Senin, 08 April 2013 Hari Raya Kabar Sukacita

Senin, 08 April 2013
Hari Raya Kabar Sukacita

Kitab Suci sejak semula telah meramalkan kematian Kristus dan penderitaan yang mendahuluinya ---- St. Atanasius


Antifon Pembuka
(lih. Ibr 10:5-7)

Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu.
"

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
 
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
 
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
 
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
 
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 3/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
 
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
 
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang imam yang baru ditahbiskan mengambil moto tahbisan, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Pengalaman pribadinya mengantar pada kebahagiaan karena berjumpa dengan orang-orang yang membawa kabar sukacita baginya.

Kehadiran sahabat atau orang-orang dekat ketika kita sedang mengalami kesedihan dan penderitaan memang sungguh berarti. Bisa saja mereka hadir tanpa kata-kata penghiburan. Namun, kerelaan mereka untuk menemani kita yang sedang bersedih sungguh-sungguh meneguhkan kita.

Kehadiran Tuhan jauh melebihi semua yang kita bayangkan. Dalam ketersembunyian-Nya, Tuhan sungguh hadir secara nyata dalam hidup kita. Di sebuah rumah sakit, pada jam-jam tertentu diucapkan kepada para pasien yang sedang dirawat lewat pengeras suara umum sapaan yang berbunyi, “Tuhan ada di sini, di sisimu.” Kalimat itu diulang-ulang dan respon dari para pasien sungguh positif. Terlihat ekspresi penuh pengharapan pada wajah mereka. Kehadiran Allah bukan hanya sebuah gagasan suci melainkan sungguh-sungguh suatu kenyataan. Allah adalah Allah yang dekat, menyapa, mengampuni dan mencintai kita.

Renungkanlah sapaan malaikat kepada Maria, “Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Sapaan ini kini diulangi oleh imam setiap kali merayakan Perayaan Ekaristi, “Tuhan bersamamu”. Apakah sapaan ini sungguh menggetarkan hati kita, mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai? Bahwa Tuhan sungguh hadir bukan hanya dalam kenangan ataupun dalam perasaan namun benar-benar nyata dalam Komuni Kudus yang kita sambut? Sapaan “Tuhan bersamamu” bukanlah sekadar sapaan basa-basi pembuka namun sungguh merupakan sapaan yang menggembirakan karena Tuhan berkenan menyertai kita, umat-Nya yang berdosa ini. Tuhan menyertai kita bukan karena kita pantas, namun karena Tuhan begitu mencintai kita. Mulai saat ini, setiap mendengar imam menyapa kita dengan, “Tuhan bersamamu”, ingatlah selalu akan kasih-Nya yang abadi, yang telah dicurahkan-Nya bagi kita dari kekal hingga kekal.

Kabar gembira bukanlah milik kita sendiri. Kabar ini adalah milik semua orang. Hanya saja, tidak semua orang seberuntung kita yang dapat mendengar secara langsung kabar sukacita ini. Setelah dipenuhi oleh cinta yang berasal dari Tuhan sendiri, kini adalah tugas kita untuk menjadi perpanjangan kasih Tuhan bagi sesama yang membutuhkan. Misalnya, lewat sebuah senyuman yang tulus, seuntai doa Salam Maria, sungguh akan menolong setiap orang yang kita jumpai pada hari ini. Sekalipun sulit, namun Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita melalui rahmat pembaptisan akan memampukan kita.

Saat ini, yang Tuhan harapkan adalah keterbukaan hati kita untuk mau bekerja sama dengan rahmat-Nya, menjadi duta-duta kasih-Nya, membawa kegembiraan dan sukacita bagi sesama. Inilah panggilan Kristiani, panggilan untuk menjadi kudus dan membawa kabar sukacita bagi sesama. Sungguh indah kehadiran orang yang membaw kabar sukacita!


Untuk menghormarti misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 08 April 2013 ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Credo: "Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia"

sumber: PUMR no 137, http://www.imankatolik.or.id/kvii.php?d=PUMR&q=137


137. Syahadat dilagukan atau didaras oleh imam bersama-sama dengan umat (bdk.no.68) sambil berdiri. Pada kata-kata Ia dikandung dari Roh Kudus, menjadi manusia seluruh umat membungkuk khidmat; tetapi pada Hari Raya Kabar Sukacita dan pada Hari Raya Natal semua berlutut.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy