| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 28 Juni 2012 Peringatan Wajib St Ireneus, Uskup dan Martir

Kamis, 28 Juni 2012
Peringatan Wajib St Ireneus, Uskup dan Martir

“Cahaya Tuhan adalah sumber hidup; barangsiapa melihat Dia, mendapatkan hidup” (St. Ireneus)


Antifon Pembuka (Yeh 34:11.23-24)

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.


Doa Pagi

Yesus, sumber kekuatan hidup kami, sabda-Mu adalah pelita bagi jalan hidup kami. Semoga kami bukan hanya menjadi pendengar sabda-Mu tetapi juga menjadi terang bagi sesama kami, teristimewa mereka yang kami jumpai hari ini. Amin.


Karena Raja Yehuda berpaling dari Tuhan, Yerusalem diserang oleh Raja Babel. Akibatnya, seluruh rakyat dibawa ke pembuangan. Kemudian Raja Babel mengangkat Matanya menjadi Raja Yehuda yang baru dan memberinya nama Zedekia. Ketidaksetiaan kepada Allah selalu membuahkan kebinasaan, karena orang yang menolak Allah berarti memihak dosa.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)


Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa: sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan.

Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.30-31)

1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.


Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya

Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.


Yesus mengakhiri rangkaian kotbah-Nya di bukit dengan ajaran mengenai iman (akan Yesus) sebagai dasar hidup yang kokoh bagaikan rumah yang kokoh karena didirikan di atas batu. Sebaliknya, hidup akan menjadi rapuh dan goyah apabila bukan Kristus yang menjadi dasarnya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)


Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Siapakah orang bijaksana dan orang bodoh menurut Yesus? Orang bijaksana adalah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakan dalam hidupnya. Dia bagaikan orang yang membangun rumah di atas wadas yang kokoh. Rumahnya akan kuat bertahan. Sebaliknya, orang bodoh adalah orang yang mendengarkan sabda Tuhan tetapi tidak menghayatinya dalam kehidupan. Dia bagaikan orang yang membangun rumahnya di atas pasir. Rumahnya akan hancur berantakan. Manakah yang kita pilih, menjadi orang bijaksana atau orang bodoh? St. Ireneus adalah contoh orang bijaksana.


Doa Malam


Ya Yesus, Engkau mengajar kami bahwa “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Mu, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Mu di surga.” Sebab itu, urapilah hati kami ya Tuhan agar kami mampu melakukan kehendak Bapa dan menjadikannya makanan kami setiap hari, sebagaimana Engkau telah memberi teladan, bahwa makanan-Mu adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutus-Mu. Dengan demikian, kelak kami Engkau perkenankan menikmati sukacita abadi di dalam Kerajaan Surga. Ini kami mohon kepada-Mu ya Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Surat Kepada Keluarga bulan Juni 2012

Melihat kangguru dan anak di kantungnya

Kita diingatkan, bahwa kebaikan lahir di dekat hati

Rasa aman diberikan melalui kesediaan melindungi

Dan persatuan dijamin dalam lelah bersama

Anak-anak adalah masa depan milik dunia

Sekarang ini, mereka bersekolah bersama kita

Buatlah mereka damai di dalam genggamanmu

Lahirkan pribadi mencintai, karena sapaan lembutmu

Tanpa dibatasi waktu..hanya kegembiraan

bersama..

KELUARGA KELUARGA YANG TERKASIH

Suatu kegembiraan karena akhirnya masa liburan tiba bagi anak-anak kita. Anak-anak mempunyai lebih banyak kesempatan bersama sama kita. Dalam beberapa minggu, mereka menjadi sepenuhnya anak-anak kita, karena seluruh acara mereka sekarang menjadi acara bersama kita, orang tuanya, dan saudara-saudarinya. Mau di bawa kemana anak-anak kita itu dalam liburan dari tugas belajar?

Masa liburan menjadi kesenangan sekaligus menjadi tantangan bagi kita para orang tua untuk mendampingi anak-anak di saat mereka menikmati liburan dan membutuhkan kedekatan dengan keluarganya.. Kedua faktor, edukasi dan kegembiraan, sangat baik dialami anak-anak kita pada masa liburan ini. Anak-anak secara alami selalu berada dalam masa belajar untuk mengantar mereka menjadi semakin dewasa, termasuk pada waktu liburan tiba, tanpa beban study formal.

Keluarga-keluarga terkasih, apakah kita sudah merencanakan suatu liburan yang menyenangkan? Atau kita merencanakan program tertentu yang didesain untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dalam liburannya? Untuk sebagian anak-anak, kata “liburan” membuat mereka membayangkan paket-paket liburan atau kursus-kursus spesial. Yang lain mungkin sudah membayangkan suatu liburan ke luar negeri atau tempat wisata yang jauh.

Anak-anak dari keluarga sederhana memikirkan untuk menghabiskan masa liburan bersama teman-teman atau membantu orang tuanya, ikut bekerja, atau sekedar mengunjungi sanak family di kampung halaman. Pertanyaan anak-anak dari semua kalangan sebenarnya sama: apakah aku akan mengalami liburan yang menyenangkan dan berkesan? Kita sebagai orang tua ditantang untuk menghadirkan suatu liburan yang bermutu bagi mereka, apapun kondisi keluarga kita.

Kita sudah cukup banyak menghadapi pengalaman kesulitan bersama-anak-anak kita. Komunikasi bersama mereka kadang menjadi begitu langka, karena kesibukan masing-masing ketika mereka sekolah. Dalam masa liburan, kita perlu menyediakan waktu yang lebih dari cukup untuk semakin mengenal satu sama lain. Keluarga memang hidup dan tinggal serumah, tetapi ini membuat kita merasa kaget melihat perubahan dan perkembangan anak-anak kita yang berubah pesat. Kita seperti kehilangan kendali atas mereka.

Masa liburan akan menjadi masa yang menyenangkan, karena anak-anak yang berlibur bersama kedua orang tuanya yakin bahwa orang tua mereka memberi perhatian dan menyayangi mereka melalui kebersamaan di antara mereka. Ambillah waktu untuk berbagi: omong-omong, pergi ke tempat khusus (tidak harus ke tempat yang mahal dan jauh); mengunjungi nenek-kakek, oom atau tantenya; atau barangkali merencanakan acara menanam pohon bersama di depan rumah dan mengecat tembok dan pagar.

Keluarga-keluarga terkasih, acara kebersamaan bagi kita di Jakarta dan sekitarnya menjadi suatu acara yang mahal. Bukan karena tempat tujuan, melainkan suatu kesempatan langka untuk seluruh anggota keluarga, anak-anak dan orang tuanya dalam suatu relasi tanpa batas waktu dan ekspresi bebas yang menunjukkan cinta dan penerimaan. Beberapa minggu menjadi saat emas bagi suatu pendidikan nilai kebersamaan, kerukunan, kasih, perhatian, kerjasama, dll. di antara orang tua-anak yang mengubah dan meneguhkan.

Tempat sebaik dan seindah apapun tidak banyak berarti, kalau mereka pergi sendiri. Tetapi kalau mereka menikmati sapaan ramah dan tulus satu sama lain, waktu liburan bahkan bisa menjadi kesempatan memberikan dukungan, pendampingan, didikan, dan peneguhan yang lebih mahal dari program-program liburan berkelas apapun tanpa adanya waktu bersama untuk suatu relasi manusiawi dengan anggota keluarga yang lain.

Barangkali kita harus belajar dari masa kecil atau kisah-kisah masa kecil kita (para orang tua) masing-masing. Memancing, mengunjungi nenek-kakek, berkebun, memasak, membacakan buku cerita, reparasi mobil/motor bersama, berbelanja bersama, olahraga keluarga, dan pergi ke Gereja bersama dalam waktu yang sama, menjadi pilihan untuk menjalani waktu liburan istimewa.

Pendidikan nilai dan prakteknya sekaligus dapat diberikan ketika orang tua dan anak-anaknya tidak dikejar-kejar waktu. Inilah saat terindah sepanjang tahun yang sesungguhnya diperlukan oleh semua anggota keluarga. Jadilah orang tua yang baik dan bijaksana. Pakailah saat-saat liburan sebagai saat emas untuk menjadikan anak-anak kembali “menjadi milik kita”, bukan milik sekolah; bukan milik teman-temannya; bukan milik komputer, TV, dan buku-bukunya; melainkan menjadi milik kita sepenuhnya, sebagai satu keluarga.

Selamat berlibur..!

Alexander Erwin MSF

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Bacaan Harian 25 Juni - 01 Juli 2012

Bacaan Harian 25 Juni - 01 Juli 2012

Senin, 25 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2 Raj 17:5-8.13-15a.18; Mzm 60:3.4-5.12-13; Mat 7:1-5.

Menggosip atau membicarakan orang lain sudah menjadi gaya hidup orang-orang zaman ini. Bagaimana tidak! Mulai dari acara TV sampai dengan lingkup kehidupan kita, tidak ada habis-habisnya orang membicarakan orang lain. Bila yang dibicarakan tentang kebaikan mungkin masih baik tetapi apabila yang dibicarakan yang jelek-jelek saja, itu yang tidak elok. Menghakimi orang lain sangat mudah untuk kita lakukan tetapi kita sering lupa melihat diri kita. Apakah kita sudah baik di mata Allah dan sesama sehingga kita dapat menghakimi? (lih. Yak 4:12)

Selasa, 26 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2Raj 19:9b-11.14-21.31-35a.36; Mzm 48:23a.3b-4.10-11; Mat 7:6.12-14.

Yehuda mengalami nasib yang berbeda daripada yang dialami Israel . Hizkia, raja Yehuda, masih percaya kepada Tuhan dan mengandalkan kekuatan Tuhan untuk menghadapi musuh. Ia berdoa dalam kesesakannya. Karenanya, Hizkia membebaskan Yerusalem dari kepungan musuh. Bagi kita, dalam kesesakan dan kesulitan mari dengan yakin tetap mengandalkan Tuhan.

Rabu, 27 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

2Raj 22:8-13; 23:1-3; Mzm. 119:33.34.35.36.37.40; Mat 7:15-20.

Setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. “Maka, apabila kita ingat akan perbuatan baik Allah di dalam kehidupan kita dan di dalam kehidupan para kudus, kita dapat melihat di dalamnya suatu jaminan, bahwa rahmat sedang bekerja di dalam kita” (Katekismus Gereja Katolik, 2005)

Kamis, 28 Juni: Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir (M).

2Raj 24:8-17; Mzm 37:3-4.5-6.30-31; Mat 7:21-29.

Banyak orang menyerukan nama Tuhan tapi demi diri sendiri. Banyak orang yang bernubuat tentang Tuhan, mengusir setan atas nama-Nya tetapi demi kepopuleran diri mereka. Sekalipun sering menyebut nama-Nya, mereka tidak akan diterima dalam Kerajaan Surga.

Jumat, 29 Juni: Hari Raya St Petrus dan St Paulus, Rasul (M).

Kis 12:1-11; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; 2Tim 4:6-8.17-18; Mat 16:13-19

Rasul Paulus menjadi pemenang. Ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik. Ia berhasil mencapai garis finish. Ia pun berhasil merebut mahkota juara, yang ia sebut mahkota kebenaran. Tuhan sendiri yang memberikannya pada hari-Nya. Banyak orang gugur di tengah jalan karena tidak tekun memelihara iman.


Sabtu, 30 Juni: Hari Biasa Pekan XII (H).

Rat 2:2.10-14.18-19; Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Mat 8:5-17.

Yesus menanggung kelemahan dan penyakit kita. Dia menaruh perhatian kepada segala penderitaan kita. Dengan demikian, semakin mendalam iman dan pengenalan kita akan Yesus, kiranya makin mendorong kita untuk tidak tinggal diam melihat penderitaan sesama.

Minggu, 01 Juli 2012: Hari Minggu Biasa XIII (H).

Keb 1:13-15; 2:23-24; Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; 2Kor 8:7.9.13-15; Mrk 5:21-43.

Orang sakit merasa diri sangat tidak berdaya. Ia menggantungkan diri kepada belas kasih orang lain. Ia percaya dengan sepenuh hati bahwa orang lain akan menolongnya. Orang beriman menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Keselamatan memang menuntut iman dan penyerahan yang besar.

Rabu, 27 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Rabu, 27 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

Kita ini merupakan satu tubuh, karena Kristus mengikat ikita bersama dengan ikatan cinta. (St Sirilus dari Aleksandria)

Antifon Pembuka (Mzm 119:34)

Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu. Dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.

Doa


Allah Bapa kami maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu atas cinta kasih yang kami kenal dari Yesus Putra-Mu. Semoga cinta kasih itu menjadi sumber segala sesuatu yang kami katakan dan kami lakukan, agar sirnalah segala duka, perang serta perselisihan, terhalau oleh keserasian dan keselarasan di antara manusia di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (22:8-13; 23:1-3)

"Di depan rakyat raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan."

Di masa pemerintahan Raja Yosia Imam Besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
Ayat. (Mzm 119:33-34.35-36.37.40)
1. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
2. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
3. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
4. Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)

"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Salah satu masalah yang menjadi sumber konflik dan permusuhan di dalam kerukunan umat beragama di negara kita adalah hadirnya sekte-sekte atau aliran kepercayaan yang memberi ajaran menyesatkan. Ada sekte yang mengatakan bahwa kiamat akan segera datang dan yang diselamatkan hanya sekian ribu orang saja; ada aliran lain yang mengajak melakukan perbuatan maksiat supaya anggotanya mendapat banyak rezeki dan semacamnya. Jika kita melihat dengan hati yang jernih, kita akan melihat buah-buah yang tidak baik dari ajaran-ajaran tersebut.

Itulah yang dikatakan Yesus dalam sabda-Nya hari ini. Yesus mengajak kita semua agar waspada terhadap nabi-nabi palsu yang menyamar seperti domba. Tuhan Yesus memberikan cara bagaimana mengenali mereka. Caranya adalah melihat buahnya. Buah yang baik pasti berasal dari pohon yang baik.

Sedangkan buah yang jelek pasti berasal dari pohon yang jelek. Tidak ada pohon baik mengasilkan buah jelek begitu juga sebaliknya. Selain itu, kita juga perlu waspada terhadap diri sendiri. Kita perlu melihat kembali buah-buah dari kehidupan kita. Kalau buah-buah dari hidup kita tidak baik, tidak membawa kegembiraan dan kedamaian bagi orang lain, jangan-jangan kita adalah pohon yang tidak baik! Jangan-jangan kita adalah nabi-nabi palsu yang menyamar menjadi domba!


Ya Tuhan, semoga buah dari kehidupanku membawa kedamaian, kegembiraan, dan kesejahteraan bagi orang lain sehingga semakin banyak orang yang datang kepada-Mu dan memuliakan Allah. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 26 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Selasa, 26 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

“Seorang anak mempunyai hak hidup sejak saat pembuahannya” (Katekismus Gereja Katolik, 2322)


Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)


Dalam hati-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.


Doa Pagi


Allah, sumber kesucian, Engkau menciptakan kami baik adanya dan kami sungguh berharga di hadapan-Mu. Semoga kami mampu menjaga kesucian jiwa dan raga kami sepanjang hari ini agar pantas di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Ketika mendengar bahwa Raja Asyur akan menyerang Yerusalem, berdoalah Raja Hizkia kepada Tuhan memohon perlindungan. Doanya ini didengarkan Tuhan. Tuhan mengutus malaikat-Nya ke perkemahan Asyur dan membunuh 185.000 orang Asyur, sehingga bangsa Asyur tidak jadi menyerang Yerusalem. Orang yang berseru kepada Tuhan dengan penuh iman, pasti didengarkan oleh Tuhan.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)


"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Untuk memperoleh kehidupan dalam Kristus, dibutuhkan kerja keras bagaikan menempuh jalan yang sempit. Memanggul salib membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Inilah konsekuensi dari seorang pengikut Kristus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)


"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pintu menuju keselamatan itu terbuka, tetapi sempit. Tidak mudah bagi banyak orang untuk melewatinya. Selain mengandalkan rahmat Tuhan, kita perlu melakukan sesuatu. Dengan penghayatan cinta kasih dan pengendalian diri, pintu tersebut akan terbuka bagi kita.


Doa Malam


Ya Tuhan, pada malam ini perkenankan aku mohon ampun kepada-Mu. Kadang atau sering aku berlaku tidak konsekuen dan tidak adil. Aku ingin agar segala sesuatu yang aku inginkan, orang lain lakukan untukku. Aku ingin dikasihi, ditolong dan diperhatikan. Aku ingin agar orang lain tidak berlaku jahat, kasar atau bertutur kata yang kotor. Namun aku sendiri tidak mau menolong dan memperhatikan sesama. Aku sering berlaku jahat terhadap sesama, bertutur kata yang kasar dan bahkan kotor sehingga tidak membangun hidup bersama dan hidupku tidak menjadi berkat bagi sesama. Ya Tuhan, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin.


RUAH

Senin, 25 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XII

Senin, 25 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XII

Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio

Antifon Pembuka (Mzm 60:13)

Berilah kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Doa Pagi

Yesus, Engkau mengingatkan kami hari ini agar jangan menghakimi, supaya tidak dihakimi. Bantulah kami agar kami lebih mau dan mampu mengoreksi diri dan berbenah diri daripada mencari-cari kesalahan dan menyalahkan orang lain. Amin.

Raja Asyur mengalahkan Hosea, Raja Samaria, sehingga seluruh orang Israel di Samaria diangkut ke pembuangan. Semua ini terjadi karena orang Israel tidak mau bertobat meskipun telah diperingatkan Tuhan melalui para nabi. Mereka dihukum bukan karena Allah kejam, tetapi karena mereka harus menerima konsekuensi dari dosa.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)

"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."

Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)

1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Yesus melarang orang untuk saling menghakimi, karena manusia tidak punya hak untuk menghakimi. Hendaknya kita tidak melulu memerhatikan kesalahan orang lain. Sebaliknya, lebih baik mengintrospeksi diri, karena mungkin kesalahan kitalah yang lebih besar dari orang lain. Kenyataannya, banyak orang lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada menyadari kesalahan sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)

"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Yesus menunjukkan salah satu kelemahan manusia, yaitu mudah menghakimi. Hal itu terjadi karena manusia seringkali dibutakan oleh kesalahannya sendiri. Itulah sebabnya, Ia mengingatkan kita, para murid-Nya, agar tidak mudah tergoda untuk menghakimi. Mengapa? Seorang yang menghakimi akan dihakimi juga. Kita juga disadarkan bahwa masing-masing orang mempunyai kesalahan. Kita diminta untuk selalu mawas diri dan memperbaiki diri (bdk. Yak 4:11-12)

Doa Malam


Syukur, ya Bapa, kasih-Mu tetap untuk selama-lamanya. Ampunilah kami bila hari ini Kaudapati apa yang kami lakukan tidak berkenan di hati-Mu. Perbaruilah hidup kami, ya Bapa yang berbelas kasih. Amin.


RUAH

Minggu, 24 Juni 2012 Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Minggu, 24 Juni 2012
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari padanya.” ---- Matius 11:11


Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)

Seorang utusan Allah datang, namanya Yohanes. Ia datang sebagai bentara untuk mewartakan cahaya, dan mempersiapkan bangsa sempurna bagi Tuhan.

Doa

Allah Bapa umat terpilih, Engkau telah memanggil Santo Yohanes Pembaptis untuk mengumpulkan umat yang pantas menyambut kedatangan Kristus, Tuhan. Berikanlah rahmat sukacita sejati kepada para bangsa; berikanlah pula ketabahan hati kepada mereka yang masih dalam perjalanan, serta arahkanlah mereka kepada keselamatan dan kedamaian sejati.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

B
acaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel , dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)


"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."

Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)


"Namanya adalah Yohanes."

Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, ”Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya, dan berkata, “Menjadi apakah anak itu nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel .
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Luk 1:78)

Berkat rahmat dan belas kasih-Nya Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.



Renungan

Rekan-rekan,
Dalam Injil Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, 24 Juni kali ini ini dirayakan kelahiran Yohanes (Luk 1:57-66 dan 80). Yohanes Pembaptis dikenal sebagai tokoh yang mengakhiri zaman Perjanjian Lama dan mengantar zaman Perjanjian Baru. Injil Lukas menceritakan bagaimana kelahiran tokoh ini diberitakan oleh Malaikat Gabriel kepada Zakharia, ayahnya, ketika ia sedang bertugas mempersembahkan korban di Bait Allah (Luk 1:5-17). Dan Gabriel juga menyebut nama anak itu: Yohanes. Namun Zakharia merasa dirinya sudah tua dan istrinya, Elizabet juga sudah lanjut usia. Tapi Malaikat tetap menegaskan bahwa kabar baik bagi Zakharia. Dan Zakharia sendiri dikatakan akan tak dapat berkata-kata hingga semuanya terjadi karena ia kurang percaya (ayat 18-20). Orang banyak pun menyadari bahwa terjadi penglihatan kepada Zakharia di dalam Bait. Dan istrinya pun mengandung dan menerima ini sebagai perbuatan Tuhan baginya menghapus aibnya (ayat 24-25). Dalam Injil Minggu ini dikisahkan kelahiran Yohanes sendiri (Luk 1:57-66 dan 80).

Ketika saatnya Elizabet melahirkan, datanglah tetangga dan sanak saudaranya untuk merayakan kelahiran sang anak. Pada hari ke delapan, seperti adat waktu itu, ada upacara sunatan dan pemberian nama. Orang-orang menghendaki agar anak itu diberi nama seperti ayahnya, yakni Zakharia. Tapi Elizabet mengatakan, anak itu harus dinamai Yohanes. Mereka pun heran karena nama itu tak pernah ada dalam keluarga besar. Ketika mereka bertanya ke Zakharia, maka ditulisnyalah, "Namanya adalah Yohanes". Orang-orang heran, dan saat itu juga Zakharia mampu berkata-kata lagi. Ia pun memuji kebesaran Tuhan (Luk 1:57-64).

Peristiwa ini menggentarkan hati banyak orang dan menjadi buah pembicaraan. Mereka bertanya-tanya dalam hati, "Menjadi apakah anak ini?" Orang sadar bahwa kejadian ini dijalankan Tuhan sendiri (ayat 65-66).


Nama bagi anak yang diberitahukan Malaikat Gabriel kepada Zakharia, yakni Yohanes, berati "Tuhan merahimi". Nama ayahnya ialah Zakharia, artinya, "Tuhan ingat". Orang banyak mengira nama terbaik bagi anak itu ialah "Tuhan ingat", seperti nama ayahnya. Juga karena Tuhan telah mengingat Elizabet dan Zakharia yang telah lama tidak memiliki keturunan tapi sekarang telah mendapatkannya. Tapi itu tidak cukup. Sang anak mesti dinamai "Tuhan merahimi"! Begitulah yang diberitahukan oleh Malaikat Gabriel sendiri. Dan memang kelahiran Yohanes menandai perbuatan besar Tuhan yang kini merahimi umat-Nya. Nanti akan jelas Yohanes mengajak orang banyak untuk bertobat dan menantikan kedatangan sang Mesias yang bakal dikirim Tuhan sendiri. Dan akan banyak orang yang datang minta dibaptis oleh Yohanes. Begitulah kehidupannya mulai menjadi pertanda bahwa Tuhan merahimi umat-Nya. Tuhan mengajak umat-Nya untuk beralih pendapat dan menantikan sang Penyelamat sejati.


Dalam Luk 1:80 disebutkan bahwa Yohanes bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia tinggal di padang gurun sampai saatnya ketika harus menampakkan diri kepada umat. Tidak diberitakan dalam Injil apa yang terjadi pada Yohanes di padang gurun. Namun kita dapat menduga. Lukas memberi kuncinya: "makin kuat rohnya". Roh yang ada dalam diri Yohanes yang makin kuat ini kiranya yang membawanya ke padang gurun. Di situ ia mengalami hadirnya roh yang semakin nyata, semakin jernih karena tidak tercampur dengan macam-macam kebisingan di dunia ramai. Maklum bagi orang zaman itu padang gurun ialah tempat kesunyian, tempat menyepi. Di situlah Yohanes semakin mendapatkan kekuatan untuk menyampaikan warta kerahiman Tuhan bagi umat-Nya.


Setelah kisah pemberitahuan mengenai kelahiran Yohanes Pembaptis, Injil Lukas beralih mengisahkan pemberitahuan kelahiran Yesus kepada Maria (Luk 1:26-38). Juga kelahiran Yesus dikisahkan setelah kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk 2). Kemudian Lukas mengisahkan tampilnya Yohanes Pembaptis hingga datangnya Yesus kepada dia untuk dibaptis (Luk 3). Begitulah kisah kehidupan Yohanes Pembaptis terjalin dalam kisah kehidupan Yesus sendiri. Yohanes Pembaptis tokoh terakhir dari dunia Perjanjian Lama yang juga menjadi tokoh pertama dalam Perjanjian Baru. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan dua tindakan besar Tuhan: membangun umat-Nya dan merahiminya dengan mengirim Penyelamat. Kehidupan Yohanes sendiri mempersaksikan kenyataan ini.


Salam hangat,

A. Gianto

Yohanes Pembaptis, Tokoh Terpuji

Minggu, 24 Juni 2012
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Tidak salah bila Yohanes Pembaptis itu disebut sebagai seorang tokoh yang unik dan mengagumkan. Runutan hidup dan keunikannya menunjukkan keistimewaan dirinya. Betapa tidak! Kita runut saja. Ia berasal dari keluarga saleh, orang tuanya imam Zakharia dan Elisabet. Bahkan Alkitab berani menyebut mereka sebagai keluarga yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Jarang kualitas keluarga sehebat itu. Tetapi justru ujian dan tantangannya tidak ringan.

Pernikahan yang dijalaninya tidak kunjung menghadirkan anak. Keluarga yang demikian merasa menanggung aib. Kenyataan ini tentu menjadi ujian yang berat. Toh mereka mampu menjalani hidup sebagaimana yang harus dijalani. Mereka tidak mengenal putus asa, cerminan nyata dari keluarga beriman. Mampukah keluarga kita seperti itu?

Pada akhirnya datanglah malaikat utusan Tuhan untuk menyampaikan berita bahwa Elisabet akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laiki. Ia akan penuh Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Benar, di usia lanjut Elisabet mengandung. Nubuat Tuhan selalu terpenuhi. Rencana Tuhan selalu indah pada waktunya. Betapa tidak! Elisabet sudah menopause. Artinya sel indung telur sudah tidak dapat dibuahi alias sudah mati. Orang-orang modern sekarang sepakat mengatakan harapan untuk mempunyai anak sudah pupus. Tetapi, apa yang tidak mungkin bagi manusia selalu mungkin bagi Allah. Di tangan Allah segala sesuatu menjadi mungkin; dan benar terjadi demikian!

Dari sini kita mencatat dua hal. Pertama, anak adalah anugerah Allah. Artinya, anak semata-mata pemberian Allah. Hal ini perlu ditegaskan agar orang menyadari suatu kepercayaan ilahi ini terhadapnya. Kepercayaan ini sebagai amanah dari Tuhan. Tentu kepercayaan ini sesuatu yang luhur dari sananya. Oleh karena itu, kita --- Gereja Katolik ---- tidak pernah mengenal anak haram. Kalau pun anak lahir di dalam keluarga yang bermasalah (baca: dosa) secara hukum Gereja, bukan berarti anak ini juga bermasalah. Tidak! Yang berdosa adalah orang tuanya. Anak tetap menjadi anugerah Allah terindah.

Allah mempunyai rencana unik untuk setiap kelahiran anak. Kita perlu yakin sebagai orang tua dengan pemberian anak pada Anda kalian. Tuhan sudah mempunyai rencana pada anak Anda. Sehubungan dengan Yohanes Pembaptis sangat jelas. Malaikat Tuhan telah menyampaikannya, anak ini nanti akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik pada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Kedua, tanggung jawab. Orang tua mempunyai tanggung jawab hakiki terhadap anak. Kita semua tahu setiap anugerah menuntut tanggung jawab dan tugas dari setiap orang yang menerima anugerah Allah. Anugerah Allah tidak pernah boleh diremehkan apalagi disia-siakan. Maka, niscaya tanggung jawab orang tua terhadap anak dimulai sedari kandungan, kelahiran dan seterusnya. Inilah tugas terindah!

Dalam hal ini kita belajar dari tanggung jawab Zakharia dan Elisabet. Berkat keluarga ini dirasakan juga oleh kerabat dan sesamanya. Mereka datang dan ikut hadir dalam persalinannya. Mereka bersukaria dan kagum terhadap anak ini. Menjadi lengkaplah kebahagiaan itu. Anak ini memang penuh keistimewaan. Sebelum, saat dikandung dan sesudah kelahirannya mendatangkan kekaguman bagi banyak orang. Sampai-sampai banyak orang berdecak, “Menjadi apakah anak ini nantinya?” Banyak perkara ajaib yang menyertainya. Zakharia yang tadinya bisu saat menamai anak ini dengan Yohanes terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata memuji Allah.

Karya Allah memang patut kita syukuri. Kita puji Allah atas kebaikannya. Jangan sampai ketika kita ada dalam situasi sulit penuh penderitaan, kita memohon berkat Allah dengan halleluya. Tetapi setelah doa dikabulkan, kita menjadi hallelupa. Zakharia dan Elisabet tidak demikian. Kita patut mencontoh mereka. Selain itu, di kesempatan perayaan kelahiran Yohanes Pembaptis ini, kita mantapkan niat, motivasi dan tugas kita sebagai orang tua dalam memelihara, mengembangkan, dan mendidik anak sebagai anugerah Tuhan dengan penuh tanggung jawab.



RUAH

Kobus: Hari Raya Kelahiran St Yohanes Pembaptis

MINGGU 24 JUNI 2012 - HR KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS


MINGGU 24 JUNI 2012 - HR KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS
Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80
Pengantar
Hari ini, kira merayakan kelahiran St. Yohanes Pembaptis, seorang tokoh besar yang rendah hati. Ia mengakhiri zaman Perjanjian Lama dan mengantar ke zaman Perjanjian Baru. Ia dipilih dan diutus Allah untuk mempersiapkan kedatangan Yesus. Ia mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan; dan setelah tiba saatnya Yesus tampil, dengan rendah hati Ia mengatakan “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh 3:30).
Homili
Bacaan Injil hari ini berkisah tentang dua peristiwa seputar kelahiran Yohanes Pembaptis. Bagian pertama, Luk 1:57-58, berkisah tentang peristiwa kelahiran itu sendiri. Sementara itu, bagian kedua, Luk 1:59-66, berbicara tentang upacara sunatan dan pemberian nama, yang sesuai adat Yahudi pada waktu itu diadakan pada hari kedelapan setelah kelahiran.
Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis merupakan peristiwa iman, di mana Tuhan menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar. Rahmat itu tidak hanya diperutukkan bagi keluarga Zakaria dan Elizabeth yang sangat lama menantikan hadirnya seorang anak. Juga tidak hanya untuk para tetangga dan sanak-saudara yang kemudian ikut bersukacita. Namun, rahmat itu untuk banyak orang karena kelahiran Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi kehadiran Yesus. Ia mempersiapkan umat yang akan menerima rahmat yang lebih besar, yakni Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.
Sementara itu, peristiwa sunat dan pemberian nama, semakin menegaskan rencana dan kehendak Tuhan atas diri Yohanes Pembaptis. Pada waktu itu, datanglah tetangga dan sanak saudaranya. Mereka menghendaki agar ia diberi nama seperti ayahnya, yakni Zakharia. Namun, Elizabet mengatakan bahwa ia harus dinamai Yohanes” sesuai dengan nama yang disebut oleh malaikat Gabriel pada waktu menyampaikan berita akan dikandungnya Yohanes kepada Zakaria (Luk 1:13). Karena Zakaria masih bisu, maka ketika mereka bertanya perihal nama anak itu, Zakharia menulis “Namanya adalah Yohanes” (Luk 1:63). Kata “Zakaria” berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “Tuhan ingat” atau “Tuhan telah mengingat.” Sedangkan, kata “Yohanes” berarti “Allah merahmati” atau “Allah merahimi”.
Dengan demikian, nama “Yohanes” hendak menyatakan kepada kita, bahwa Tuhan tidak sekedar ingat kepada Elizabeth dan Zakaria sehingga memberi mereka keturunan tetapi Tuhan itu penuh rahmat dan maha rahim. Kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi tanda dan permulaan karya besar Tuhan yang merahmati dan merahimi umat-Nya. Oleh karena itu, “Tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya (Luk 1:80).
Rahmat dan kehariman Tuhan ini mencapai kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus, yang melaksanakan karya keselamatan bagi kita semua, orang yang beriman kepada-Nya. Maka, setelah tiba saatnya berkarya, Yohanes mengajak orang banyak untuk bertobat dan menantikan kedatangan Yesus. “Menjelang kedatangan Yesus, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. … [dengan demikian] kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita (Kis 13:24.26).
Yohanes diutus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi (Yes 49:6). Memang, terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus. Namun, Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat untuk mengimani Kristus pun juga menjadi terang. Ia menerangi umat sehingga mereka dapat melihat hidup mereka yang menyimpang dan tidak lurus sekaligus mengajak mereka untuk meluruskan jalan hidup mereka dengan cara menerima dan mengimani Kristus. Dengan demikian, Yohanes membuka jalan keselamatan bagi kita.
Marilah, pada Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ini, kita semakin memperteguh iman kita akan Allah yang penuh rahmat dan maha rahim. Ia tidak hanya mengingat kita tetapi sekaligus mencurahkan rahmat dan kerahiman-Nya kepada kita. Sebagai orang yang selalu menerima rahmat dan kerahiman Tuhan, kita juga diutus untuk menjadi terang, tidak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi orang lain. Oleh karena itu, “hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat 5:16).
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 23 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XI

Sabtu, 23 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XI

“Allah mengasihi kita agar kita saling mengasihi” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)

Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamanya.

Doa Pagi


Ya Yesus, seringkali kami cemas karena persoalan-persoalan hidup yang kami hadapi. Bantulah kami agar mampu berserah diri kepada-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sesudah imam Yoyada mati, para pemimpin Yehuda beserta Raja Yoas kembali menyembah berhala. Padahal untuk mencapai keselamatan, dibutuhkan kesetiaan dalam mengabdi Tuhan.


Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)

"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."

Sesudah imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun, Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putra Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!” Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di Kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Yesus mengajak para pengikut-Nya agar tidak kuatir dengan hidup di dunia, karena Allah senantiasa memelihara hidup manusia jauh melebihi burung dan bunga bakung.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)

"Janganlah khawatir akan hari esok."


Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sebagai orang beriman, kita tentu akan memilih Allah daripada mamon. Ingatlah, burung di udara dan bunga di ladang yang sungguh berarti bagi Tuhan, apalagi manusia ciptaan yang sesuai dengan citra-Nya. Allah sungguh memperhatikan dan memelihara umat-Nya. Kita harus belajar mempercayakan diri kepada Allah, yang tahu akan segala kebutuhannya.

Doa Malam

Yesus, kami bersyukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Hidup kami sungguh berharga di mata-Mu. Kini kami hendak beristirahat melepaskan segala rasa lelah kami. Berilah ketenangan dalam istirahat kami malam ini. Amin.


RUAH

Jumat, 22 Juni 2012 Hari Biasa Pekan XI

Jumat, 22 Juni 2012
Hari Biasa Pekan XI

Jangan pernah melewatkan kunjungan harian kepada Sakramen Mahakudus, meski singkat sekalipun. Itu cukup, kalau terus-menerus dilakukan --- St Yohanes Bosco


Antifon Pembuka (Mat 6:20a.21)


Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Karena di mana hartamu, di situ pula hatimu.


Doa


Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)


"Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"


Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!" Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)


"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ada seseorang yang begitu kaya raya. Awalnya dia rajin ke gereja untuk mengikuti perayaan Ekaristi, ia juga rajin mengikuti kegiatan lingkungan. Suatu ketika rumahnya dibobol maling dan beberapa harta miliknya hilang. Orang itu menjadi begitu takut untuk meninggalkan rumahnya, karena banyak harta yang tersimpan di dalam rumah itu. Orang itu menjadi jarang ke gereja, kegiatan-kegiatan di lingkungan ia tinggalkan, bahkan ketika hari raya Natal pun orang itu tidak ke gereja demi menjaga harta yang ada di dalam rumah itu. Ia sangat ketakutan jika hartanya yang banyak itu hilang.


Kisah ini membenarkan apa yang disabdakan Tuhan dalam bacaan Injil hari ini: ”Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. Hati orang yang memiliki harta yang banyak itu tidak lagi lekat pada Tuhan, tetapi lekat pada harta bendanya, yang suatu saat harta itu dapat dimakan ngengat dan karat atau dibobol maling. Orang kaya itu memang punya harta yang banyak di bumi, tetapi tidak punya simpanan harta di surga, karena seluruh waktunya digunakan untuk menjaga hartanya di bumi sampai tidak punya waktu lagi untuk mengumpulkan harta di surga. Semoga Tuhan Yesus menjadi harta satu-satunya yang paling berharga di dalam hidup kita. Dengan demikian hati kita selalu terpaut pada-Nya.


Tuhan Yesus, ajarilah aku agar aku tidak lekat pada harta kekayaan dunia. Bantulah aku agar semakin tekun mengumpulkan harta surgawi dengan semakin banyak berbuat kasih kepada sesama. Amin.


Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy