Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Halaman Depan | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
Surat Kepada Keluarga bulan September 2012
Selasa, 25 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV
Hari Biasa Pekan XXV
“Dalam keramahan-Nya terhadap manusia, Bapa telah menjanjikan kehidupan abadi secara pasti kepada kita manusia” (St. Sirilus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 119:34)
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Doa Pagi
Ya Yesus, tanamkanlah sabda-Mu dalam hati kami agar kami hidup oleh sabda-Mu dan selanjutnya kami wartakan dengan mulut kami. Semoga kami mampu melaksanakannya selama hidup kami. Amin.
Kumpulan kebijaksanaan Amsal Salomo hari ini dirangkum dalam: Tuhanlah yang menguji hati. Yang dikehendaki Tuhan adalah hati yang mencintai kebenaran dan keadilan. Hati yang tidak menutup telinga pada jeritan orang lemah. Bukan hati yang congkak dan sombong, yang menggerakkan lidah pendusta. Bukan seperti hati orang fasik yang selalu mengingini dan merancang kejahatan.
Bacaan dari Kitab Amsal (21:1-6.10-13)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:1.27.30.34.35.44)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
4. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
5. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu sebab aku menyukainya.
6. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Alleluya.
Keibuan dan persaudaraan Yesus didasarkan pada sabda. Hal ini tidak saja memperluas cakrawala, melainkan menempatkan hubungan akrab pada dasar yang paling kokoh, yakni sabda Allah. Sebab, sabda Allah itu abadi. Sedangkan hubungan kekeluargaan itu putus setelah seseorang mati.
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Yesus sungguh terbuka hati-Nya untuk kita manusia. Ia berkenan menjadikan kita anggota keluarga-Nya. Ia hanya menunjukkan syaratnya, yaitu apakah kita mau mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Apakah syarat ini dirasa berat?
Doa Malam
Puji dan syukur bagi-Mu ya Yesus, atas sabda-Mu yang menuntun kami di jalan-Mu, jalan kebenaran. Semoga sabda-Mu senantiasa tinggal dalam hati kami dan membuat istirahat kami malam ini menyegarkan jiwa dan raga. Amin.
RUAH
Bacaan Harian 24 - 30 September 2012
Senin, 24 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).
Ams 3:27-34; Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5; Luk 8:16-18.
Menunda pemberian pada waktu kita mampu melakukannya, melawan cinta kasih. Lebih buruk lagi apabila kita tidak memberi kepada orang yang berhak menerima pemberian itu. Dari nasihat-nasihat Amsal ini kita belajar hidup dalam hikmat Tuhan.
Selasa, 25 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).
Ams.21:1-6,10-13; Mzm. 119:1.27.30.34.35.44; Luk 8:19-21.
Secara sepintas, perkataan Yesus hari ini kasar dan tidak sopan. Namun, kalau kita renungkan, justru tidak sama sekali. Yesus menggunakan pemahaman kita untuk mengerti bagaimana seharusnya hubungan kita dengan-Nya. Dengan istilah keluarga yang sudah akrab di telinga kita, Yesus menegaskan bahwa hubungan kita dengan-Nya adalah hubungan yang sangat mendalam, hubungan sebagai keluarga. Hubungan ini terjadi kalau kita melaksanakan kehendak Allah. Melalui hidup kita yang selaras dengan kehendak Allah, kita menjadi satu keluarga dengan Yesus sendiri. Kita menjadi saudara dan saudari Yesus.
Rabu, 26 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).
Ams 30:5-9; Mzm 119:29.72.89.101.104.163; Luk 9:1-6.
Yesus dan Injil-Nya perlu diwartakan seturut kehendak Allah. Pewartaan kabar keselamatan bukanlah hobi, proyek atau berdasarkan rencana kita sendiri. Karenanya di tengah aneka tantangan, perkiraan, dan perencanaan kita, panggilan/kehendak Tuhan harus mendapat tempat yang pertama. Perutusan-Nya mengatasi ketidakmungkinan dan kekuatiran kita.
Kamis, 27 September: Peringatan Wajib St Vinsensius a Paulo, Imam (P).
Pkh 1:2-11; Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Luk 9:7-9.
Bertemu dengan Yesus adalah harapan yang bisa menghasilkan rahmat. Sayangnya tidak semua orang ingin menjumpai Dia dalam motivasi yang tepat. Keinginan Herodes dalam Injil hari ini menjadi salah satu contohnya. Ia ingin bertemu sekadar karena ia merasa cemas dan terancam.
Jumat, 28 September: Hari Biasa Pekan XXV (H).
Pkh 3:1-11; Mzm. 144:1a,2abc,3-4; Luk. 9:18-22.
Menurut Petrus, Yesus adalah Mesias. Akan tetapi, Yesus bukanlah Mesias seperti dipikirkan dan diharapkan oleh banyak orang, yang bersumber pada patriotisme nasional untuk mengusir penjajah Roma. Ia akan menderita, dibunuh namun bangkit pada hari ketiga.
Sabtu, 29 September: Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung (P).
Dan 7:9-10,13-14 atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-2a.2bc3.4-5; Yoh 1:47-51.
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung. Pada ketiga Malaikat Agung Allah ini, kita mendapatkan keterangan. Mereka adalah utusan Allah. Mereka mengabdi Allah di surga dan malaksanakan perintah-Nya di dunia ini. Sebagai utusan Allah, mereka menyatakan firman Tuhan kepada kita, melindungi dan menyampaikan permohonan kita kepada Allah. Nama mereka mencerminkan tugas yang diemban. Mikael, artinya siapa menyemai Allah? Gabriel, artinya Utusan Allah. Rafael artinya Allah menyembuhkan. Dalam Injil, Yesus melukiskan Natanael melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Yesus mempersatukan yang di atas dan yang dibawah, yang ilahi dan yang duniawi. Para malaikat Allah memuji dan mewartakan keagungan Allah. Jika hidup kita murni, Allah akan memperkenankan kita mengalami sorga abadi, tempat tinggal para penghuni sorga. Kita tahu, bahwa berada di dunia ini tidaklah selamanya, tetapi hanyalah sementara saja. Namun ada banyak orang lupa, termasuk kita orang- orang Kristiani.
Minggu, 30 September: Hari Minggu Biasa XXVI (H).
Bil 11:25-29; Mzm 19:8.10.12-13.14; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43.45.47-48.
Yesus mencegah para murid-Nya menghalangi karya orang di luar kelompok mereka. Sejauh tindakan mereka tidak bertentangan dengan yang dibuat Yesus, mereka tidaklah melawan Yesus.
Senin, 24 September 2012 Hari Biasa Pekan XXV
Hari Biasa Pekan XXV
Sakramen tidak dilaksanakan oleh kesucian manusia yang memberi atau menerima (Sakramen), tetapi oleh kekuasaan Allah --- St Thomas Aquinas
Antifon Pembuka (Ams 3:27)
Jangan menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Doa Pagi
Allah yang mahamurah, bantulah kami dengan rahmat-Mu. Kami rindu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan sesama dan dengan rela hati membantunya. Semoga kerinduan ini Engkau mampukan untuk kami wujudkan dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Penulis kebijaksanaan Kitab Amsal selalu memberikan nasihat praktis. Tuhan bergaul erat dengan orang-orang yang baik, murah hati, jujur, menghindari pertengkaran, bukan pencemooh, tidak iri hati terhadap orang yang melakukan kejahatan. Nasihat bijak ini langsung bisa dihayati dan segera dilaksanakan dalam praktik kehidupan.
Bacaan dari Kitab Amsal (3:27-34)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
Nasihat Yesus yang dikumpulkan Lukas sungguh menarik. Perbuatan baik harus menjadi cahaya bagi banyak orang, tak perlu disembunyikan, tak perlu dirahasiakan. Namun, perbuatan baik tersebut harus dilakukan demi kemuliaan Allah, bukan demi popularitas diri. Sumber perbuatan baik adalah kehendak yang tumbuh dari cara yang baik mendengarkan sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pelita sungguh penting dalam kehidupan kita. Ia menerangi kita yang berada dalam kegelapan. Pelita itu sabda Tuhan yang menerangi langkah hidup kita. Kita juga bisa menjadi pelita bagi sesama bila kita mampu menjadi pendengar dan pelaksana sabda Tuhan. Rasul Yakobus berkata, "Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak 1:22)
Doa Malam
Ya Yesus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau senantiasa menerangi setiap langkah hidup kami. Jadikanlah kami pelita yang mampu menerangi sesama kami yang sedang mengalami kegelapan hati. Amin.
Minggu, 23 September 2012 Hari Minggu Biasa XXV
Hari Minggu Biasa XXV
Antifon Pembuka
Tuhan bersabda, “Akulah keselamatan umat. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang masa.”
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, bila para kuasa di dunia mengancam umat-Mu, maka Engkaulah yang menolong mereka. Pada diri Yesus kami lihat pembelaan-Mu terhadap orang kecil. Berilah kami iman yang mantap tak tergoyahkan, dan dalam suka maupun duka tetap mengakui bahwa Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang selalu menyelamatkan hamba-hamba-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:12.17-20)
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, “Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan, serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Cobalah kita lihat apakah perkataannya benar, dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Allah akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 54:3-4.5.6.8)
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah.
3. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu, aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (3:16-4:3)
Saudara-saudaraku yang terkasih, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah dari hawa nafsumu yang saling bergulat di dalam dirimu? Kamu mengingini sesuatu tetapi tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh. Kamu iri hati, tetapi tidak mencapai tujuan, lalu kamu bertengkar dan berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta akan kamu gunakan untuk memuaskan hawa nafsu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14)
Sesudah ayat, Alleluya dinyanyikan dua kali.
Allah telah memanggil kita; sehingga kita boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus Tuhan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:30-37)
Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Ia dan murid-murid-Nya melintas di Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika sudah di rumah, Yesus bertanya kepada para murid itu, “Apa yang kamu perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja; sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.” Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Rekan-rekan!
Injil bagi hari Minggu Biasa XXV tahun B kali ini (Mrk 9:30-37) memuat pernyataan Yesus yang kedua kalinya kepada murid-muridnya mengenai kesengsaraan, salib, serta kebangkitannya. Sesudah itu, ia juga memberi pengajaran agar dalam mengikutinya para murid tidak berpamrih bakal mendapat kedudukan. Sebelum mendalami pengajaran ini, marilah ditengok sejenak maksud serta makna pemberitahuan mengenai sengsara tadi bagi komunitas para murid waktu itu.
MINGGU BIASA XXV-B / 23 September 2012
Sabtu, 22 September 2012 Hari Biasa Pekan XXIV
Hari Biasa Pekan XXIV
“Orang bertobat, seorang pemungut cukai menjadi contoh pertobatan dan pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda Venerabilis)
Antifon Pembuka (1Kor 15:49)
Seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia duniawi, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
Doa Pagi
Tuhan Allah kami, bentuklah kami dengan rahmat-Mu agar kami semakin mencintai sabda-Mu yang tertanam dalam diri kami. Berkatilah juga agar kami dapat bertekun memeliharanya sehingga dapat berbuah bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Jemaat Korintus dirisaukan oleh keragu-raguan untuk menerima kebenaran ajaran tentang kebangkitan. Paulus marah! Sebab, jika tidak ada kebangkitan, sia-sialah iman Kristiani. Hari ini Paulus memberikan penjelasan yang mudah ditangkap, dengan analogi ‘benih yang ditaburkan’. Jika alam saja bisa, apalagi manusia sebagai ciptaan utama. Jika manusia saja bisa, apalagi Yesus Kristus sebagai Allah yang menjadi manusia.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:35-37.42-49)
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Aku berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Ayat. (Mzm 56:10.11-12.13-14)
1. Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin bahwa Allah berpihak kepadaku.
2. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya kujunjung tinggi, kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku?
3.Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu. Sebab Engkau telah meluputkan daku dari maut, dan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; sehingga aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Sabda Allah yang diwartakan itu bagaikan benih yang ditaburkan. Dalam dunia agraris (pertanian), pewartaan ini sungguh mengena. Sabda itu tumbuh tergantung tingkat kesuburan ‘tanah’, budi dan hati. Untuk menjadi tanah yang subur, orang harus menjaga kondisi hati yang baik, jernih, syukur kalau suci. Hati yang kotor, curang, culas adalah tanah tandus untuk pertumbuhan sabda.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Doa Malam
Jumat, 21 September 2012 Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kol 1:28)
Antifon Pembuka (bdk. Mat 29:19-20)
Tuhan bersabda, "Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu."
Doa Pagi
Tuhan, kasih-Mu sungguh tiada taranya. Santo Matius, pemungut cukai, telah Engkau panggil dan Engkau pilih menjadi rasul. Dikuatkan oleh kesaksiannya, semoga kami dapat memberi kesaksian akan cinta kasih kepada sesama di sekitar kami. Semua ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Santo Matius, doakanlah kami. Amin.
Paulus memberikan nasihat yang amat manis kepada jemaat Efesus. Intinya: rendah hati, lemah lembut dan sabar merupakan ungkapan paling nyata dari kasih. Jika orang tidak bisa bersikap rendah hati, lembut dan sabar, sejatinya dia tidak memiliki kasih.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Argumen Yesus tak terbantahkan: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Inti dari pewartaan injili adalah membawa si pendosa kepada pertobatan. Itulah kabar gembira yang sesungguhnya! Yesus mengajarkan bahwa memberi cap 'dosa', mengkotak-kotakkan masyarakat berarti bertentangan dengan warta gembira injili.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Doa Malam
Tuhan Yesus pelindung kami, jauhkanlah malam ini dari marabahaya. Semoga kami dapat beristirahat dengan nyenyak dan besok pagi dapat bangun lagi dengan gembira hati untuk menyambut fajar dan hari yang baru. Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
RUAH
Kamis, 20 September 2012 Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam dan St. Paulus Chong Hasang, dkk, Martir
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam dan St. Paulus Chong Hasang, dkk, Martir
“Kita mempertahankan segala tradisi Gereja, apakah itu disampaikan kepada kita secara tertulis atau lisan, tanpa merusakkannya dengan pembaruan” (Konsili Nikea II)
Antifon Pembuka
Para kudus bergembira di surga sambil mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, maka kini bersukaria selamanya.
Doa Pagi
Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengampuni wanita berdosa yang bertobat karena imannya yang besar. Kami mohon kepada-Mu, anugerahkanlah kepada kami rahmat pertobatan yang sejati agar kami dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami sesuai dengan kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Injil yang diwartakan Paulus harus menjadi credo jemaat: Kristus telah wafat, bangkit, menampakkan diri. Inilah intisari iman kristiani. Paulus menjamin bahwa berpegang pada credo tersebut merupakan cara untuk selamat. Karena itu, Injil yang merupakan rahmat Tuhan ini harus diwartakan terus menerus, dan tidak pernah boleh menjadi sia-sia, sebagaimana dalam hidup Paulus.
Bacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri. Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.28)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Tindakan wanita yang dikenal sebagai pendosa ini menurunkan ajaran yang luar biasa dari mulut Yesus: Dosa yang banyak diampuni, jika seseorang berbuat banyak kasih. Namun pengampunan selalu lebih dulu berasal dari Allah. Karena pengampunan Allah, seseorang berbuat banyak kasih; dan karena berbuat banyak kasih, dia diampuni. Ada hubungan timbal balik antara pengampunan Allah dan tindakan kasih terhadap sesama.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, Ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena Ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus bukan hanya menerima seorang wanita pendosa, tetapi juga mengangkat martabatnya. Wanita itu mengungkapkan cintanya akan Yesus. Dia datang dalam kerendahan hati dan menangisi dosanya. Dan dosanya yang banyak itu diampuni karena ia telah banyak berbuat kasih. Imannya telah menyelamatkan dia. Apakah kita juga pernah menangisi dosa-dosa kita? Atau, rasa berdosa kita telah hilang?
Doa Malam
Ya Yesus, kami bersyukur atas para martir-Mu dari Korea, St. Andreas Kim Taegon dan kawan-kawan, yang telah membawa umat kepada iman yang benar. Semoga teladan para martir-Mu ini membangkitkan semangat berkorban demi kebenaran. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS/GOPAY/OVO/LINKAJA/SHOPEEPAY/DANA/BCA MOBILE/OCTOMOBILE/SAKUKU,dll klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati