| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 20 Maret 2013 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 20 Maret 2013
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Paus Fransiskus: "Kristus adalah pusat, bukan Suksesor Petrus, Kristus adalah poin rujukan pada jantung Gereja; tanpa-Nya, Petrus dan Gereja tidak akan eksis". [Pribadi] Protagonis dari semua kejadian ini, kata Paus, adalah Roh Kudus: " Adalah Ia (Roh Kudus) yang menginspirasi keputusan Benediktus XVI bagi kebaikan Gereja, adalah Ia yang menginspirasi pilihan para kardinal." Adalah penting untuk memelihara [pernyataan] ini dalam pikiran kita saat kita mencoba untuk menafsirkan kejadian-kejadian belakangan, tambah Paus. Paus Fransiskus lalu berefleksi mengenai apa yang ia sebut "Tritunggal Komunikasi: Kebenaran, Kebaikan dan Keindahan". "Kita tidak dipanggil untuk mengkomunikasikan diri kita sendiri, tetapi tritunggal [komunikasi] ini... Gereja ada untuk mengkomunikasi Kebenaran, Kebaikan dan Keindahan".

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)

Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat

Doa Pagi

Kami memuji kasih setia-Mu, ya Tuhan, di hari baru ini. Jagailah kami agar jangan sampai putus asa dan menyangkal iman yang benar akan Dikau. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Keteguhan iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego mendapat tantangan yang berat. Kesetiaan mereka pada Allah berbuah hukuman yang berat. Namun, di sanalah kuasa Allah bekerja dan membuka mata orang yang melawan Allah. Kuasa manusia tidak mampu mengalahkan kuasa Allah. Allah datang menyelamatkan setiap orang yang percaya dan setia kepada-Nya.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
 
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Perbuatan menunjukkan identitas. Yesus menegaskan bahwa Ia berasal dari Allah. Karya perbuatan-Nya menunjukkan bahwa Ia datang ke dunia atas kehendak Allah. Orang-orang Yahudi adalah keturunan Abraham, tetapi mereka tidak mau mendengarkan Yesus. Karya Yesus mengungkapkan keluhuran kasih Bapa di tengah dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)
 
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Status bebas dari 'budak' kerapkali dipikirkan hanya menyangkut pembebasan fisik (bdk. Kisah Onisimus-Filemon). Padahal, perbudakan yang paling mengerikan adalah 'penjajahan dosa'. Itulah yang membawa kematian. Anak bisa mengusulkan pembebasan. Yesus adalah 'Anak Allah' yang dapat membebaskan para budak dosa, yakni dengan penebusan. Soalnya sederhana, mau percaya kepada Yesus sebagai Penebus atau tidak? Adakah nabi sekualitas Yesus, yang memberikan diri seutuhnya kepada umat manusia?

Doa Malam

Tinggallah dalam hatiku, ya Tuhan, yang selalu menyediakan tempat, bagi firman-Mu yang adalah pelita bagi jalanku. Firman-Mu juga menjadi pembebas atas belenggu-belenggu dosaku yang mematikan; Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy