| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 05 Mei 2013 Hari Minggu Paskah VI (C)

Minggu, 05 Mei 2013
Hari Minggu Paskah VI
   
DAMAI SEJAHTERA
    
Jemaat hari Minggu merupakan tempat kesatuan yang teristimewa, yaitu: perayaan "sacramentum unitatis" (sakramen kesatuan), yang menandai secara mendalam Gereja yang dihimpun oleh dan dalam kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mengingat makna hari Minggu yang begitu luhur dalam hidup Gereja yang satu, maka TIDAK DIANJURKAN mengadakan misa untuk kelompok-kelompok kecil pada hari Minggu, agar hidup dan kesatuan jemaat Gereja dijamin dan dimajukan sepenuhnya. --- Dies Domini, 36


Antifon Pembuka (Yes 48:20)

Wartakanlah Kabar sukacita, agar didengar. Wartakanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah membebaskan umat-Nya. Allelluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu, mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)
 
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
 
Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas, dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)

1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Bacaan dari Kitab Wahyu (21:10-14.22-23)
 
"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."
 
Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:23-29)
 
"Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
 
Renungan

Ada sebuah cerita lama dari India tentang tikus yang ketakutan ketika melihat seekor kucing. Itu sebabnya tikus tersebut pergi kepada tukang sihir untuk menyulapnya menjadi kucing. Setelah tikus tersebut jadi kucing, kembali lagi ia dicekam rasa takut karena melihat anjing. Maka, segera saja ia kembali ke tukang sihir dan minta mengubahnya menjadi anjing. Setelah jadi anjing, lagi-lagi ia takut ketika bertemu macan dan minta kepada tukang sihir untuk mengubahnya menjadi macan. Tetapi, ketika ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan pemburu, si tukang sihir menolak membantu lagi, "Akan saya ubah kamu jadi tikus lagi, sebab, sekalipun badanmu macan, nyalimu masih tetap nyali tikus."

Para murid setelah berkumpul di suatu tempat, mereka ketakutan. Inilah berita yang kita tangkap setelah Sang Guru mengalami nasib 'tragis'. Manusia takut pada manusia. Rupanya sudah biasa orang takut pada orang. Misalnya, anak takut pada orang tua. Pembantu takut pada majikan. SSTI= Suami-suami takut istri. Para murid Yesus tadi takut pada orang-orang Yahudi. Mereka berpikir, jangan-jangan pengalaman Sang Guru, Yesus, menimpa mereka juga. Hidup seperti itu jelas tidak nyaman dan menjadi beban berat. Oleh karena itu:

Pertama, Yesus menjanjikan Roh Penghibur. Yesus tahu benar saat orang mengalami krisis yang dibutuhkan adalah peneguhan dan penghiburan. Para murid dan kita perlu diingatkan akan peranan Roh Kudus. Dialah yang menjadi peneguh dan penghibur sejati.

Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diubah menjadi manusia baru dalam Roh Kudus. Sayang, kita seperti cerita klasik tersebut di atas. Kita mengaku sudah menjadi manusia baru, tapi "nyali" kita masih tetap seperti dulu (manusia lama). Kita belum berubah. Mental Yesus terkadang belum ada dalam diri kita. Aneh! Daripada mengizinkan Kristus menguasai kehidupan kita, kita lebih mengizinkan ketakutan yang menguasai kita. Bukan iman, tapi rasa kuatir. Bukan keberanian, tetapi rasa cemas. Tak heran sukacita kita padam. Tak ada senyum. Tak ada keceriaan. Sebaliknya, kegelisahan dan ketakutanlah yang terpancar dari hidup kita. Seandainya kita memiliki nyali Kristus dalam Roh Kudus, tentu kita bisa bersukacita dalam segala keadaan.

Kedua, Yesus memberikan damai sejahtera-Nya kepada para murid. Kita tahu, Yesus setelah bangkit tidak memberikan harta, uang atau yang lain tapi damai sejahtera. Yesus menyampaikan berita pendamaian dari Allah. Allah telah berdamai dengan manusia. Dosa-dosa manusia telah diampuni. Tidak ada alasan bagi kita untuk takut pada orang atau hukuman dosa. Damai yang demikian memang tidak pernah dapat diberikan oleh dunia ini. Damai yang diberikan dunia ini terkadang palsu dan menipu tetapi damai yang dibawa oleh Yesus adalah damai sejati. Inilah damai dari Allah. Damai itu kuat dan akan menang pada diri kita.

Ketiga, Yesus mengajak para murid agar percaya. Allah dalam diri Yesus memberikan yang paling berharga dan dunia ini tidak mampu memberikan pada para murid yakni Roh Kudus. Tugas kita sekarang adalah percaya. Jika Anda percaya, maka Anda akan lepas dari bahaya.

Akhirnya, Anda jangan hidup dalam ketakutan lagi. Tidak ada alasan untuk hidup dalam ketakutan. Hiduplah dalam damai sejahtera. Pelihara dan percayalah Yesus yang bangkit yang telah menyelesaikan masalah ketakutan kita.

RUAH / Andreas Yudhi Wiyadi, O.Carm

Sabtu, 04 Mei 2013 Hari Biasa Pekan V Paskah

Sabtu, 04 Mei 2013
Hari Biasa Pekan V Paskah

Karena itu Hari Raya Paskah bukan saja salah satu pesta di antara yang lain, mclainkan "pesta segala pesta", "perayaan segala perayaan", sebagaimana Ekaristi adalah Sakramen segala Sakramen (Sakramen agung). Santo Atanasius menamakan pesta Paska "Minggu agung" (ep. fest. 1), sebagaimana pekan suci di dunia timur dinamakan "pekan agung". Misteri kebangkitan, di mana Kristus mengalahkan kematian, meresapi zaman kita yang lama dengan kekuatannya yang besar, sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1169

Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)

Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, utuslah Roh Kudus-Mu untuk memenuhi hati kami sehingga kami tidak takut menghadapi kesukaran hidup hari ini. Semoga Roh Kudus menjadi jiwa hidup kami dan mengobarkan semangat kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Setelah perjalanannya yang pertama, Paulus melanjutkan sebuah perjalanan lagi yang lebih lama dan lebih sulit. Namun ia tetap setia menyampaikan kabar gembira. Dengan kunjungan Paulus tersebut, banyak umat diteguhkan dalam imannya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
 
"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"

Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.

Yesus mengingatkan orang-orang Kristiani bahwa mereka sepenuhnya tidak merasa aman di dunia ini. “Dunia” di sini lebih berarti orang-orang yang melawan rencana Allah dan tidak mengenal Dia. Para pengikut Kristus mempunyai nilai-nilai yang berbeda, yang didasarkan pada harapan mereka akan kedatangan Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
 
"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
  
Kerapkali kita mengalami adanya sikap kebencian dari orang-orang yang tidak seiman, tanpa sebab yang jelas. Itu sudah disabdakan Yesus sejak dulu. Namun kebencian itu justru memperkuat identitas kita sebagai murid-murid Kristus. Tak perlu terlalu sibuk menyalahkan kebencian mereka, tetapi cukuplah memaklumi bahwa mereka tidak mengenal Dia yang mengutus Kristus, yakni Allah sendiri. Allah tidak pernah menjadi sumber kebencian. Atau, Anda telah terlanjur membalasnya dengan kebencian juga?

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu." (Yoh 15:18)
Doa Malam

Allah sumber hidupku, mengikuti Yesus Putera-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Tambahkanlah keberanianku untuk berpegang teguh saat melawan arus yang akan membelokkan aku dari iman yang benar. Amin.

RUAH

Paus Fransiskus dan Benediktus XVI di Vatikan. Berdoa bersama di Kapel Biara Mater Ecclesiae

Dua orang Paus di Vatikan. Kemarin sore Paus Emeritus Benediktus XVI telah tiba dengan helikopter dari Castel Gandolfo. Ia telah bertemu dengan Paus Fransiskus di dalam Biara Mater Ecclesiae, yang terletak di belakang Basilika Santo Petrus, yang berjarak beberapa ratus meter dari heliport di halaman Vatikan dan yang menjadi rumah kediaman baru dari Benediktus XVI. Itu adalah pertemuan yang kedua kalinya diantara dua orang Paus itu.


Oleh: Shirley Hadisandjaja
3 Mei 2013.

KOTA VATIKAN. Kemarin merupakan hari yang sibuk bagi Paus Fransiskus. Pada pagi hari ia telah “mengunjungi” makam dari Santo Fransiskus Assisi berhubungan dengan situs dari Imam Fransiskan di mana memungkinkan melihat secara langsung gambar-gambar dari kuburan di mana dimakamkan il Poverello (“Orang miskin”) itu. Web cam tersebut dinyalakan terus menerus dan dengan demikian memungkinkan untuk berdiam sejenak secara virtual dalam doa. Paus Bergoglio telah menyempatkan sebuah audiensi pribadi dengan beberapa imam Fransiskan untuk bertanya dan berdoa: “Oh Fransiskus dari Assisi, jadilah perantara untuk kedamaian hati kami”, sebelum mengajak para imam itu mendukung dirinya dengan doa-doa mereka. Pada sore hari, Sri Paus pergi menyambut Papa Benedetto XVI yang kembali ke Vatikan setelah menghabiskan 62 hari di Castel Gandolfo.

Kedua Paus itu telah disaksikan bersama dalam pertemuan bersejarah di Castel Gandolfo tanggal 23 Maret yang lalu. Benediktus XVI akan tinggal di Vatikan, tidak jauh dari Paus Fransiskus, di Biara yang telah sebelumnya menampung puluhan biarawati clausura. Bersama Papa Benedetto, akan tinggal juga Mgr. Georg Ganswein dan empat anggota Memores Domini yang merawat dirinya dan mengurus tempat kediaman mereka. Sebelum mengundurkan diri, Benediktus XVI telah mengatakan bahwa ia akan membaktikan hidupnya dalam doa terasing dari dunia, tetapi akan tetap melanjutkan semangatnya akan Teologi dengan menulis.

Benediktus XVI disambut di Heliport Vatikan oleh Dekan Kardinal, Angelo Sodano, oleh Sekretaris Negara Kardinal Tracisio Bertone dan Kepala Gubernur Kardinal Giuseppe Bertello serta Mgr. Angelo Becciu, Mgr. Dominique Mamberti dan SekJen Gubernur Mgr. Giuseppe Sciacca, untuk kemudian dengan mobil pindah ke tempat kediamannya yang baru, Biara Mater Ecclesiae yang telah rampung perbaikannya. Di sana Paus Fransiskus telah menantikan dan menyambut dirinya dengan keramahan yang besar dan penuh persaudaraan. Mereka berdua menyampatkan diri untuk berdoa bersama di Kapel dalam biara itu.

Ia telah menetap selama dua bulan di Castel Gandolfo, di mana tanggal 23 Maret yang lalu telah menerima kunjungan dari Paus Fransiskus, dan telah menantikan kepugaran perbaikan rumah kediamannya yang baru. Menurut catatan dari Vatikan: “Sekarang Papa Benedetto bahagia kembali ke Vatikan, di tempat di mana ia hendak membaktikan diri, seperti yang dikatakannya sendiri tanggal 11 Februari yang lalu, dalam pelayanan kepada Gereja terutama dengan berdoa”.

Paus Emeritus dalam kondisi yang baik. Berbeda dengan peristiwa tanggal 23 Maret di Castel Gandolfo, Tahta Suci telah memutuskan untuk tidak menayangkan gambar-gambar kembalinya Benediktus XVI ke Vatikan dan pertemuannya dengan Paus Fransiskus. Namun demikian, foto-foto yang diambil oleh L’Osservatore Romano cukup memberikan keyakinan kepada umat tentang kondisi kesehatan dari Benediktus XVI. Sedangkan mengenai kondisi rohani dari Paus Emeritus, yang telah berusia 86 tahun dua minggu yang lalu, diyakinkan dengan sebuah gurauan darinya saat tiba di rumah kediaman yang baru: “Rumah ini sangat hangat, di sini orang dapat bekerja dengan baik”.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Paus bertugas dan Paus pensiun hidup dengan jarak diantara keduanya hanya beberapa ratus meter saja. Sebuah situasi baru yang sama sekali belum pernah terjadi, yang dulu sempat menimbulkan keraguan, namun yang kemudian terhalau oleh kerendahan hati dan kesederhanaan dari kedua tokoh utama itu.

Persaudaraan diantara Paus Fransiskus dan Benediktus XVI dinyatakan dalam pernyataan Paus baru: “Kita merasakan bahwa Benediktus XVI telah menyalakan api di hati kita yang terdalam, yang akan terus bernyala sebab akan didukung oleh doanya yang akan menyanggah lagi Gereja di dalam langkah rohani dan misio-nya”. Dan dari Benediktus XVI yang menjanjikan kepatuhan dan kesetiaan kepada Paus yang baru.


(Sumber: L’Osservatore Romano)

Jumat, 03 Mei 2013 Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

Jumat, 03 Mei 2013
Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

”Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta kasih benar, dan dimahkotai dengan kemuliaan abadi. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, pagi ini kami bersyukur kepada-Mu pagi karena telah Kausegarkan dengan Pesta kedua rasul Putra-Mu, St. Filipus dan St. Yakobus, yang meneruskan ajaran-Nya. Semoga kami semakin kokoh dalam iman akan Yesus seperti dihayati dan ditunjukkan oleh para rasul, terutama di saat mengalami kesulitan dan hambatan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)
 
"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."
  
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan telah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)
  
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!"
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa, bagaimana engkau berkata ‘Tunjukkanlah Bapa kepada kami’? Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa mereka akan diselamatkan oleh Injil jika berpegang teguh padanya. Injil adalah kabar gembira yang memberitakan Yesus Kristus yang mati dan bangkit demi menebus dosa-dosa, dan yang telah menampakkan diri kepada para murid, termasuk Yakobus. Bagi mereka yang beriman teguh kepada Yesus, mereka akan mengalami keselamatan yang sejati, karena Ia sendiri menegaskan kepada para murid, khususnya Filipus, ”Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup”. Dialah jalan menuju keselamatan surgawi.

Penegasan Kristus dan Rasul Paulus itu juga ditujukan kepada kita, yang sering kali masih mudah bimbang, ragu dan goyah dalam iman, walaupun kita telah menerima anugerah keselamatan dalam Yesus. Ketika kita mengalami persoalan yang sulit dan seolah kita tidak mampu menyelesaikannya, kita kurang berdiri teguh dalam iman dan kepasrahan kepada Kristus. Justru kita lebih mudah percaya kepada ’orang pintar’ yang dirasa bisa memberi jaminan terpenuhinya keinginan dan permintaan kita daripada Tuhan yang tidak tampak secara kasatmata. Dengan kata lain, seringkali kita bersikap seperti Filipus, berkata dalam doa-doa kita, ”tunjukkanlah diri dan kuasa Bapa kepada kami”.

Sabda Tuhan hari ini ingin memberi penegasan kepada kita bahwa kita akan menerima keselamatan secara sepenuhnya, jika kita tetap beriman teguh kepada-Nya.

Doa: Ampunilah aku Tuhan, dan curahkan Roh Kudus-Mu agar senantiasa menerangi hati dan budiku supaya aku semakin berpegang teguh pada kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 02 Mei 2013 Peringatan Wajib St. Atanasius. Uskup dan Pujangga Gereja

Kamis, 02 Mei 2013
Peringatan Wajib St. Atanasius. Uskup dan Pujangga Gereja

“Liturgi adalah ibadat publik yang dilakukan oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya [Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggotanya.” ---- Paus Pius XII dalam surat ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei

Antifon Pembuka (Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan bangsa-bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenangkan turun-temurun.

Doa Pagi

Syukur kepada-Mu ya Bapa, atas hari baru ini. Jauhkanlah aku dari perasaan picik sehingga aku dapat menemukan Engkau dalam setiap peristiwa hidup ini. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Para Rasul, sebagai guru dan penuntun yang diangkat secara ilahi, memutuskan bahwa peraturan-peraturan Perjanjian Lama adalah persiapan untuk Kristus dan sudah berlalu. Petrus dan juga Yakobus menegaskan bahwa mereka tidak memaksakan hukum-hukum Yahudi untuk dikenakan kepada bangsa-bangsa lain.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
 
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
 
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari pencabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3; R: lih3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Yesus memberikan semangat ketaatan, yaitu dengan menuruti perintah-Nya. Diri-Nya menjadi contoh, karena Ia sendiri taat kepada perintah Bapa-Nya. Orang beriman Kristiani taat karena cinta; dan orang yang hidup dalam cinta, sukacita hidup akan diberikan kepada mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
 
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini Yesus menghendaki agar kita tinggal dalam kasih-Nya. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, kasih itu tidak sombong … dan seterusnya. Berapa lama kita tahan dalam kesabaran, kemurahan hati dan kerendahan hati? Dari pengalaman, untuk menjadi sesekali sabar, sesekali murah hati, sesekali rendah hati itu gampang. Namun memiliki kesabaran, kemurahan hati, kerendahan hati yang tetap, itulah yang sulit. Bagaimana dengan Anda selama ini?

Doa Malam

Yesus, pengabdian-Mu yang total menambah semangat kepadaku untuk mencintai bukan hanya dengan kata melainkan dengan perbuatan nyata. Semoga aku mampu mewujudkannya hari demi hari, di mana pun aku berada. Amin.


RUAH

Rabu, 01 Mei 2013 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 01 Mei 2013
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Dalam sejarah umat Allah, telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai imengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. --- Paus Fransiskus


Antifon Pembuka (Mzm 70:8.23)

Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.

Doa Pagi

Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Hasutan untuk memaksakan hukum Musa kepada murid-murid Tuhan adalah kesulitan yang dihadapi oleh para Rasul. Paulus menegaskan bahwa anugerahi man yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain adalah tanda bahwa hukum Musa tidak dapat dijadikan sebagai kewajiban karena Perjanjian Baru di dalam Kristus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6) 
 
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."

Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Simbol pokok anggur dan ranting-rantingnya adalah sama seperti gambaran Paulus tentang Tubuh Mistik Kristus. Yesus mengajarkan bahwa hanya ranting yang tetap bersatu pada pokok anggur akan menghasilkan buah. Demikian juga, hanya apabila kita hidup dan bersatu dengan Kristus akan menghasilkan buah yang melimpah.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
 
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
  
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai pokok anggur, dan kita sebagai ranting-ranting-Nya. Hal ini menunjukkan abhwa kita tidak akan mampu berbuat kebaikan tanpa jasa Kristus, yang telah menebus dosa asal kita. Kita diminta untuk menjadi ranting yang setia bersatu dengan pokok. Setiap pola pikir, kata-kata, sikap dan tindak-tanduk kita hanya menemukan maknanya yang terdalam, jika merupakan pelaksanaan dari perintah Kristus sendiri. Bagaimana dengan anda?

Oleh karena itu setiap perayaan liturgis sebagai karya Kristus sang Imam serta Tubuh-Nya yakni Gereja, merupakan kegiatan suci yang sangat istimewa. Tidak ada tindakan Gereja lainnya yang menandingi daya dampaknya dengan dasar yang sama serta dalam tingkatan yang sama. (Konsili Vatikan II dalam Sacrosanctum Concilium 7).

Doa Malam
Tuhan Yesus, Engkaulah pokok anggur dan kami adalah ranting-rantingnya. Mampukanlah kami menjadi ranting yang senantiasa tinggal di dalam Engkau sehingga kami terus hidup dan menghasilkan buah dan buahnya tinggal tetap. Amin.


RUAH

Selasa, 30 April 2013 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 30 April 2013
Hari Biasa Pekan V Paskah

Engkau bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Engkau --- St. Katarina dari Siena

Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Doa Pagi

Allah sumber kekuatan abadi, kuatkanlah imanku seperti St. Paulus dan Barnabas. Semoga dalam segala kelemahan dan keterbatasanku, nyatalah kuasa-Mu dalam hidupku. Terpujilah Engkau, ya Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Paulus dan Barnabas menyelesaikan perjalanan missioner mereka. Keduanya telah membawa banyak orang untuk mengenal Kristus. Mereka juga tidak luput dari adanya perlawanan. Tetapi mereka bergembira boleh mengalami penderitaan. Dengan penuh keyakinan, mereka berkata bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus banyak mengalami penderitaan.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
 
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Yesus berbicara tentang damai hanya beberapa jam sebelum penderitaan dan wafat-Nya. Kemenangan-Nya atas kematian berarti bahwa damai itu mungkin. Dan damai itu terjadi tatkala seorang murid mau menanggung salib dan mengorbankan diri seperti halnya terjadi pada diri Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
 
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Sebagaimana dihayati Yesus sendiri selama hidup-Nya, sumber kedamaian dan sukacita adalah menuruti perintah Allah Bapa. Orang yang hidup ‘semau gue’ atau demi memuaskan keinginannya sendiri, akan menjadi kecewa, karena tidak akan ada habisnya keinginan tersebut. Namun perintah Allah justru terbatas pada hal-hal yang baik, yang menuntun kita untuk keselamatan. Perintah Allah itu terbatas, justru keinginan kita akan kepuasan yang tidak terbatas. Hal ini sungguh patut kita renungkan.

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, aku bersyukur kepada-Mu atas penyelenggaraan-Mu dalam hidupku sepanjang hari ini dan terlebih sepanjang bulan April ini. Sungguh indah campur tangan-Mu dalam lika-liku hidupku hari lepas hari. Dalam semuanya itu, Engkau tidak pernah melepaskan tanganku karena Engkau tahu bahwa terpisah dari pada-Mu, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Ya Bapa, sudilah tinggal bersamaku dalam istirahat malam ini dan bangunkanlah aku di hari dan bulan yang baru, besok, dengan semangat yang baru pula. Bunda Maria, antarlah aku untuk memasuki bulan Mei, bulan Maria, bulan yang dipersembahkan untuk menghormatimu, ya Ibu Maria Yang Tak Bernoda, Ibu segala bangsa. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 29 April - 05 Mei 2013

Bacaan Harian 29 April - 05 Mei 2013

Senin, 29 April: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja (P).
Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16, Ul: 1; Yoh 14:21-26
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengasihi Tuhan jika ia tidak mengikuti firman-Nya (Yoh 14:23)? Hanya orang yang memegang firman-Nya dan melakukannya adalah orang yang mengasihi Tuhan. Oleh karena itu Tuhan tidak menyatakannya kepada dunia yang enggan menghampiri Tubuh-Nya. Ia hanya menyatakannya kepada sedikit orang saja, tetapi perkataan-Nya itu dapat menguatkan orang untuk mengasihi-Nya sampai selama-lamanya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti mengikuti firman-Nya. Orang yang mengikuti Firman-Nya berarti datang kepada Tubuh-Nya dan hidup dalam persekutuan yang tidak terpisahkan. Firman-Nya dinyatakan kepada sedikit orang tetapi Tuhan menguatkan mereka sampai selama-lamanya.

Selasa, 30 April: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12.13ab.21,Ul: 11a; Yoh 14:27-31
Dalam hidup kita sering ada ketidak-damaian akibat berbagai masalah; jiwa kita tertekan dan pikiran kita buntu. Kita telah meminta pertolongan dari teman-teman tetapi tetap tidak mendapat jalan keluar. Pada situasi seperti itu, ingatlah bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita, bahkan Ia telah menjanjikan damai-Nya untuk tinggal bersama kita. Damai-Nya bukan seperti yang diberikan manusia atau dunia tetapi damai yang sungguh datang dari Surga. Mintalah damai itu kepada Yesus dengan cuma-cuma. Syarat-Nya hanya satu yakni dating kepada-Nya dan mengasihi-Nya. Apabila kita hidup dalam damai Kristus, kita akan melihat dan mengalami pertolongan-Nya.

Rabu, 01 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5, Ul:1; Yoh 15:1-8
Pohon anggur adalah totalitas seluruh ranting-rantingnya. Ketika ranting-ranting itu menyatu, pilin-memilin, jalin-menjalin, itulah pokok anggur. Jadi, ketika Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar,” Ia sedang berbicara tentang seluruh ranting yang menyatu dengan batang anggur. Sedemikian menyatunya, hingga luka pada batang anggur adalah luka pada seluruh rantingnya. Inilah gambaran persekutuan yang luar biasa, antara Kristus dengan umat-Nya. Setiap anggota keluarga adalah ranting dari pohon anggur Kristus.

Kamis, 02 Mei: Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P)
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Ul:lih.3; Yoh 15:9-11
Penerapan kasih yang Yesus inginkan adalah seperti hubungan kasih antara Yesus dengan Bapa di Surga. Keintiman antara Bapa dan diri-Nya begitu hebat sehingga Ia merasa sukacita memenuhi kehidupan-Nya. Ia menekankan supaya keintiman kasih Bapa dengan diri-Nya diterapkan pula di dalam Gereja-Nya. Maka, apa pun yang kita rasakan, pencobaan apa pun yang kita alami, jangan sampai hal itu membuat kita ke luar dari keintiman kasih dengan Bapa. Yesus menginginkan hubungan kita dengan Bapa berada dalam keintiman kasih seperti hubungan Diri-Nya dengan Bapa.

Jumat, 03 Mei: Jumat Pertama - Pesta St. Filipus dan Yakobus (M).
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12, Ul:10a; Yoh 15:12-17
Kadang-kadang kita dihadapkan kepada sebuah situasi di mana kita hanya bisa percaya saja karena kita tidak bisa melihat bukti apa-apa. Maka yang dapat kita lakukan hanya menerima dan memegang janji Tuhan, bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. “Jalan” mengarahkan hidup kita agar tidak tersesat. “Kebenaran” merupakan hal yang paling bernilai daripada segala sesuatu. “Hidup” yaitu hidup yang Tuhan berikan kepada kita bukan hanya di dunia ini tetapi juga dalam kerajaan-Nya nanti. Maka janji itu adalah sesuatu yang sangat meneguhkan kita semua sekaligus membuka mata kita untuk dapat melihat betapa indah relasi cinta antara Yesus dengan murid-murid-Nya (dan juga kita). Ia memberikan sesuatu yang paling indah untuk sampai pada hidup yang kekal: jalan, kebenaran dan hidup. Dalam situasi apa pun yang kita hadapi, percayalah pada Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup.

Sabtu, 04 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5, Ul:1a; Yoh 15:18-21
Seorang murid memang tidak akan lebih tinggi dalam berbagai hal dari gurunya selama yang bersangkutan masih menjadi murid, namun sebagai murid-murid yang telah dipilih-Nya kita diundang terus menerus belajar memperbaharui ketaatan kita kepada-Nya. Dengan begitu, terbuka kemungkinan bagi kita untuk semakin menyerupai-Nya dalam seluk-beluk tindakan, pikiran dan ucapan kita. Seorang murid yang baik senantiasa patuh mendengarkan semua ajaran Sang Guru serta melaksanakannya didalam kehidupan sehari-hari, sehingga bertumbuh menyerupai Sang Guru.

Minggu, 05 Mei: Hari Minggu Paskah VI (P).
Kis 15:1-2.22-29; Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4; Why 21:10-14.22-23; Yoh 14:23-29
Kalau kita sedang dalam pergumulan dan merasa seorang diri, terlantar dan tidak berdaya, sadarilah bahwa kita tidak sendiri. Roh Kudus yang dijanjikan Kristus sebagai Penghibur tinggal dan selalu menemani kita dalam menjalani kehidupan pada saat-saat yang paling sulit sekali pun. Hanya sekarang masalahnya: “Terbukakah kita menerima kehadiran Sang Penghibur itu.?” Roh Penghibur itu tidak akan kita rasakan kehadiran-Nya kalau kita masih menutup diri dalam banyak perkara, seperti kesombongan, kemegahan diri, ketidak-percayaan dan berbagai macam kedagingan lainnya. Roh Penghibur ada dalam hati kita; yang diperlukan adalah keterbukaan hati untuk menerima-Nya.

Renungan oleh: Bernardus Gunawan Y. Surya/Warta Regina Caeli

Tuhan yang tersamar hadir dalam Sakramen Ekaristi

TUHAN YANG TERSAMAR HADIR DALAM SAKRAMEN EKARISTI
Oleh: Adrian Pristio, O.Carm


Ekaristi adalah tujuan semua Sakramen. Alasannya: Karena dalam Ekaristi itulah, Kristus hadir secara istimewa (Konstitusi tentang Liturgi Suci, 7). Di dalam Ekaristi itu pula, Kristus hadir dalam rupa roti dan anggur. Dalam doa konsekrasi, Kristus sendiri hadir untuk mengubah bahan persembahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah-Nya. Imam bertindak in persona Christi (dalam pribadi Kristus), sehingga saat mengucapkan kata-kata konsekrasi, roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus, secara substansial. Di sini roti dan anggur diubah dengan berkat. Daya berkat melampaui kodrat. Perubahan tersebut dinamakan trans-substansiasi (perubahan hakikat).

Rupa, bau dan rasanya (eksistensinya) tetapi seperti roti dan anggur; tetapi substansinya (esensinya) sudah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Di sini, indera tak lagi mencukupi untuk menembus esensi tubuh dan darah Kristus dalam rupa roti dan anggur tersebut. Hanya iman yang bisa menolong budi. Tanpa 'mata' iman, tidak mungkin seseorang bisa memiliki keyakinan akan kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Hal ini berarti, kita mesti bersandar pada otoritas ilahi. Santo Sirilus mengajak kita untuk tidak mempertanyakan kata-kata Yesus, "Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu" (Luk 22:19), tetapi menerimanya dalam iman, tanpa ragu-ragu. Kristus adalah kebenaran (Yoh 14:6), maka Dia tidak mungkin menipu.

Ketika masih di Seminari (pendidikan calon imam), saya bersama para seminaris lainnya diajari lagu adorasi atau salve (penyembahan/pujian) kepada Sakramen Mahakudus, yang diambil dari madah "Tantum Ergo" karya Santo Tomas Akuino, demikian:

Sakramen seagung ini, kusembah dan kupuji
Cara lama telah ganti, telah diperbarui
Iman yang menolong budi, indra tak mencukupi

Allah Bapa serta Putra, dipujilah bersama
Salam sembah dan kuasa, serta hormat pada-Nya
Roh Kudus yang diutus-Nya, pujaan yang setara.

Ekaristi adalah Sakramen paling agung, atau lebih tepat disebut sebagai "Sakramen Mahakudus". Dengan iman akan kehadiran Kristus secara nyata dalam Ekaristi, maka Gereja menyembah dengan hormat Sakramen Mahakudus, Paus Yohanes Paulus memberi kesaksian bahwa penyembahan tidak boleh berhenti. Tidak ada waktu yang lebih berharga daripada datang kehadapan Sakramen cinta kasih Yesus, dalam penyembahan dan kontemplasi, dengan penuh iman; dan siap menjadi silih atas dosa-dosa dunia. (Dominicae Cenae, 3)

Perhatikan juga seruan dari Paus penggantinya, yakni Paus Benediktus XVI. Paus asal Jerman ini berkata, "Di samping mendorong tiap-tiap orang beriman agar meluangkan waktu untuk doa pribadi di hadapan Sakramen Altar ini, saya merasa wajib mendesak paroki-paroki dan kelompok-kelompok gerejawi agar meluangkan waktu untuk adorasi bersama." (Sacramentum Caritatis, 68)

Pertanyaannya, mengapa Kristus hadir dalam Ekaristi? Dalam perayaan Liturgi Kamis Putih, diungkapkan bahwa Kristus hendak kembali kepada Bapa-Nya, meninggalkan para murid; maka DIa memberi kepada mereka kehadiran sakramental. Itulah tanda kenangan totalitas cinta kasih Kristus kepada kita (Yoh 13:1). Maka, Ekaristi menjadi tanda kehadiran Kristus yang membawa rahmat cinta kasih yang tuntas itu. Kehadiran Kristus tersebut disantap oleh kaum beriman dalam upacara komuni, sehingga menjadi daging dan darah, menyatu-padu dalam tubuh dan darah kaum beriman. Imanuel (Allah beserta kita), menjadi nyata dalam Ekaristi.

Dalam komuni, kita menerima Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi keselamatan kita. Dengan menyambut komuni, kita dipersatukan secara erat dengan Kristus, Tuhan. Dalam upacara menyambut Komuni menjadi sangat tampak bahwa perjamuan Ekaristi merupakan perjamuan mistik. Tuhan Yesus sendiri mendesak kita untuk menyambut-Nya, "Jika kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup dalam dirimu" (Yoh 6:53). Gereja malahan menganjurkan secara tegas, supaya kita menyambut komuni pada hari Minggu dan hari raya (di luar hari Minggu); atau lebih sering lagi, bahkan setiap hari (KGK, 1389). Namun, sekaligus kita diingatkan Santo Paulus untuk menyambut-Nya dengan hati yang layak (bdk. 1Kor 11:27-29).

Keagungan Sakramen ini mendorong Liturgi Gereja untuk memasukkan kata-kata seorang tokoh Injil, perwira yang rendah hati dan penuh iman itu, "Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya; tetapi bersabdalah (katakan sepatah kata) saja, maka saya akan sembuh." (Sumber: Katekismus Gereja Katolik, 1373-1390)

Misteri Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa bebas melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga kekudusannya dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya, siapa saja yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus Romawi, yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi kelaparan dan kehausan akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa ini, perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk reksa pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar; sebaliknya. Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta kekayaan dan warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang sewenang-sewenang itu bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati, melainkan melanggar hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang adalah pengukapan hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata tertibnya, pada akhirnya sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang merusak dan menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)

Senin, 29 April 2013 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Senin, 29 April 2013
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja.

“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya: mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen. Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Bapa Suci Benediktus XVI

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala. Alleluya.

Doa Pagi
 
Tuhan Yesus Kristus, curahkanlah dengan murah hati Roh Kudus-Mu atas dunia kami serta Gereja kami. Semoga Roh Kudus menuntun kami untuk maju terus dengan penuh harapan, dan menolong kami untuk membangun masa depan kami bersama dengan Dikau. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
 
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
 
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
 
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pengalaman ditantang dan dihambat membuat Barnabas dan Paulus semakin penuh semangat untuk mewartakan Injil sambil berbuat baik, mendoakan dan menyembuhkan orang sakit. Semangat yang membara ini hidup, tidak lain karena kuasa Roh Kudus yang menyertai mereka dan persatuan kasih antara Yesus dengan murid-murid-Nya yang tak terpisahkan.

Roh Kudus adalah Roh yang menghidupkan, menghibur dan mengajarkan semua kebenaran kepada para murid. Roh Kudus juga yang menghidupkan persatuan kasih murid-murid dengan Tuhan Yesus Kristus. Kasih yang hidup ini mendorong murid-murid Tuhan ini untuk mengorbankan hidup mereka demi kemuliaan nama-Nya.

Pengalaman kasih Allah dalam hidup rohani akan menghidupkan iman, harapan, dan kasih kita kepada Tuhan. Pengalaman ini akan membantu kita juga untuk mengamalkan kasih ini kepada sesama. Maka, amatlah penting bagi setiap orang beriman untuk memasuki hubungan kasih dengan Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita!

Doa: Tuhan, hidupkanlah kasihku kepada-Mu oleh kuasa kasih Roh-Mu yang kudus. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: 28 April 2013






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 28 April 2013 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 28 April 2013
Hari Minggu Paskah V

Cinta kepada Allah dan kepada sesama ini tidak saja merupakan Cinta manis yang sesederhana manisnya gula Sakarin (saccharine) dalam buah. Cinta Kasih ini ditanggung dan dimuat dari berbagai nilai yang berharga yaitu dari kesabaran, kerendahan hati, dan pertumbuhan sesuai dengan kehendak Allah kepada kita, dengan kehendak Yesus Kristus, sahabat kita. Hanya dengan cara ini, seluruh keberadaan kita mengambil sebuah kualitas kebajikan dan kebenaran, yang adalah Cinta Kasih yang sejati, hanya dengan cara demikian itu dapat dikatakan buah matang dan baik. Sebuah tuntutan dalam hati - kesetiaan kepada Kristus dan kepada Gereja-Nya - mencari pemenuhan yang selalu mencakup penderitaan. Ini adalah cara yang kegembiraan sejati dapat tumbuh. -- Homili Paus Benediktus XVI 19 Juni 2011


Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2; Mode VI)

Cantate Domino canticum novum, quia mirabilia fecit Dominus, ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia. Salvavit sibi dextera eius: et brachium sanctum eius. Gloria Patri.

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung. Di hadapan para bangsa Ia menyatakan keadilannya. Alleluya.

Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memperbarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)
 
"Mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
 
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)
   
"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
 
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33a.34-35)
 
"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."
 
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
 
Renungan

“Omah gedhong magrong-magrong susun telu. Montor pitu kari milih sakkarepmu,” demikian keadaan orang kaya versi Mus Mulyadi pada tahun 70an. Orang kaya tahun 2013 macam apa? Entahlah. Yang pasti, meski berbeda keadaannya, kelimpahan harta tetap menjadi ukurannya: rumah dan tanah berceceran di mana-mana, uang disimpan di berbagai macam bank, saham di berbagai perusahaan, jabatan tinggi, dan sebagainya. Saatnya ia bersantai menikmati uang yang berdatangan. Seringkali kemuliaan macam inilah yang kita bayangkan dan kita kejar: hidup yang mapan karena tercukupinya kebutuhan hidup. Kemuliaan macam itulah yang kemudian kita kejar di dunia ini.

Dengan kata lain, kemuliaan identik dengan kekayaan. Orang lain pun juga berbuat demikian. Itulah sebabnya orang sering bekerja keras siang dan malam untuk mendapatkan kekayaan. Meski sudah kaya pun ia terus mengejarnya. Demi menambah kemuliaan kemudian ia memiliki banyak istri. Maka lengkaplah sudah unsur kemuliaan itu: harta, takhta, wanita. Lalu apakah orang tidak boleh kaya?

Tampaknya kemuliaan yang ditawarkan dan diajarkan oleh Yesus kepada kita berbeda dengan kemuliaan yang dipahami oleh banyak orang zaman ini. Kemuliaan Allah terletak pada kebaikan dan cinta-Nya. Allah mulia karena Ia menampilkan kebaikan yang penuh, kebaikan yang tiada syarat dan tak terhingga. Cinta tak terhingga itu dilakukan Yesus dengan cara menebus dosa manusia agar manusia dapat menikmati hidup bahagia bersama Allah. Karya penebusan itulah keadaan yang bagi manusia sebuah kehinaan, namun justru menampilkan kemuliaan. Di situlah kemuliaan Allah tampak sepenuh-penuhnya. Karena kebaikan itu Allah dihargai setinggi-tingginya. Itulah kemuliaan Allah.

Kemuliaan pertama tidak abadi. Kemuliaan itu hilang seiring habisnya harta kekayaan. Maka, yang tersisa tinggallah derita yang berkepanjangan. Kemuliaan pertama juga sering menimbulkan percekcokan dan perpecahan. Kemuliaan pertama juga memisahkan seseorang dari Allahnya. Sayang, banyak orang tidak (mau) menyadarinya. Seringkali kesadaran itu datang terlambat. Namun demikian, itu mungkin masih jauh lebih baik ketimbang tidak menyadarinya sama sekali.

Kemuliaan kedua menjanjikan kebahagiaan abadi. Harta kebaikan surgawi bertambah seiring semakin besar dan banyaknya cinta yang diperbuat di dunia. Itu artinya, ia memiliki kesempatan besar tinggal bersama Allah. Banyak orang telah mencapai kekayaan macam ini. Banyak orang di dunia juga mengusahakan kemuliaan demikian semasih di dunia. Caranya, mengasihi sesama manusia sehabis-habisnya. Banyak orang menggunakan harta miliknya, kekayaannya di dunia untuk mencintai sesama.

Sebagai pengikut Kristus, kita diajak mengikuti jejak-Nya. Kita memuliakan Allah dengan mencintai sesama sehabis-habisnya, tulus tanpa pamrih. Hanya cinta yang demikian akan menandakan keberadaan kita sebagai murid-murid Kristus. Sebab, banyak orang mencintai bukan karena demi kebaikan orang lain tetapi demi kebaikan diri sendiri.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy