| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 17 September 2012 Hari Biasa Pekan XXIV

Senin, 17 September 2012
Hari Biasa Pekan XXIV


Kalau membantumu untuk kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan kekalmu, hal-hal itu baik dan harus dicari; kalau merupakan rintangan, maka itu jahat dan harus dihindari --- St Robertus Bellarminus


Antifon Pembuka (1Kor 11:26)

Setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari piala ini, kalian wartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa, kami mohon kepada-Mu, kuatkanlah iman, harapan dan kasih kami. Semoga karena kekuatan rahmat-Mu, hari ini kami mampu melaksanakan kehendak-Mu lewat perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Munculnya binih-benih perpecahan di dalam jemaat Korintus membuat acara perjamuan menjadi aneh. Banyak orang membawa makanan dan memakannya sendiri-sendiri di tempat perjamuan. Paulus meletakkan dasar tegurannya pada perjamuan Kristus. Jemaat yang makan roti dan minum piala anggur dalam pertemuan berarti mewartakan wafat Kristus. Perjamuan orang-orang beriman menjadi ritus suci, bukan sekadar mengisi perut.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:17-26)

"Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."

Saudara-saudara, dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji. Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, 'Lihatlah Tuhan, aku datang.'
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau: Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Perwira Romawi itu adalah donatur pembangunan rumah ibadat Yahudi. Selain murah hati, dia juga orang baik dan saleh. Lebih dari itu, kualitas imannya mengejutkan banyak orang dan mendatangkan pujian dari Yesus. Gaya beriman seorang militer, tidak membutuhkan banyak kata. Sepatah kata perintah seorang komandan harus dilaksanakan dan pasti menjadi kenyataan. Kata-kata Yesus dipandang sebagai perintah komandan. Bukankah seperti ini kualitas sabda sejak zaman Penciptaan?


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Seorang perwira kafir menyatakan imannya. Ia percaya akan kuasa kata-kata Yesus. Ia yakin bahwa hanya dengan sepatah kata saja, Yesus mampu menyembuhkan hambanya yang sakit keras dan hampir mati. Kedalaman iman kita itu, kita ungkapkan dalam penyerahan diri dan percaya akan kuasa kehadiran dan sabda Yesus yang menyembuhkan. Apakah aspek penyerahan diri ini juga terungkap dalam doa-doa harian kita?

Doa Malam


Terima kasih Tuhan atas teladan perwira Romawi yang menguatkan iman kami. Belajar dari dia, kami pun berseru, "Ya Tuhan saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah sepatah kata saja, maka saya akan sembuh." Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy