang?
Pantang adalah salah satu ungkapan kita mau mau bermati raga dengan mengurangi apa yang menjadi kesenangan dan kesukaan kita agar hidup rohani semakin kuat dan mengarahkan selalu kepada Tuhan. Pantang yang dianjurkan gereja adalah yang memang mengajak pribadi agar semakin mampu mengolah dirinya, seperti pantang rokok, daging, jajan, garam.

Kapan kita menjalani pantang dan puasa?
Kita berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun tidak menutup kemungkinan bila kita ingin berpuasa selama 40 hari penuh. Sedang untuk berpantang dilakukan pada setiap hari Jumat selama masa prapaskah. Tidak menutup kemungkinan selama 40 hari penuh kita berpantang.

Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah (APP KAJ)


Metode ini terdiri dari 7 langkah yaitu:

Mendengarkan

1. Mengundang Tuhan
2. Membaca Teks
3. Memperlihatkan Teks
4. Membiarkan Tuhan berbicara

Mengungkapkan

5. Saling berbagi apa yang di dengar dalam hati

Mencari Pesan Tuhan

6. Bersama - sama mencari pesan Tuhan

Berdoa

7. Berdoa bersama-sama

Sabtu, 25 Februari 2012 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 25 Februari 2012
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Antifon Pembuka (Mzm 69:17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni". Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat sebagai "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan sebagai "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Sekali peristiwa, Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus dibesarkan di Nazareth, kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Jadi, Yesus terbiasa dengan bukit dan gunung, tebing dan jurang, padang rumput, hutan dan belukar di sekeliling kota asal-Nya. Namun ternyata Ia amat senang dengan air, terutama dengan air di danau Galilea, tempat Yesus bertemu dengan para murid-Nya dan di situlah Ia sering berkarya.

Karena sudah lama mengajar di pantai, maka Yesus pasti sudah lapar. Lewi dapat membaca keadaan Yesus yang sudah lapar. Maka Ia mengundang Yesus ke rumahnya untuk makan. Karena Lewi seorang Timur tulen, maka ia mengundang semua orang lain, bukan saja Yesus. Maka terjadilah sesuatu yang salah oleh para pemuka agama Yahudi: Yesus, pemberi Firman Allah, juru bicara Allah duduk makan bersama dengan "orang berdosa". Orang Farisi tidak bicara langsung kepada Yesus. Mereka bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama para pemungut cukai dan orang berdosa? Yesus memiliki telinga dan hati peka, maka ia menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat".

Kita cepat menilai orang lain sebagai orang yang berdosa namun kita lupa kalau kita pun tidak luput dari dosa. Sering kita cepat mengucilkan orang lain karena mereka kotor, menjijikkan. Kita tidak jarang mengkotak-kotakkan orang sebagai orang baik dan orang jahat.

Tuhan Yesus, pakailah hidupku untuk mewartakan Firman-Mu kepada segala bangsa. Amin,

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Cara-cara menghayati hidup rohani selama Masa Prapaskah

(1) Menghayati Ekaristi hari Minggu dengan sungguh-sungguh: usahakan tidak terlambat, (2) Menghadiri Misa Kudus di luar hari Minggu (Misa harian) jika mungkin.
(3) Membaca dan merenungkan Kitab Suci setiap hari, khususnya dari bacaan kitab suci hari itu da berdoa dari Kitab suci dengan metode "Lectio Diovina".
(4) Mengadakan adorasi pribadi di hadapan Sakramen Mahakudus.
(5) Mendaraskan doa Rosario setiap hari seperti diminta oleh Bunda Maria Yang Tak Bernoda.
(6) Meluangkan waktu di tengah kesibukan harian untuk doa pribadi lebih banyak.
(7) Mengadakan doa bersama dalam keluarga, suami-istri, jika mungkin anak/cucu.
(8) Mengadakan pemerikasaan batin setiap malam sebelum istirahat tidur.
(9) Menerima Sakramen Tobat di Masa Prapaskah.
(10) Mendoakan doa Kerahiman Ilahi (Koronka).
(11) Mendoakan ujud-ujud tertentu untuk orang lain setiap hari.
(12) Mengikuti Ibadat Jalan Salib di gereja.
(13) Menghadiri kegiatan rohani yang diadakan oleh kelompok kategorial/teritorial. (14) Mendoakan Doa Angelus setiap hari, pagi pk.06.00, siang pk.12.00, petang, pk, 18.00 dan sebagainya.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy